Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENGOLAHAN MINERAL

DISUSUN OLEH :

Muhammad Hilman R

3334122049

JURUSAN TEKNIK METALURGI


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
CILEGON – BANTEN
2014
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah- Nya penulis bisa
menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam penulis panjatkan kepada nabi Muhamad SAW
beserta keluarga dan sahabat.

Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah pengolahan
mineral. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengolahan mineral pak
Wawan dan juga teman – teman yang telah membantu penyelesain makalah ini.

Dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun
untuk penulisan kedepannya.

Cilegon, Juni 2014

Penyusun
Daftar Isi

Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................1
1.2 Tujuan............................................................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi..........................................................................................................................2
2.2 Mekanisme Proses Flotasi.............................................................................................2
2.3 Floatability.....................................................................................................................4
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Flotasi awalnya untuk mengambil mineral tembaga, Pb dan seng. Kemudian digunakan untuk
mineral logam nikel, molybdenum, mangan, chromium, dan cobalt. Sekarang sudah
digunakan untuk mineral non logam seperti mika, fluorite, feldspar dan batu bara. Flotasi
merupakan pemisahan mineral dengan cara pengapungan. Mengapungkan mineral tertentu
dari mineral lainnya denngan gelembung udara ke permukaan air. Prinsip pemisahahan
memanfaatkan perbedaan sifat permukaan terhadap air. Sifat hydrophobicity, sifat-sifat kimia
permukaan. Media pemisahahan air dan gelembung udara. Sifat mineral yang digunakan
adalah hydrophobic (tak suka air), hydrophylic (suka air). Pemisahan terjadi dengan
mengapungkan mineral hydrophobic ke permukaan air, sedangkan mineral hydrophilic tetap
didalam fasa air. Pengapungan dilakukan dengan menggunakan gelembung udara.

1.2 Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah agar mahasiswa metalurgi dapat mengetahui apa itu Flotasi dan
bagaimana mekanisme dari Flotasi tersebut.

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan dalam makalah ini adalah definisi dari Flotasi dan mekanisme proses Flotasi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Flotasi adalah proses pemisahan kumpulan mineral dengan metode


mengapungkan mineral tertentu dari mineral lainnya dengan menggelembungkan
udara ke permukaan air.Pada proses flotasi ini media pemisahannya dengan
menggunakan air dan udara, dan sifat yang dipakai pada metode flotasi ini adalah sifat
hydrophobic dan hydrophilic, Dengan Hydrophilic mempunyai sifat suka air dan
hydrophobic mempunyai sifat tidak suka air
Secara umum Pemisahan terjadi dengan menggunakan mineral hydrophobic
ke permukaan air. Sedangkan mineral hydrophilic tetap di dalam fasa air.

2.2 Mekanisme Proses Flotasi

 Conditioning (pada tangki conditioner atau mixer).


Pada conditioning ini adalah Pengendalian kimia permukaan mineral pulp
dan untuk menyiapkan kondisi pelekatan mineral terhadap gelembung.
ketentuannya yaitu distribusi dan dispersi reagent di seluruh pulp, kontak
berulang antara reagent dengan mineral, dan waktu kontak untuk cukup
menghasilkan reaksi yang dikehendaki.

 Pengapungan (pada mesin floatasi).


Tujuannya untuk menciptakan kondisi hydrodinamik, kondisi ini
menciptakan gelembung dan lapisan buih. ketentuannya yaitu menciptakan
benturan mineral dengan gelembung, menjaga distribusi mineral dalam
suspensi, menjaga distribusi gelembung dalam suspensi, ada daerah relatif
tenang agar gelembung dapat naik tanpa terjadinya pecah.

 Reagent Flotasi
Pada reagent flotasi ini ada beberapa bagian yaitu Kolektor, Frother,
Modifier, Dispersy agent, dan aktifator dapat dijelaskan sebagai berikut :
Frother adalah senyawa organik (heteropolar) dan sifatnya adalah surface
active. Pada polar group akan larut dalam air dan Non-polar group merupakan
hydrocarbon. Reagent ini akan diadsorb pada permukaan udara dan air. Adapun
fungsi dari frother adalah untuk memperbaiki dispersi gelembung halus keseluruh
pulp dan untuk menjaga sifat frother agar tetap stabil. Ketentuan pada frother
yaitu dapat membentuk gelembung yang stabil, tidak bersifat kolektor, dan tidak
mahal. Sebagai contohnya pine oil (terpineol), C10H17OH,

Modifier adalah reagent yang mampu mengendalikan dan memodifikasi sifat


permukaan mineral.dan juga berfungsi meningkatkan selektivitas kolektor
terhadap mineral. merubah keasaman lingkungan pulp. Pada modifier Fungsi pH
regulator yaitu mengatur keasaman pada pulp. supaya kolektor bekerja dengan
baik, kolektor bekerja dengan pH tertentu. Contohnya yaitu CaO.

Aktifator berfungsi untuk merubah permukaan mineral agar menjadi


hydrophobic, merubah mineral yang tidak aktif terhadap kolektor menjadi aktif,
meningkatkan aktivitas permukaan mineral yang sudah aktif, dan memastikan
permukaan mineral dapat berinteraksi dengan kolektor.

Kolektor adalah senyawa yang bersifat heterpolar .Polar bagian molekul yang
aktif, akan terionisasi dalam air, beraksi dengan permukaan mineral, dan bersifat
hydrophilic. Sedangkan Non-polar bagian yang tak aktif, tidak larut dalam air dan
bersifat hydrophobic. Kolektor dibagi menkadi dua yaitu kolektor ionic dan non-
ionic. Kolektor ionic reaksi hanya satu lapis atom atau satu lapis molekul. Bagian
polar bereaksi dengan permukaan mineral. Non-polar menjadi bagian permukaan
mineral. Kolektor non-ionic biasanya tidak terdisosiasi dalam air. Fungsi kolektor:
menyelimuti permukaan mineral yang akan diapungkan. Merubah sifat mineral
menjadi hydrophobic.dan melekat pada gelembung udara.

Dispersing agent berfungsi untuk membersihkan permukaan pada mineral,


dan menyiapkan permukaan mineral dapat berinteraksi dengan reagent.
Contohnya Na2SiO3.
Depresant untuk memastikan mineral tertentu tetap dalam pulp, mencegah mineral
untuk tidak mengapung, merubah mineral yang aktif terhadap kolektor menjadi
tidak aktif pada kolektor, dan memastikan mineral yang hydrophilic atau tidak
aktif terhadap kolektor tetap. Contohnya pada Cu sulfida.
2.3 Floatability

Floability adalah kemampuan mineral untuk diapungkan. Dan tergantung pada


sifat permukaan mineral.Sifat permukaan mineral dapat diubah dan dikendalikan
dengan penggunaan reagent kimia. Flotasi dapat dibagi menjadi flotasi langsung dan
flotasi tak langsung. Flotasi langsung yaitu mineral berharga diapungkan dan
dikeluarkan sebagai konsentrat. Flotasi tak langsung, reverse floatation yaitu mineral
gangue diapungkan. Istilah yang harus benar-benar dipahami yaitu tegangan
permukaan, energi permukaan, reaksi kimia permukaan, dan senyawa hidrokarbon.

Adapun karakteristik pada Floability ini diantaranya :


1. Pada gelembung atau mineral mendekat, menghasilkan lapisan tipis air
diantaranya. Mineral bergerak memenuhi hukum hidrodinamika.
2. Terjadinya penipisan tipis air (water film) antara mineral-gelembung
sampai terjadinya kerusakan atau pecahnya lapis tipis.
3. Hilangnya lapis tipis. Perekatan diawali dengan terbentuknya kontak tiga
fasa yang dengan cepat meluas dan stabil.

terdapat beberapa gaya dalam film air yang sampai terjadinya pelekatan gelembung-mineral.
Gaya tarik molekul, Van der Waals, dan Gaya elektrostatik yang dapat timbul dari tarik-
menarik antar double layer di air dan sekitar mineral. Hydrasi dari group hydrophilic yang
ada pada permukaan mineral Kesetimbangan tegangan antarmuka pada titik kontak tiga fasa.

air
𝑇𝑎𝑔
gelembung
𝑇𝑠𝑔 𝜃
𝑇𝑠𝑎
padatan

Dapat dirumuskan sebagai berikut :


𝑇𝑠𝑔 = 𝑇𝑠𝑎 + 𝑇𝑎𝑔 𝑐𝑜𝑠𝜃
𝑇𝑠𝑔 − 𝑇𝑠𝑎
= 𝑐𝑜𝑠𝜃
𝑇𝑎𝑔

Dengan keterangan sebagai berikut :


𝑇𝑠𝑔 = tegangan antarmuka padatan gelembung
𝑇𝑠𝑎 = tegangan antarmuka padatan-air padatan
Tag = tegangan antar muka air- gelembung

Sudut kontak pada proses Flotasi :


Jika  = 0, maka air menutupi hydrophilic
Jika  = 1800, maka udara akan menutupi padatan, hydrophobic
Untuk Sudut kontak pada flotasi 60-1100 tujuannya adalah Untuk memperbesar
sudut kontak, maka nilai 𝑐𝑜𝑠𝜃 harus diperkecil.

Energi bebas sistem sebelum gelembung dan solid menyatu, W1,Energi bebas sistem
setelah gelembung dan solid bergabung, W2,Gelembung dan padatan akan menempel
jika terjadi penurunan energi. Atau W2 lebih kecil daripada W1
𝑊1 = 𝐴𝑎𝑔 𝑇𝑎𝑔 + 𝐴𝑠𝑎 𝑇𝑠𝑎
𝑊2 = (𝐴𝑎𝑔 − 𝐴𝑠𝑔 )𝑇𝑎𝑔 + 𝐴𝑠𝑔 𝑇𝑠𝑔 + 𝐴𝑠𝑎 − 𝐴𝑠𝑔 )𝑇𝑠𝑎
∆𝑊 > 0 atau ∆𝑊 = (𝑊1 − 𝑊2 ) = 𝑇𝑎𝑔 + 𝑇𝑠𝑎 − 𝑇𝑠𝑔
∆𝑊 = 𝑇𝑎𝑔 + 𝑇𝑠𝑎 − 𝑇𝑠𝑔
∆𝑊 = 𝑇𝑎𝑔 (1 − 𝑐𝑜𝑠𝜃)
BAB III

KESIMPULAN

Flotasi adalah proses pemisahan kumpulan mineral dengan metode mengapungkan


mineral tertentu dari mineral lainnya dengan menggelembungkan udara ke permukaan
air.Pada proses flotasi ini media pemisahannya dengan menggunakan air dan udara, dan sifat
yang dipakai pada metode flotasi ini adalah sifat hydrophobic dan hydrophilic, Dengan
Hydrophilic mempunyai sifat suka air dan hydrophobic mempunyai sifat tidak suka air.

Mekanisme proses Flotasi

1. Conditioning ( tangki conditioner )


2. Pengapungan ( pada mesin flotasi )
3. Reagent Flotasi
DAFTAR PUSTAKA

G.Kelly, Errol. 1982. Introduction to Mineral Processing. John Wiley & Sons, Inc. Canada.

http://ardra.biz/mineral/pengolahan-mineral/pemisahan-secara-flotasi

http://www.scribd.com/doc/47156730/Flotasi

Anda mungkin juga menyukai