Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun 2011 rata-rata sebesar 8,69 persen bila
dibandingkan tahun sebelumnya dari 33 provinsi di Indonesia.
Menurut Data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) yang diterima
ANTARA di Jakarta, Rabu, kenaikan UMP 2011 tertinggi terjadi di Provinsi Papua Barat yang
mengalami peningkatan sebesar 16,53 persen yaitu dari Rp1.210.000 menjadi Rp1.410.000.
Kenaikan UMP tertinggi kedua terjadi di Provinsi DKI Jakarta yang mengalami peningkatan
sebesar 15,38 persen yaitu dari Rp1.118.009 menjadi Rp1.290.000.
Sementara itu, ada tiga provinsi yang tercatat tidak menetapkan UMP, sehingga berdasarkan
peraturan, UMP ditetapkan sesuai dengan Upah Minimum Kota/kabupaten (UMK) terendah.
Tiga Provinsi tersebut yaitu Jawa Barat yang mengambil UMK terendah di kota Banjar sebesar
Rp732.000, Jawa Timur mengambil UMK terendah di Kabupaten Magetan, Ponorogo, dan
Pacitan sebesar Rp705.000 serta Jawa Tengah mengambil UMK terendah di Kabupaten Cilacap
sebesar Rp675.000.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menyatakan penetapan UMP
tersebut tidak ditentukan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi melainkan ditetapkan oleh
pimpinan daerah atau Gubernur atas usulan Dewan Pengupahan.
Dewan Pengupahan masing-masing daerah terdiri atas perwakilan serikat pekerja, pengusaha,
pemerintah, dan pihak ahli/pakar, pengamat dan pihak akademisi kemudian merumuskan jumlah
UMP untuk ditetapkan oleh kepala daerah.
“Dalam penetapan UMP/UMK, Dewan Pengupahan Daerah melakukan survei pasar mengenai
harga terhadap 46 komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL). Setelah itu, mereka merumuskan
saran, memberi rekomendasi dan pertimbangan kepada Gubernur/Bupati/Walikota dalam
menetapkan upah minimun,” papar Muhaimin.
Ia menjelaskan kenaikan UMP tidak sama karena bergantung dari sejumlah indikator terutama
terkait tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, daya beli dan kebutuhan hidup pekerja di daerah
masing-masing.
Setelah penetapan UMP 2011 itu, Menakertrans menyatakan pihaknya akan terus melakukan
monitoring, konsultasi dan pendampingan bagi Dinas Tenaga Kerja, Dewan Penupahan Daerah
dan para pimpinan daerah dalam memastikan penerapannya.
Berikut ini data lengkap perbandingan UMP 2010 dengan UMP 2011:
Berikut adalah rincian Upah Minimum Propinsi (UMP) di 33 provinsi di seluruh Indonesia.
Kenaikan UMP ini telah disepakati oleh Dewan Pengupahan masing-masing daerah yang terdiri
atas perwakilan serikat pekerja, pengusaha, pemerintah, dan pihak netral dari akademisi.
Sebelumnya menetapkan UMP, Dewan Pengupahan juga telah melakukan survey Kebutuhan
Hidup Layak (KHL), KHL sendiri mencakup kebutuhan pangan, sandang, papan, kesehatan,
pendidikan, transportasi, rekreasi, hingga tabungan seorang pekerja setiap bulannya. Setelah
melakukan survey, harga-harga tersebut dikalkukasi untuk melihat berapa kira-kira seorang
pekerja menghabiskan uang setiap bulannya untuk memenuhi kebutuhannya tersebut.
Sumber:
PROPINS KABUPATEN/KOTAMADY
NO SEKTOR 2010 2011
I A
Non Kabupaten Non Sektor
Nangroe 13,00,000 13,50,000
Aceh
1 Non Kabupaten Lain - Lain
Darussala - 13,50,000
m
Kota Banda Aceh Otomotif
- -
Non Kabupaten Non Sektor
9,65,000 10,35,500
Sumatera
2 Kota Medan ktur
Utara - 11,97,000
Makanan /
Kota Medan
Minuman - 13,16,700
Sumatera
3 Non Kabupaten Non Sektor
Barat 9,40,000 10,55,000
4 Riau Non Kabupaten Non Sektor
10,16,000 11,20,000
Non Kabupaten Non Sektor
Kepulauan 9,25,000 9,75,000
5
Riau
Kota Batam Non Sektor
11,10,000 -
6 Jambi Non Kabupaten Non Sektor
9,00,000 10,28,000
7 Sumatera
Non Kabupaten Non Sektor
Selatan 9,27,825 10,48,440
Non Kabupaten Pertambangan
9,74,216 11,30,000
Non Kabupaten Lain - Lain
- 11,00,900
IT /
Non Kabupaten Telekomunika
- 11,00,862
si
Keuangan /
Non Kabupaten
Asuransi - 11,55,000
Perdagangan /
Non Kabupaten
Jasa 9,74,216 11,54,000
Properti / Real
Non Kabupaten
Estat - 17,50,000
Bangka
8 Non Kabupaten Non Sektor
Belitung 9,10,000 10,24,000
9 Bengkulu Non Kabupaten Non Sektor
7,80,000 8,15,000
Non Kabupaten Non Sektor
7,67,500 8,55,000
Kabupaten Tulang Bawang Non Sektor
7,76,500 8,63,500
10 Lampung
Kota Bandar Lampung Non Sektor
- 8,65,000
Makanan /
Kota Bandar Lampung
Minuman 7,76,500 -
11 Jawa Barat
Non Kabupaten Non Sektor
6,71,500 7,32,000
Kabupaten Cirebon Non Sektor
8,25,000 9,06,190
Kabupaten Garut Non Sektor
7,35,000 8,02,000
Kabupaten Indramayu Non Sektor
8,54,145 9,44,190
Kabupaten Karawang Non Sektor
11,11,000 11,59,000
Tekstil /
Kabupaten Karawang
Garmen 11,17,500 -
Kabupaten Karawang Lain - Lain
11,36,778 -
Kabupaten Kuningan Non Sektor
7,00,000 7,49,000
Kabupaten Majalengka Non Sektor
7,20,000 7,63,000
Kabupaten Majalengka Tekstil /
Garmen 7,90,000 -
Kabupaten Majalengka Lain - Lain
8,60,000 -
Perdagangan /
Kabupaten Majalengka
Jasa 8,35,000 -
Kabupaten Purwakarta Non Sektor
8,90,000 9,61,200
Tekstil /
Kabupaten Purwakarta
Garmen 10,15,000 -
Kabupaten Purwakarta Lain - Lain
10,15,000 -
Kabupaten Subang Non Sektor
7,46,400 7,91,200
Kabupaten Subang Manufaktur
9,41,400 -
Kabupaten Sukabumi Non Sektor
6,71,500 8,50,000
Tekstil /
Kabupaten Sukabumi
Garmen - -
Kabupaten Sumedang Non Sektor
10,58,978 11,10,130
Kabupaten Tasikmalaya Non Sektor
7,75,000 8,60,000
Kota Bandung Non Sektor
11,18,000 11,88,435
Kota Banjar Non Sektor
6,89,800 7,32,000
Kota Bekasi Non Sektor
11,55,000 12,75,000
Tekstil /
Kota Bekasi
Garmen 12,57,000 -
Kota Bekasi Otomotif
13,00,000 -
Kota Bogor Non Sektor
9,71,200 10,79,100
Kota Cimahi Non Sektor
11,07,304 11,72,485
Kota Cirebon Non Sektor
8,40,000 9,23,000
Kota Depok Non Sektor
11,57,000 12,43,552
Kota Sukabumi Non Sektor
8,50,000 8,60,000
Kota Tasikmalaya Non Sektor
7,80,000 8,65,000
Kabupaten Bandung Non Sektor
10,60,500 11,23,000
Kabupaten Bandung Barat Non Sektor
11,05,225 11,75,959
Kabupaten Bekasi Non Sektor
11,68,974 12,86,421
Kabupaten Bogor Non Sektor
10,56,914 11,72,060
Kabupaten Ciamis Non Sektor
6,99,815 7,41,800
Kabupaten Cianjur Non Sektor
7,43,500 8,10,500
DKI
12 Non Kabupaten Non Sektor
Jakarta 11,18,009 12,90,000
Non Kabupaten Non Sektor
9,55,300 10,00,000
Kabupaten Lebak Non Sektor
9,59,500 -
Kabupaten Pandeglang Non Sektor
9,64,500 -
13 Banten Kabupaten Tangerang Non Sektor
11,17,245 12,43,000
Kota Cilegon Non Sektor
- -
Kota Tangerang Non Sektor
11,30,000 12,50,000
Kota Serang Non Sektor
10,50,000 -
Non Kabupaten Non Sektor
6,60,000 6,75,000
Kabupaten Banjarnegara Non Sektor
6,62,000 7,30,000
Kabupaten Jepara Non Sektor
7,02,000 7,35,000
Kabupaten Karanganyar Non Sektor
Jawa 7,61,000 8,01,500
14
Tengah
Kabupaten Kebumen Non Sektor
7,00,000 7,27,500
Kabupaten Kendal Non Sektor
7,80,000 8,43,750
Kabupaten Klaten Non Sektor
7,35,000 7,66,022
Kabupaten Kudus Non Sektor
7,75,000 8,40,000
Kabupaten Magelang Non Sektor
7,52,000 7,95,000
Kabupaten Pati Non Sektor
7,33,000 7,69,550
Kabupaten Pekalongan Non Sektor
7,60,000 8,10,000
Kabupaten Pemalang Non Sektor
6,75,000 7,25,000
Kabupaten Banyumas Non Sektor
6,70,000 7,50,000
Kabupaten Purbalingga Non Sektor
6,95,000 7,65,000
Kabupaten Purworejo Non Sektor
7,19,000 7,55,000
Kabupaten Rembang Non Sektor
7,02,000 7,57,600
Kabupaten Semarang Non Sektor
8,24,000 8,80,000
Kabupaten Sragen Non Sektor
7,24,000 7,60,000
Kabupaten Sukoharjo Non Sektor
7,69,500 7,90,500
Kabupaten Tegal Non Sektor
6,87,500 7,25,000
Kabupaten Temanggung Non Sektor
7,09,500 7,79,000
Kabupaten Wonogiri Non Sektor
6,95,000 7,30,000
Kabupaten Wonosobo Non Sektor
7,15,000 7,75,000
Kabupaten Batang Non Sektor
7,45,000 8,05,000
Kota Magelang Non Sektor
7,45,000 7,95,000
Kota Surakarta Non Sektor
7,85,000 8,26,252
Kota Salatiga Non Sektor
8,03,185 8,43,469
Kota Semarang Non Sektor
9,39,756 9,61,323
Kota Pekalongan Non Sektor
7,60,000 8,10,000
Kota Tegal Non Sektor
7,00,000 7,35,000
Kabupaten Blora Non Sektor
7,42,000 8,16,200
Kabupaten Boyolali Non Sektor
7,48,000 8,00,500
Kabupaten Brebes Non Sektor
6,81,000 7,17,000
Kabupaten Cilacap Non Sektor
7,60,000 7,90,000
Kabupaten Demak Non Sektor
8,13,400 8,47,987
Kabupaten Grobogan Non Sektor
6,87,500 7,35,000
DI
15 Yogyakart Non Kabupaten Non Sektor
7,45,694 8,08,000
a
16 Jawa
Kabupaten Bangkalan Non Sektor
Timur 7,75,000 8,50,000
Kabupaten Banyuwangi Non Sektor
8,24,000 8,65,000
Kabupaten Blitar Non Sektor
8,30,000 7,37,000
Kabupaten Bojonegoro Non Sektor
8,25,000 8,70,000
Kabupaten Gresik Non Sektor
10,10,400 -
Perdagangan /
Kabupaten Gresik
Jasa - -
Kabupaten Jember Non Sektor
8,30,000 8,75,000
Kabupaten Jombang Non Sektor
7,90,000 8,66,500
Kabupaten Kediri Non Sektor
8,71,000 9,35,500
Kabupaten Lamongan Non Sektor
8,75,000 9,00,000
Kabupaten Lumajang Non Sektor
6,88,000 7,40,000
Kabupaten Madiun Non Sektor
6,85,000 7,20,000
Kabupaten Magetan Non Sektor
6,50,000 7,05,000
Kabupaten Malang Non Sektor
10,00,005 10,77,600
Kabupaten Mojokerto Non Sektor
10,09,150 11,05,000
Kabupaten Mojokerto Lain - Lain
- -
Kabupaten Nganjuk Non Sektor
6,50,000 7,10,000
Kabupaten Ngawi Non Sektor
6,65,000 7,25,000
Kabupaten Pacitan Non Sektor
6,30,000 7,05,000
Kabupaten Pamekasan Non Sektor
9,00,000 9,25,000
Kabupaten Pasuruan Non Sektor
10,05,000 11,07,000
Kabupaten Probolinggo Non Sektor
7,44,000 8,14,000
Kabupaten Sampang Non Sektor
6,90,000 7,25,000
Kabupaten Sidoarjo Non Sektor
10,05,000 11,07,000
Kabupaten Sumenep Non Sektor
7,30,000 7,85,000
Kabupaten Tuban Non Sektor
8,70,000 9,35,000
Kota Batu Non Sektor
9,89,000 11,05,000
Kota Blitar Non Sektor
6,63,000 7,37,000
Kota Kediri Non Sektor
9,06,000 9,75,000
Kota Madiun Non Sektor
6,85,000 7,45,000
Kota Malang Non Sektor
10,06,263 10,79,887
Kota Mojokerto Non Sektor
8,05,000 8,35,000
Kota Pasuruan Non Sektor
8,65,000 9,26,000
Kota Probolinggo Non Sektor
7,41,000 8,10,200
Kota Surabaya Non Sektor
10,31,500 11,15,000
17 Bali Non Kabupaten Non Sektor
8,29,316 8,90,000
Kabupaten Badung Non Sektor
11,10,000 12,21,000
Kabupaten Bangli Non Sektor
8,29,500 8,93,000
Kabupaten Buleleng Non Sektor
8,30,000 8,95,000
Kabupaten Gianyar Non Sektor
9,25,000 10,03,625
Kabupaten Jembrana Non Sektor
8,75,000 9,27,500
Kabupaten Karangasem Non Sektor
8,75,000 9,53,750
Kabupaten Klungkung Non Sektor
8,35,800 9,27,000
Kabupaten Tabanan Non Sektor
8,54,500 9,10,000
Kota Denpasar Non Sektor
11,00,000 11,91,500
Nusa
18 Tenggara Non Kabupaten Non Sektor
7,30,000 9,50,000
Barat
Nusa
19 Tenggara Non Kabupaten Non Sektor
8,00,000 8,50,000
Timur
Kalimanta
20 Non Kabupaten Non Sektor
n Barat 10,24,500 8,02,500
Non Kabupaten Non Sektor
10,24,500 11,26,000
Non Kabupaten Pertambangan
10,80,000 -
Kalimanta Makanan /
21 Non Kabupaten
n Selatan Minuman 10,65,000 -
Keuangan /
Non Kabupaten
Asuransi 13,57,000 -
Perdagangan /
Non Kabupaten
Jasa 11,85,000 -
Non Kabupaten Non Sektor
Kalimanta 9,86,590 11,34,580
22
n Tengah
Non Kabupaten Pertambangan
10,85,250 -
Kalimanta
23 Non Kabupaten Non Sektor
n Timur 10,02,000 10,84,000
24 Maluku Non Kabupaten Non Sektor
8,40,000 9,00,000
Non Kabupaten Pertambangan
12,25,000 -
Makanan /
Non Kabupaten
Minuman 9,15,000 -
Non Kabupaten Perminyakan
13,10,000 -
Perdagangan /
Non Kabupaten
Jasa 8,90,000 -
Perdagangan /
Kabupaten Buru
Jasa - 10,65,000
Maluku
25 Non Kabupaten Non Sektor
Utara 8,47,000 8,89,350
26 Gorontalo Non Kabupaten Non Sektor
7,10,000 7,62,500
Sulawesi
27 Non Kabupaten Non Sektor
Utara 10,00,000 10,35,500
Non Kabupaten Non Sektor
8,60,000 9,30,000
Non Kabupaten Pertambangan
Sulawesi 9,00,000 -
28
Tenggara
Kota Kendari Non Sektor
- 9,70,000
Kota Kendari Lain - Lain
11,00,000 -
Non Kabupaten Non Sektor
Sulawesi 7,77,500 8,27,500
29
Tengah
Kota Palu Non Sektor
7,85,000 -
Sulawesi
30 Non Kabupaten Non Sektor
Selatan 10,00,000 11,00,000
Sulawesi
31 Non Kabupaten Non Sektor
Barat 9,44,200 10,06,000
Non Kabupaten Non Sektor
12,10,000 14,03,000
32 Papua
Non Kabupaten Pertambangan
13,28,000 -
Non Kabupaten Non Sektor 14,10,000
12,10,000
Papua
33 Non Kabupaten Perminyakan
Barat 13,28,000 -
Properti / Real
Non Kabupaten
Estat 13,28,000 -
Sumber :
Markus Sidauruk, anggota Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia dan Dewan
Pengupahan Nasional
UMR/UMK Indonesia
Propinsi :
Kabupaten :
Sektor : ---------
(http://www.hrcentro.com/umr)
Pertanyaan mengenai Gaji atau Upah Kerja
1. Apa itu Upah Minimum Propinsi (UMP)?
Upah Minimum adalah suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau
pelaku industri untuk memberikan upah kepada pekerja di dalam lingkungan usaha atau
kerjanya. Karena pemenuhan kebutuhan yang layak di setiap propinsi berbeda-beda, maka
disebut Upah Minimum Propinsi. Pasal 89 Undang-Undang Nomor 13 menyatakan bahwa
penentuan upah minimum diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan kehidupan yang layak. Upah
minimum ditentukan oleh Gubernur setelah mempertimbangkan rekomendasi dari Dewan
Pengupahan Provinsi dan/atau Bupati/Walikota.
Pemberian Upah merupakan suatu imbalan/balas jasa dari perusahaan kepada tenaga kerjanya
atas prestasi dan jasa yang disumbangkan dalam kegiatan produksi. Upah kerja yang diberikan
biasanya tergantung pada:
Kebijakan komponen gaji/upah ditetapkan oleh masing-masing perusahaan. Yang jelas, gaji tidak
boleh lebih rendah dari Upah Minimum Propinsi (UMP) yang ditetapkan pemerintah.
3. Upah tidak perlu dibayarkan bila pekerja tidak melakukan pekerjaan, kecuali dalam
situasi tertentu. Dalam situasi apa saja pengusaha tetap wajib memberikan gaji/upah?
Tunjangan adalah tambahan benefit yang ditawarkan perusahan pada pekerjanya. Ada 2 macam
tunjangan, tunjangan tetap dan tidak tetap. Yang dimaksud tunjangan tetap adalah tunjangan
yang diberikan secara rutin per bulan yang besarannya relatif tetap, contoh: tunjangan jabatan,
tunjangan keluarga, tunjangan keahlian/profesi.
Sedangkan, tunjangan tidak tetap adalah tunjangan yang penghitungannya berdasarkan kehadiran
atau performa kerja, seperti tunjangan transportasi, tunjangan makan, insentif, biaya operasional
Ada Tunjangan yang diatur ada juga yang tidak. Undang – Undang tidak mengatur mengenai
tunjangan tidak tetap (tunjangan makan, transportasi, dll). Kebijakan mengenai tunjangan jenis
ini, tergantung perusahaan masing-masing. Untuk Tunjangan Kesejahteraan/Kesehatan, dalam
UU no 13 pasal 99 mengatur adanya Jaminan Sosial untuk para pekerja.
Adapula Tunjangan Hari Raya (THR), pemberian THR Keagamaan bagi pekerja di perusahaan
diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.PER.04/MEN/1994 tentang
Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan Bagi Pekerja di Perusahaan. Menurut peraturan
tersebut, pengusaha diwajibkan untuk memberi THR Keagamaan kepada pekerja yang telah
mempunyai masa kerja 3 (tiga) bulan atau lebih secara terus-menerus. Pekerja yang bermasa
kerja 12 bulan secara terus menerus atau lebih, mendapat THR minimal satu bulan gaji.
Sedangkan Pekerja/buruh yang bermasa kerja tiga bulan secara terus-menerus tetapi kurang dari
12 bulan, mendapat secara proporsional, yaitu dengan menghitung masa kerja yang sedang
berjalan dibagi 12 (dua belas) bulan dikali satu bulan upah.
6. Apakah kita bisa melakukan complain terhadap perusahaan yang terlambat membayar
upah tiap bulannya atau bila kita tidak mendapat upah seperti yang dijanjikan?
Tentu saja bisa. Dalam pasal 95 Undang – Undang Nomor 13 ditulis bahwa penguasaha yang
karena kesengajaan atau kelalaiannya mengakibatkan keterlambatan pembayaran upah,
dikenakan denda sesuai dengan persentase tertentu dari upah pekerja.
Gaji/ Upah adalah hak pekerja, kita berhak menanyakan ke bagian manajemen sumber daya
manusia (HRD) mengenai upah. Jika negosiasi penyelesaian masalah dengan pihak HRD tidak
berhasil, kita bisa melaporkan perusahaan ke polisi/ Departemen Tenaga Kerja. Pasal 169
Undang-Undang Ketenagakerjaan menyatakan bahwa pekerja bisa mengajukan permintaan resmi
kepada pemerintah untuk mendapatkan penetapan terhadap berbagai perselisihan industri
mengenai pemutusan hubungan kerjanya dengan pengusaha ketika pengusaha tidak membayar
upahnya pada waktu yang disepakati selama tiga bulan berturut-turut atau lebih.
7. Apakah saya tetap mendapat upah apabila saya tidak masuk kerja karena melakukan
pernikahan?
Ya, pekerja tetap berhak mendapatkan upah apabila tidak masuk kerja karena sakit, menikah,
menikahkan, mengkhitankan, membaptiskan anaknya, istri melahirkan, atau ada anggota
keluarga yang meninggal.
Untuk perhitungan upah berbayar saat sakit bisa Anda lihat di Pertanyaan mengenai Pekerja
Yang Sakit [http://www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/pekerja-yang-sakit] dan
perhitungan upah berbayar saat sakit bisa Anda lihat di Seputar Cuti Tahunan
[http://www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/cuti-tahunan]
Dalam pasal 93 ayat 4 UU no.13/2003 tentang Tenaga Kerja, upah tidak masuk kerja karena
halangan adalah sebagai berikut :
Pengaturan pelaksanaan tentang upah tidak masuk kerja karena berhalangan ditetapkan dalam
perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama (PKB).
Ya, upah yang diterima pekerja umumnya dalam bentuk uang.Akan tetapi, ada kalanya
perusahaan membayar sebagian dari upah dalam bentuk lain, dengan ketentuan nilainya tidak
boleh melebihi 25% dari nilai upah yang seharusnya diterima.
Pembayaran upah harus dilakukan dengan alat pembayaran yang sah. Bila pembayaran upah
tidak ditentukan dalam perjanjian atau peraturan perusahaan, maka pembayaran upah dilakukan
di tempat kerja atau kantor perusahaan.
Jangka waktu pembayaran upah secepat-cepatnya bisa dilakukan seminggu sekali atau selambat-
lambatnya sebulan sekali, kecuali dalam perjanjian kerja tertulis waktu pembayaran kurang dari
satu minggu.
10. Saya bekerja di perusahaan asing. Bagaimana tata cara pembayaran upah apabila gaji
yang saya terima dalam bentuk mata uang asing?
Apabila upah ditetapkan dalam mata uang asing, maka pembayaran dilakukan berdasarkan kurs
resmi pada hari dan tempat pembayaran.
11. Bagaimana bila perusahaan terlambat memberi upah? Apakah perusahaan akan
dikenakan sanksi?
Apabila upah terlambat dibayar, maka mulai dari hari keempat sampai hari kedelapan terhitung
dari hari pembayaran upah, perusahaan wajib membayar sanksi keterlambatan yakni sebesar 5%
dari gaji untuk tiap hari keterlambatan. Diatas hari kedelapan, sanksi keterlambatan menjadi
1%/hari keterlambatan.
Apabila sesudah satu bulan upah masih belum dibayar, maka disamping berkewajiban untuk
membayar tambahan upah, perusahaan diwajibkan membayar bunga yang ditetapkan oleh bank
untuk kredit perusahaan yang bersangkutan.
12. Apabila pekerja melanggar peraturan perusahaan yang ada, apakah juga dikenakan
denda/pemotongan upah?
Dalam pasal 95 UU no 13/2003 tentang Tenaga Kerja, pemerintah mengatur pengenaan denda
kepada perusahaan dan/atau pekerja dalam pembayaran upah.
Perusahaan dapat mengenakan denda kepada pekerja yang melakukan pelanggaran, sepanjang
hal itu diatur dalam secara tegas dalam suatu perjanjian tertulis/peraturan perusahaan. Besarnya
denda untuk setiap pelanggaran harus ditentukan dan dinyatakan dalam perjanjian
tertulis/peraturan perusahaan.
Apabila untuk satu perbuatan sudah dikenakan denda, perusahaan dilarang untuk menuntut ganti
rugi terhadap pekerja yang bersangkutan. Ganti rugi dapat diminta oleh perusahaan dari pekerja,
apabila terjadi kerusakan barang/kerugian lainnya baik milik perusahaan maupun milik pihak
ketiga oleh pekerja karena kelalaian/kesengajaan. Ganti rugi harus diatur terlebih dahulu dalam
perjanjian tertulis/peraturan perusahaan dan setiap bulannya tidak boleh lebih dari 50% dari upah
Denda yang dikenakan oleh perusahaan kepada pekerja tidak boleh dipergunakan untuk
kepentingan pengusaha atau orang yang berwenang untuk menjatuhkan denda tersebut.
Sumber: