Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No.

1 Tahun 2014 ISSN 2337-9995


Program Studi Pendidikan Kimia jpk.pkimiauns@ymail.com
Universitas Sebelas Maret

PENGEMBANGAN ONE STOP LEARNING MULTIMEDIA


MENGGUNAKAN SOFTWARE ADOBE FLASH
PADA MATERI BENTUK MOLEKUL
DAN GAYA ANTAR MOLEKUL
KELAS XI SMA

Agustin Dwi Cahya Merdekawati 1,*, Sulistyo Saputro 2 dan Sugiharto 2


1
Mahasiswa S1 Prodi Pendidikan Kimia, PMIPA, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
2
Dosen Prodi Pendidikan Kimia, PMIPA, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Keperluan korespondensi, HP: 081904532381, e-mail: astien.nietsa@yahoo.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk menghasilkan media pembelajaran berbasis multimedia
dengan konsep one stop learning menggunakan software Adobe Flash untuk materi Bentuk
Molekul dan Gaya antar Molekul, yang layak digunakan guru sebagai bahan ajar di kelas dan
juga sebagai sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran individual siswa. Penelitian ini
mengacu pada metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Teknik
pengumpulan data yang digunakan berupa angket dan wawancara. Data-data yang diperoleh
berasal dari validator yang terdiri atas 2 dosen ahli, 5 guru sebagai reviewer dan 3 peer
reviewer, serta responden yang terdiri atas 10 siswa dari dua SMA yaitu SMA N 1 Sragen dan
SMA N 3 Surakarta dan 90 siswa dari tiga SMA yaitu SMA N 1 Sragen, SMA N 1 Karanganyar
dan SMA N 3 Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa one stop learning multimedia
untuk materi bentuk molekul dan gaya antar molekul kelas XI SMA dapat dikembangkan melalui
penelitian pengembangan dan multimedia pembelajaran yang dikembangkan secara umum
memiliki kualitas yang sangat baik berdasarkan penilaian validator (tim ahli, reviewer dan peer
reviewer) dan juga siswa.

Kata Kunci: penelitian dan pengembangan, one stop learning multimedia, materi bentuk
molekul dan gaya antar molekul

PENDAHULUAN kimia itu sulit. Upaya tersebut antara lain


Perkembangan arus ilmu dengan memanfaatkan perkembangan
pengetahuan dalam era globalisasi arus ilmu pengetahuan dan teknologi.
dewasa ini sangatlah cepat sehingga Perkembangan ilmu pengetahuan dan
menuntut semua bidang kehidupan untuk teknologi mendorong proses
menyesuaikan visi, misi, tujuan dan pembelajaran untuk lebih aplikatif dan
strateginya agar sesuai kebutuhan dan menarik sebagai upaya untuk
tidak ketinggalan zaman. Sebagai bagian peningkatan kualitas pendidikan. Inovasi
dari ilmu pengetahuan dan teknologi, ilmu dan metode pengajaran yang baru dan
kimia juga berkembang begitu pesat. tepat akan membantu proses
Kimia diperlukan dalam kehidupan sehari- pemahaman siswa sehingga siswa dapat
hari, namun tidak sedikit orang yang memahami ilmu kimia dan dapat
menganggap kimia sebagai ilmu yang mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di
kurang menarik. Hal ini disebabkan kimia kemudian hari.
erat hubungannya dengan ide–ide atau Salah satu cara untuk mendorong
konsep–konsep abstrak yang tercapainya pembelajaran yang efektif,
membutuhkan penalaran ilmiah, sehingga digunakanlah alat bantu belajar atau yang
belajar kimia merupakan kegiatan mental biasa disebut media. Selain metode dan
yang membutuhkan penalaran tinggi. pendekatan pembelajaran, media
Berbagai upaya dilakukan untuk pendidikan memegang peranan penting
mewujudkan pembelajaran kimia yang dalam proses pembelajaran. Dari
menarik sehingga siswa tidak lagi berbagai media pembelajaran yang
mempunyai anggapan bahwa belajar tersedia, komputer merupakan media

Copyright © 2014 95
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Hal. 95-103

pembelajaran yang ideal, tentu selain masalah yang dapat dikemukakan


yang sudah biasa digunakan oleh siswa sebagai berikut:
yaitu buku. Dengan komputer dapat 1. Buku dan LKS yang digunakan dalam
dibangun sebuah media pembelajaran pembelajaran dirasa siswa kurang
yang baik, mengingat komputer memiliki memberikan pemahaman materi yang
kelebihan dari media lain. Pertama, dipelajari sehingga membutuhkan
komputer bekerja berdasarkan program media pembelajaran pendukung yang
sehingga memiliki keluwesan untuk dapat membantu memperjelas materi.
menyesuaikan dengan permasalahan 2. Terbatasnya media pembelajaran
yang ditangani. Kedua, komputer mampu pelengkap buku yang memudahkan
memadukan komponen suara (audio) dan guru dalam tugasnya sebagai
komponen penglihatan (visual). Ketiga, fasilitator.
komputer dapat melakukan operasi logika 3. Terbatasnya waktu yang tersedia bagi
dan aritmatika, mengolah data dan siswa untuk berkonsultasi dengan
menyampaikannya bila perlu. Keempat, guru mengenai materi pelajaran
dengan komputer dapat dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar di
remediasi tanpa batas atau remidiasi kelas.
yang berulang-ulang [1]. 4. Jumlah siswa yang banyak
Media pembelajaran dikatakan menyebabkan kurang tersedianya
bersifat multimedia jika terdapat unsur- komentar atau jawaban yang cukup
unsur media secara lengkap yang jelas dari guru atas pertanyaan yang
meliputi sound, animasi, video, teks dan diajukan siswa secara individual.
grafis. Beberapa model multimedia 5. Minimnya kegiatan praktek secara
interaktif di antaranya: model drill yang langsung yang dapat mengasah
berisi latihan-latihan soal dari materi yang keterampilan siswa.
telah disampaikan atau akan disampaikan 6. Keterbatasan guru sebagai tenaga
pada materi berikutnya dan berfungsi pengajar yang mengalami hambatan
sebagai diagnosa kemampuan untuk datang dan mengajar
pemahaman serta kecepatan belajar sebagaimana mestinya atau jam
siswa, model tutorial yang berisi untuk mengajar sangat padat
informasi/mata pelajaran disajikan dalam sehingga kegiatan pembelajaran tidak
unit-unit kecil lalu disusul dengan dapat dilakukan secara konvensional.
pertanyaan, model simulasi yang pada Jenis multimedia yang
dasarnya merupakan salah satu starategi berkembang kebanyakan di lingkungan
pembelajaran yang bertujuan pendidikan saat ini adalah model single
memberikan pengalaman belajar yang yaitu berbentuk drill / tutorial / simulasi /
lebih kongkrit melalui penciptan tiruan- evaluasi / game saja, untuk itu perlu
tiruan bentuk pengalaman yang dikembangkan suatu multimedia yang
mendekati suasana yang sebenarnya, memuat keempat model multimedia
dan model games yang dikembangkan secara bersama-sama, yaitu model drill,
berdasarkan atas “pembelajaran tutorial, simulasi dan games sekaligus
menyenangkan”, dimana peserta didik sehingga memudahkan siswa untuk
akan dihadapkan pada beberapa petunjuk belajar menyeluruh dengan hanya
dan aturan permainan. Dalam konteks menggunakan satu media atau bisa
pembelajaran sering disebut dengan disebut dengan konsep belajar one stop
Instructional Games [2]. learning. Pengembangan multimedia ini
Hasil dari observasi lapangan guru dipromosikan untuk mempermudah guru
di SMA N 1 Sragen dan SMA N 1 Andong dalam mengorganisasi bahan ajar yang
Boyolali yaitu dengan wawancara akan digunakan dalam proses
maupun pengamatan langsung (data pembelajaran sehingga tidak perlu
terlampir), mengindikasikan bahwa mencari dan mengumpulkan berbagai
pengajaran dengan bantuan komputer bahan ajar suplemen yang dapat
dalam bentuk multimedia perlu mendukung penjelasan langsung dari
dikembangkan karena dalam proses guru maupun buku teks mata pelajaran.
pembelajaran di kelas muncul berbagai

Copyright © 2014 96
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Hal. 95-103

Salah satu produk ilmu teknologi materi tersebut banyak memuat konsep
yang bisa dijadikan untuk abstrak yaitu mengenai bentuk geometri
mengembangkan multimedia berbagai molekul sederhana dan gaya
pembelajaran adalah software Adobe tarik menarik antar molekul atau ikatan
Flash. Dalam penerapannya, Adobe kimia sehingga dalam penyampaiannya
Flash dapat digunakan untuk membuat membutuhkan visualisasi dalam bentuk
media pembelajaran interaktif secara animasi dengan menggunakan software
efektif dan efisien serta mudah diakses Adobe Flash untuk memperjelas
oleh siswa, sebab dunia pendidikan pemahaman konsep abstrak tersebut
dituntut untuk selalu berkembang secara sehingga dapat menjadi lebih konkrit,
cepat mengikuti perkembangan ilmu dan mudah ditangkap oleh otak siswa dan
teknologi. Dengan menggunakan menyenangkan untuk diikuti
software Adobe Flash dapat dibuat media penjelasannya sehingga siswa lebih
pembelajaran berbasis multimedia. termotivasi untuk mempelajari materi
Kemampuan program Adobe Flash dalam Bentuk Molekul dan Gaya antar Molekul.
membuat presentasi multimedia Untuk mewujudkan pembelajaran
mendukung pembuatan animasi secara yang efektif dalam pembelajaran materi
langsung dengan penyisipan sound dan bentuk molekul dan gaya antar molekul
gambar. Adobe Flash merupakan maka multimedia pembelajaran dengan
software yang simpel dan mudah dalam konsep one stop learning dengan
pengoperasian. Kelebihan kemudahan menggunakan software adobe flash perlu
pengoperasian dalam penggunaan media dikembangkan.
pembelajaran berbasis Adobe Flash yaitu Melihat kebermanfaatan dan
dengan penggunan fungsi tombol-tombol kebutuhan multimedia pembelajaran
interaktif yang memudahkan kegiatan dalam proses pembelajaran kimia
belajar mengajar sesuai yang diinginkan. khususnya materi bentuk molekul dan
Software Adobe Flash dirasa gaya antar molekul di kelas XI SMA maka
mampu mewujudkan visualisasi konsep dibutuhkan penelitian untuk menghasilkan
dalam materi kimia sehingga dapat media pembelajaran yang sesuai dengan
meningkatkan pemahaman siswa. kebutuhan peserta didik. Penelitian
Visualisasi dalam materi kimia harus mengenai pengembangan media dapat
dapat mengakomodasi kebutuhan siswa ditempuh melalui penelitian jenis
karena terjadinya perubahan paradigma Research and Development (RnD). RnD
belajar yaitu dari teacher-centered ke dalam pendidikan adalah sebuah model
student-centered [3]. Hasil penelitian pengembangan produk yang kemudian
lembaga riset dan penerbitan komputer secara sistematis diujikan di lapangan,
yaitu Computer Technology Research dievaluasi dan disempurnakan sampai
(CTR) juga menyatakan bahwa orang memenuhi kriteria tertentu yaitu layak dari
hanya mampu mengingat 20% dari yang segi kualitas. Penelitian ini bertujuan
dilihat, dan 30% dari yang didengar. mengembangkan sebuah multimedia
Tetapi orang dapat mengingat 50% dari pembelajaran yang kemudian divalidasi,
yang dilihat dan didengar, serta 80% dari dinilai, diujicobakan dan direvisi sehingga
yang dilihat, didengar, dan dilakukan dapat dikatahui kualitas multimedia
sekaligus. Sehingga dengan teori ini pembelajaran pada materi tersebut.
diharapkan dalam pemilihan Adobe Flash
untuk membuat media dapat METODE PENELITIAN
meningkatkan pemahaman siswa karena Penelitian ini menggunakan
Adobe Flash mampu menciptakan media metode penelitian dan pengembangan
pembelajaran interaktif yang berdasarkan model Borg dan Gall [5].
menyediakan fasilitas suara, gambar, Sampel dalam penelitian ini adalah siswa
animasi dan lain sebagainya [4]. kelas XI IPA SMA N 1 Sragen, SMA N 1
Materi Bentuk Molekul dan Gaya Karanganyar dan SMA N 3 Surakarta.
antar Molekul dirasa memerlukan media Sumber data penelitian ini terdiri
pembelajaran pelengkap buku penunjang dari data angket dan wawancara. Metode
proses pembelajaran di kelas karena yang digunakan merupakan penelitian

Copyright © 2014 97
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Hal. 95-103

yang mengacu pada metode penelitian sehingga uji coba multimedia


dan pengembangan (Research and dapat dilaksanakan di ketiga
Development) yang tahapannya meliputi sekolah tersebut. Mereka juga
penelitian dan pengumpulan informasi, menginformasikan bahwa materi
perencanaan, pengembangan produk bentuk molekul dan gaya antar
awal, uji coba lapangan awal dan revisi, molekul adalah materi yang sulit
uji coba lapangan utama dan revisi [6- dipahami jika hanya didapatkan
7]. dari penjelasan guru dengan
metode ceramah dengan bantuan
HASIL DAN PEMBAHASAN buku teks dan tanpa visualisasi.
1. Tahap Pengumpulan Informasi c. Studi Pustaka
a. Hasil Wawancara dengan Guru Dari kegiatan studi pustaka
Kegiatan wawancara dengan didapatkan informasi jika buku
beberapa guru mata pelajaran teks pelajaran kimia kelas XI dan
kimia menghasilkan informasi multimedia pembelajaran yang
bahwa dalam perkembangannya, berisi materi bentuk molekul dan
multimedia pembelajaran berbasis gaya antar molekul masih kurang
komputer cukup maju di beberapa dalam memberikan referensi yang
sekolah, khususnya dalam diperlukan guru maupun siswa
pelajaran kimia karena dalam guna mempelajari materi bentuk
pelajaran kimia terdapat materi molekul dan gaya antar molekul.
yang bersifat abstrak sehingga Misalnya, buku teks pelajaran
membutuhkan multimedia kimia hanya memberikan
pembelajaran berbasis komputer gambaran berupa catatan tertulis
untuk membuat materi yang disertai gambar yang sangat
abstrak tersebut menjadi lebih sedikit mengenai Bentuk Molekul
konkrit dan mudah dipahami. dan Gaya antar Molekul sehingga
Multimedia pembelajaran siswa kurang memahami dengan
dibutuhkan sebagai terobosan dan baik materi tersebut jika tidak
inovasi terbaru sebagai alat bantu menambah dengan media belajar
dalam pembelajaran kimia di penunjang lainnya.
sekolah khususnya untuk materi
bentuk molekul dan gaya antar 2. Tahap Perencanaan
molekul. Jenis multimedia yang Perencanaan diawali dengan
tersedia saat ini hanyalah model menetapkan materi pembelajaran
single multimedia yaitu hanya yang akan dimasukkan ke dalam
menyajikan multimedia model media. Selanjutnya menentukan
tutorial / drill / game / evaluasi perangkat yang akan digunakan
saja, padahal dalam kegiatan dalam pembuatan media.
belajar mengajar dibutuhkan a. Materi Bentuk Molekul dan Gaya
multimedia yang menyediakan antar Molekul
semua model, sehingga Standar Kompetensi: Memahami
diperlukan pengembangan suatu struktur atom dan meramalkan
multimedia yang memuat semua sifat-sifat periodik unsur, struktur
model multimedia (tutorial, drill, molekul dan dan sifat-sifat
game dan evaluasi). senyawa.
b. Hasil Wawancara dengan Siswa Kompetensi Dasar: Menjelaskan
Hasil wawancara dengan teori jumlah pasangan elektron di
siswa menunjukkan bahwa siswa- sekitar inti atom dan teori
siswi di SMA N 1 Sragen, SMA N hibridisasi untuk meramalkan
1 Karanganyar dan SMA N 3 bentuk molekul, menjelaskan
Surakarta sudah terbiasa belajar interaksi antar molekul (gaya antar
menggunakan komputer baik itu molekul) dengan sifatnya.
belajar mandiri maupun dalam Indikator: Menentukan bentuk
proses pembelajaran di kelas, molekul berdasarkan teori jumlah

Copyright © 2014 98
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Hal. 95-103

pasangan elektron, menentukan file utama gabungan dari file-file


bentuk molekul berdasarkan teori lainnya.
hibridisasi, membedakan sifat fisik b. Tahap Penyelesaian
(titik didih, titik leleh) berdasarkan Tahap terakhir dari pembuatan
perbedaan gaya antar molekul media pembelajaran ini adalah
(gaya van der waals, gaya penyelesaian. Pada tahap ini file
London, dan ikatan hidrogen). open dipublikasi dalam bentuk file
b. Perangkat Pembuatan Media berekstensi .exe. Hal ini sudah
1) Perangkat keras secara otomatis diatur ketika file
Perangkat keras yang disimpan. File–file yang telah
digunakan untuk membuat dibuat dan disimpan dalam satu
media ini adalah 1 buah laptop folder, kemudian ditransfer dalam
dengan spesifikasi: sebuah CD dengan program Nero.
a) Processor 1.6 GHz Akhirnya jadilah sebuah keping
b) RAM 1 GB CD sebagai media pembelajaran
c) Space Harddisk 250 GB yang dikembangkan dengan
d) Resolusi 1024 x 600 menggunakan software adobe
e) Perangkat burning: sebuah flash untuk siswa SMA kelas XI
CD atau DVD burner IPA.
diperlukan untuk burning
VCD atau DVD 4. Tahap Validasi dan Revisi
f) Mouse standar Multimedia pembelajaran yang
2) Perangkat Lunak dihasilkan pada penelitian ini
Perangkat lunak yang kemudian divalidasi oleh beberapa
digunakan dalam pembuatan validator yang terdiri dari ahli materi,
multimedia pembelajaran ini ahli media, reviewer dan peer
adalah: reviewer. Setiap validator memberikan
a) Microsoft Windows 7 penilaiannya terhadap berbagai aspek
Ultimate yang berbeda disesuaikan dengan
b) Adobe Flash CS3 keahlian validator. Hasil validasi oleh
Professional ahli materi yaitu pada aspek
c) Nero 7 Essential pembelajaran ahli materi memberikan
c. Pembuatan Desain Media penilaian dengan skor total 24 dan
Dalam tahap ini dilakukan skor ini termasuk dalam kriteria
penentuan konsep dari multimedia sangat baik dengan persentase
pembelajaran. Media ini didesain keidealan 96%. Pada aspek materi,
sebagai alat bantu pembelajaran ahli materi memberikan skor total 32
baik bagi guru maupun siswa. dan skor ini juga termasuk dalam
Hasil dari tahap ini adalah desain kriteria sangat baik dengan
media berupa skema dan juga persentase keidealan 91,43%.
storyboard. Storyboard tersebut Berdasarkan hasil penilaian oleh
berisi gambaran kasar dari ahli media didapatkan skor aspek
multimedia pembelajaran yang tampilan dengan skor total 33 dan
dibuat yaitu mulai dari intro, skor ini termasuk dalam kriteria
kompetensi, menu materi bentuk sangat baik dengan persentase
molekul dan gaya antar molekul, keidealan 94,29%. Sedangkan pada
game dan evaluasi. aspek pemrograman, ahli media
memberikan skor total 33 dan skor ini
3. Tahap Pengembangan Draf Produk juga termasuk dalam kriteria sangat
a. Tahap Produksi baik dengan persentase keidealan
Hasil akhir dari tahap ini adalah 94,29%.
didapatkannya dua jenis file yang Hasil validasi selanjutnya
berekstensi .swf dan .exe. File didapatkan dari reviewer dan peer
yang berekstensi .exe merupakan reviewer. Reviewer dan peer reviewer
menilai multimedia pembelajaran dari

Copyright © 2014 99
JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Hal. 95-103

aspek materi dan soal, kebahasaan, item pernyataan yang mengacu pada
keterlaksanaan, tampilan audio dan aspek kemudahan pemahaman,
soal, rekayasa perangkat lunak dan aspek kemandirian siswa, aspek
ketermanfaatan. Persentase penilaian penyajian media dan aspek
dari reviewer dan peer reviewer dapat pengoperasian media. Uji coba ini
dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. dilakukan untuk mengetahui
tanggapan siswa terhadap multimedia
Tabel 1. Rangkuman Persentase
pembelajaran.
Keidealan Multimedia
Secara keseluruhan skor yang
Pembelajaran yang dinilai
diberikan oleh siswa hanyalah skor 4
oleh Reviewer
(baik) dan 5 (sangat baik), tidak ada
Persentase yag memberikan skor 3, 2 bahkan 1,
Aspek Penilaian dengan persentase 54% untuk skor 5
(%)
Materi dan Soal 100 dan 46% untuk skor 4. Ada 2 indikator
Kebahasaan 84 yaitu indikator pertama dan kedua
Keterlaksanaan 93,33 yang mendapatkan sebaran 100%
Tampilan Audio dan untuk skor 5. Uraian indikator yang
92,67 mendapatkan sebaran 80% untuk nilai
Visual
Rekayasa Perangkat 5 yakni pada item 7, 10, dan 15.
93 Uraian indikator yang mendapatkan
Lunak
Ketermanfaatan 88 sebaran 70% untuk nilai 5 yakni pada
item 8 dan 11. Uraian indikator yang
Tabel 2. Rangkuman Persentase mendapatkan sebaran 50% untuk nilai
Keidealan Multimedia 5 yakni pada item 6 dan 14. Uraian
Pembelajaran yang dinilai indikator yang mendapatkan sebaran
oleh Peer Reviewer 40% untuk nilai 5 yakni pada item 3
dan 12. Uraian indikator yang
Persentase mendapatkan sebaran 30% untuk nilai
Aspek Penilaian
(%) 5 yakni pada item 4. Uraian indikator
Materi dan Soal 100 yang mendapatkan sebaran 10%
Kebahasaan 83,33 untuk nilai 5 yakni pada item 9 dan
Keterlaksanaan 93,33 13. Sementara itu ada 1 item yang
Tampilan Audio dan sama sekali tidak memperoleh skor 5
93,33
Visual yaitu pada item nomor 5, indikator
Rekayasa Perangkat pada item nomor 5 adalah
95
Lunak pemahaman materi melalui game.
Ketermanfaatan 86,6 Persentase keidealan tiap aspek
Persentase keidealan yang pada uji coba skala kecil disajikan
diperoleh dari reviewer dan peer pada Tabel 3.
reviewer untuk keenam aspek yaitu
aspek materi dan soal, Tabel 3. Persentase Keidealan tiap
keterlaksanaan, tampilan audio dan Aspek pada Uji Coba Skala
soal, rekayasa perangkat lunak dan Kecil
ketermanfaatan termasuk dalam Persentase
kategori sangat baik. Sedangkan Aspek Penilaian
(%)
untuk aspek kebahasaan termasuk Kemudahan
dalam kategori baik. 90,80
Pemahaman
Kemandirian Siswa 93,00
5. Uji Coba Skala Kecil Penyajian Media 89,33
Uji coba skala kecil dilakukan Pengoperasian
terhadap 10 orang siswa yang terdiri 93,00
Media
dari 5 orang siswa kelas XI IPA SMA
N 1 Sragen dan 5 orang siswa kelas Persentase keidealan yang
XI IPA SMA N 3 Surakarta. Siswa didapatkan dari uji coba skala kecil
tersebut diberikan angket berisi 15 termasuk dalam kategori sangat baik

Copyright © 2014 100


JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Hal. 95-103

sehingga tidak dilakukan revisi tahap uji coba skala besar dapat
terhadap multimedia pembelajaran dilihat pada Tabel 4.
yang dikembangkan dan bisa
langsung dilanjutkan uji coba skala Tabel 4. Persentase Keidealan tiap
besar. Aspek pada Uji Coba Skala
Besar
6. Uji Coba Skala Besar
Uji coba skala besar dilakukan Persentase
Aspek Penilaian
terhadap 90 siswa kelas XI IPA SMA (%)
yang terdiri dari 30 siswa kelas XI IPA Kemudahan
88,40
SMA N 1 Sragen, 30 siswa kelas XI Pemahaman
IPA SMA N 1 Karanganyar dan 30 Kemandirian Siswa 97,10
siswa kelas XI IPA SMA N 3 Penyajian Media 91,22
Surakarta. Siswa tersebut juga Pengoperasian
89,70
diberikan angket berisi 15 item Media
pernyataan yang mengacu pada Hasil uji coba kedua juga
aspek kemudahan pemahaman, menunjukkan hasil bahwa multimedia
aspek kemandirian siswa, aspek pembelajaran yang dikembangkan
penyajian media dan aspek mempunyai kategori sangat baik
pengoperasian media. Uji coba ini sehingga layak digunakan sebagai
dilakukan untuk mengetahui penilaian alat bantu pembelajaran.
siswa terhadap multimedia
pembelajaran yang dikembangkan. Review Produk Akhir
Skor total yang diperoleh untuk Produk yang dikembangkan dalam
aspek kemudahan pemahaman penelitian ini adalah multimedia
adalah 22,1. Skor tertinggi pada pembelajaran dengan konsep one stop
aspek ini adalah 25 sehingga pada learning untuk materi bentuk molekul dan
aspek ini, multimedia pembelajaran gaya antar molekul kelas XI SMA yang
yang peneliti kembangkan termasuk berisi berbagai menu yaitu: uraian materi
dalam kategori sangat baik karena bentuk molekul dan gaya antar molekul
berada pada rentang skor X > 19,995 yang dilengkapi animasi, latihan soal,
yang mempunyai kategori sangat baik permainan sederhana dan uji kompetensi
dengan persentase keidealan sebesar materi bentuk molekul dan gaya antar
88,4%. Aspek kemandirian siswa molekul. Sebelum masuk ke menu-menu
memperoleh skor total 9,71 dari skor tersebut disajikan intro yang dilengkapi
tertingginya adalah 10 sehingga untuk musik yang berfungsi untuk menarik
aspek ini, multimedia pembelajaran perhatian user agar lebih fokus untuk
juga mempunyai kategori sangat baik menggunakan media pembelajaran.
dengan persentase keidealan sebesar tampilan intro dapat dilihat dalam Gambar
97,1%. Aspek penyajian media 1.
memperoleh skor total 27,37 dari skor
tertingginya adalah 30 sehingga untuk
aspek ini, multimedia pembelajaran
juga mempunyai kategori sangat baik
dengan persentase keidealan sebesar
91,22%. Sedangkan aspek terakhir,
yaitu aspek pengoperasian media
mendapatkan skor 8,97 dari skor
tertinggi 10 sehingga untuk aspek ini, Gambar 1. Tampilan Intro
multimedia pembelajaran yang
dikembangkan juga termasuk dalam Untuk mempelajari materi bentuk
kategori sangat baik dengan molekul dan gaya antar molekul atau
persentase keidealan sebesar 89,7%. memilih menu-menu lain seperti
Persentase keidealan multimedia permainan dan uji kompetensi, pengguna
pembelajaran yang diperoleh pada

Copyright © 2014 101


JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Hal. 95-103

harus memilih menu tersebut di slide dengan format animasi untuk memberikan
menu utama seperti pada Gambar 2. pengalaman belajar yang menyenangkan
bagi siswa, seperti yang terlihat pada
Gambar 5.

Gambar 2. Tampilan Menu Utama Gambar 5. Tampilan Latihan Soal

Sebelum masuk ke menu utama Multimedia pembelajaran ini


tersebut ada pilihan menu yang berisi dibuat menggunakan software adobe
doa-doa sebelum belajar dari berbagai flash yang mencakup materi bentuk
agama yang diakui di Indonesia. Menu ini molekul dan gaya antar molekul. Produk
berfungsi untuk mengingatkan pengguna multimedia pembelajaran ini memiliki
khusunya siswa agar mereka selalu kelebihan yaitu multimedia pembelajaran
mengingat Tuhan ketika melakukan ini dikembangkan dengan konsep one
sesuatu hal termasuk ketika akan belajar. stop learning multimedia yang dapat
Tampilan menu do’a tersebut dapat dilihat diartikan bahwa dalam media ini tidak
pada Gambar 3. hanya memuat uraian materi saja, tapi
juga terdapat animasi, latihan soal,
permainan dan soal evaluasi. Dengan
adanya media yang semacam ini
diharapkan dapat menambah referensi
media pembelajaran untuk materi Bentuk
Molekul dan Gaya antar Molekul sehingga
tersedia opsi media yang lebih beragam
dan sesuai tujuan pembelajaran.
Tampilan menu permainan dapat dilihat
pada Gambar 6.
Gambar 3. Tampilan Menu Do’a

Tampilan materi dalam multimedia


pembelajaran ditunjukkan pada Gambar
4.

Gambar 6. Tampilan Permainan

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa multimedia
Gambar 4. Tampilan Materi pembelajaran dengan konsep one stop
learning yang dibuat menggunakan
Dalam media pembelajaran ini software adobe flash pada materi bentuk
juga disediakan beberapa latihan soal molekul dan gaya antar molekul dapat

Copyright © 2014 102


JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Hal. 95-103

dikembangkan melalui metode penelitian [5] Gall, M.D., Gall, J.P. & Borg, W.R.
dan pengembangan yang mengacu pada (2007). Educational Research An
model yang dikembangkan oleh Borg and Intruduction (8th ed). Boston: Allyn &
Gall [5]. Bacon.
Multimedia pembelajaran dengan [6] Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
konsep one stop learning yang dibuat Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
menggunakan menggunakan software Bandung: Alfabeta.
adobe flash pada materi bentuk molekul [7] Sukmadinata, N.S. (2007). Metode
dan gaya antar molekul layak digunakan Penelitian Pendidikan. Bandung:
guru sebagai bahan ajar di kelas dan juga Remaja Rosdakarya.
sebagai sumber belajar dalam kegiatan
pembelajaran individual siswa karena
memiliki kualitas yang baik. Hal ini
ditunjukkan dengan hasil validasi oleh ahli
materi, ahli media, reviewer dan peer
reviewer serta hasil penilaian oleh siswa
SMA.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terimakasih
kepada Dr. Mohammad Masykuri, M.Si.,
selaku dosen Pendidikan Kimia FKIP
UNS serta Noor Aisyatul Laila, S.Pd.,
Aisyah, S.T., M.Pd., Bambang Asihno,
S.Pd, M.Pd., Nur Wantini, S.Pd., dan Sri
Widati, S.Pd., selaku guru mata pelajaran
kimia dari SMA Negeri 1 Sragen, SMA N
1 Karanganyar dan SMA N 1 Andong
Kabupaten Boyolali yang telah bersedia
menjadi validator dalam penelitian ini
sehingga dapat membantu kelancaran
penelitian.

DAFTAR RUJUKAN
[1] Setiadi, Rahmat dan Agus, Akhril.
(2000). Dasar-Dasar Pemrograman
Sofware Pembelajaran. Jurusan
Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
[2] Sfenrianto. (2009). A Model of
Adaptive E-Learning System Based
on Student's Motivation. Proceedings
from ICCIT-09: International
Conference on Creative
Communication and Innovative
Technology. Tangerang: CCIT
Journal.
[3] Criswell, Eleanor L. (1989). The
Design of Computer-Based
Instruction. New York: Macmillan
Publishing Company.
[4] M. Suyanto. 2003. Multimedia Alat
Meningkatkan Keunggulan Bersaing.
Yogyakarta: Andi Offset.

Copyright © 2014 103

Anda mungkin juga menyukai