Latihan LATEX
Latihan LATEX
Latihan LATEX
Faisal Wahab
ii
Contents
iii
iv CONTENTS
1.1 Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah memahami konsep pemodelan untuk sistem
pengendalian motor DC. Agar pemahaman dari konsep pemodelan motor
bisa tercapai, maka dalam percobaan ini diharapkan mampu untuk:
1
2 CHAPTER 1. THE FIRST CHAPTER
1.3 Percobaan
1.3.1 Penentuan Fungsi Transfer Secara Eksperimen-
tal
Penentuan Resistansi Motor Rm
1. Siapakan alat dan komponen yang digunakan di atas meja. Nyalakan
komputer dan hubungkan adaptor AC ke Power sehingga DCMCT
Quanser aktif.
2. Pastikan jumper J6 terkonfigurasi untuk operasi HIL (lihat gambar 6).
3. Susun rangkaian pada breadboard menggunakan potensio/trimpot yang
dihubungkan dengan menggunakan kabel jumper sedemikian rupa agar
menghasilkan tegangan variabel dari 0 V hingga 5 V. Ambil tegangan
suplai dari J4 (lihat gambar 5).
4. Hubungkan keluaran potensio/trimpot ke Command pada jack RCA
atau pada J11 (lihat gambar 5) sedemikian sehingga motor bisa berputar
dengan kecepatan bervariasi yang bersesuaian dengan tegangan kelu-
aran potensio/trimpot.
1.3. PERCOBAAN 3
6. Pada kondisi ini, tahan rotor sehingga motor tidak berputar untuk
beberapa saat lalu catat tegangan keluaran Currentpada jack RCA.
Ambil ini sebagai . Perhatikan bahwa kondisi ini tidak boleh dilakukan
terlalu lama agar motor tidak rusak.
4. Ukur tegangan keluaran tachometer, yaitu Tach pada jack RCA. Ambil
sebagai .
2.1 Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah memahami konsep pengendalian kecepatan
motor DC. Agar pemahaman dari konsep pengendalian motor bisa tercapai,
maka dalam percobaan ini diharapkan mampu untuk:
1. Memahami konsep sistem pengendalian kecepatan motor DC secara
umum.
5
6 CHAPTER 2. SISTEM PENGENDALI KECEPATAN
open loop, keluaran sistem tidak ada umpan balik (feedback ) untuk diband-
ingkan dengan sinyal referensi. berikut adalah diagram block sistem pengen-
dali open loop
• Proporsonal
Dalam domain waktu kontinyu, hubungan antara sinyal eror dengan
sinyal kontrol dinyatakan dalam persamaan berikut:
de(t)
u(t) = Kd (2.4)
dt
Pengendali ini digunakan untuk mempercepat respon transien meskipun
memiliki kekurangan, yaitu dapat meningkatkan derau sistem.
2.2.5 Percobaan
Pengendalian Kecepatan Lingkar Terbuka
Persiapan
5. Amati respon motor pada osiloskop. Catat hasilnya lalu lakukan anal-
isis.
6. Amati respon motor pada osiloskop. Catat hasilnya lalu lakukan anal-
isis.
6. Amati respon motor pada osiloskop. Catat hasilnya lalu lakukan anal-
isis.
3.1 Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah memahami konsep pengendalian posisi
motor DC. Agar pemahaman dari konsep pengendalian motor bisa tercapai,
maka dalam percobaan ini diharapkan mampu untuk:
1. Memahami konsep sistem pengendalian posisi motor DC secara umum.
11
12 CHAPTER 3. SISTEM PENGENDALI POSISI
Pengendali PID
Sistem pengendali PID (Proporsional Integral Derivatif) merupakan suatu
sistem pengendali yang digunakan secara luas di berbagai bidang industri.
Pengendali PID terdiri dari 3 komponen pengendali, yaitu proporsional, in-
tegral, dan derivatif.
• Proporsonal
Dalam domain waktu kontinyu, hubungan antara sinyal eror dengan
sinyal kontrol dinyatakan dalam persamaan berikut:
u(t) = Kp e(t) (3.2)
Dari persaamaan (2.1) terlihat bahwa pengendali proporsional meng-
hasilkan sinyal kontrol berupa sinyal eror yang dikalikan (proporsional)
dengan konstanta proporsonal . Pengendali proporsional digunakan
untuk memperbesar penguatan dan mempercepat respon transien.
• Integral
Dalam pengendali integral, nilai eror diumpankan sebagai laju peruba-
han sinyal kontrol sebagaimana dinyatakan dalam persamaan berikut
ini: Z t
u(t) = Ki e(t)dt (3.3)
0
Pengendali integral berfungsi untuk menghilangkan galat atau steady
state error meskipun juga dapat menyebabkan terjadinya overshoot dan
osilasi yang mengakibatkan keadaan tunak lama dicapai.
• Derivatif Pengendali derivatif akan memberikan suatu sinyal kontrol
yang bersesuaian dengan laju perubahan sinyal eror sebagaimana diny-
atakan dalam persamaan berikut ini:
de(t)
u(t) = Kd (3.4)
dt
Pengendali ini digunakan untuk mempercepat respon transien meskipun
memiliki kekurangan, yaitu dapat meningkatkan derau sistem.
3.2. DASAR TEORI 13
3. Pada gambar 3.9 buktikan bahwa konstanta Kp, Ki, dan Kd berturut-
turut ditentukan melalui persamaan , , dan .
3.3 Percobaan
Persiapan
5. Amati respon motor pada osiloskop. Catat hasilnya lalu lakukan anal-
isis.
6. Amati respon motor pada osiloskop. Catat hasilnya lalu lakukan anal-
isis.
6. Amati respon motor pada osiloskop. Catat hasilnya lalu lakukan anal-
isis.
6. Amati respon motor pada osiloskop. Catat hasilnya lalu lakukan anal-
isis.
3. Putar potensio R2, R3, dan R4 sampai motor memberikan respon tran-
sien yang diinginkan.
4. Amati respon motor pada osiloskop. Catat hasilnya lalu lakukan anal-
isis.
4.1 Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah mampu melakukan pengendalian kecepatan
dan posisi motor DC menggunakan software QICii. Agar pemahaman dari
konsep pengendalian motor bisa tercapai, maka dalam percobaan ini dihara-
pkan mampu untuk:
1. Memahami konsep sistem pengendalian kecepatan dan posisi motor DC
secara umum.
2. Memahami sistem pengendali PID.
3. Melakukan simulasi sistem pengendalian kecepatan dan posisi motor
DC.
4. Mengimplementasikan sistem pengendalian dan posisi motor DC meng-
gunakan software QICii.
19
20 CHAPTER 4. SISTEM PENGENDALI KECEPATAN DAN POSISI
Sedangkan hubungan antara tegangan input motor dengan posisi sudut mo-
tor dalam domain Laplace sebagaimana dinyatakan dalam persamaan berikut:
θm (s) K
= 2 (4.2)
Vm (s) τs + s
21
22 CHAPTER 5. SISTEM PENGENDALI KECEPATAN DAN POSISI II