TINJAUAN TEORI
Pada bab ini akan dijelaskan tentang konsep bayi prematur, konsep pola nafas,
Bayi prematur adalah istilah yang digunakan untuk menyebut bayi yang
dilahirkan terlalu dini. Menurut Cunningham et al, 2008 dalam Saudah, 2016
mendefinisikan prematuritas atau preterm sebagai bayi yang lahir hidup dengan
berat badan 2500 gram atau kurang. Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada
Istilah prematuritas telah diganti dengan bayi berat badan lahir rendah
(BBLR) karena terdapat dua bentuk penyebab kelahiran bayi dengan berat
badan kurang dari 2500 gram, yaitu usia kehamilan kurang dari 37 minggu,
berat badan lahir rendah dari semstinya, sekalipun umur cukup, atau karena
Hal ini dilakukan karena tidak semua bayi yang berat badannya kurang
dari 2500 gram pada waktu lahir adalah bayi prematur (Rukiyah & Yulianti,
2012).
7
8
Bayi prematur sesuai masa kehamilan (SMK) adalah bayi yang lahir
dengan masa gestasi kurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai dengan
Bayi prematur kecil untuk masa kehamilan (KMK) adalah bayi yang
lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa
fetal malnutrition syndrome, chronis fetal distress, IUGR, dan small for
gestational age (SGA). Setiap bayi baru lahir (prematur, matur, dan post
matur) mungkin saja mempunyai berat yang tidak sesuai dengan masa
bayi lahir. Sehingga berat, panjang, dan lingkar kepala dalam proporsi
yang sebenarnya.
beberapa minggu atau beberapa hari sebelum janin lahir. Pada keadaan ini
panjang dan lingkar kepala normal, akan tetapi berat tidak sesuai dengan
kulit, kulit kering, keriput dan mudah diangkat, bayi kelihatan kurus dan
lebih panjang.
a. Berat badan bayi 1500 – 2500 gram disebut bayi dengan Berat Badan
b. Berat badan bayi 1000 – 1500 gram disebut bayi dengan Berat Badan
c. Berat badan bayi < 1000 gram disebut bayi dengan Berat Badan Lahir
Berdasarkan beberapa faktor etiologi yang telah disebutkan, hal itu akan
metabolisme. Hal ini disebabkan karena respon menggigil bayi tidak ada atau
kurang, sehingga tidak dapat menambah aktivitas. Sumber utama kalori bila ada
hipoglikemia.
meningkatkan kebutuhan kalori dan oksigen. Bila oksigen yang tersedia tidak
ini akan menjadi lebih buruk karena volume paru menurun akibat berkurangnya
oksigen darah dan kelainan paru (paru yang imatur). Keadaan ini dapat sedikit
tertolong oleh haemoglobin (HbF) yang dapat mengikat oksigen lebih banyak
sehingga bayi dapat bertahan lebih lama pada kondisi tekanan oksigen yang
1. Faktor Ibu
d. Ibu yang menderita oenyakit antara lain: akut dengan gejala panas
e. Trauma pada masa kehamilan antara lain: fisik (misalnya jatuh) dan
f. Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35
tahun
2. Faktor Janin
a. Kehamilan ganda
b. Hidramnion
d. Cacat bawaan
f. Insufisiensi plasenta
B, dan O)
3. Faktor Plasenta
a. Plasenta previa
b. Solusio plasenta
pada usia kehamilan saat bayi dilahirkan. Makin prematur atau makin kecil
umur kehamilan saat dilahirkan makin besar pula perbedaannya dengan bayi
yang lahir cukup bulan. Adapun tanda dan gejala dari bayi prematur adalah:
10. Tulang rawan dan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya, sehingga
13
12. Alat kelamin pada bayi laki-laki pigmentasi dan ruge pada skrotum kurang.
13. Tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah
14. Fungsi saraf yang belum atau kurang matang, mengakibatkan refleks isap,
menelan dan batuk masih lemah atau tidak efektif, dan tangisnya lemah
15. Jaringan kelenjar mamae masih kurang akibat pertumbuhan otot dan
yang dapat terjadi pada bayi prematur baik dalam jangka panjang maupun jangka
rendah pada bayi yaitu kurang dari 45 mg/dL. Gulah darah berfungsi
14
glukosa kurang, maka dapat menyebabkan sel-sel saraf di otak mati dan
d. Masalah pemberian ASI: karena ukuran tubuh bayi yang kecil, dan
keadaan bayi yang kurang energi, lemah serta lambungnya yang kecil
c. Ikterus (kadar bilirubun yang tinggi): bayi prematur akan menjad kuning
c. Apneu periodik (henti napas): organ-organ paru dan susunan saraf pusat
berhenti bernapas
berlebihan. Kelainan ini sering terjadi pada bayi prematur dengan berat
badan kurang dari 2000 gram dan telah mendapat oksigen dengan
darah atau karena faktor fungsi pembekuan darah yang abnormal atau
menurun
besi janin yang sedikit, serta bertambah besarnya volume darah sebagai
hialin. Gangguan jantung lain yang sering terjadi pada bayi prematur
adalah defek sputum ventrikel yang sering dialami oleh bayi prematur
dengan berat badan kurang dari 2500 gram dan masa gestasinya kurang
dari 34 minggu
sumsum tulang belakang, juga dari satu bagian otak ke bagian otak yang
lain) yang biasanya terjadi pada bayi dengan masa gestasi kurang dari 32
minggu
kesadaran, terjadi gerakan yang tidak terkendali pada mulut, mata, dan
anggota gerak lain, serta terjadinya kekakuan seluruh tubuh tanpa adanya
rangsangan
g. Hipoglikemia: suatu kondisi dimana kadar gula darah bayi yang rendah
ginjal yang imatur baik secara anatomis maupun fisiologis, karena ginjal
b. Distensi abdomen: kelainan ini berkaitan dengan usus bayi akibat dari
mengabsorbsi zat lemak, laktosa, vitamin, yang larut dalam lemak dan
Masalah jangka panjang yang dapat terjadi pada bayi prematur menurut
prematur dan BBLR dengan bayi cukup bulan dan berat lahir normal
palsy. Makin kecil usia kehamilan bayi, maka semakin tinggi resikonya.
Prematury (ROP) biasanya terjadi pada bayi dengan berat lahir kurang
SMK maupun KMK, tapi paling tinggi pada bayi dengan pertumbuhan
pada janin.
yang lebih intensif karena bayi prematur masih membutuhkan lingkungan yang
tidak jauh berbeda dari lingkungannya selama dalam kandungan. Oleh karena
itu, di rumah sakit bayi prematur akan mendapatkan perawatan sebagai berikut:
1. Pengaturan suhu
Bayi prematur sangat cepat kehilangan panas badan atau suhu tubuh
bahkan dapat juga terjadi hipotermia, karena pusat pengaturan suhu belum
berfungsi dengan baik. Oleh karena itu bayi dirawat dalam inkubator.
Inkubator dilengkapi dengan alat pengaturan suhu dan kelembaban agar bayi
dapat mempertahankan suhu normal. Suhu inkubator untuk bayi kurang dari
2000 gram adalah 35oC dan untuk berat 2000-2500 gram maka suhunya 34oC
2. Pencegahan infeksi
membersihkan jalan nafas perawatan tali pusat dan memberikan cairan melalui
infuse
pemilihan susu, cara pemberian dan jadwal pemberian sesuai dengan kebutuhan
pada bayi prematur. Susu adalah sumber nutrisi yang utama bagi bayi. Selama
menggunakan pipet atau melalui enteral (Manuaba, 2007). Reflek hisap pada
bayi prematur belum sempurna, kapasitas lambung masih sedikit, daya enzim
pencernaan terutama lipase masih kurang, disamping itu kebutuhan protein 3-5
g/hari dan tinggi kalori (110 kal/kg/hari) agar berat badan bertambah. Jumlah
ini lebih tinggi dari yang diperlukan bayi cukup bulan. Pemberian minum
dimulai pada waktu bayi berumur tiga jam agar bayi tidak menderita
atresia esofagus dan mencegah muntah. Permulaan cairan diberikan sekitar 5-60
dilakukan secara ketat (Prawirohardjo, 2006). Setiap bayi yang lahir akan
22
ditimbang berat badannya. Berat badan merupakan salah satu ukuran yang
leher, dada, perut, tangan, dan kaki. Berat badan yang rendah saat lahir
5. Membantu beradaptasi
patokan berat badan untuk pemulangan bayi prematur, sebagai contoh bayi
(Maulana, 2008)
6. Pemberian oksigen
7. Bantuan pernapasan
dengan isapan yang lembut. Pemberian terapi oksigen harus hati-hati dan
diikuti dengan pemantauan terus menerus tekanan oksigen darah arteri antara
23
80-100 mmHg. Untuk memantau kadar oksigen secara rutin dan efektif dapat
digunakan elektroda oksigen secara rutin dan efektif dapat digunakan elektroda
8. Mengkaji kesiapan untuk intervensi terpilih yaitu beri stimulasi bila perlu
pada status bayi dan kesiapannya, dorong fleksi pada posisi telentang dengan
24.000/mm3 hari pertama setelah lahir dan menurun bila ada sepsis
haemoragic prenatal/perinatal
4. Bilirubin total: 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan, 8 mg/dl pada 1-2 hari,
5. Destrosix: tetes glukosa pertama selama 4-6 jam pertama setelah kelahiran
24
rata-rata 40-50 mg/dl dan meningkat 60-70 mg/dl pada hari ketiga
6. Pemantauan elektrolit (K, Na, Cl): dalam batas normal pada awal kehidupan
pertukaran udara inspirasi dan atau ekspirasi tidak adekuat. Ketidakefektifan pola
nafas adalah suatu keadaan ketika individu mengalami kehilangan ventilasi yang
aktual atau potensial yang berhubungan dengan perubahan pola pernafasan (Lynda
ketidakefektifan pola nafas adalah suatu inspirasi atau ekspirasi yang tidak
1. Subjektif
a. Dipsnea
b. Nafas Pendek
25
2. Objektif
c. Bradipnea
j. Ortopnea
m. Kecepatan respirasi
n. Takipnea
diantaranya adalah:
1. Patofisiologis
sekunder akibat infeksi, fibrosis kistik, atau influenza. Hal ini juga dapat
berhubungan dengan immobilitas, statis sekresi dan batuk tidak efektif akibat
saraf pusat atau trauma kepala, cedera serebrovaskular (stroke) dan quadripelgia
3. Situasional
nyeri, ketakutan, ansietas, kerusakan persepsi atau kognitif, menangis, zat alergen,
untuk memastikan kepatenan jalan nafas dan pertukaran gas yang adekuat
paru
mencegah komplikasi
Ketidakefektifan pola nafas adalah inspirasi dan/ atau ekspirasi yang tidak
nyeri, keletihan otot pernafasan, dan cedera medula spinalis (Nanda Internasional,
2015-2017).
1. Pengkajian
Pada saat kelahiran bayi baru harus menjalani pengkajian cepat namun
masalah yang menuntut perhatiam yang cepat. Pemeriksaan ini terutama ditujukan
penyusunan APGAR dan evaluasi setiap anomaly congenital yang jelas atau
2. Pemeriksaan Fisik
Parenteral bernapas,
Nutrition) atau menghisap dan
nutrisi menelan
parenteral total
Pengecap Bereaksi Bereaksi Membedakan rasa
terhadap rasa terhadap rasa manis, asam, pahit.
pahit pahit Lebih senang
manis
Interaksi Jarang bisa Membuat Membuat kontak
diajak interaksi kontak mata dan mata dan saat
Mudah saat bangun bangun siaga
dipenuhi oleh siaga
stimulasi
sensorik
Menangis Sangat lemah Keras Keras
Kriteria Hasil:
3. Menunjukkan pola napas efektif, seperti tanda-tanda vital dalam batas normal
c. Pernapasan : 40 – 60 x/menit
efektif dan efisien. Rencana asuhan keperawatan adalah petunjuk tertulis yang
2. Auskultasi suara napas, catat area yang ventilasinya menurun atau tidak ada
Status Pernapasan
3. Monitor saturasi oksigen pada pasien yang tersedasi (seperti: SaO2, SvO2,
1. Monitor tekanan darah, nadi, suhu, dan status pernapasan dengan tepat
serta rencana tindakan keperawatan yang terdiri dari kriteria hasil intervensi dan
tindakan oleh perawat, anjuran dokter dan ketentuan rumah sakit. Bagi seorang
yang luas dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien sehingga dapat
kebutuhan pasien. Dalam hal ini dievaluasi setiap proses pasien dan perawat,
mulai dari diagnosa sampai tindakan evaluasi merupakan bagian terakhir dari
lanjutan, tetapi bila masalah sama sekali tidak teratasi atau timbul masalah baru
maka perawat harus tetap berusaha untuk mengawasi masalah yang dihadapi
pasien dan meninjau kembali rencana keperawatan yang telah dilakukan dan