ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk menghasilkan media pembelajaran berbasis multimedia
dengan konsep one stop learning menggunakan software Adobe Flash untuk materi Bentuk
Molekul dan Gaya antar Molekul, yang layak digunakan guru sebagai bahan ajar di kelas dan
juga sebagai sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran individual siswa. Penelitian ini
mengacu pada metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Teknik
pengumpulan data yang digunakan berupa angket dan wawancara. Data-data yang diperoleh
berasal dari validator yang terdiri atas 2 dosen ahli, 5 guru sebagai reviewer dan 3 peer
reviewer, serta responden yang terdiri atas 10 siswa dari dua SMA yaitu SMA N 1 Sragen dan
SMA N 3 Surakarta dan 90 siswa dari tiga SMA yaitu SMA N 1 Sragen, SMA N 1 Karanganyar
dan SMA N 3 Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa one stop learning multimedia
untuk materi bentuk molekul dan gaya antar molekul kelas XI SMA dapat dikembangkan melalui
penelitian pengembangan dan multimedia pembelajaran yang dikembangkan secara umum
memiliki kualitas yang sangat baik berdasarkan penilaian validator (tim ahli, reviewer dan peer
reviewer) dan juga siswa.
Kata Kunci: penelitian dan pengembangan, one stop learning multimedia, materi bentuk
molekul dan gaya antar molekul
Copyright © 2014 95
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Hal. 95-103
Copyright © 2014 96
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Hal. 95-103
Salah satu produk ilmu teknologi materi tersebut banyak memuat konsep
yang bisa dijadikan untuk abstrak yaitu mengenai bentuk geometri
mengembangkan multimedia berbagai molekul sederhana dan gaya
pembelajaran adalah software Adobe tarik menarik antar molekul atau ikatan
Flash. Dalam penerapannya, Adobe kimia sehingga dalam penyampaiannya
Flash dapat digunakan untuk membuat membutuhkan visualisasi dalam bentuk
media pembelajaran interaktif secara animasi dengan menggunakan software
efektif dan efisien serta mudah diakses Adobe Flash untuk memperjelas
oleh siswa, sebab dunia pendidikan pemahaman konsep abstrak tersebut
dituntut untuk selalu berkembang secara sehingga dapat menjadi lebih konkrit,
cepat mengikuti perkembangan ilmu dan mudah ditangkap oleh otak siswa dan
teknologi. Dengan menggunakan menyenangkan untuk diikuti
software Adobe Flash dapat dibuat media penjelasannya sehingga siswa lebih
pembelajaran berbasis multimedia. termotivasi untuk mempelajari materi
Kemampuan program Adobe Flash dalam Bentuk Molekul dan Gaya antar Molekul.
membuat presentasi multimedia Untuk mewujudkan pembelajaran
mendukung pembuatan animasi secara yang efektif dalam pembelajaran materi
langsung dengan penyisipan sound dan bentuk molekul dan gaya antar molekul
gambar. Adobe Flash merupakan maka multimedia pembelajaran dengan
software yang simpel dan mudah dalam konsep one stop learning dengan
pengoperasian. Kelebihan kemudahan menggunakan software adobe flash perlu
pengoperasian dalam penggunaan media dikembangkan.
pembelajaran berbasis Adobe Flash yaitu Melihat kebermanfaatan dan
dengan penggunan fungsi tombol-tombol kebutuhan multimedia pembelajaran
interaktif yang memudahkan kegiatan dalam proses pembelajaran kimia
belajar mengajar sesuai yang diinginkan. khususnya materi bentuk molekul dan
Software Adobe Flash dirasa gaya antar molekul di kelas XI SMA maka
mampu mewujudkan visualisasi konsep dibutuhkan penelitian untuk menghasilkan
dalam materi kimia sehingga dapat media pembelajaran yang sesuai dengan
meningkatkan pemahaman siswa. kebutuhan peserta didik. Penelitian
Visualisasi dalam materi kimia harus mengenai pengembangan media dapat
dapat mengakomodasi kebutuhan siswa ditempuh melalui penelitian jenis
karena terjadinya perubahan paradigma Research and Development (RnD). RnD
belajar yaitu dari teacher-centered ke dalam pendidikan adalah sebuah model
student-centered [3]. Hasil penelitian pengembangan produk yang kemudian
lembaga riset dan penerbitan komputer secara sistematis diujikan di lapangan,
yaitu Computer Technology Research dievaluasi dan disempurnakan sampai
(CTR) juga menyatakan bahwa orang memenuhi kriteria tertentu yaitu layak dari
hanya mampu mengingat 20% dari yang segi kualitas. Penelitian ini bertujuan
dilihat, dan 30% dari yang didengar. mengembangkan sebuah multimedia
Tetapi orang dapat mengingat 50% dari pembelajaran yang kemudian divalidasi,
yang dilihat dan didengar, serta 80% dari dinilai, diujicobakan dan direvisi sehingga
yang dilihat, didengar, dan dilakukan dapat dikatahui kualitas multimedia
sekaligus. Sehingga dengan teori ini pembelajaran pada materi tersebut.
diharapkan dalam pemilihan Adobe Flash
untuk membuat media dapat METODE PENELITIAN
meningkatkan pemahaman siswa karena Penelitian ini menggunakan
Adobe Flash mampu menciptakan media metode penelitian dan pengembangan
pembelajaran interaktif yang berdasarkan model Borg dan Gall [5].
menyediakan fasilitas suara, gambar, Sampel dalam penelitian ini adalah siswa
animasi dan lain sebagainya [4]. kelas XI IPA SMA N 1 Sragen, SMA N 1
Materi Bentuk Molekul dan Gaya Karanganyar dan SMA N 3 Surakarta.
antar Molekul dirasa memerlukan media Sumber data penelitian ini terdiri
pembelajaran pelengkap buku penunjang dari data angket dan wawancara. Metode
proses pembelajaran di kelas karena yang digunakan merupakan penelitian
Copyright © 2014 97
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Hal. 95-103
Copyright © 2014 98
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Hal. 95-103
Copyright © 2014 99
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Hal. 95-103
aspek materi dan soal, kebahasaan, item pernyataan yang mengacu pada
keterlaksanaan, tampilan audio dan aspek kemudahan pemahaman,
soal, rekayasa perangkat lunak dan aspek kemandirian siswa, aspek
ketermanfaatan. Persentase penilaian penyajian media dan aspek
dari reviewer dan peer reviewer dapat pengoperasian media. Uji coba ini
dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. dilakukan untuk mengetahui
tanggapan siswa terhadap multimedia
Tabel 1. Rangkuman Persentase
pembelajaran.
Keidealan Multimedia
Secara keseluruhan skor yang
Pembelajaran yang dinilai
diberikan oleh siswa hanyalah skor 4
oleh Reviewer
(baik) dan 5 (sangat baik), tidak ada
Persentase yag memberikan skor 3, 2 bahkan 1,
Aspek Penilaian dengan persentase 54% untuk skor 5
(%)
Materi dan Soal 100 dan 46% untuk skor 4. Ada 2 indikator
Kebahasaan 84 yaitu indikator pertama dan kedua
Keterlaksanaan 93,33 yang mendapatkan sebaran 100%
Tampilan Audio dan untuk skor 5. Uraian indikator yang
92,67 mendapatkan sebaran 80% untuk nilai
Visual
Rekayasa Perangkat 5 yakni pada item 7, 10, dan 15.
93 Uraian indikator yang mendapatkan
Lunak
Ketermanfaatan 88 sebaran 70% untuk nilai 5 yakni pada
item 8 dan 11. Uraian indikator yang
Tabel 2. Rangkuman Persentase mendapatkan sebaran 50% untuk nilai
Keidealan Multimedia 5 yakni pada item 6 dan 14. Uraian
Pembelajaran yang dinilai indikator yang mendapatkan sebaran
oleh Peer Reviewer 40% untuk nilai 5 yakni pada item 3
dan 12. Uraian indikator yang
Persentase mendapatkan sebaran 30% untuk nilai
Aspek Penilaian
(%) 5 yakni pada item 4. Uraian indikator
Materi dan Soal 100 yang mendapatkan sebaran 10%
Kebahasaan 83,33 untuk nilai 5 yakni pada item 9 dan
Keterlaksanaan 93,33 13. Sementara itu ada 1 item yang
Tampilan Audio dan sama sekali tidak memperoleh skor 5
93,33
Visual yaitu pada item nomor 5, indikator
Rekayasa Perangkat pada item nomor 5 adalah
95
Lunak pemahaman materi melalui game.
Ketermanfaatan 86,6 Persentase keidealan tiap aspek
Persentase keidealan yang pada uji coba skala kecil disajikan
diperoleh dari reviewer dan peer pada Tabel 3.
reviewer untuk keenam aspek yaitu
aspek materi dan soal, Tabel 3. Persentase Keidealan tiap
keterlaksanaan, tampilan audio dan Aspek pada Uji Coba Skala
soal, rekayasa perangkat lunak dan Kecil
ketermanfaatan termasuk dalam Persentase
kategori sangat baik. Sedangkan Aspek Penilaian
(%)
untuk aspek kebahasaan termasuk Kemudahan
dalam kategori baik. 90,80
Pemahaman
Kemandirian Siswa 93,00
5. Uji Coba Skala Kecil Penyajian Media 89,33
Uji coba skala kecil dilakukan Pengoperasian
terhadap 10 orang siswa yang terdiri 93,00
Media
dari 5 orang siswa kelas XI IPA SMA
N 1 Sragen dan 5 orang siswa kelas Persentase keidealan yang
XI IPA SMA N 3 Surakarta. Siswa didapatkan dari uji coba skala kecil
tersebut diberikan angket berisi 15 termasuk dalam kategori sangat baik
sehingga tidak dilakukan revisi tahap uji coba skala besar dapat
terhadap multimedia pembelajaran dilihat pada Tabel 4.
yang dikembangkan dan bisa
langsung dilanjutkan uji coba skala Tabel 4. Persentase Keidealan tiap
besar. Aspek pada Uji Coba Skala
Besar
6. Uji Coba Skala Besar
Uji coba skala besar dilakukan Persentase
Aspek Penilaian
terhadap 90 siswa kelas XI IPA SMA (%)
yang terdiri dari 30 siswa kelas XI IPA Kemudahan
88,40
SMA N 1 Sragen, 30 siswa kelas XI Pemahaman
IPA SMA N 1 Karanganyar dan 30 Kemandirian Siswa 97,10
siswa kelas XI IPA SMA N 3 Penyajian Media 91,22
Surakarta. Siswa tersebut juga Pengoperasian
89,70
diberikan angket berisi 15 item Media
pernyataan yang mengacu pada Hasil uji coba kedua juga
aspek kemudahan pemahaman, menunjukkan hasil bahwa multimedia
aspek kemandirian siswa, aspek pembelajaran yang dikembangkan
penyajian media dan aspek mempunyai kategori sangat baik
pengoperasian media. Uji coba ini sehingga layak digunakan sebagai
dilakukan untuk mengetahui penilaian alat bantu pembelajaran.
siswa terhadap multimedia
pembelajaran yang dikembangkan. Review Produk Akhir
Skor total yang diperoleh untuk Produk yang dikembangkan dalam
aspek kemudahan pemahaman penelitian ini adalah multimedia
adalah 22,1. Skor tertinggi pada pembelajaran dengan konsep one stop
aspek ini adalah 25 sehingga pada learning untuk materi bentuk molekul dan
aspek ini, multimedia pembelajaran gaya antar molekul kelas XI SMA yang
yang peneliti kembangkan termasuk berisi berbagai menu yaitu: uraian materi
dalam kategori sangat baik karena bentuk molekul dan gaya antar molekul
berada pada rentang skor X > 19,995 yang dilengkapi animasi, latihan soal,
yang mempunyai kategori sangat baik permainan sederhana dan uji kompetensi
dengan persentase keidealan sebesar materi bentuk molekul dan gaya antar
88,4%. Aspek kemandirian siswa molekul. Sebelum masuk ke menu-menu
memperoleh skor total 9,71 dari skor tersebut disajikan intro yang dilengkapi
tertingginya adalah 10 sehingga untuk musik yang berfungsi untuk menarik
aspek ini, multimedia pembelajaran perhatian user agar lebih fokus untuk
juga mempunyai kategori sangat baik menggunakan media pembelajaran.
dengan persentase keidealan sebesar tampilan intro dapat dilihat dalam Gambar
97,1%. Aspek penyajian media 1.
memperoleh skor total 27,37 dari skor
tertingginya adalah 30 sehingga untuk
aspek ini, multimedia pembelajaran
juga mempunyai kategori sangat baik
dengan persentase keidealan sebesar
91,22%. Sedangkan aspek terakhir,
yaitu aspek pengoperasian media
mendapatkan skor 8,97 dari skor
tertinggi 10 sehingga untuk aspek ini, Gambar 1. Tampilan Intro
multimedia pembelajaran yang
dikembangkan juga termasuk dalam Untuk mempelajari materi bentuk
kategori sangat baik dengan molekul dan gaya antar molekul atau
persentase keidealan sebesar 89,7%. memilih menu-menu lain seperti
Persentase keidealan multimedia permainan dan uji kompetensi, pengguna
pembelajaran yang diperoleh pada
harus memilih menu tersebut di slide dengan format animasi untuk memberikan
menu utama seperti pada Gambar 2. pengalaman belajar yang menyenangkan
bagi siswa, seperti yang terlihat pada
Gambar 5.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa multimedia
Gambar 4. Tampilan Materi pembelajaran dengan konsep one stop
learning yang dibuat menggunakan
Dalam media pembelajaran ini software adobe flash pada materi bentuk
juga disediakan beberapa latihan soal molekul dan gaya antar molekul dapat
dikembangkan melalui metode penelitian [5] Gall, M.D., Gall, J.P. & Borg, W.R.
dan pengembangan yang mengacu pada (2007). Educational Research An
model yang dikembangkan oleh Borg and Intruduction (8th ed). Boston: Allyn &
Gall [5]. Bacon.
Multimedia pembelajaran dengan [6] Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
konsep one stop learning yang dibuat Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
menggunakan menggunakan software Bandung: Alfabeta.
adobe flash pada materi bentuk molekul [7] Sukmadinata, N.S. (2007). Metode
dan gaya antar molekul layak digunakan Penelitian Pendidikan. Bandung:
guru sebagai bahan ajar di kelas dan juga Remaja Rosdakarya.
sebagai sumber belajar dalam kegiatan
pembelajaran individual siswa karena
memiliki kualitas yang baik. Hal ini
ditunjukkan dengan hasil validasi oleh ahli
materi, ahli media, reviewer dan peer
reviewer serta hasil penilaian oleh siswa
SMA.
DAFTAR RUJUKAN
[1] Setiadi, Rahmat dan Agus, Akhril.
(2000). Dasar-Dasar Pemrograman
Sofware Pembelajaran. Jurusan
Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
[2] Sfenrianto. (2009). A Model of
Adaptive E-Learning System Based
on Student's Motivation. Proceedings
from ICCIT-09: International
Conference on Creative
Communication and Innovative
Technology. Tangerang: CCIT
Journal.
[3] Criswell, Eleanor L. (1989). The
Design of Computer-Based
Instruction. New York: Macmillan
Publishing Company.
[4] M. Suyanto. 2003. Multimedia Alat
Meningkatkan Keunggulan Bersaing.
Yogyakarta: Andi Offset.