ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Keterangan :
: Meninggal
: Meninggal
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Sedarah
: Serumah
e. Riwayat obstetric dan ginekologi
1. Riwayat Ginekologi
a. Riwayat Menstruasi :
- Menarche 12 Tahun Lamanya haid : 15 hari
- Siklus : 28 Hari Banyaknya : 10 x Ganti
- Sifat darah (warna, bau/gumpalan, dysmenorhoe) : Cairan dan
gumpalan
- HPHT :
- Taksiran persalinan : Cairan dan Gumpalan
3. Pemerikasaan Fisik
1. Ibu
a. Keadaan umum - Suhu 36.4 0C
BB sebelum hamil Tidak ada
Klien tampak meringis - Nadi 85 x/menit
- Pernapasan :20 x/menit
- Tekanan Darah x/menit
- BB : 56 Kg
- Tinggi badan : 160 Cm
- Kesadaran : Compos methis
- Turgor Kulit : Lembab
b. Kepala - Warna rambut : Hitam
- Keadaan : Bersih
j. Abdomen - Tinggi FU :
k. Genetalia Eksterna
Keluhan : - Oedema :
- Varises :
l. Anus - Haemorrhoid :
3.1. Bayi
1. Keadaan umum :
2. Tanda-tanda vital :
3. Kepala :
4. Dada :
5. Abdomen : Tidak ada
6. Genetalia :
7. Anus :
8. Ekstremitas :
b. Pola Eliminasi
1. Buang Air Besar (BAB)
- Frekuensi : 1 x sehari
- Warna : Kuning
- Bau : Amoniak
- Konsistensi : Lembek
- Masalah / Keluhan : Tidak ada
2. Buang Air Kecil (BAK)
- Frekuensi : 4 x sehari
- Warna :
- Bau : Amoniak
- Masalah / Keluhan : Tidak ada
f. Ketergatungan fisik
- Merokok :
- Minuman keras :
- Obat-obatan : Tidak ada
- Lain-lain :
b. Persepsi diri
- Hal yang amat dipikirkan saat ini : Tidak ada
- Harapan setelah menjalani perawatan : Cepat pulang dan
berkumpul dengan keluarga
- Perubahan yang dirasa setelah hamil :Tidak di terkaji
c. Konsep diri
- Body image : Berharap sehat selalu
- Peran : Ingin jadi seorang istri yang baik untuk suami
- Ideal diri : Menyukai apa adanya dirinya
- Identitas diri : Sebagai seorang istri
- Harga diri : ingin selalu di cintai suami
d. Hubungan/Komunikasi
- Bicara : jelas/relevan/mampu mengekpresikan/mampu mengerti
orang lain : Iya
- Bahasa utama : `Indonesia Bahasa daerah : Jawa
- Yang tinggal serumah : Suami
- Adat istiadat yang dianut : Jawa
- Yang memegang peranan penting dalam keluarga :
- Motivasi dari suami : Sangat memotivasi
- Apakah suami perokok :Tidak
- Kesulitan dalam keluarga : Tidak ada
e. Kebiasaan Seksual
- Gangguan hubungan seksual : Tidak ada
- Pemahaman terhadap fungsi seksual post partum : Cukup
memahami
c. Pemeriksaan tambahan
- Rontgent : Tidak ada
7. Pengobatan
No Jenis Dosis/rute Indikasi Kontra Indikasi
1. Inf. RL 20 tpm Mengembalikan Hipematremia,
keseimbangan kelainan ginjal,
elektrolit pada kerusakan sel hati,
dehidrasi laktat asidosis
2. Inj. 1 gr 2x1 Untuk mengobati Penderita dengan
Cefotaxime sejumlah infeksi riwayat hipersensitif
bakteri terhadap antibiotik
( Marsella )
ANALISA DATA
2. Ds : Tindakan pembedahan
Klien mengatakan “ susah bagian perut
mengangkat kedua kakinya”
DO : Luka post operasi Hambatan
- KU : Lemah Miomektomi mobilitas fisik
- Terdapat insisi bedah di
perut ± 10cm. Nyeri Akut
- Luka tertutup kasa steril ±
15cm dan lebar ± 4cm Hambatan mobilitas fisik
- TTV
TD : 100/80 mmHg, N : 80
x/m, R : 20 x/m, S : 36,40C
3. Ds :Klien mengatakan ada
luka operasi di bagian Operasi
perut bawah
Do : Post operasi
- Terdapat insisi bedah di
perut ± 10cm. Terputusnya jaringan Resiko Infeksi
- Luka tertutup kasa steril ± kulit
15 cm dan lebar ± 4cm
- Luka masih basah Terpapar agen infeksius
- TTV
TD : 100/80 mmHg, N : 80 Resiko tinggi infeksi
x/m, R : 20 x/m, S : 36,40C
PRIORITAS MASALAH
1). Nyeri akut b/d robekan pada jaringan saraf perifer di tandai dengan kesadaran
compos methis, ekspresi wajah pasien meringis ketika bergerak, skala nyeri 6
(sedang), terdapat insisi bedah di perut ± 10cm, luka tertutup kasa steril ± 15cm
dan lebar ± 4cm, TTV TD : 100/80 mmHg, N : 80 x/m, R : 20 x/m, S : 36,4 0C, 2).
dengan dengan terdapat insisi bedah di perut ± 10cm, luka tertutup kasa steril ±
15 cm dan lebar ± 4cm, uka masih basah TTV TD : 100/80 mmHg, N : 80 x/m, R
: 20 x/m, S : 36,40C
insisi bedah di perut ± 10cm, luka tertutup kasa steril ± 15 cm dan lebar ± 4cm,
NamaPasien:Ny. L
Ruang Rawat:Cempaka B,18
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan (Kriteriahasil)
1. Nyeri akut b/d robekan pada jaringan saraf Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji skala nyeri 1. Mengidentifikasikan skala dan
perifer di tandai dengan kesadaran compos keperawatan selama 3x24 jam, di perkembangan nyeri
methis, ekspresi wajah pasien meringis ketika harapkan nyeri dapat berkurang 2. Ukur Tanda-tanda Vital
bergerak, skala nyeri 6 (sedang), terdapat dengan kriteria: 2. Untuk menentukan intervensi
insisi bedah di perut ± 10cm, luka tertutup 1. Pasien tampak tenang 3. Ajarkan tekhnik distraksi dan selanjutnya
kasa steril ± 15cm dan lebar ± 4cm, TTV TD : 2. Melaporkan penurunan nyeri
100/80 mmHg, N : 80 x/m, R : 20 x/m, S : progresif (2-3) dan penghilangan relaksasi 3. Merelaksasikan otot-otot tubuh
36,40C, Terapi Farmakologi nyeri setelah intervensi 4. Atur posisi senyaman mungkin
3.TTV dalam batas normal 4. Menurunkan tingkat tegangan
5. Kolaborasi untuk pemberian pada daerah nyeri
analgetik
Farmakologi 5. Membantu menghilangkan rasa
- Cepotaxime, 2x1 nyeri
- Ondansentron 2x1,
- Keterolac 3x30
RENCANA KEPERAWATAN
NamaPasien:Ny. L
Ruang Rawat:Cempaka B,18
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan (Kriteriahasil)
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat kemampuan untuk 1. Untuk menentukkan tindakan
dengan luka post Miomektomi keperawatan selama 3x24 jam, klien untuk beraktivitas, kekuatan selanjutnya
diharapkan klien dapat dapat otot 2. Untuk memenuhi tindakan klien
melakukan aktivitas tanpa adanya 2. Bantu klien untuk memenuhi 3. Membantu untuk memulihkan
komplikasi kebutuhannya sehari-hari secara bertahap
Dengan Kriteria : 3. Bantu klien untuk melakukan 4. Untuk mendapatkan terapi yang
1. Klien dapat melakukan aktivitas tindakan sesuai dengan kemampuan tepat terhadap klien
secara mandiri klien
4. Kolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian terapi
NamaPasien:Ny. L
Ruang Rawat:Cempaka B,18
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan (Kriteriahasil)
3. Resiko infeksi b/d Terpapar agen infeksius Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tanda-tanda vital 5. Untuk mengetahui keadaan
(masuknya mikroorganisme sekunder keperawatan selama 3x24 jam, klien
terhadap tindakan inivasif dan pembedahan) diharapkan tidak terjadi infeksi 2. Kaji adanya tanda infeksi
di tandai dengan terdapat insisi bedah di Dengan Kriteria : 6. Untuk mengetahui
perut ± 10cm, luka tertutup kasa steril ± 15 2. Tidak ada tanda-tanda keadaannya luka
cm dan lebar ± 4cm, uka masih basah TTV infeksi,seperti kemerahan 3. Lakukan teknik cuci tangan
TD : 100/80 mmHg, N : 80 x/m, R : 20 x/m, ,bengkak,atau pun panas. sebelum dan sesudah melakukan
S : 36,40C, Terapi Farmakologi 3. Klien bebas dari infeksi tindakan 7. Untuk mencegah infeksi
silang
4. Lakukan teknik antiseptik bila
melakukan tindakan