DISUSUN OLEH :
Muhammad Hilman R
3334122049
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah- Nya penulis bisa
menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam penulis panjatkan kepada nabi Muhamad SAW
beserta keluarga dan sahabat.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah pengolahan
mineral. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengolahan mineral pak
Wawan dan juga teman – teman yang telah membantu penyelesain makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun
untuk penulisan kedepannya.
Penyusun
Daftar Isi
Halaman Judul i
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................1
1.2 Tujuan............................................................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi..........................................................................................................................2
2.2 Mekanisme Proses Flotasi.............................................................................................2
2.3 Floatability.....................................................................................................................4
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Flotasi awalnya untuk mengambil mineral tembaga, Pb dan seng. Kemudian digunakan untuk
mineral logam nikel, molybdenum, mangan, chromium, dan cobalt. Sekarang sudah
digunakan untuk mineral non logam seperti mika, fluorite, feldspar dan batu bara. Flotasi
merupakan pemisahan mineral dengan cara pengapungan. Mengapungkan mineral tertentu
dari mineral lainnya denngan gelembung udara ke permukaan air. Prinsip pemisahahan
memanfaatkan perbedaan sifat permukaan terhadap air. Sifat hydrophobicity, sifat-sifat kimia
permukaan. Media pemisahahan air dan gelembung udara. Sifat mineral yang digunakan
adalah hydrophobic (tak suka air), hydrophylic (suka air). Pemisahan terjadi dengan
mengapungkan mineral hydrophobic ke permukaan air, sedangkan mineral hydrophilic tetap
didalam fasa air. Pengapungan dilakukan dengan menggunakan gelembung udara.
1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah agar mahasiswa metalurgi dapat mengetahui apa itu Flotasi dan
bagaimana mekanisme dari Flotasi tersebut.
Rumusan dalam makalah ini adalah definisi dari Flotasi dan mekanisme proses Flotasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Reagent Flotasi
Pada reagent flotasi ini ada beberapa bagian yaitu Kolektor, Frother,
Modifier, Dispersy agent, dan aktifator dapat dijelaskan sebagai berikut :
Frother adalah senyawa organik (heteropolar) dan sifatnya adalah surface
active. Pada polar group akan larut dalam air dan Non-polar group merupakan
hydrocarbon. Reagent ini akan diadsorb pada permukaan udara dan air. Adapun
fungsi dari frother adalah untuk memperbaiki dispersi gelembung halus keseluruh
pulp dan untuk menjaga sifat frother agar tetap stabil. Ketentuan pada frother
yaitu dapat membentuk gelembung yang stabil, tidak bersifat kolektor, dan tidak
mahal. Sebagai contohnya pine oil (terpineol), C10H17OH,
Kolektor adalah senyawa yang bersifat heterpolar .Polar bagian molekul yang
aktif, akan terionisasi dalam air, beraksi dengan permukaan mineral, dan bersifat
hydrophilic. Sedangkan Non-polar bagian yang tak aktif, tidak larut dalam air dan
bersifat hydrophobic. Kolektor dibagi menkadi dua yaitu kolektor ionic dan non-
ionic. Kolektor ionic reaksi hanya satu lapis atom atau satu lapis molekul. Bagian
polar bereaksi dengan permukaan mineral. Non-polar menjadi bagian permukaan
mineral. Kolektor non-ionic biasanya tidak terdisosiasi dalam air. Fungsi kolektor:
menyelimuti permukaan mineral yang akan diapungkan. Merubah sifat mineral
menjadi hydrophobic.dan melekat pada gelembung udara.
terdapat beberapa gaya dalam film air yang sampai terjadinya pelekatan gelembung-mineral.
Gaya tarik molekul, Van der Waals, dan Gaya elektrostatik yang dapat timbul dari tarik-
menarik antar double layer di air dan sekitar mineral. Hydrasi dari group hydrophilic yang
ada pada permukaan mineral Kesetimbangan tegangan antarmuka pada titik kontak tiga fasa.
air
𝑇𝑎𝑔
gelembung
𝑇𝑠𝑔 𝜃
𝑇𝑠𝑎
padatan
Energi bebas sistem sebelum gelembung dan solid menyatu, W1,Energi bebas sistem
setelah gelembung dan solid bergabung, W2,Gelembung dan padatan akan menempel
jika terjadi penurunan energi. Atau W2 lebih kecil daripada W1
𝑊1 = 𝐴𝑎𝑔 𝑇𝑎𝑔 + 𝐴𝑠𝑎 𝑇𝑠𝑎
𝑊2 = (𝐴𝑎𝑔 − 𝐴𝑠𝑔 )𝑇𝑎𝑔 + 𝐴𝑠𝑔 𝑇𝑠𝑔 + 𝐴𝑠𝑎 − 𝐴𝑠𝑔 )𝑇𝑠𝑎
∆𝑊 > 0 atau ∆𝑊 = (𝑊1 − 𝑊2 ) = 𝑇𝑎𝑔 + 𝑇𝑠𝑎 − 𝑇𝑠𝑔
∆𝑊 = 𝑇𝑎𝑔 + 𝑇𝑠𝑎 − 𝑇𝑠𝑔
∆𝑊 = 𝑇𝑎𝑔 (1 − 𝑐𝑜𝑠𝜃)
BAB III
KESIMPULAN
G.Kelly, Errol. 1982. Introduction to Mineral Processing. John Wiley & Sons, Inc. Canada.
http://ardra.biz/mineral/pengolahan-mineral/pemisahan-secara-flotasi
http://www.scribd.com/doc/47156730/Flotasi