Anda di halaman 1dari 8

POTENSI PENGEMBANGAN MINYAK DAUN CENGKIH

SEBAGAI KOMODITAS EKSPOR MALUKU


Sjahrul Bustaman

Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Jalan Tentara Pelajar No 10, Bogor 16114
Telp. (0251) 8351277, Faks. (0251) 8350928, E-mail: bbp2tp@litbang.deptan.go.id

Diajukan: 02 Februari 2011; Diterima: 01 Agustus 2011

ABSTRAK
Minyak daun cengkih dihasilkan melalui penyulingan (distilasi uap) daun cengkih gugur. Potensi daun cengkih gugur
diperkirakan 2.368.043 t/tahun dari area tanam 455.393 ha dengan rendemen minyak 14%. Permintaan minyak
daun cengkih, terutama turunannya seperti eugenol, metil eugenol, isoeugenol, dan vanilin sintetis sangat tinggi
karena penggunaannya sangat luas, seperti untuk industri kosmetik, farmasi, penyedap makanan, dan pengobatan.
Indonesia memasok minyak daun cengkih lebih dari 60% untuk pasar dunia. Namun, kontribusi Maluku relatif
masih kecil karena area tanam cengkihnya hanya 36.042 ha dengan potensi daun gugur 93.805 t/tahun atau setara
dengan 1.861 ton minyak/tahun. Tersedianya lahan untuk pengembangan perkebunan seluas 871.656 ha di Maluku,
serta teknologi budi daya dan pascapanen cengkih memungkinkan dikembangkannya agribisnis cengkih mulai dari
hulu sampai hilir (pengolahan minyak daun cengkih). Harga jual minyak daun cengkih di Ambon berkisar antara
Rp25.000Rp30.000/kg. Berdasarkan ketersediaan bahan baku, inovasi teknologi, tenaga kerja, harga, dan
permintaan pasar luar negeri, sudah sepatutnya peluang ini diambil pemerintah daerah Maluku untuk mengembangkan
industri minyak daun cengkih dan turunannya. Salah satu turunan minyak daun cengkih yang mudah dibuat adalah
eugenol kasar (crude eugenol), dengan harga jual US$5,15/kg, lebih tinggi dibanding minyak daun cengkih US$4,5/
kg. Fasilitasi pemerintah daerah diperlukan, berupa kebijakan, modal kerja, fasilitas, dan insentif kemudahan bagi
investor dalam upaya mengembangkan minyak daun cengkih guna meningkatkan pendapatan asli daerah.
Kata kunci: Minyak daun cengkih, komoditas ekspor, Maluku

ABSTRACT
Potency of clove leaf oil development as Moluccas export commodity

Clove leaf oil is produced by steam distillation of the fallen leaves of Syzygium aromaticum. The potential of
fallen clove leaves was estimated 2,368,043 t/year from the planting area of 455,393 ha with oil yield of 14%.
Clove leaf oil is highly demanded, especially its derivatives, such as eugenol, methyl eugenol, isoeugenol, and
vanillin synthetic which are used for cosmetics and pharmacy industry, food flavor and health benefits. Indonesia
supplies clove leaf oil of more than 60% to the world market. Moluccas contribution to the Indonesian export
volume is relatively small due to limited planting area (36,042 ha) with the potential of fallen clove leaf
production of 93,805 t/year equal to 1,861 t/year of oil. Availability of suitable land of 871,656 ha for plantation
development in Moluccas as well as innovations of technology for clove development allow clove agribusiness
from upstream to downstream (processing of clove leaf oil). In Ambon, clove leaf oil priced Rp25,000Rp30,000/
kg. Based on the availability of raw materials, technology, manpower, prices and world market demand, it is
important to develop clove leaf oil industry and its derivates in Moluccas. Clove leaf oil derivate that is easy to be
made is crude eugenol with a selling price of US$ 5.15/kg, higher than that of clove leaf oil of US$4.5/kg. The
regional authority should be convinced in supporting for policy, working capital, investor’s incentive and other
facilities to success the clove leaf oil development for increasing regional income.
Keywords: Clove leaf oil, export commodity, Moluccas

M inyak cengkih merupakan salah


satu minyak atsiri yang permin-
taannya cukup tinggi di pasar inter-
komponen lain seperti eugenol asetat dan
kariofilen.
Cengkih merupakan tanaman rempah
Kepulauan Maluku dimulai sejak 1769,
sedangkan ke wilayah Indonesia lainnya
dimulai pada 1870.
nasional. Minyak cengkih dihasilkan dari asli Maluku Utara/Kepulauan Maluku Luas area tanaman cengkih di Maluku
distilasi uap (penyulingan) bunga, (Rukka 2010), dan telah diperdagangkan mencapai 36.042 ha, terutama tersebar di
tangkai, dan daun cengkih. Spesifikasi serta dibudidayakan secara turun-temu- Kabupaten Maluku Tengah, Buru, Seram
minyak cengkih tidak hanya ditentukan run dalam bentuk perkebunan rakyat. Bagian Barat, Seram Bagian Timur, dan
oleh kandungan eugenolnya, tetapi juga Penyebaran tanaman cengkih keluar Ambon (BPS Maluku 2009). Lingkungan

132 Jurnal Litbang Pertanian, 30(4), 2011


ekologi seperti curah hujan, suhu, dan di tingkat petani menjadi rendah. Tran- Produktivitas cengkih rakyat di Ma-
tanah vulkanik serta minimnya serangan sportasi merupakan kendala utama dalam luku tergolong rendah, hanya 0,42 t/ha
hama penyakit sangat mendukung pe- pemasaran minyak cengkih di Maluku (Ditjenbun 2009). Rata-rata produktivitas
ngembangan tanaman cengkih di Maluku. sehingga biaya usaha tani menjadi tinggi. tanaman berkisar antara 40-60% dari
Berdasarkan pendekatan Zona Agro Indonesia merupakan pemasok utama potensi produksinya. Rendahnya produk-
Ekologi (ZAE), lahan yang tersedia untuk minyak cengkih untuk pasar India dan tivitas disebabkan petani menggunakan
pengembangan tanaman perkebunan, Arab Saudi. Kekurangan kebutuhan di benih asalan serta tidak melakukan pemu-
termasuk cengkih, di Maluku mencapai negara tersebut dipasok oleh Zanzibar, pukan maupun pengendalian organisme
871.656 ha, yang tersebar di beberapa Madagaskar, dan Sri Lanka. Minyak pengganggu tanaman.
kabupaten (Susanto dan Bustaman 2006). cengkih Indonesia juga dipasarkan ke Hadad et al. (2007) menyatakan, untuk
Hasil identifikasi menunjukkan terdapat Vietnam, Pakistan, Bangladesh, Amerika, tipe cengkih Afo dari Maluku, saat ini tidak
lima komoditas agribisnis yang secara bio- dan Uni Emirat Arab. ada lagi generasi Afo I, yang masih ada
fisik dapat dikembangkan di Maluku, salah Berdasarkan ketersediaan bahan tipe Afo II dan Afo III. Afo II dapat dipakai
satunya adalah cengkih dengan luas lahan baku, teknologi, nilai jual, peluang pasar sebagai sumber benih Afo III dan dari
tersedia 259.040 ha (Suryana et al. 2005). minyak cengkih dan turunannya, kesem- populasi yang ada Afo II dapat dijadikan
Indonesia memiliki sumber daya patan kerja, dan peningkatan pendapatan Blok Penghasil Tinggi (BPT) cengkih
genetik cengkih yang besar dengan pusat masyarakat, minyak cengkih berpeluang sebagai sumber benih komposit. Pro-
keragamannya berada di Kepulauan dikembangkan di Maluku. Pengembangan duktivitas Afo III sekitar 25–35 kg bunga
Maluku. Tipe cengkih sangat banyak dan tanaman cengkih dapat dilakukan melalui basah per pohon.
antara tipe satu dengan lainnya sulit pendekatan sektor hulu dan hilir. Pada Musim pembungaan cengkih ber-
dibedakan, misalnya tipe Ambon, Raja, sektor hulu, kebijakan lebih diarahkan fluktuasi setiap tahun. Produksi bunga
Sakit, Indari, Dokiri, Afo, dan Tauro. pada peningkatan produktivitas dan mutu basah per pohon pada genotipe Zanzibar
Menurut Puslitbangbun (2007), ada empat produk cengkih, sedangkan pada sektor mencapai 11 kg, Hibrida 8,551 kg, Ambon
varietas unggul cengkih, yaitu Siputih, hilir lebih ditekankan pada peningkatan 18 kg, dan Siputih 6,5 kg/pohon. Cengkih
Zanzibar, Ambon, dan Zambon (cengkih nilai tambah dengan mengolah daun hibrida memiliki beberapa sifat keung-
komposit). Keragaman varietas tersebut cengkih gugur menjadi minyak daun gulan dengan frekuensi berbunga lebih
merupakan sumber genetik yang sangat cengkih kasar (crude clove leaf oil). sering dan hasil bunga per pohon lebih
berharga dalam pengembangan cengkih Tulisan ini memberikan gambaran potensi tinggi dibandingkan dengan Zanzibar.
ke depan. pengembangan minyak cengkih sebagai Genotipe Ambon memiliki kualitas minyak
Di Maluku, cengkih umumnya diper- komoditas ekspor unggulan Maluku. tinggi. Genotipe Zanzibar memiliki kadar
dagangkan dalam bentuk bunga kering. minyak tertinggi, yaitu 1923%, sedang-
Pengolahan minyak daun cengkih masih kan Hibrida 1920%, dan Ambon 1820%
terbatas, padahal minyak dapat dihasilkan (Kemala 2004; Barmawie dan Wahyuni
KETERSEDIAAN BAHAN
dengan menggunakan peralatan yang 2007).
sederhana, seperti halnya penyulingan BAKU DAN TEKNOLOGI Salah satu parameter untuk menen-
minyak kayu putih. Selain bunga cengkih, tukan tingkat produktivitas tanaman
minyak daun cengkih dapat menjadi Potensi Produksi cengkih adalah dengan memerhatikan
komoditas andalan Maluku, sebagai besarnya penutupan tajuk (kanopi), yang
sumber pertumbuhan ekonomi dan pen- Berdasarkan data Badan Pusat Statistik berhubungan dengan banyaknya ranting
dapatan daerah. Maluku tahun 2009, luas pertanaman atau cabang yang hilang. Besarnya pe-
Tanaman cengkih dengan umur 6,5 cengkih rakyat mencapai 36.042 ha, yang nutupan tajuk erat kaitannya dengan
8,5 tahun dapat menghasilkan bunga diusahakan oleh 44.944 kepala keluarga jumlah bunga yang dihasilkan (bunga
cengkih basah 3 kg/pohon/tahun dan dengan produksi 10.630 ton. Komposisi hanya keluar pada ujung ranting). Ada tiga
daun cengkih gugur 26 kg/pohon/tahun tanaman cengkih rakyat terdiri atas kategori penutupan tajuk untuk tanaman
atau 2,6 t/ha/tahun (populasi tanaman 100 tanaman belum menghasilkan 3.789 ha cengkih umur > 20 tahun, yaitu: 1) tanaman
pohon/ha). Berdasarkan hasil analisis (10,51%), tanaman menghasilkan 25.121 ha bertajuk < 50%, percabangan hilang >
proksimat, kandungan minyak pada (69,70%), dan tanaman tua atau rusak 50%, 2) tanaman bertajuk 5080%, per-
bunga cengkih berkisar antara 1020%, 7.132 ha (19,79%). Walaupun luas area cabangan hilang 2050%, dan 3) tanaman
tangkai cengkih 510%, dan daun cengkih tanam cenderung meningkat setiap tahun, bertajuk > 80%, percabangan hilang < 20%
14% (Nurdjannah 2004). rata-rata setiap petani hanya memiliki (Puslitbangbun 2007). Peningkatan pro-
Pemasaran minyak cengkih belum lahan 0,80 ha dengan jumlah tanaman 80 duktivitas dapat dilakukan melalui reha-
tertata dalam suatu sistem dan belum ada pohon. Bahkan bila dikaji lebih dalam, bilitasi dan intensifikasi pemeliharaan
koperasi yang menanganinya. Petani seorang petani hanya memiliki lahan 0,56 (penggemburan tanah, pemupukan, dan
menjual minyak cengkih yang dihasilkan ha dengan jumlah tanaman yang meng- pengendalian OPT).
ke pedagang pengumpul di desa atau di hasilkan 56 pohon. Selain perkebunan Bahan baku minyak daun cengkih
kota kecamatan. Selanjutnya pedagang rakyat, tanaman cengkih di Maluku juga adalah daun cengkih gugur karena selain
pengumpul kecamatan menjual minyak diusahakan oleh dua perusahaan perke- nilai ekonominya rendah juga tidak
cengkih ke pedagang di kota kabupaten bunan besar yang mengelola 7.095 ha merusak tanaman. Dari tanaman yang
atau provinsi. Sistem pemasaran seperti dengan produksi pada 2008 mencapai berumur lebih dari 20 tahun, setiap
ini menyebabkan harga minyak cengkih 3.843 ton (BPS Maluku 2009). minggunya dapat terkumpul daun kering

Jurnal Litbang Pertanian, 30(4), 2011 133


0,96 kg/pohon, sedangkan dari tanaman lama waktu penyulingan, kadar eugenol Adsorpsi dengan menggunakan ben-
yang berumur kurang dari 20 tahun dapat dalam minyak daun cengkih makin me- tonit konsentrasi 710% dan pengkelatan
terkumpul 0,46 kg/pohon (Guenther 1972 nurun (Nurdjannah et al. 1990; Belcher dengan asam sitrat 0,6% dapat mening-
dalam Somantri et al. 2004). Menurut Balai 1965 dalam Nurdjannah 2004 ). katkan mutu minyak daun cengkih
Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Di Maluku, petani melakukan penyu- sehingga memenuhi Standar Nasional
jumlah daun yang gugur dari tanaman lingan minyak daun cengkih dengan Indonesia (SNI) No 06-2387-1998 dan
cengkih umur lebih dari 10 tahun mencapai menggunakan peralatan dan teknologi Essential Oil Association of USA
0,5 kg/pohon/minggu dengan rendemen yang sederhana, seperti halnya penyu- (Marwati et al. 2005). Kompleks logam dan
minyak 2%. Dengan rata-rata penutupan lingan minyak kayu putih. Minyak cengkih asam sitrat yang terbentuk akan semakin
tajuk (kanopi) 60% dan populasi tanaman dihasilkan melalui proses penyulingan banyak dengan meningkatnya konsentrasi
100 pohon/ha (polikultur), pengolahan (distilasi uap) daun dan atau tangkai asam sitrat sebagai senyawa pengkelat.
minyak daun cengkih akan menjadi bunga. Peralatan untuk menyuling berupa Hal ini berarti semakin banyak logam yang
peluang usaha yang menguntungkan. ketel (tangki) dari besi kapasitas 500 kg terserap dan terpisah dari minyak se-
Nurdjannah dan Mariska (1988) dengan tekanan uap ± 2 kg/cm2 dengan hingga meningkatkan kecerahan dan ke-
menyatakan, tidak ada perbedaan yang bahan bakar kayu atau minyak tanah. kuningan minyak (Chen et al. 2003). Sifat
nyata antara kadar minyak daun cengkih Waktu yang diperlukan dalam setiap fisikokimia minyak cengkih sebelum dan
tipe Zanzibar, Sikotok, dan Ambon. Na- penyulingan berkisar antara 1024/jam setelah pengkelatan dengan asam sitrat
mun, kadar minyak daun muda cenderung dengan kebutuhan minyak tanah 10 0,6% disajikan pada Tabel 1.
lebih tinggi daripada daun tua dan daun liter/jam. Uap yang keluar dari tangki Pemurnian minyak daun cengkih
gugur. Pada tipe Zanzibar, kadar total pemasakan dialirkan melalui pipa yang terbaik yaitu melalui pengkelatan
eugenol pada daun gugur lebih rendah melewati bak pendingin. Cairan yang menggunakan etilen diamin tetra asetat
dibanding daun tua dan daun muda. keluar, yaitu minyak yang bercampur air, (EDTA) konsentrasi 1,50% dan penga-
Produksi cengkih Indonesia pada ditampung kemudian dipisahkan dengan dukan selama 90 menit. Minyak daun
tahun 2009 mencapai 82.291 ton dan menggunakan corong pemisah. Minyak cengkih terbaik mempunyai tingkat ke-
produksi dari Maluku 10.662 ton (Ditjen- yang dihasilkan berupa minyak daun jernihan 94,46% dan kandungan Fe 27,16
bun 2009). Dengan area tanam 36.042 ha cengkih kasar dengan rendemen 2%. ppm. Kandungan komponen utama
(BPS Maluku 2009), diperkirakan potensi Minyak berwarna hitam kecoklatan eugenol tidak dipengaruhi oleh jenis dan
daun cengkih gugur di Maluku ± 257 t/ sehingga nilai jualnya rendah. konsentrasi pengkelat maupun lama
hari atau setara 5,1 ton minyak/hari. Warna hitam kecoklatan pada minyak pengadukan, dengan kadar eugenol
daun cengkih disebabkan oleh adanya ion 85,6586,20% dan memenuhi persyaratan
Mg, Fe, Mn, Pb, dan Zn yang berasal dari SNI (Ma’mun 2008).
Ketersediaan Teknologi daun dan alat penyulingan. Minyak ini Somantri et al. (2004) menyatakan,
dapat ditingkatkan kemurniannya melalui pabrik yang dirancang dengan kapasitas
Teknologi budi daya dan pascapanen proses penyulingan ulang (redistilasi), penyulingan 18 ton daun cengkih kering
cengkih telah banyak dihasilkan Badan adsorpsi, dan pengkelatan. Pemurnian per hari diprediksi akan menghasilkan
Litbang Pertanian. Minyak daun cengkih dengan pengkelatan lebih mudah dan minyak 504 kg/hari (rendemen 2,8%).
diperoleh dari hasil distilasi uap daun menguntungkan daripada penyulingan Investasi yang dibutuhkan untuk mem-
cengkih yang sudah gugur. Komposisi ulang. Kompleks logam-senyawa peng- bangun pabrik sebesar Rp863.128.800
minyak yang dihasilkan bergantung pada kelat akan terbentuk bila ada logam dan diperkirakan akan kembali dalam 7,56 bulan
kondisi daun dan cara distilasinya. Kan- senyawa pengkelat dalam proses (Demir dengan titik pulang pokok 10.515,2 kg
dungan eugenol berkisar antara 8088%. et al. 2003; Ekholm et al. 2003). minyak/tahun. Hasil analisis kelayakannya
Rukka (2010) menyatakan, daun
cengkih gugur yang mengering secara
alami kemudian terkena air hujan dan
kembali kering tidak lagi berorama wangi
Tabel 1. Sifat fisikokimia minyak daun cengkih sebelum dan sesudah
cengkih dengan rendemen minyak rata-
pengkelatan dengan asam sitrat 0,6%.
rata 1,3%. Daun cengkih gugur yang me-
ngering secara alami tanpa terbasahi hujan Sebelum Pengkelatan
Karakteristik SNI EOA
dan masih berbau harum cengkih memiliki pengkelatan asam nitrat 0,6%
rendemen minyak rata-rata 3,6%. Warna Hitam kecoklatan Kuning  Kuning pucat
Nurdjannah et al. (1993) melakukan Berat jenis 1,0282 1,0336 1,02501,0609 1,03601,0460
penyulingan daun cengkih dengan kadar (g/ml)
air 712% dalam tangki stainless steel Indeks bias 1,5284 1,5296 1,52001,5400 1,53101,5350
Putaran optik Tidak dapat diukur -1 o 48’  0 o sampai -2 o
volume 100 liter selama delapan jam. Cara
Kadar eugenol (%) 80 82 Min 78 8488
penyulingan tersebut menghasilkan Kelarutan dalam 1:1,5 1:1 1:2 1:2
minyak dengan rendemen 3,5% dan total etanol (70%)
eugenol 76,8%. Penyulingan minyak daun
 = tidak disyaratkan (SNI 1998).
cengkih dengan tekanan uap 1,6 kg/cm2 Tanda negatif (-) putaran optik ke arah kiri.
menghasilkan rendemen 3,56% (Mirna Sumber: Marwati et al. (2005).
1984 dalam Somantri et al. 2004). Makin

134 Jurnal Litbang Pertanian, 30(4), 2011


menunjukkan net present value (NPV) dan titik didih 250255°C. Aromanya sintesis vanilin dari minyak daun ceng-
pada tingkat suku bunga 18% lebih besar segar dan pedas seperti bunga cengkih kih dengan metode nitrobenzena meng-
dari nol, nilai internal rate of return (IRR) kering. Bahan baku eugenol selain minyak gunakan cara konvensional dan gelom-
lebih besar dari tingkat suku bunga yang cengkih adalah pala, kulit kayu manis, dan bang mikro. Dengan dua cara tersebut,
berlaku (18%), yaitu 49,2%, dan rasio B/C salam (Anonim 2010b). rendemen vanilin yang diperoleh masing-
1,66 sehingga penyulingan minyak daun Eugenol dapat diproduksi melalui masing 18,58% dan 7,42% dengan ke-
cengkih layak dikembangkan. Suryana et proses distilasi fraksinasi dari minyak murnian 99,16% (Yuliani 2007).
al. (2005) menyatakan, usaha penyulingan daun cengkih berdasarkan perbedaan ti-
minyak pada tingkat bunga modal 18% tik didih. Dapat pula melalui proses kimia
mampu memberikan B/C 1,26 dengan IRR (isolasi) dengan menambahkan NaOH, Pemanfaatan Minyak Daun
23%. Menurut Bank Indonesia (2007), diaduk sehingga terbentuk Na-eugenolat Cengkih dan Turunannya
industri kecil (rumah tangga) penyulingan lalu direaksikan kembali dengan HCl untuk
minyak daun cengkih dengan tingkat memperoleh eugenol kasar (crude euge- Masyarakat Maluku telah menggunakan
bunga modal 18%/tahun (flat) mampu nol) dengan tingkat kemurnian yang cengkih untuk menyembuhkan luka se-
memberikan B/C 1,96 dan IRR 55,66%. rendah (Anonim 2008). Tingkat kemurnian jak abad ke-18 (Rumphius 1941 dalam
eugenol dengan cara fraksinasi mencapai Nurdjannah 2004). Minyak cengkih
99,99%, lebih tinggi dibandingkan dengan mempunyai efek farmakologi sebagai
KARAKTERISTIK MINYAK cara kimia. Namun, fraksinasi membu- stimulan, anastetik lokal, karminatif,
DAUN CENGKIH DAN tuhkan modal yang besar untuk pengada- antiseptik, dan antipasmodik (Perry dan
an alat distilasi fraksinasi sehingga kurang Metzger 1990 dalam Nurdjannah 2004).
TURUNANNYA SERTA
layak untuk industri skala UKM. Eugenol Daun, gagang bunga, minyak cengkih, dan
PEMANFAATANNYA kasar yang belum dimurnikan sudah dapat eugenol dapat menekan bahkan memati-
dijual, walaupun standar mutu yang di- kan pertumbuhan miselium jamur, koloni
Karakteristik Minyak Daun persyaratkan USP minimum 98%. Untuk bakteri, dan nematoda sehingga dapat
Cengkih dan Turunannya itu pedagang/industri besar perlu melaku- digunakan sebagai fungisida, bakterisida,
kan pemurnian kembali. Produksi eugenol nematisida, dan insektisida.
Minyak daun cengkih berwarna kuning kasar dari minyak daun cengkih dapat Minyak cengkih dapat pula digunakan
pucat, bila kena cahaya matahari berubah dilakukan oleh industri kecil (UKM). sebagai obat anestesi dalam penang-
menjadi coklat. Minyak dapat larut dalam Turunan dari eugenol yang dibutuh- kapan, penanganan, dan transportasi ikan
etanol 7090% dan eter, berat jenis (25°C) kan industri farmasi, penyedap, parfum, hias sebagai alternatif larutan sianida
1,0141,054, putaran optik (20°C) 015, dan flavor antara lain adalah isoeugenol, (Erdman 2004 dalam Nurdjannah 2004).
dan indeks bias (20°C) 1,5281,537. metil eugenol, dan vanilin sintetis. Iso- Keunggulan eugenol dibandingkan de-
Menurut Djasula Wangi Indonesia (2011), eugenol dihasilkan melalui reaksi iso- ngan bahan kimia lain yang biasa dipakai
minyak daun cengkih kasar asal Indone- merisasi eugenol pada suhu dan tekanan untuk anestesi ikan, seperti MS.222,
sia memiliki karakteristik sebagai berikut: tinggi dengan katalis KOH dalam amil quinaldin dan benzokain, antara lain
1) warna coklat kehitaman dan bau aro- alkohol atau gliserol, atau RhCl3 3H2O. adalah sangat efektif walaupun dalam
matik kuat, rasa rempah dan pedas, 2) Isoeugenol digunakan sebagai bahan dosis rendah, mudah proses induksinya,
berat jenis (20°C) 1,0251,0609, 3) indeks baku industri parfum dan flavor (Kishore waktu pemulihan kesadarannya lebih lama,
bias (20°C) 1,5271,541, 4) kandungan dan Kannan 2004; Anonim 2008). dan harganya jauh lebih murah (Munday
eugenol minimum 78% (cara basah), 5) Pembuatan metil eugenol dapat dila- dan Wilson 1997; Keene et al. 1998).
kelarutan dalam etanol 70% (v/v) 1:2, dan kukan melalui sintesis eugenol dengan Eugenol dari minyak cengkih banyak
6) dapat disimpan hingga 2 tahun. reaktan metil benzena sulfonat, sedangkan dipakai dalam industri kesehatan dalam
Komponen utama minyak cengkih metil benzena sulfonat dihasilkan melalui bentuk obat kumur, pasta, bahan penambal
adalah eugenol (7080%), asetil eugenol, reaksi bensilasi metanol dengan benzena gigi, balsam, dan penghambat pertum-
beta-kariofilen, dan vanilin. Juga me- sulfonil klorida. Rendemen metil eugenol buhan jamur patogen (Tombe et al. 1995;
ngandung tanin, asam galatonat, metil yang dihasilkan 91,30% dengan tingkat Anonim 2008). Turunan dari eugenol
salisilat, asam krategolat, senyawa flavo- kemurnian 82,60%. Metil eugenol memiliki seperti isoeugenol dan vanilin diman-
noid eugenin, kaemferol, rhamnetin, dan aroma mirip feromon seks pada lalat buah. faatkan dalam industri parfum, wewangian,
eugenitin serta senyawa triterpenoid Sintesis vanilin dari eugenol mem- penyedap makanan, penyerap ultraviolet,
asam oleanolat, stigmasterol, dan kam- butuhkan dua tahap reaksi, yaitu reaksi stabilisator, dan antioksidan dalam pem-
pesterol (Anonim 2010a). isomerisasi eugenol menjadi isoeugenol buatan plastik dan karet (Anonim 2010b).
Eugenol (C10H12O2) merupakan tu- dan dilanjutkan dengan reaksi oksidasi Metil eugenol mempunyai aroma khas
runan guaiakol yang mendapat tambahan isoeugenol menjadi vanilin (Wibowo et al. serangga betina (feromon seks), sebagai
rantai alil, dengan nama 2-metoksi-4-(2- 2002). Prosedur standar yang biasa di- atraktan untuk menarik lalat jantan dalam
propenil) fenol dan dapat dikelompokkan gunakan dalam sintesis vanilin adalah pengendalian lalat buah (Kardinan 1999;
dalam keluarga alil benzena dari senyawa melalui oksidasi dengan nitrobenzena Anonim 2010b).
fenol (Anonim 2010b). Warnanya bening atau menggunakan oksidator H2O2 dan Selain berbagai manfaatnya, penggu-
hingga kuning pucat, kental seperti katalis methyl trioxorhenium (MTO). Balai naan eugenol yang berlebihan dapat
minyak, mudah larut dalam pelarut organik, Besar Penelitian dan Pengembangan menyebabkan gangguan kesehatan,
sedikit larut dalam air, berat molekul 164,20, Pascapanen Pertanian telah mencoba seperti diare, rasa pusing, ketidaksadaran,

Jurnal Litbang Pertanian, 30(4), 2011 135


halusinasi, dan meningkatnya denyut harga eugenol US$7,80/kg, atau lebih ibukota provinsi, sedangkan pedagang
jantung (Anonim 2010a, 2010b). Minyak tinggi 60% (Uhe 1997 dalam Yuliani 2007). lokal merupakan subbagian dari mereka
daun cengkih sebaiknya tidak digunakan Indonesia juga memproduksi eugenol, (Gambar 1). Bank Indonesia (2007) me-
sebagai aroma makanan karena baunya tetapi harga eugenol kasar asal Indonesia laporkan, beberapa pihak yang terkait
terlalu tajam dan tidak mencerminkan di pasar internasional lebih rendah dari- dalam pemasaran minyak daun cengkih ke
aroma cengkih yang lengkap (Nurdjannah pada yang diproduksi negara lain, yaitu luar negeri adalah pemakai (end user),
2004). US$ 5,15/ kg, karena mutunya kurang baik broker murni, broker merangkap trader,
(Uhe 2005 dalam Yuliani 2007). dan pedagang/trader (Gambar 2).
Jalur pemasaran minyak daun cengkih Usaha minyak daun cengkih skala
NILAI EKONOMI, PASAR, relatif sama dengan komoditas perke- industri kecil semakin berkembang di
DAN PEMBIAYAAN USAHA bunan lainnya. Di pasar dalam negeri, sentra produksi cengkih karena teknologi
produsen menjual produk ke pedagang yang digunakan sederhana dan tidak
Usaha tani cengkih rakyat di Maluku pengumpul atau agens eksportir, dimulai membutuhkan biaya besar. Proses penyu-
merupakan usaha warisan yang meli- dari tingkat kecamatan, kabupaten, pro- lingan dapat menggunakan mesin ber-
batkan 44.944 petani (BPS Maluku 2009). vinsi hingga ke perusahaan besar atau bahan bakar kayu atau minyak tanah.
Umumnya petani cengkih berumur 2550 eksportir. Pedagang pengumpul hasil per- Modal untuk usaha minyak cengkih
tahun dengan pendidikan SLTP ke bawah. kebunan di Maluku kebanyakan berasal skala industri kecil sekitar Rp100 juta, yaitu
Dari hasil penjualan bunga cengkih kering, dari etnis China. Mereka telah membangun untuk biaya investasi ± Rp50 juta dan
petani memperoleh pendapatan kotor jaringan pemasaran mulai dari desa sampai biaya operasional satu bulan ± Rp50 juta.
Rp18.050.000 untuk setiap 100 pohon/ha.
Setelah dikurangi biaya panen dan biaya
lainnya, dengan sistem bagi hasil (satu
bagian pemilik dan satu bagian pemetik),
petani hanya memperoleh keuntungan


Petani/ Pedagang pengumpul kecamatan
bersih sepertiga dari keuntungan usaha
produsen
taninya. Petani biasanya tidak melakukan 
pemupukan dan pengendalian hama dan
Pedagang pengumpul kabupaten

penyakit. Pembersihan kebun dilakukan


bila harga cengkih sedang baik. 
Harga minyak daun cengkih di Maluku


berkisar antara Rp25.000Rp30.000/kg Pedagang pengumpul Ambon
(Bustaman 2010). Bila diasumsikan 
produksi daun cengkih gugur di Maluku
± 257 t/hari atau setara dengan 5,1 ton Pedagang pengumpul Surabaya


minyak/hari, dengan nilai jual Rp153 miliar
maka setiap petani akan menerima tam-
bahan pendapatan Rp3.404.000.
Gambar 1. Rantai pemasaran minyak cengkih di Maluku.
Indonesia memasok lebih dari 60%
kebutuhan minyak daun cengkih dunia
yang berasal dari sentra produksi Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan
Sulawesi Utara, sedangkan Maluku belum Produsen
banyak kontribusinya. Negara pemasok 
minyak daun cengkih lainnya adalah
Zanzibar, Madagaskar, dan Sri Lanka. Tengkulak keliling
Harga minyak daun cengkih di pasar


dunia sangat ditentukan oleh harga bunga

cengkih di dalam negeri. Pada saat harga Pedagang kecil setempat


bunga cengkih rendah, harga minyak  Agens eksportir
cengkih di pasaran dunia juga turun. Pasar
minyak daun cengkih masih terbuka di Pedagang besar

India, Arab Saudi, Vietnam, dan Uni Emirat

Eksportir

Arab (Ditjenbun 2009).


Harga FOB minyak daun cengkih


kasar berkisar antara US$ 9,810,6/kg


(Anonim 2011). Harga produk turunan End user Broker murni Broker + trader Trader
minyak daun cengkih, seperti eugenol
lebih mahal daripada minyak daun
cengkih. Pada 1997, saat harga minyak Gambar 2. Pihak yang terlibat dalam pemasaran minyak daun cengkih (Bank
cengkih di pasar internasional US$4,5/kg, Indonesia 2007).

136 Jurnal Litbang Pertanian, 30(4), 2011


Produksi dilakukan pada ketel kapasitas yang perlu dilakukan yaitu: 1) mere- Strategi jangka panjang diarahkan
1,3 ton daun cengkih dengan rendemen vitalisasi potensi sumber daya tanaman pada program pengembangan minyak
minyak 35 kg. Dengan menggunakan dua yang ada, 2) membangun agribisnis yang daun cengkih di setiap kabupaten/kota
ketel dan dua kali proses penyulingan per terintegrasi mulai dari budi daya, pengo- pada sentra produksi agar tercipta agri-
ketel, hasil minyak daun cengkih mencapai lahan hingga pemasaran dalam berbagai bisnis cengkih yang berkelanjutan. Mem-
1,40 kg/hari (Bank Indonesia 2007). skala yang bernuansa corporate commu- bangun kerja sama dengan pihak terkait
Sejak 1990, BRI memberikan kredit nity, 3) memfasilitasi berkembangnya (pola kemitraan) juga penting dalam upaya
untuk usaha pengolahan minyak daun investasi, 4) meningkatkan pemanfaatan diversifikasi produk minyak cengkih
cengkih dengan plafon maksimum Rp50 minyak daun cengkih sebagai bahan baku menjadi produk turunan yang memiliki
juta, baik untuk investasi maupun modal industri, dan 5) penguatan kelembagaan nilai ekonomi lebih tinggi dan membutuh-
kerja melalui skim Kredit Umum Pedesaan lokal. Pengembangan dimulai dari skala kan pengolahan dengan teknologi tinggi.
(KUPEDES) dengan menggunakan agu- kecil, koperasi hingga skala besar dan Beberapa kebijakan pemerintah daerah
nan (jaminan) surat tanah atau barang dilakukan secara bertahap sesuai per- yang diperlukan untuk memfasilitasi
bergerak. Pengusaha umumnya meminjam mintaan pasar dan keuntungan usaha. agribisnis minyak daun cengkih di Maluku
dalam jangka waktu enam bulan karena Strategi pengembangan minyak daun adalah: 1) Bappeda dan Dinas Pertanian
sifat usahanya musiman dengan tingkat cengkih didasarkan pada luas area tanam Kabupaten/Provinsi membuat percontoh-
suku bunga flat 18%/tahun (Bank Indo- di setiap kabupaten, kebutuhan lahan an usaha minyak daun cengkih pada area
nesia 2007). Untuk memudahkan petani untuk mendukung agribisnis cengkih, dan pertanaman cengkih rakyat dalam skala 5
mendapat pinjaman modal kerja, peme- permasalahan yang dihadapi. Strategi 10 ha serta menyiapkan unit pengolahan
rintah mengeluarkan skim Kredit Usaha dikelompokkan dalam tiga kurun waktu, (distilasi uap) manual di sentra produksi
Rakyat (KUR), dengan pinjaman sampai yaitu jangka pendek, jangka menengah, cengkih, 2) fasilitasi kelompok tani dalam
Rp50 juta dan tanpa agunan dengan dan jangka panjang. menggunakan KUR dan dana PUAP untuk
bunga 5%/tahun. Strategi jangka pendek difokuskan usaha penyulingan minyak daun cengkih,
Kementerian Pertanian sejak 2008 pada upaya mendapat data dan informasi 3) mendatangkan investor dengan mem-
memberikan bantuan penguatan modal dasar yang mutakhir mengenai agro- berikan berbagai insentif kemudahan dan
kerja Rp100 juta kepada setiap desa atau ekologi cengkih (sebaran lahan dan fasilitas kredit dengan bunga rendah dari
gabungan kelompok tani (gapoktan) tanaman), sumber daya manusia (petani, Bank Pemerintah Daerah Maluku (BPDM),
melalui program Pengembangan Usaha kelompok tani, penyuluh, peneliti, teknisi, dan 4) membuat regulasi pemasaran
Agribisnis Perdesaan (PUAP). Modal dan aparatur pemerintah lainnya yang cengkih dan minyak daun cengkih “satu
dapat digunakan untuk kegiatan usaha terkait dengan cengkih), serta sarana dan pintu”. Ilustrasi arah pengembangan
budi daya (on farm) dan non-budi daya prasarana pendukung usaha minyak minyak daun cengkih di Maluku dalam
(off farm). Melalui program PUAP, setiap daun cengkih (unit pengolahan, unit berbagai skala usaha ditampilkan pada
tahun disalurkan bantuan modal kerja ke produksi, pemasaran, unit pemurnian). Gambar 3, dan peta jalan pengembangan
10.000 desa atau gapoktan (Kementerian Strategi jangka menengah diarahkan minyak cengkih pada Gambar 4.
Pertanian 2010). Sampai akhir 2010, pada program aksi pemberdayaan petani
program ini telah tersebar di 29.013 desa/ cengkih, pengelolaan tanaman agar lebih
gapoktan dengan dana yang disalurkan produktif, peningkatan kemampuan dan
Rp2,901 triliun. Provinsi Maluku menerima keterampilan sumber daya manusia yang KESIMPULAN
dana PUAP Rp36,3 miliar untuk 363 desa/ bergerak di bidang cengkih, peningkatan
gapoktan. Pertanyaan mendasar apakah infrastruktur untuk pengelolaan tanaman Minyak daun cengkih merupakan komo-
ada kelompok tani/gapoktan di Maluku skala kecil sampai menengah, diversifikasi ditas ekspor dan dapat menjadi sumber
yang memanfaatkan dana PUAP untuk produk olahan cengkih, dan aplikasi tek- pendapatan asli daerah. Indonesia me-
usaha penyulingan minyak daun cengkih. nologi pengolahan minyak cengkih untuk masok lebih dari 60% minyak daun
menguji tingkat efisiensi dan efektivitas- cengkih ke pasar dunia dengan nilai jual
nya di tingkat masyarakat. yang cukup tinggi. Maluku memiliki area
STRATEGI KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN MINYAK
DAUN CENGKIH
Pengembangan minyak daun cengkih di Pengolahan/industri
 kecil minyak daun

Lahan rakyat
Maluku bertujuan untuk mengoptimal- cengkih
kan sumber daya tanaman cengkih dan
menjaga pengelolaannya secara ber- Tanaman
cengkih
kelanjutan dalam upaya membangun 
usaha agribisnis. Kebijakan pengem-  Lahan khusus: Pengolahan/industri Pengembangan

bangan lebih diarahkan pada upaya ter- Swasta besar minyak daun produk turunan
wujudnya agribisnis minyak daun ceng-  Pemerintah/Pemda cengkih
kih, terutama pengolahan dan pemasaran
agar dapat memberikan manfaat yang
optimal. Beberapa langkah operasional Gambar 3. Arah pengembangan minyak daun cengkih di Maluku.

Jurnal Litbang Pertanian, 30(4), 2011 137


Institusi Eksplorasi Eksploitasi Pemasaran Pengembangan produk

Pemda Pangkalan Perbaikan mutu


Internasional
(kebijakan) data cengkih dan sertifikasi
 


Domestik
Lahan, budi daya, Diversifikasi
Industri agro


pengolahan, produk
Tanaman dan pasar
cengkih 
 Ekspor produk


Produksi
Riset dan
Pasar dan pengembangan



tata niaga produk
B P TP Kajian dasar
- Minyak atsiri 
Maluku dan  - Biofarmaka
perguruan

- Pangan 
tinggi
- Rempah
(teknologi Teknologi
- Produk turunan
dan pasar) produksi

Tahun 1 Tahun 23 Tahun 4 Tahun 5

Gambar 4. Peta jalan pengembangan minyak daun cengkih untuk ekspor.

tanaman cengkih 36.042 ha, potensi daun Penyulingan minyak daun cengkih Kebijakan pemerintah daerah yang
cengkih gugur 93.085 t/tahun atau setara layak untuk dikembangkan dengan NPV diperlukan antara lain adalah: 1) mem-
dengan minyak daun cengkih 1.861 t/ pada tingkat suku bunga 18% lebih besar fasilitasi modal usaha melalui KUR dengan
tahun. dari nol, IRR lebih besar dari tingkat suku tingkat bunga rendah dan tanpa agunan,
Lahan yang tersedia untuk pengem- bunga yang berlaku (18%), yaitu 49,2%, 2) membentuk dan mengukuhkan kelem-
bangan perkebunan di Maluku seluas dan rasio B/C 1,66. Pengembangan bagaan kelompok tani/gapoktan sebagai
871.656 ha. Dengan dukungan inovasi industri minyak daun cengkih skala kecil persyaratan untuk mendapat dana PUAP,
teknologi budi daya dan pascapanen, ditujukan untuk pertanaman cengkih 3) membangun sistem penjualan dan
dimungkinkan untuk melakukan pengem- rakyat, sedangkan skala besar untuk pembelian “satu pintu”, dan 4) mem-
bangan agribisnis cengkih, mulai dari perkebunan swasta dan daerah, melalui berikan kemudahan dan insentif kepada
hulu sampai hilir (pengolahan minyak strategi pengembangan jangka pendek, swasta agar tertarik dalam agribisnis
daun cengkih). menengah, dan panjang. minyak daun cengkih.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Cengkeh komoditas utama com/showroom/crude-clove-oil.html. [7 Barmawie, N. dan S. Wahyuni. 2007. Keragaan
penyulingan di Indonesia. http://my.opera. Januari 2011]. potensi hasil dan mutu beberapa genotipe
com/ealdorado/blog/cengkeh-komoditi- cengkeh. hlm. 111116. Prosiding Seminar
BPS (Badan Pusat Statistik) Maluku. 2009.
utama-penyulingandi-indonesia. [14 Okto- Nasional Rempah, 21 Agustus 2007. Pusat
Maluku dalam Angka 2009. BPS Maluku,
ber 2010]. Penelitian dan Pengembangan Perkebunan,
Ambon. hlm. 261266.
Bogor.
Anonim. 2010a. Cengkeh tanaman asli Indo-
Bank Indonesia. 2007. Pola Pembiayaan Usaha
nesia. http://www.apoteker.com//pojok% Chen, Y.X., Q. Lin, Y.M. Luo, Y.F. He, S.J. Zhen,
Kecil (PPUK). Usaha penyulingan minyak
20herbal/cengkehtanaman_asli_ Y.L. Yu, G.M. Tian, and M.H. Wong. 2003.
daun cengkeh. http://www.bi.go.id/NR/
indonesia.htm. [14 Oktober 2010]. The role of citric acid on the phytoreme-
rdonlyres/BDBFD5E7-D343-4293-A4BB-
diation of heavy metal contaminated soil.
Anonim. 2010b. Eugenol. http://id.wikipedia. F407CC5CD441/15907/usahapenyulingan
Chemesphere 50: 807811.
org/wiki/eugenol. [14 Oktober 2010]. minyakdauncengkeh1.pdf. [21 Oktober
2010]. Demir, F., B. Donmez, and S. Colak. 2003.
Anonim. 2011. Crude clove oil manufactures, Leaching kinetics of magnesite in citric acid
suppliers, and exporters. http://www.alibaba.

138 Jurnal Litbang Pertanian, 30(4), 2011


solutions. J. Chem. Engin. Jpn. 36(6): 683 Kishore, D. and S. Kannan. 2004. Double bond unggul. hlm 25. Booklet. Pusat Penelitian
688. migration of eugenol to isoeugenol over as- dan Pengembangan Perkebunan, Bogor. 25
synthesizes hydrotalcites and their modified hlm.
Ditjenbun (Direktorat Jenderal Perkebunan).
forms. Appl. Catalysis A. General 270: 227
2009. Statistik Perkebunan Indonesia 2008 Rukka, E.A.W. 2010. Cengkeh (Syzigium aro-
235.
2010. Cengkeh. Ditjenbun, Jakarta. 40 hlm. maticum). http://management01.wordpress.
Ma’mun. 2008. Pemurnian minyak nilam dan com/2010/10/29/mengenaltanaman
Djasula Wangi Indonesia. 2011. Jual Minyak Daun
minyak daun cengkeh secara komplek- cengkeh. [7 Januari 2011].
Cengkeh. PT Djasula Wangi Indonesia.
sometri. Jurnal Penelitian Tanaman Industri
http://www.indonetwork.co.id/djasula_wangi/ Somantri, A.S., U.N. Rambitan, D. Sumangat,
14(1): 3642.
5 9 8 5 6 3 / c l ov e - l e a f- o i l - m i n ya k - d a u n - dan N. Nurdjannah. 2004. Analisis sistem
cengkeh. [7 Januari 2011]. Marwati, T., M.S. Rusli, E. Noor, dan E. Mulyono. perencanaan model pengembangan agro-
Ekholm, P., L. Virkki, M. Ylinen, and L. Johanson. 2005. Peningkatan mutu minyak daun ceng- industri minyak daun cengkeh: Studi kasus di
2003. The effect of phytic acid and some keh melalui proses pemurnian. Jurnal Pasca- Sulawesi Utara. Buletin Penelitian Tanaman
panen Pertanian 2(2): 4552. Rempah dan Obat 14(1): 118.
natural chelating agents on solubility of
mineral elements in oat brand. Food Chem. Munday, P.L. and S.K. Wilson. 1997. Com- Suryana, A., D. Allorerung, P. Wahid, D.
80: 165170. perative efficiency of cloves oils and other Manohara, R. Pribadi, C. Indrawanto, dan
Hadad, E.A.M., M. Herman, M. Sukur, Defina, chemicals in anaesthetization of Poma- Sumaryanto. 2005. Prospek dan Arah Pe-
dan N. Yuniati. 2007. Blok penghasil tinggi centius amboinensis. A coral reef fish. J. Fish ngembangan Agribisnis Cengkeh. Badan
cengkeh Afo II sebagai sumber benih di Biol. 51: 931938. Penelitian dan Pengembangan Pertanian,
Ternate Maluku Utara. hlm. 270278. Jakarta.
Nurdjannah, N. dan I. Mariska. 1988. Pengaruh
Prosiding Seminar Nasional Rempah, 21 tipe tanaman dan ketuaan daun terhadap Susanto, A.N. dan S. Bustaman. 2006. Data dan
Agustus 2007. Pusat Penelitian dan Pengem- minyak dan eugenolnya. Buletin Penelitian Informasi Sumberdaya Lahan untuk Men-
bangan Perkebunan, Bogor. Tanaman Rempah dan Obat 3(2): 7275. dukung Pengembangan Agribisnis di Wilayah
Kardinan, A. 1999. Prospek minyak daun Mala- Kepulauan Provinsi Maluku. Balai Peng-
Nurdjannah, N., S. Rusli, dan A. Vianna. 1990.
lenca bracteata sebagai pengendali populasi kajian Teknologi Pertanian Maluku, Am-
Pengaruh bobot dan mutu penyulingan tang-
hama lalat buah (Bractocera dorsalis) di bon. 73 hlm.
kai cengkeh terhadap mutu dan rendemen
Indonesia. Jurnal Penelitian dan Pengem- minyak yang dihasilkan. Pemberitaan Pene- Tombe, M., K. Kobayashi, M. Oniki, and A.
bangan Pertanian 18(1): 1016. litian Tanaman Industri 15(4): 153157. Ogoshi. 1995. Toxicity of clove eugenol
Keene, J.L., D.G. Noakes, R.D. Moccia, and C.G. against several pathogenic fungi. Indones. J.
Nurdjannah, N., S. Hardja, dan Mirna. 1993.
Soto. 1998. The efficacy of clove oil as Crop Sci. 10(1): 1118.
Distilation method influence the yield and
anaestetic for rainbow trout, Oncorhyncus quality of clove leaf oil. Industrial Crops Wibowo, W., W.P. Suwarso, T. Utari, dan H.
mykiss (Walbaw). Aquaculture Res. 29: 89 Res. J. 3(2): 1826. Purwaningsih 2002. Aplikasi reaksi katalis
101. heterogen-heterogen untuk pembuatan vanili
Nurdjannah, N. 2004. Diversifikasi penggunaan
Kemala, S. 2004. Status tanaman, produksi dan sintetik (3-hidroksi-2-metoksibenzaldehid)
cengkeh. Perspektif, Review Penelitian Ta-
penggunaan cengkeh. Jurnal Penelitian Ta- dari eugenol (4-allil-2metoksifenol) minyak
naman Industri 3(2): 6170.
naman Industri 10(2): 5965. cengkeh. Makara Sains 6(3): 142148.
Puslitbangbun (Pusat Penelitian dan Pengem-
Kementerian Pertanian. 2010. Pedoman Umum Yuliani, S. 2007. Vanilin dari limbah daun cengkeh.
bangan Perkebunan). 2007. Teknologi ung-
Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan Sinar Tani. [22 Agustus 2007].
gulan cengkeh budi daya pendukung varietas
(PUAP). Kementerian Pertanian, Jakarta.
31 hlm.

Jurnal Litbang Pertanian, 30(4), 2011 139

Anda mungkin juga menyukai