1, April 2014
ISSN 2089-6697
ABSTRAK
Mengetahui pengaruh orientasi bangunan dan kondisi lingkungan mempengaruhi
kenyamanan termal pada rumah sewa di Kelurahan Seringgu jaya. Penelitian menggunakan
metode pendekatan kuantitatif. Variabel yang diamati adalah temperatur, kelembaban,
kecepatan angin dan keadaan lingkungan sekitar rumah sewa. Data pengukuran diperoleh
dengan menggunakan alat ukur antara lain: Thermo-Hygrometer, Envirotment meter, dan
Anemometer. Hasil perekaman dan pengukuran dianalisis secara kuantitatif dengan
menggunakan standar kenyamanan penelitian terdahulu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu didalam bangunan adalah 29o – 32,5oC
sedangkan suhu diluar berkisar antara 28,5o – 31,5oC sementara kelembaban didalam
bangunan rata-rata 75,5 % dan diluar dengan kelembaban 76,28%, sedangkan untuk
kecepatan angin didalam bangunan rata-ratanya 0.01 m/s sementara diluar 0,5 m/s. Tinggi
suhu didalam bangunan masuk pada kondisi Hangat Nyaman menuju ke kondisi panas.
Untuk kondisi didalam maupun diluar bangunan masuk pada kategori Nyaman Optimal.
Tinggi suhu didalam bangunan disebabkan karena aliran angin tidak mengalir dengan
sempurna, disamping itu kecepatan angin memang rendah yaitu 0,4 m/s untuk diluar
bangunan. Selain itu kondisi vegetasi yang kurang baik vegetasi ground cover maupun
vegetasi perdu membuat kondisi disekitar rumah sewa sangat panas serta keberadaan
bangunan yang tidak tertata dengan konsep yang baik (pola tata masa bangunan yang tidak
rapi) menghambah aliran udara
21
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
22
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
3. Parameter dan Indikator Penilaian • Tidak terbuat dari bahan yang dapat
Rumah Sehat melepas zat-zat yang dapat
Berdasarkan Departemen Kesehatan membahayakan kesehatan.
Republik Indonesia (2002), lingkup • Tidak terbuat dari bahan yang dapat
penilaian rumah sehat dilakukan terhadap memungkinkan tumbuh dan
kelompok komponen rumah, sarana sanitasi berkembangnya mikroorganisme
dan perilaku penghuni. patogen.
a. Kelompok komponen rumah, meliputi
langit-langit, dinding, lantai, jendela b. Komponen dan penataan ruang rumah
kamar tidur, jendela ruang keluarga dan Komponen rumah harus memenuhi
ruang tamu, ventilasi, sarana pembuangan persyaratan fisik dan biologis seperti
asap dapur dan pencahayaan. berikut:
b. Kelompok sarana sanitasi, meliputi • Lantai yang kedap air dan mudah
sarana air bersih, sarana pembuangan dibersihkan.
kotoran, saluran pembuangan air limbah, Lantai dari tanah lebih baik tidak
sarana tempat pembuangan sampah. digunakan lagi, sebab bila musim
c. Kelompok perilaku penghuni, meliputi hujan akan lembab sehingga dapat
membuka jendela kamar tidur, membuka menimbulkan gangguan/penyakit
jendela ruang keluarga, membersihkan terhadap penghuninya. Untuk
rumah dan halaman, membuang tinja bayi mencegah masuknya air ke dalam
dan balita ke jamban, membuang sampah rumah, sebaiknya lantai dinaikkan
pada tempat sampah. kira-kira 20 cm dari permukaan tanah
Parameter yang dipergunakan untuk • Dinding, dengan pembagian:
menentukan rumah sehat adalah - Untuk di ruang tidur dan ruang
sebagaimana yang tercantum dalam keluarga dilengkapi dengan sarana
Kepmenkes Nomor ventilasi untuk pengaturan sirkulasi
829/Menkes/SK/VII/1999 tentang udara;
Persyaratan Kesehatan Perumahan. - Untuk di kamar mandi dan tempat
a. Bahan bangunan cuci harus kedap air dan mudah
Syarat bahan bangunan yang dibersihkan.
diperbolehkan antara lain: - Fungsi dinding selain sebagai
pendukung atau penyangga atap,
dinding juga berfungsi untuk
23
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
24
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
ruangan ini juga sering digunakan diusahakan salah satu dindingnya yang
sekaligus sebagai ruang makan keluarga. berlubang ventilasi harus berhubungan
- Ruang makan, ruang makan sebaiknya langsung dengan bagian luar rumah. Bila
mempunyai ruangan yang khusus, tidak, ruang/kamar mandi dan jamban ini
ruangan tersendiri, sehingga bila ada harus dilengkapi dengan alat penyedot
anggota keluarga sedang makan tidak udara untuk mengeluarkan udara dari
akan terganggu oleh kegiatan anggota kamar mandi dan jamban tersebut keluar,
keluarga lainnya. Tetapi untuk suatu sehingga tidak mencemari ruangan lain
rumah yang kecil/sempit, ruang makan (bau dari kamar mandi dan WC). Jumlah
ini boleh jadi satu dengan ruang duduk. kamar mandi harus cukup sesuai dengan
- Ruang dapur, dapur harus mempunyai jumlah penghuni rumah. Selain itu
ruangan tersendiri, karena asap dari hasil kebersihannya harus selalu terjaga.
pembakaran dapat membawa dampak Jamban harus berleher angsa dan 1
negatif terhadap kesehatan. Ruang dapur jamban tidak boleh dipergunakan untuk
harus memiliki ventilasi yang baik agar lebih dari 7 orang.
udara/asap dari dapur dapat teralirkan - Gudang, gudang berfungsi sebagai tempat
keluar (ke udara bebas). Luas dapur penyimpanan alat-alat atau bahan-bahan
minimal 4 m2 dan lebar minimal 1,5 m. lainnya yang tidak dapat ditampung di
Tersedia air bersih yang memenuhi ruangan lain, seperti alat-alat untuk
syarat kesehatan dan mempunyai sistem memperbaiki rumah (tangga, dan lain–
pembuangan air kotor yang baik, serta lain).
mempunyai tempat pembuangan sampah c. Pencahayaan
sementara yang baik/tertutup. Selain itu Pencahayaan dalam ruangan dapat
dapur harus tersedia tempat penyimpanan berupa pencahayaan alami dan atau
bahan makanan atau makanan yang siap buatan, yang secara langsung ataupun
disajikan. Tempat ini harus terhindar dari tidak langsung dapat menerangi seluruh
gangguan serangga (lalat) dan tikus. ruangan. Intensitas minimal pencahayaan
- Kamar mandi/WC, lantai kamar mandi dalam ruangan adalah 60 lux dan tidak
dan jamban harus kedap air dan selalu menyilaukan.
terpelihara kebersihannya agar tidak licin. d. Kualitas udara
Dinding minimal setinggi 1 ½ m dari Menurut Sanropie (1989) kualitas
lantai. Setiap kamar mandi dan jamban udara dalam ruangan tidak boleh melebihi
yang letaknya di dalam rumah, ketentuan sebagai berikut:
25
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
• Suhu udara nyaman berkisar 18° tidak memiliki sistem ventilasi yang baik
sampai 30° C akan menimbulkan keadaan yang
• Kelembapan udara berkisar antara merugikan kesehatan, antara lain:
40% sampai 70% • Kadar oksigen akan berkurang,
• Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi padahal manusia tidak mungkin dapat
0,10 ppm/24 jam hidup tanpa oksigen dalam udara.
• Pertukaran udara (air exchange rate) = • Kadar karbon dioksida yang bersifat
5 kaki kubik per menit per penghuni. racun bagi manusia, akan meningkat.
• Konsentrasi gas CO tidak melebihi • Ruangan akan berbau, disebabkan oleh
100 ppm/8 jam bau tubuh, pakaian, pernafasan, dan
• Konsentrasi gas formaldehid tidak mulut.
melebihi 120 mg/m3 • Kelembapan udara dalam ruangan
e. Ventilasi akan meningkat disebabkan oleh
Luas penghawaan atau ventilasi penguapan cairan oleh kulit dan
alamiah yang permanen minimal 10% pernafasan (Azwar,1990).
dari luas lantai. Ventilasi sangat penting Berdasarkan Azwar (1990) ada dua
untuk suatu rumah tinggal. Hal ini karena cara yang dapat dilakukan agar ruangan
ventilasi mempunyai fungsi ganda. mempunyai sistem aliran udara yang baik,
Fungsi pertama sebagai lubang masuk yaitu:
udara yang bersih dan segar dari luar ke • Ventilasi alamiah, yaitu ventilasi yang
dalam ruangan dan keluarnya udara kotor terjadi secara alamiah dimana udara
dari dalam keluar (cross ventilation). masuk melalui jendela, pintu, ataupun
Dengan adanya ventilasi silang (cross lubang angin yang sengaja dibuat untuk
ventilation) akan terjamin adanya gerak itu.
udara yang lancar dalam ruangan. • Ventilasi buatan, ialah ventilasi berupa
Fungsi kedua dari ventilasi adalah alat khusus untuk mengalirkan udara,
sebagai lubang masuknya cahaya dari misalnya penghisap udara (exhaust
luar seperti cahaya matahari, sehingga ventilation) dan AC (air condition).
didalam rumah tidak gelap pada waktu f. Binatang penular penyakit
pagi, siang hari maupun sore hari. Oleh • Di dalam rumah tidak boleh ada binatang
karena itu untuk suatu rumah yang penular penyakit seperti tikus, nyamuk,
memenuhi syarat kesehatan, ventilasi lalat. Tikus yang bersarang di dalam
mutlak harus ada. Suatu ruangan yang rumah dapat menyebarkan penyakit
26
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
leptospirosis, yaitu penyakit yang gangguan angin, panas dan hujan, juga
ditularkan oleh kencing tikus yang melindungi isi rumah dari pencemaran
mengandung kuman leptospira, dapat udara seperti: debu, asap, dan lain-lain.
menyebabkan gagal ginjal, gagal liver, Atap yang paling baik adalah atap dari
dan lain-lain. genteng karena bersifat isolator, sejuk
Nyamuk dapat menyebarkan penyakit dimusim panas dan hangat di musim
malaria dan demam berdarah, sedangkan hujan.
lalat menyebarkan kuman penyebab diare, 1. Konsep Kenyamanan
muntaber bahkan tiphus. Mengaitkan penelitian Lippsmeier
g. Air (menyatakan pada temperatur 26°C TE
• Tersedia sarana air bersih dengan umumnya manusia sudah mulai berkeringat
kapasitas minimal 60 liter/hari/orang. serta daya tahan dan kemampuan kerja
• Kualitas air harus memenuhi persyaratan manusia mulai menurun) dengan pembagian
kesehatan air bersih dan atau air minum suhu nyaman orang Indonesia menurut
sesuai perundang-undangan yang berlaku. Yayasan LPMB PU, maka suhu yang kita
h. Tersedianya sarana penyimpanan butuhkan agar dapat beraktifitas dengan baik
makanan yang aman. adalah suhu nyaman optimal (22,8°C -
i. Limbah 25,8°C dengan kelembaban 70%). Angka ini
• Limbah cair yang berasal dari rumah berada di bawah kondisi suhu udara di
tidak mencemari sumber air, tidak Indonesia yang dapat mencapai angka 35°C
menimbulkan bau, dan tidak mencemari dengan kelembaban 80%.
permukaan tanah. Bagaimana usaha mengendalikan
• Limbah padat harus dikelola agar tidak faktor-faktor iklim di atas untuk
menimbulkan bau, pencemaran terhadap memperoleh kenyamanan termal di dalam
permukaan tanah, serta air tanah. bangunan. Cara yang paling mudah adalah
j. Kepadatan hunian ruang tidur. dengan pendekatan mekanis yaitu
Luas ruang tidur minimal 9 m2, dan menggunakan AC tetapi membutuhkan
tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua biaya operasional yang tidak sedikit.
orang tidur dalam satu ruang tidur, Pendekatan kedua adalah mengkondisikan
kecuali anak di bawah umur 5 tahun. lingkungan di dalam bangunan secara alami
k. Atap dengan pendekatan arsitektural.
Fungsi atap adalah untuk Pengkondisian lingkungan di dalam
melindungi isi ruangan rumah dari bangunan secara arsitektural dapat dilakukan
27
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
28
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
29
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
(dalam Concept in Thermal Comfort, dari 10 mph (mil per jam). Untuk
Egan, 1975) kedekatan pohon terhadap bangunan tinggi, pengujian dengan
bangunan mempengaruhi ventilasi menggunakan model bangunan yang
alami dalam bangunan. berskala untuk memprediksi kekuatan
Sekumpulan pohon juga dapat bangunan terhadap kecepatan angin
dimanfaatkan sebagai ‘windbreak’ seringkali harus dilakukan dengan
untuk daerah yang kecepatan anginnya menggunakan terowongan angin (wind
cukup besar. Pohon sebagai tunnels). Di bawah ini menunjukkan
‘windbreak’ dapat mengurangi bagaimana pengaruh kecepatan angin
kecepatan angin lebih dari 35 % jika terhadap manusia.
jaraknya dari bangunan sebesar 5 x
tinggi pohon. Bangunan harus
dirancang dimana kecepatan angin di
daerah pedestrian dan bukaan kurang
30
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
lantai / 0 cm, 75 cm dari permukaan lantai, cm, 75 cm dari permukaan lantai, 150 cm
150 cm dari permukaan lantai dan 200 cm dari permukaan lantai dan 200 cm dari
dari permukaan lantai. permukaan lantai.
200
cm
150
cm
75 cm
0 cm
31
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
32
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
tetepi seringkali dalam pembangunan rumah kurangnya bukaan dan sirkulasi udara yang
sewa lebih memikirkan dari segi profit atau kurang lancar,
keuntungan daripada segi keamana, 3. Pengaruh Pergerakan Udara
kenyamana, dan kesehatan penghuninya. Kecepatan gerak udara sangat
Perletakan ruang dan bukaan yang tidak penting dalam usaha menciptakan suatu nilai
tepat menyebabkan ruangan pada rumah kenyamanan. Bila dilihat bukaan yang ada
sewa menjadi kurang sehat dan nyaman pada tumah sampel kurang memenuhi.
untuk di tempati. Keceptan angin rata-rata didalam bangunan
Berdasarkan analisis dari hasil tidak melebihi 0,3 m/s sedangkan kecepatan
pengukuran, pencatatan dan pengamatan angin diluar bangunan dapat mencapai 0,7
maka dapat disimpulkan bahwa keberadaan m/s. Orientsi arah bangunan yang tidak
rumah sewa beserta lingkungan telah dapat searah dengan pergerakan angin, kurangnya
merespon terhadap pengaruh variabel iklim vegetasi perletakan bangunan yang rapat dan
tropis untuk mencapai kondisi termal dalam kurangnya bukaan merupakan faktor
ruang bangunannya adalah sebagai berikut: penghambat masuknya aliran udara kedalam
1. Pengaruh Temperatur Udara rumah.
Dari hasil analisis yang telah dilakukan,
maka dapat disimpulkan bahwa rentang Pengaruh iklim terhadap termal dalam
temperatur didalam bangunan adalah 29◦C ruang serta hasil pengukuran
sampai 32◦C, sedangkan temperatur rata-rata 1. Kondisi Rumah
diluar bangunan antara 28◦C hingga 31◦C,
• Luas rumah sewa:
semua daklam kondisi hangat nyaman
7,20 m x 3,50 m
hingga panas.
• Jendela:
Dimensi jendela 70cm x130cm
2. Pengaruh Kelembaban
menggunakan kaca nako, dengan
Kelembaban rata-rata didalam dan
jumlah 2 jendela pada sisi depan.
diluar bangunan antara 72% hingga 80% ,
• Pintu:
pada pukul 08.00-09.00 kelembabannya
Dimensi pintu 210cm x 80cm dengan
mencapai 80% yang bisa dikategorikan
jumlah 2 pintu, yaitu pintu ruang
dalam kondisi pengap setelah itu menurun
tamu dan pintu kamar, sedangkan
hingga kelembaban kurang nyaman pada
pintu kamar mandi mempunyai
pukul 10.00 – 16.00. Salah satu faktor
dimensi 210cm x 70cm
penyebab tingginya kelembaban adalah
33
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
34
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
35
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
Saran
1. Terhadap pengaruh kondisi sekitar, DAFTAR PUSTAKA
disarankan : 1. Alahudin, M. 2012. Kenyamanan Termal
Perlu ada pemberian jarak antar Pada Bangunan Hunian Tradisional
bangunan sekitar rumah sewa, sehingga Toraja (Studi kasus Tongkonan dengan
masing-masing bangunan mempunyai material atap Seng). Mustek Anim Ha
space dan tidak terkesan padat. Selain itu Universitas Musamus Merauke.
juga agar memberikan efek pengarah 2. Aronin, Jeffrey Allison (1953), Climate
udara yang baik pada bangunan, & Architecture, New York: Reinhold
berfungsi juga untuk menurunkan kondisi Publishing Corporation.
kelembaban yang tinggi serta menjauhkan 3. Boutet, Terry S. 1987. Controlling Air
efek panas dari seng yang masuk ke Movement, Mc. Graw Hill Book Co, New
dalam hunian rumah sewa. York.
2. Terhadap pemerintah/instansi terkait : 4. Departemen Pekerjaan Umum (1993),
Bagi instansi yang terkait agar dapat Standar: Tata Cara Perencanaan
meningkatkan sosialisasi mengenai Teknis Konservasi Energi Pada
penataan dan desain rumah sewa di Bangunan Gedung, Bandung: Yayasan
Kabupaten Merauke agar menjadi rumah LPMB.
yang sehat dan layak huni. Sebelum 5. Egan, David, M. 1999. Konsep-konsep
rencana membangun rumah sewa menjadi Dalam Kenyamanan Thermal, alih
IMB, rencana yang diajukan seharus bahasa. Rosalia, Kelompok Sains dan
36
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 1, April 2014
ISSN 2089-6697
37