Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kebersihan merupakan sebagian dari iman. Kebersihan meliputi segala


aspek mulai dari diri hingga lingkungan. Salah satu hal penunjang kebersihan
dapat terwujud adalah dengan adanya alat kebersihan (alat pembersih). Alat
pembersih peranannya sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari yang
digunakan mulai untuk mencuci baju, piring, lantai, meja, tubuh sampai
mencuci botol yang memiliki karakteristik tertentu sehingga proses
pembersihan maksimal. Seiring perkembangan zaman, teknologi semakin
canggih dan orang berlomba-lomba membuat inovasi seperti mesin cuci, mesin
penyedot debu, mesin pembersih meja, dan lainnya. Dari sekian banyak alat
kebersihan, contohnya dalam alat pembersih botol yang belum ditemukan
dengan inovasi menggunakan energi listrik dan karakteristik sikat pembersih.

Penggunaan botol minum di Indonesia meningkat karena sekarang banyak


beredar minuman dalam botol sekali pakai yang praktis. Karena sebagian besar
botol sekali pakai berbahan dasar plastik, hasilnya Indonesia menempati urutan
kedua dunia sebagai penyumbang sampah plastik terbanyak. Solusi dari
permasalahan ini salahsatunya adalah menggunakan botol isi ulang. Botol
sekali pakai memang memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan botol
isi ulang tapi dampak buruk bagi lingkungan adalah hasil dari penggunaanya.

Botol isi ulang memiliki kekurangan yaitu salah satunya sulit untuk
dibersihkan, karena lubang tempat masuknya air lebih kecil dibandingkan
dengan badan botol. Lalu, diciptakanlah alat pembersih botol. Namun alat
pembersih ini masih terdapat banyak kekurangan karena banyak bentuk botol
saat ini unik, yang mengakibatkan bagian dalam botol tidak terjangkau selama
pembersihan. Oleh karena itu, harus ada alat pembersih botol yang batangnya
lebih elastis dan bisa dibelokkan sesuai yang kita inginkan. Masalah kembali
muncul yaitu ketika ingin menjangkau bagian sudut botol. Untuk permasalahan
di atas, alat konvensional akan susah bergerak sehingga perlu tambahan
penggerak lain yang bisa berputar otomatis. Atas dasar itu, kami membuat alat
pembersih botol dengan energi listrik dari baterai dengan batang pembersih
elastis dan bulu pembersih yang bisa diganti sesuai yang kita butuhkan.

B. ANALISIS SISTEM IPO (INPUT PROSES OUTPUT)


Komponen Bahan Energi Informasi
Input Plastik Manusia Plastik pada bagian
pegangan dan
terhubung ke bulu
pembersih
Proses Pencetakan Digerakan naik Tangan kita memutar
turun dan pegangan sehingga
memutar mata pembersih juga
berputar
Output Alat pembersih Putaran pada Membersihkan dalam
botol bulu pembersih botol dari kotoran dan
lumut

C. KOMPONEN YANG AKAN DIINOVASI DARI IPO

Hampir semua komponen IPO yang telah daanalisis akan diinovasi. Bagian
yang tidak diinovasi adalah manfaat utama dari pembersih botol.
komponen Bahan Energi Informasi
Input Plastik karet Baterai 2 x 9 Plastik pada bagian pemegang
dan dynamo Volt sekaligus terdapat rangkaian
dynamo, saklar dan baterai.
Karet untuk bagian
penghubung antera pegangan
dan bulu pembersih.
Proses Perakitan Ditekan Dynamo dihubungkan ke
tombol on baterai dan saklar, dan putaran
pada saklar dynamo dimanfaatkan untuk
memutar bulu pembersih.
Output Alat Putaran pada Membersihkan bagian dalam
pembersih bulu botol dari kotoran dan lumut.
botol pembersih
otomatis

D. DASAR TEORI

BAB II

ALAT

A. NAMA ALAT

Nama alat yang kami buat adalah “BALING-BALING BERBULU”, yang


merupakan alat pembersih botol dengan tenaga penggerak dynamo dan bulu
pembersih yang lebih fleksibel.
B. DESKRIPSI PERBAIKAN (INOVASI)

Inovasi yang kami lakukan hampir pada semua komponen IPO yang telah
dianalisis. Bagian yang tidak diinovasi adalah manfaat utama dari pembersih
botol.
C. ALASAN PEMBUATAN ALAT

Botol isi ulang memiliki masalah untuk dibersihkan, karena lubang tempat
masuknya air lebih kecil dibandingkan dengan badan botol. Lalu, muncul alat
pembersih botol. Namun, alat pembersih botol ini masih terdapat banyak
kekurangan karena bentuk-bentuk botol saat ini unik yang mengakibatkan
bagian dalam botol tidak terjngkau untuk dibersihkan. Oleh karena itu, harus
ada alat pembersih botol yang batangnya lebih elastis dan bisa dibelokkan
sesuai yang kita inginkan. Masalah kembali muncul yaitu ketika ingin
menjangkau bagian sudut botol. Untuk permasalahan di atas, alat pembersih
botol biasa akan susah bergerak sehingga perlu tambahan penggerak lain yang
bisa berputar otomatis. Atas dasar itu, kami membuat alat pembersih botol
dengan energi listrik dari baterai dengan batang pembersih elastis dan bulu
pembersih yang bisa diganti sesuai yang kita butuhkan.
D. DESAIN DAN PENJELASAN DESAIN

BAB III

PEMBUATAN ALAT

A. LANGKAH PEMBUATAN
1. Perencanaan
a. Desain Alat
Terlampir
2. Pembuatan
a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Tahap pertama membuat pegangan yang berisi baterai, saklar dan
dynamo seperti pada desain menggunakan botol bekas minumal (330
ml).
c. Menyolder kabel pada saklar, dynamo, dan dudukan baterai.
d. Memasang baterai, saklar, dan dynamo pada pegangan
e. Tahap kedua membuat sikat pembersih yang fleksibel (lentur dan dapat
dibongkar pasang)
f. Memotong kawat dengan panjang 25 cm sebanyak 1 buah.
g. Memotong karet pentil dengan panjang 20 cm sebanyak 1 buah.
h. Melepaskan pegangan pembersih botol.
i. Merekatkan kawat pada selang.
j. Merangkai kawat yang bervariasi (misalkan yang 10 cm) lalu satukan
dengan karet pentil yang panjangnya 10cm.*
k. Menyambungkan rangkaian sebelumnya dengan kawat 3cm.
l. Menyambungkan rangkaian dengan dynamo menggunakan karet pentil
3cm
m. Memasang selang pada dynamo dengan memasukan rangkaiannya juga.
n. Memasang pembersih botol ke rangkaian.
B. PEMBAGIAN KERJA PERSONEL
C. PEMBIAYAAN
D. FOTO PEMBUATAN

BAB IV

PENGUJIAN ALAT

A. LANGKAH PENGUJIAN ALAT


1. Pengujian
a. Melakukan pengujian terhadap alat yang telah dibuat.
b. Membandingkan keefektifan alat yang manual dengan alat yang telah
dibuat.
2. Evaluasi
a. Mengevaluasi hasil dari alat yang telah dibuat, sehingga terlihat
perbedaan pada waktu tahan makanan yang tersimpan pada tempat
makan yang menggunakan alat yang telah dibuat dengan yang tidak.
B. HASIL PENGUJIAN
C. FOTO-FOTO PENGUJIAN

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai