BAB I DM
BAB I DM
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes Melitus (DM) merupakan kondisi hiperglikemia kronik disertai
beraneka kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yg menimbulkan
beraneka komplikasi kronik yang terjadi pada mata, ginjal, saraf, &
pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam pemeriksaan
dengan menggunakan sebuah mikroskop electron( Mansjoer dkk, 2007 ).
Maka dari itu, dalam mengatasi masalah ini peran keluarga sangat
diperlukan karena keluarga juga memiliki tugas dalam pemeliharaan
kesehatan para anggota, sehingga memahami masalah kesehatan
anggtanya antara satu dengan lainnya sehingga mampu memberi dampak
positif alah satunya dengan merawat dan mencari pelayanan kesehatan
untuk kesehatan yang sempurna. Sehingga keluarga mampu menjalankan
tugas dan perannya perlu dilakukan suatu tindakan yaitu asuhan
keperawatan keluarga pada penderita diabetes agar dapat memberikan
pengetahuan dan pemahaman kepada setiap anggota keluarga dalam
memelihara kesehatan keluarganya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Diabetes Melitus ?
2. Apa etiologi Diabetes Melitus ?
3. Bagaimana patofisilogi Diabetes Melitus ?
4. Apa manifestasi Klinis Diabetes Melitus ?
5. Apa komplikasi Diabetes Melitus ?
6. Bagaimana Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Diabetes Melitus ?
C. Tujuan penulisan
1. Tujuan Umum
Agar mahsiswa mengetahui dan memahami tentang asuhan
keperawatan keluarga dengan Diabetes Melitus.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiwa mampu mengetahui penegertian Diabetes Melitus
b. Mahasiwa mampu mengetahui etiologi Diabetes Melitus
c. Mahasiswa mampu memahami patofisiologis Diabtes Melitus
d. Mahasiswa mampu mengetahui Mmanifestasi klinis dari Diabetes
Melitus
e. Mahasiswa mampu mengetahui komplikasi Diabetes Mellitus
f. Mahasiswa mampu memenuhi Asuhan Keperawatan Keluarga
dengan Diabetes Melitus
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Diabetes berasal dari bahasa Yunani yg berarti “mengalirkan atau
mengalihkan” (siphon). Mellitus berasal dari bahasa latin yg bermakna manis
atau madu. Penyakit diabetes melitus bisa diartikan individu yg mengalirkan
volume urine yg banyak dengan kadar glukosa tinggi. Diabetes melitus ialah
penyakit hiperglikemia yg ditandai dengan ketidak adaan absolute
insulin/penurunan relative insensitivitas sel pada insulin (Corwin, 2009).
B. Etiologi
Penyebab diabetes melitus belum diketahui pasti tapi umumnya diketahui
kekurangan insulin adalah penyebab utama dan faktor herediter memegang
peranan. Diabetes mellitus dapat dibedakan atas dua yaitu :
1. Diabetes type I (Insulin Depedent Diabetes Melitus/IDDM ) tergantung
insulin dapat disebabkan karena faktor genetik, imunologi dan mungkin
lingkungan misalnya infeksi virus.
a. Faktor genetik, penderita diabetes tidak mewarisi diabetes type 1 itu
sendiri tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik
kearah terjadinya diabetes type 1.
b. Faktor immunologi, pada diabetes type 1 terdapat bukti adanya suatu
proses respon autoimun.
c. Faktor lingkungan, virus ataau vaksin menurut hasil penelitian dapat
memicu destruksi sel beta atau dapat memicu proses autoimun yang
dapat menimbulkan destruksi sel beta.
2. Diabetes type II (Non Insulin Depedent Diabetes Melitus /NIDDM) yaitu
tidak tergantung insulin. Faktor genetik diperkirakan memegang peranan
penting dalam proses terjadinya resistensi insulin.
a. Banyak minum
b. Banyak kencing
c. Berat badan turun dengan cepat ( bisa 5- 10 kg dalam waktu 2-4
minggu.
d. Mudah lelah
e. Bila tidak lekas diobati akan timbul rasa mual, bahkan penderita akan
jatuh koma ( tidak sadarkan diri ) dan di sebut koma diabetik.
2. Gejala Kronik
Kadang-kadang penderita DM tidak menunjukkan gejala sesudah beberapa
bulan atau beberapa tahun mengidap penyakit DM. Gejala ini di sebut
gejala kronik atau menahun.Gejala kronik yang sering timbul adalah
seorang penderita dapat mengalami beberapa gejala, yaitu :
a. Kesemutan
b. Kulit terasa panas atau seperti tertusuk-tusuk jarum.
c. Rasa tebal di kulit sehingga kalau berjalan seperti di atas bantal atau
kasur.
d. Kram
e. Mudah mengantuk.
D. Komplikasi
Menurut Tarwoto (2012) komplikasi yang berkaitan dengan diabetes melitus
digolongkan menjadi dua, yaitu :
1. Komplikasi Akut
Komplikasi akut terjadi sebagai akibat dari ketidakseimbangan jangka
pendek dalam glukosa darah, yaitu : hipoglikemia, ketoasidosis diabetik,
sindrom hiperglikemik hiperosmolar non-ketotic (HHNK).
a. Hipoglikemia
Sindrom hipoglikemia ditandai dengan gejala klinis penderita merasa
pusing, lemas, gemetar, pandangan berkunang-kunang, pitam
(pandangan menjadi gelap), keluar keringat dingin, detak jantung
meningkat, sampai hilang kesadaran.Apabila tidak segera ditolong
dapat terjadi kerusakan otak dan akhirnya kematian.
2. Komplikasi kronis
Umumnya terjadi 10 sampai 15 tahun setelah awitan, yaitu :
makrovaskuler, mikrovaskular, dan penyakit neuropati.
a. Komplikasi mikrovaskuler
Komplikasi mikrovaskuler berupa retinopati, nefropati, dan
neuropati merupakan kelainan yang lebih sering timbul setelah
pubertas, namun juga dapat terjadi selama periode prepurbertas
memberikan efek yang tidak sama pada masing-masing individu
dalam hal komplikasi.
b. Neuropati
Menurut Batubara (2010), sistem saraf sentral dan perifer juga
terkena oleh diabetes. Pola keterlibatan yang paling sering adalah
neuropati perifer simetris di ekstremitas bawah yang mengenai, baik
fungsi motorik maupun sensorik, terutama yang terakhir.Walaupun
gejala klinis kelainan saraf pada anak dan remaja jarang didapatkan
namun eberadaan kelainan subklinis sudah didapatan. Evaluasi klinis
dari pemeriksaan saraf perifer harus meliputi :
1. Anamnesis timbulnya nyeri,parestasia,maupun rasa tebal.
2. Penentuan sensasi vibrasi.
c. Komplikasi makrovaskuler
1) Penelitian tentang penebalan intima-media pada karotis
merupakan tanda yang sensitif untuk timbulnya komplikasi
makrovaskuler yaitu penyakit jantung koroner dan penyakit
serebro vaskuler.
BAB III
PEMBAHASAN
A. IDENTITAS KELUARGA
1. Kepala Keluarga :
Umur : 51 thn
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
No.Telepon : 081317695478
3. Genogram
X X X
Ny. J (40th)
Tn. S (51th)
Diabetes Melitus
Nn. S(16th)
Keterangan :
: Laki-Laki : Tinggal satu rumah
: Perempuan X : Meninggal
F. KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Perumahan
Tempat tinggal Tn.S berada dilingkungan yang cukup padat dan berada di
tengah-tengah pusat kota dengan luas rumah kurang lebih 5x12 m yang
terdiri dari 2 kamar tidur, satu dapur, satu kamar mandi, dan satu ruang
keluarga, lantai terbuat dari keramik, dan dinding batako. Kondisi rumah
cukup bersih, penempatan perabotan rapih, ventilasi cukup besar di ruang
tamu, sedangkan di kamar tidak ada ventilasi. Namun cahaya matahari
bisa masuk ke dalam rumah melalui jendela. Atap rumah terbuat dari
asbes, dan menggunakan penerangan dari listrik.
Denah rumah
pintu
Ruang Tamu Keterangan :
Pintu Depan
Kamar 1
Jendela
Kamar 2
RUANG
KELUARGA
D
A
P
U Kamar
R
Mandi
2. Pengelolaan sampah
Sampah yang ada dirumah Tn.S diletakkan di kantong plastik dapur lalu
nanti di buang di luar yang akan diambil oleh petugas kebersihan.
3. Sumber air
Penampungan air terlihat bersih dan tidak ada jentik-jentik, warna air
bersih dan tidak berbau. Keadaan kamar mandi bersih, tidak berlumut,
tidak licin.
4. Jamban keluarga
Rumah Tn.S mempunyai WC sendiri dengan kondisi yang terlihat bersih
dan sering dirapihkan.
5. Pembuangan air limbah
Disekitar rumah terdapat saluran pembuangan air/selokan yang mengalir
ke sungai.
1. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksa Fisik Tn. S Ny.J Nn. M Nn. S An. I
No
1 Keadaan umum Baik Baik Baik Baik Baik
Normal - -
83 - -
26 - -
2 Kepala
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Pemeriksa Fisik Tn. S Ny.J Nn. M Nn. S An. I
No
3 Mata
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
4 Telinga
5 Hidung
6 Mulut
7 Leher
- P.Kelenjar tonsil Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Peningkatan
tekanan vena Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
jugularis
- Lesi
- Nyeri
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
8 Paru
9 Abdomen
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
10 Ektremitas
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
PEDOMAN PENJAJAKAN II
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Analisa Data
Setelah data focus terkumpul maka, data-dat yang akan dirumuskan dalam
analisa data untuk mengetahui masalah kesehatan yang terjadi ialah :
N
Data Masalah Etiologi
o
1 DS: Resiko hipoglikemia Ketidakmampuan
- Tn. S mengatakan semenjak sakit klien ulang penyakit diabetes keluarga dalam
mellitus di keluarga Tn. S merawat anggota
tinggal di rumah.
ini khususnya pada Tn. S keluarga yang sakit.
- Tn. S mengatakan selama
berobatnya di Puskesmas
- Tn. S mengatakan kadar gulanya tidak
stabil
- Tn. S mengatakan keluar keringat
dingin bila lapar, dan terasa ingin
pingsan.
- Tn. S mengatakan lututnya terasa
capek dan sering linu-linu
- Tn. S mengatakan makanan yang
dimakannya tidak di timbang.
DO:
Diagnosa Keperawatan
DS:
- Tn. S mengatakan keluar keringat dingin bila lapar dan rasa ingin pingsan
DO:
- Klien mengkonsumsi glibenclamid
DS:
- Tn. S berumur 51 tahun
mellitus.
DO:
- GDS: 3 bulan terakhir
- BB : 65 kg
- TD : 120/80 mmHg
- TB: 173
1 Sifat masalah
4 Menonjolnya masalah
3 1
-
Total 3
khususnya Tn. S
1 Sifat masalah
- Segera ditangani 2
- Masalah ada tapi tidak 2 Keluarga menyadari adanya
1 x 1=1
perlu segera ditangani 2 masalah yang harus ditangani
- Masalah tidak dirasakan 1
1
- 3
Total 3