Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Atletik berasal dari kata Yunani yaitu Atlon,Atlun yang berarti pertandingan atau
perjuangan. Jadi atletik menurut Ensoklopedi Indonesia berarti Pertandingan dan Olah raga pada
Atletik. Atletik yaitu suatu Cabang olah raga mempertandingkan Lari,Lompat,Jalan dan Lempar.
Olah raga Atletik mula-mula dipopulerkan oleh bangsa Yunani kira-kira pada Abad ke-6 SM.
Orang yang berjasa mempopulerkannya adalah Iccus dan Herodicus. Atletik yang terkenal
sekarang sudah lain dari pada yang dilakukan oleh bangsa Yunani dulu. Tetapi walaupun
demikian dasarnya tetap sama yaitu Berjalan, lari, lompat dan lempar. Karena mempunyai
berbagai unsur inilah atletik dikatakan sebagai ibu dari segala cabang Olah raga. Mengandung
berbagai unsur gerakan sehari-hari. Pada zaman Yunani dan Romawi kuno telah terlihat arah
latihan jasmani. Istilah atletik ini juga bisa dijumpai dalam berbagai bahasa antara lain dalam
bahasa Inggris Athletic, dalam bahasa Perancis Ateletique, dalam bahasa Belanda Atletiek,
dalam bahasa Jerman Athletik
1. Estafet
Lari ini berjarak 400 m. Lari estafet adalah lomba antar tim. Inilah satu-satunya
lomba beregu yang ada di cabang atletik. Ada 4 orang atlet lari terpilih di setiap timnya. Pelari
tercepat di tim tersebut akan mengambil posisi terakhir.
Kondisi kritis kadang terjadi ketika seorang pelari memberikan tongkat kepada pelari
berikutnya. Kalau tongkat tersebut terjatuh, maka sepersekian detik terbuang percuma.
Lari sambung adalah salah satu jenis lari dalam atletik khususnya pada nomor lari. Lari
sambun dimulai dari bangsa Aztec. Inka, dan maya bertujuan untuk meneruskan berita yang
telah diketahui sejak lama. Di Yunani, estafet obor diselenggarakan dalam hubungannya dengan
pemujaan leluhur dengan pemujaan leluhur dan untuk meneruskan api keramat ke jajahan-
jajahan baru. Api olimpiade Berlin,berasal dari tradisi yunani tersebut.
Lari estafet 4 x 100 meter dan 4x 400 meter bagi laki-laki dalam bentuk sekarang ini,
pertama-tama diselenggarakn pada olimpiade Stockholm tahun 1912. estafet 4 x 400 meter bagi
wanita diselenggarakan sejak tahun 1928 dan menjadi nomor olimpiade serta 4 x 400 meter
mulai dilombakan sejak tahun 1972.
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang
dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat
orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada
kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil
berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya. Nomor lari estafet yang sering
diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari
sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona
atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.
A. Sejarah Lari Estafet
Lari sambung dimulai dari bangsa Aztek, Inka, dan Maya bertujuan untuk meneruskan
berita yang telah diketahui sejak lama. Di Yunani, estafet obor diselenggarakan dalam
hubungannya dengan pemujaan leluhur dan untuk meneruskan api keramat ke jajahan-jajahan
baru. Tradisi api olimpiade berasal dari tradisi Yunani tersebut. Lari estafet 4 x 100 meter dan 4
x 400 meter bagi pria dalam bentuk sekarang ini, pertama-tama diselenggarakan pada olimpiade
tahun 1992 di Stockholm. Estafet 4 x 100 meter bagi wanita sejak tahun 1928 menjadi nomor
olimpiade dan 4 x 400 meter dilombakan sejak tahun 1972.
B. Peraturan Lari Estafet
Masing-masing pelari mempunyai peran penting dalam olahraga lari estafet. Oleh karena
itu, kekompakan dan irama lari juga harus selalu dijaga. Dalam jarak tempuh 4 x 100 meter,
pelari tidak diperbolehkan untuk menjatuhkan tongkat estafet. Jadi harus benar-benar dilatih cara
mengoper tongkat. Karena bila terjatuh, peserta lari akan langsung didiskualifikasi. Berbeda
halnya dengan olahraga lari estafet dengan jarak tempuh 4 x 400 meter. Karena jarak tempuh
yang lebih jauh, maka peraturannya pun lebih ringan. Peserta lari boleh menjatuhkan dan
mengambil kembali tongkat estafet yang terjatuh. Tetapi resikonya adalah kalah. Karena ketika
peserta lari mengambil tongkat, maka dipastikan peserta tersebut akan jauh tertinggal dari
peserta-peserta lain.
C. Tongkat Estafet
Tongkat estafet adalah benda yang diberikan secara bergilir
dari satu peserta ke peserta lari lainnya dalam satu regu.
Karena itu, tongkat ini pun tidak sembarang tongkat. Ukurannya
dibuat sesuai dan pas dengan panjang genggaman pelari pada
umumnya. Ukuran tongkat yang digunakan pada lari estafet
adalah:
Panjang tongkat : 29 –30 cm
Diameter tongkat : 3,81 cm (dewasa) dan 2,54 cm (anak-anak)
Berat tongkat :50 gr
D. Teknik Dasar
1. Teknik Memegang Tongkat Estafet
Tongkat dipegang pada ujung hingga setengah bagian dengan tangan
kanan atau kiri, sedangkan setengah bagian tongkat untuk dipegang
oleh penerima tongkat estafet berikutnya.
Teknik ini dipergunakan apabila telapa tangan penerima tongkat estafet menghadap ke
bawah.
1. Visual (dengan melihat), yaitu penerim tongkat berpaling ke belakang untuk melihat
pemberi tongkat.
2. Non visual (tanpa melihat), yaitu penerima tonbgkat tidak melihat pemberi tongkat.
Kunci keberhasilan pelari estafet terletak pada pergantian tongkat. Serangkaian teknik
lari sambung (estafet) dari start hingga terjadinya pergantian pemegang tongkat.
Di dalam pelaksanaan lari estafet, dimungkinkan terjadi beberapa kesalahan pada saat
pergantian tongkat. Kesalahan tersebut dapat dilakukan oleh penerima maupun pemberi tongkat.
Kesalahan yang dilakukan oleh penerima, yaitu:
1. Start yang terlambat sehingga cepat terkejar oleh pelari dibelakangnya sebelum mencapai
kecepatan maksimum.
2. Terlalu cepat melakukan start sehingga mngganggu lari pemberi tongkat.
3. Larinya terlalu ke tengah sehingga mengganggu lari pemberi tongkat.
4. Pada waktu mengulurkan tangan ke belakang, tangan dalam keadaan goyang, sehingga
sukar menerima tongkat.
Kesalahan yang sering dialami oleh pemberi tongkat, yaitu:
1. Kurang berhati-hati dalam meberikan tongkat, sehingga gagal dalam pemberian atau
tongkat jauh.
2. Pada waktu memberikanb tongkat pemberi berada di belakang penerima, tidak di sisi
sampingnya, sehingga dapat menginjak kaki penerima.
3. Pemberi mangayun tangan yang salah.
4. Pemberi tongkat tidak memberi isyarat (tidak berteriak yak) kepada penerima tongkat,
sehingga penerima tidak tahu.
5. Pemberi tongkat mengurangi kecepatannya pada saat akan mengayun tongkat.
Peraturan Perlombaan Lari Estafet
Peserta atau tim regu dicoret apabila:
7. Penerima sudah lewat batas wissel, kembali untuk mengambil tongkat yang terjatuh.