S1 2014 300326 Introduction
S1 2014 300326 Introduction
PENDAHULUAN
jumlah industri kecil yang terdaftar di Deperindag yaitu 40.378 buah (Ibrahim,
1998).
permintaan dalam negri terhadap produk pangan yang merupakan hasil olahan
dari biji kedelai khususnya tahu mengalami pertumbuhan, tetapi pada tahun
2010 dan 2012 mengalami penurunan terhadap konsumsi tahu itu sendiri
kedelai dipasaran dan tingginya harga kedelai pada saat tahun tersebut.
1
Tabel 1.1 Pertumbuhan Penduduk dan Konsumsi Tahu Berdasarkan
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional, 2013 dan BPS, 2010 serta
Worldbank, 2013.
dengan tingkat efisien energi yang rendah dan tingkat pencemaran yang
ramah lingkungan
2
d. Adanya hambatan dari segi teknik, ekonomi, informasi, sosial dan institusi
lingkungan
pengrajin tahu yang tersebar di berbagai rumah yang ada dikawasan tersebut.
UKM tahu yang pertama digunakan sebagai penelitian ini tediri dari 9 orang
dalam satu rumah secara bersama – sama dan diantara ke 9 pengrajin tahu
tersebut sekaligus sebagai pemilik dari UKM tahu maupun tempe yang
mereka produksi.
Sunardi sejak tahun 1960 dan saat ini dijalankan oleh Bapak Sutadi yang
masih menggunakan bak perebusan tungku. Satu hari UKM tahu ini
utama pembuatan tahu. UKM tahu yang kedua yang dipilih didirikan oleh
teknologi ketel uap. Satu hari industri ini bisa memproduksi hingga 300 kg
hingga 400 kg kedelai. Di industri kedua ini hanya ada satu pemilik pengrajin
tahu yaitu Bapak Christianto sendiri. Rumah produksi tahu ini bersebrangan
dengan industri Bapak Sunardi. Untuk para pengrajin yang lain sama dengan
industri yang pertama hanya berbeda dilokasi produksi saja, dimana satu
3
Proses produksi tahu memerlukan input dan menghasilkan output.
Input yang digunakan yaitu bahan bakar kayu yang cukup banyak dan bahan
bakar minyak untuk alat transportasi serta penggunaan jumlah air bersih yang
sangat besar. Air yang digunakan dalam satu hari mencapai ± 350 liter,
seperti limbah padat dan limbah cair. Limbah padat dihasilkan pada saat
dan pencetakan.
dengan bara api yang berasal dari serbuk kayu, sedangkan UKM tahu kedua
menggunakan teknologi ketel uap. Setiap bahan bakar yang digunakan baik
emisi yang akan mencemari lingkungan. Emisi ini dapat dievaluasi untuk
(LCA), dimana konsep ini merupakan suatu metode atau alat yang menilai
sebuah produk dari proses awal hingga akhir dan mengetahui penggunaan
sumber daya dan emisi yang dikeluarkan yang nantinya mungkin akan
4
pengolahan tersebut sehingga nantinya produksi tahu ini dapat menerapkan
1. Apa saja faktor – faktor bahan yang terlibat pada proses pembuatan tahu
2. Bagaimana karakteristik tahu dan kuantitas tahu serta energi yang diperoleh
dihasilkan ketel uap dan bak perebusan dalam proses pemasakan tahu?
2. Aspek yang dikaji mulai dari pengadaan bahan baku, proses pembuatan
5
3. Penelitian ini menganalisis perbandingan penggunaan energi bak
ditimbulkan pada tiap – tiap UKM tahu dengan menggunakan ketel uap
menengah. Selain itu mengetahui bahan bahan seperti material, energi, proses
dan sub proses yang terlibat pada industri yang menggunakan teknologi secara
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tahu berasal dari negeri Cina. Asal katanya adalah tao-hu, teu-hu
atau tokwa. Kata tao atau teu sendiri artinya kacang sedangkan hu atau kwa
artinya rusak, lumat, hancur menjadi bubur. Jika kedua kata tersebut
Jepang, tahu dikenal dengan nama tohu, sedangkan dalam bahasa inggris
2004).
warna. Selain tahu putih atau tahu biasa, dipasar juga dikenal berbagai tahu
komersil yang sudah memiliki nama dan berciri khas diantaranya (Sarwono,
2004) :
1. Tahu Sumedang
Tahu sumedang disebut juga tahu pong atau tahu kulit. Tahu ini
7
2. Tahu Cina
Tahu Cina berupa tahu putih, teksturnya lebih padat, halus dan
cm x 8 cm.
3. Tahu Kuning
4. Tahu Sutera
penutup (dessert).
atau tanpa penambahan bahan lain yang diizinkan. Syarat mutu tahu adalah
8
7. Kadar serat kasar (%bb) : maks 0,1
300 – 400 gram (40%) protein, 200-300 gram karbohidrat, 150 – 200 gram
lemak dan sisanya merupakan zat – zat mineral seperti kalsium, fosfor,
yang tinggi dan juga mengandung beberapa asam amino yang dibutuhkan
Tabel 2.1. Kandungan Asam Amino Esensial Kedelai tiap 100 gram
9
2.1.2 Kedelai
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyleddonae
Ordo : Polypetales
Famili : Leguminosae
Sub-famili : Papilonodeae
Genus : Glycine
kegunaan kedelai sebagai sumber protein nabati, yang dapat diperoleh dengan
cara mengolah kedelai menjadi berbagi jenis makanan seperti tahu, tempe,
karena dalam biji kedelai terkandung gizi yang tinggi. Kandungan gizi yang
terkandung dalam 100 gram bahan kedelai dapat dilihat pada Tabel 2.2.
10
Tabel 2.2. Kandungan Gizi yang Terkandung Tiap 100 gram Bahan Kedelai
Vitamin C - -
Pada prinsipnya pembuatan tahu sendiri tediri dari dua tahap yaitu
pembuatan bubur kedelai dan tahap koagulasi dari bubur kedelai. Langkah –
(Santoso, 2003).
Biji – biji kedelai yang sudah dicuci direndam dalam bak air
selama 6-12 jam. Indikasi bahwa waktu perendaman telah selesai ditandai
11
dengan berat kedelai telah mencapai 2,2 kali berat kedelai kering dan telah
dari protein
membunuh bakteri
atau pemasakan kedelai dapat dianggap selesai setelah bubur kedelai tiga kali
berbusa, selanjutnya bubur kedelai disaring dengan kain blacu atau motif
kasar yang diletakkan dalam panci kemudian ditekan dengan papan kayu
dengan kuat sehingga diperoleh susu kedelai yang optimal. Susu kedelai yang
yang telah dilarutkan dalam air atau whey yang disimpan 1-2 malam, lalu
12
kedalam cetakan dan pada bagian alas dihamparkan kain blacu (Shurtleff dan
Aoyagi, 1984).
13
Dalam proses pembuatan tahu, digunakan bahan pembantu agar
bahan baku kedelai dapat diproses lebih lanjut. Bahan pembantu yang
a. Penggumpal
larutan padat pada sari kedelai antara lain batu tahu atau sioko,
usaha yang sudah rutin produknya dan bagi usaha baru dapat
b. Pewarna
Ada dua jenis pewarna makanan, yaitu pewarna alami dan pewarna
kunyit. Tahu yang diberi pewarna alami ini cukup mudah dikenali
atau kain.
c. Antibusa
14
– gelembung udara yang terkait dalam tahu dapat menurunkan mur
simpan tahu.
d. Air
Air sangat berpengaruh pada mutu tahu, oleh karena itu yang
pathogen.
Indonesia, tetapi sampai saat ini batasan mengenai usaha kecil di Indonesia
masih beragam. Pengertian kecil didalam usaha kecil bersifat relatif, sehingga
15
Berdasarkan hal ini pengusaha kecil adalah pengusaha yang memiliki hasil
miliar rupiah).
Dari segi ini, didefinisikan bahwa pengusaha kecil adalah usaha berbentuk
1. Kekayaan bersih paling banyak Rp 200 juta tidak termasuk tanah dan
termasuk koperasi.
600 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha), atau
yang dibiayai.
16
Menurut BPS pada seminar di Kementerian Negara Koperasi dan
2. Usaha kecil: memiliki kekayaan bersih > Rp. 50.000.000,- sampai dengan
Rp.2.500.000.000,-
dengan Rp 50.000.000.000,-.
kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan
Usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5
17
3. Berdasarkan Keputuasan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK.016/1994
kedalam dua pengertian yakni Usaha Kecil adalah entitas yang memiliki
usaha.
18
Sementara itu, yang disebut dengan Usaha Menengah adalah
relatif masih baru diperkenalkan oleh ISO, namun banyak standar tentang hal
– hal yang berkaitan dengan lingkungan sudah lama dimiliki oleh ISO, seperti
halnya dengan kelompok standar ISO 9000, ISO 14000 dikeluarkan untuk
19
2. ISO seri 14010 tentang Environmental Auditing
Inventory Analysis
14041
memenuhi persyaratan minimum agar terhindar dari sanksi. Salah satu cara
yang telah diakui bisa membawa perbaikan lingkungan adalah penerapan ISO
Manfaat langsung yang bisa diperolah antara lain yaitu biaya penanganan
limbah lebih rendah, penghematan energi dan bahan baku, biaya distribusi
20
dan kerangka kerja untuk perbaikan terus menerus sudah tersedia tinggal
Sumber : www.iso.org
21
2.4 Konsep Life Cycle Assessment (LCA)
LCA dapat digunakan untuk mempelajari dampak baik buruk produk maupun
fungsi yang diharapkan dari produk tersebut. LCA secara umum dikenal
sebagai analisis cradle-to-grave. Oleh karena itu LCA merupakan proses yang
berkelanjutan, perusahaan dapat memulai LCA dari titik manapun dalam daur
Wu,2009).
beban lingkungan yang berkaitan dengan produk, proses atau kegiatan dengan
22
1. Mengidentifikasi dan mengkuantifikasikan semua bahan yang terlibat,
misalnya energi dan bahan baku yang dikonsumsi, emisi dan limbah yang
dihasilkan.
lingkungan.
23
perbandingan produk, proses, kemasan atau kegiatan, pemilihan tempat
kajian, anggapan dan keterbatasan suatu penilaian daur hidup. Ini akan
menetapkan jenis kegiatan dan dampak yang akan dicakup atau disisihkan
yang obyektif atas dasar data untuk kebutuhan energi dan bahan baku,
bahan yang lain ke lingkungan selama rentang hidup produk, proses atau
energi dari semua tahap dalam kehidupan suatu bahan atau proses mulai
model sebagai acuan untuk dianalisis karena analisis ini meliputi berbagai
berbeda. Model ini diawali dari kajian masukan dan keluaran umum dalam
24
mengembangkan inventarisasi masukan dan keluaran berkaitan dengan
subsistem yang saling berkaitan satu dengan yang lain oleh aliran bahan
tingkat yang paling rendah sehingga tiap subsitem yang berkaitan dengan
operasi fisis dapat memperoleh data masukan bahan dan energi dari
Gambar 2.5.
Inputs Outputs
Atmospheric
Raw Material Acquisition Emissions
Waterborne
Raw Materials Manufacturing Wastes
Solid Wastes
Use / Reuse / Maintenance
Energy Coproducts
Recycle / Waste Management Other
Releases
System Boundary
Gambar 2.5 Kegiatan Analisis Inventarisasi Daur Hidup Produk (Owens, 1997).
3. Life Cycle Impact Analysis (Analisis dampak daur hidup) adalah suatu
paling sederhana adalah penilaian dampak untuk tiap jenis sistem sebagai
25
akibat dari berbagai tindakan. Tahapan dalam penilaian dampak daur
hidup adalah :
a. Penggolongan (classification)
b. Perwatakan (characterization)
c. Bobot (valuation)
kelompok dampak.
bahan serta pengeluaran limbah sepanjang daur hidup suatu produk, proses
26
dan pengelolaan limbah. Hal ini seperti bahwa hasil analisis diterjemahkan
dan lingkngan.
mengemudi, jenis mesin, alat pengendali emisi bahan bakar, suhu operasi dan
faktor lain yang semuanya ini membuat pola emisi menjadi rumit. Jenis bahan
bakar pencemar yang dikeluarkan oleh mesin dengan bahan bakar bensin
maupun bahan bakar solar sebenarnya sama saja, hanya berbeda proporsinya
karena perbedaan cara operasi mesin. Secara visual selalu terlihat asap dari
27
knalpot kendaraan bermotor dengan bahan bakar solar, yang umumnya tidak
terlihat pada kendaraan bermotor dengan bahan bakar bensin. Walaupun gas
buang kendaraan bermotor terutama terdiri dari senyawa yang tidak berbahaya
seperti nitrogen, karbon dioksida dan uap air, tetapi didalamnya terkandung
juga senyawa lain dengan jumlah yang cukup besar yang dapat
hindrokarbon, berbagai oksida nitrogen (NOx) dan sulfur (SOx), dan partikulat
debu termasuk timbel (Pb). Bahan bakar tertentu seperti hidrokarbon dan
bahan bakar. Lalu lintas kendaraan bermotor, juga dapat meningkatkan kadar
partikular debu yang berasal dari permukaan jalan, komponen ban dan rem.
Setelah berada di udara, beberapa senyawa yang terkandung dalam gas buang
dengan sinar matahari dan uap air, atau juga antara senyawa-senyawa tersebut
Proses reaksi tersebut ada yang berlangsung cepat dan terjadi saat
itu juga di lingkungan jalan raya, dan adapula yang berlangsung dengan
reaksi yang panjang dan rumit, dan menghasilkan produk akhir yang dapat
lebih aktif atau lebih lemah dibandingkan senyawa aslinya. Sebagai contoh,
28
terkandung di dalam gas buang kendaraan bermotor menjadi nitrogen dioksida
(NO2 ) yang lebih reaktif, dan reaksi kimia antara berbagai oksida nitrogen
dengan senyawa hidrokarbon yang menghasilkan ozon dan oksida lain, yang
smog ini kadang tidak terjadi di tempat asal sumber (kota), tetapi dapat
Tabel 2.3. Sumber Utama Polutan Udara dan Baku Mutu Internasional
(SO2) panas dan tenaga listrik jam; 500 ug/m3 lewat 10 menit
mengandung sulfur
29
pabrik pupuk ppm) untuk NO2
(terutama ozon, atmosfir oleh reaksi lewat 1 jam; 100-120 ug/m3 lewat
matahari
padat
Karbon dioksida Segala sumber – sumber 5000 ppm lewat 2-8 jam, level
30
merupakan sumber utama polutan SOx, misalnya pembakaran batu arang,
Limbah gas yang ditimbulkan berupa emisi BBM dan bahan bakar
produksi yaitu berupa gas CO2, CnHm, CO, CH4, H2 dan N2 (Speight, 1993).
dikeluarkan antara lain adalah gas NO2, SO2, SO3, ozon CO, HC dan partikel
debu. Gas NO2, SO2, SO3, ozon CO, HC dapat dihasilkan dari proses
pembakaran oleh mesin yang menggunakan bahan bakar yang berasal dari
Sumber stasioner + + + + + +
Proses industri + + + + + +
Sampah padat + + + + + -
Transportasi + + + + + +
Incinerator + + + + + +
Kebakaran hutan + + + - + +
31
Keterangan : + = menghasilkan
- = tidak menghasilkan
Limbah gas yang ditimbulkan berupa emisi BBM dan bahan bakar
produksi yaitu berupa gas CO2, CnHm, CH4, H2, dan N2. Faktor yang penting
yang terdapat dalam darah, semakin tinggi prosentase hemoglobin yang terikat
Manusia
darah (%)
kabur
32
SO2 merupakan polutan berbahaya bagi kesehatan manusia terutama
manusia lanjut usia dan penderita yang mengalami penyakit kronis pada sistem
jika kontak dengan SO2, walaupun dengan konsentrasi yang relative rendah. Jika
SO2 bereaksi dengan kabut yang berisi uap air akan membentuk asam sulfat.
Asam sulfat merusak setiap permukaan logam bahkan dapat merusak batu –
mengancam kehidupan dalam air karena pH air menjadi rendah. Pengaruh SO2
(ppm)
tenggorokan
singkat ( 30 menit )
33
Kedua bentuk NO dan NO2 sangat berbahaya bagi manusia. NO dan NO2
Emisi Sulfur dioksida (SO2) merupakan gas buang yang larut dalam air
yang langsung dapat terabsorbsi di dalam hidung dan sebagian besar saluran ke
kecil, partikulat tersebut dapat masuk sampai ke dalam alveoli paru-paru dan
bagian lain yang sempit. Partikulat gas buang kendaraan bermotor terutama terdiri
senyawa logam, nitrat dan sulfat). Sulfur dioksida di atmosfer dapat berubah
menjadi kabut asam sulfat (H2SO4) dan partikulat sulfat. Sifat iritasi terhadap
udara pada saluran pernafasan. Kondisi ini akan menjadi lebih parah bagi
kelompok yang peka, seperti penderita penyakit jantung atau paru-paru dan para
lanjut usia.
Larutan NO2 dalam air yang lebih rendah dibandingkan dengan SO2 maka,
NO2 akan dapat menembus ke dalam saluran pernafasan lebih dalam. Bagian dari
saluran yang pertama kali dipengaruhi adalah membran mukosa dan jaringan
paru. Organ lain yang dapat dicapai oleh NO2 dari paru adalah melalui aliran
darah.
34
Data epidemilogi tentang resiko pengaruh NO2 terhadap kesehatan
manusia sampai saat ini belum lengkap, maka evaluasinya banyak didasarkan
pajanan sebesar 100 μg/m3 . Percobaan pada manusia menyatakan bahwa kadar
NO2 sebesar 250 μg/m3 dan 500 μg/m3 dapat mengganggu fungsi saluran
gangguan fungsi paru. Perubahan NOx menjadi asam nitrat dapat menimbulkan
dampak terhadap kesehatan. Nitrat merupakan unsur yang mudah sekali terbawa
air dan masuk ke saluran air, sungai, air tanah dan akhirnya dikonsumsi oleh
manusia. Nitrat yang masuk kedalam tubuh akan diubah menjadi nitrit.
Selanjutnya nitrit akan masuk ke salam darah dan bereaksi dengan hemoglobin
oksigen didalam darah. Organ tubuh yang paling peka terhadap pencemaran NOx
adalah paru – paru, apabila terkontaminasi gas NOx, paru – paru akan
kematian. Kadar gas NO yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pada sistim
syaraf yang mengakibatkan kejang – kejang, bila keracunan ini terus berlanjut
35
BAB III
METODOLOGI
teknologi yang digunakan pada UKM tahu secara konvensional maupun semi
– modern ( ketel uap ) di kawasan komplek sentra pengrajin tahu dan tempe
di Mojosongo, Surakarta.
a. Data primer. Data – data yang diperlukan dalam melakukan penelitian ini
antara lain :
Proses produksi
Urutan proses, waktu proses, jenis dan jumlah bahan bakar, scrap
Tenaga kerja
Produk
Pemasaran
36
Cara pemasaran, daerah tujuan, alat angkut, jumlah produk, frekuensi
pengangkutan
b. Data sekunder. Data – data yang mendukung data primer, yang diambil
1. Metode Interview
2. Metode Observasi
secara sistematis terhadap gejala dan fakta yang dihadapi dan terjadi
sebelumnya dan buku penunjang tentang produksi bersih dan segala hal
37
ataupun buku penunjang kuliah terutama yang mengenai materi tentang
produksi bersih.
1. Pendahuluan Penelitian
tahu yang akan dikaji, lalu merumuskan latar belakang penelitian, rumusan
2. Studi Pustaka
Tahap ini sering disebut Life Cycle Inventory (LCI) dimana dalam
dalam satuan energi, energi bahan bakar kayu dan sumber energi listrik
yang dipakai dalam satuan energy juga serta output yang dihasilkan yaitu
38
produk utama, limbah padat dan cair dan emisi yang dihasilkan dari
penggunaan energi.
5. Pengumpulan Data
lapangan. Data yang yang diperlukan seperti waktu proses untuk setiap
7. Perhitungan Data
yaitu bensin dan kayu bakar, penggunaan energi manusia, dan penggunaan
energi listrik serta emisi yang dihasilkan dari kegiatan proses produksi
tersebut
(LCIA). Pada tahap ini dilakukan identifikasi mengenai efek atau dampak
bahan utama dan bahan tambahan dimana yang telah disebutkan pada
tahap sebelumnya.
39
9. Kesimpulan & Saran
jawaban atas tujuan peneliti yang telah disebutkan sebelumnya serta saran
Mulai
Pendahuluan Penelitian
Studi Pustaka
Inventarisasi Daur
Hidup Produk
Pengumpulan Data
Ya
Perhitungan Data
Selesai
40