PENDAHULUAN
Takengon adalah salah satu Kabupatendi Provinsi Aceh yang saat ini sedang
32,05% atau senilai dengan Rp. 350,95 milyar disumbang dari perkebunan.(Lintas
Gayo, 2015)
Koro (Gua Kerbau) di Bintang, Gua Putri Pukes di Kebayakan, Loyang Datu
Merah Mege (Gua Nenek Merah Mege) di Isak, Gua Ceruk Mendale, dan Gua
masyarakat pribumi pada masanya bahkan sampai sekarang masih terjaga keasrian
dan juga ramai pengunjung baik lokal dan asing pada hari-hari libur. Tidak
berhenti disitu saja Takengon juga memiliki kebudayaan seni tari seperti Tari
Bines berasal dari Gayo Lues, tari ini ditampilkan pada upacara pernikahan,
pembukaan dan penutupan tari saman dan didong yang berasal dari Gayo, tari ini
1
2
Masyarakat Aceh Tengah juga memiliki tradisi tahunan pada saat perayaan
Proklamasi Indonesia yaitu pacu kuda tradisional. Hal yang unik dari pacu kuda
tradisional ini adalah jokinya yang muda berumur antara 10-16 tahun, selain itu
joki juga tidak menggunakan pengaman apapun. Mulai tahun 2011 pacuan Kuda
ulang tahun kota Takengon yang jatuh pada tanggal 17 Februari setiap tahunnya.
Diangkat dari hasil wawancara dengan Bapak Ir. Nasrun Liwanza selaku
Kabag Umum Sekda Kab. Aceh Tengah 2015, bahwa kegiatan yang berlangsung
seni budaya dan pesta rakyat. Adapun acara yang diselenggarakan dalam jangka
G.O.S (Gedung Olah Seni) akan tetapi gedung ini tidak layak digunakan untuk
acara besar dikarenakan kapasitas gedung ini hanya dapat menampung ± 500
ruang audio, ruang informasi, ruang pengelola, toilet pengunjung, dan ruang
ganti,penerangan juga kurang baik dikarenakan perletakan titik lampu yang buruk,
stageyang kecil.
kegiatan karena sebahagian kegiatan harus dilakukan diluar gedung dengan cara
toilet dengan penyelenggara diruang ganti, serta pembuatan toilet darurat disudut
site bangunan.
Center sebagai wadah bagi kegiatan konvensi dan aktivitas pendukung kegiatan
sosial budaya. Konsep yang akan diangkat ialah arsitektur ekspresionis, yaitu
ekspresi orang gayo yang ramah terhadap tamu. Konsep ini akan digunakan pada
bangunan ini dapat menjadi Landmark Kota Takengon, Kota yang ramah terhadap
tamu yang berkunjung atauterhadap penguna gedung Gayo Convention Center ini.
A. Maksud
keagamaandan lain-lain
4
B. Tujuan
standar;
Muhammadiyah Aceh :
Referensi tugas akhir ini berisi rangkuman dari laporan tugas akhir Banda
terdapat pada Banda Aceh Convention Center ini meliputi lobby, runga pengelola,
ruang tamu,ruang pelayanan umum, retail, musholla, ruang sidang, ruang tungu
dan toilet. Konsep bentuk bangunan Banda Aceh Convention Center ini adalah
Takengon.
Gambar 1.1Perspektif
(Sumber: Dedi Junaidi, 1999)
Gambar 1.5 Denah Lt. 1 BACC Gambar 1.6 Tampak Samping BACC
(Sumber: Dedi Junaidi, 1999) (Sumber: Dedi Junaidi, 1999)
Ruang lingkup yang dibahas dalam perancangan Gayo Convention Center ini
antara lain:
a) Manusia/Pemakai
c) Lingkungan
d) Peraturan pemerintah
LatarBelakang
1. Diangkat dari hasil wawancara engan Kabag Umum Sekda Kab. Aceh Tengah dengan agenda tidak
cukupnya kapasitas pengunjung pada gedung GOS yang hanya dapat menampung ± 500 orang.
2. Dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2015 mencapai 204.835 jiwa.
Permasalahan
Analisis
1. Analisis kondisi lingkungan yaitu: analisa matahari, vegetasi, sirkulasi, hujan , angin & sempadan bangunan
2. Analisis fungsional yaitu: analisa aktivitas, kebutuhan ruang, besaran ruang, hubungan antar ruang.
3. Analisis penerapan arsitektur dan struktur pada bangunan.
Konsep
Pra Rancangan
Feedback
Desain Akhir
laporan penelitian dan Tugas Akhir ini disusun mengikuti sistematika laporan
yang telah dijabarkan pada Panduan Mata Kuliah Seminar dan Tugas Akhir
BAB I. Pendahuluan
yang akan direncanakan, yang dijabarkan dalam latar belakang, maksud dan
penulisan.
Berisi uraian deskripsi proyek secara umum dengan tinjauan teoritis materi
Membahas tema rancangan, berikut hal-hal yang mendasari terpilihnya tema yang
sesuai, kajian tema dan penerapan tema ke dalam rancangan serta studi banding
kota, orientasi, sirkulasi dan pencapaian terhadap bangunan berupa pengguna dan
aktifitas, kebutuhan dan besaran ruang serta organisasi pola hubungan antar ruang.
matahari, hujan, fisik bangunan serta utilitasnya. Dari analisis ini akan dihasilkan
Berisi konsep dasar, rencana tapak yaitu tata letak, gubahan massa, orientasi,
pencapaian, hirarki ruang, sirkulasi, parkir, utilitas dan tata hijau. Perancangan
bangunan meliputi bentuk, fungsi, struktur dan konstruksi, bahan material, desain
sebagai keluaran akhir dari studi dalam pembahasan ini yang digunakan dalam