OLEH :
DESTI ADESTIA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
BAB 1
PENDAHULUAN
kesehatan sesuai dengan Undang-Undang Dasar (UUD) tahun 1945 pasal 28H dan
pasal 34. UUD tersebut menjelaskan bahwa negara menjamin setiap warga negara
pelayanan kesehatan.1
sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan
krusial dalam manajemen, baik dalam sektor pemerintah maupun sektor swasta.
Hal ini terjadi karena disatu sisi tuntutan masyarakat terhadap perbaikan kualitas
pelayanan dari tahun ke tahun menjadi semakin besar, sedangkan di sisi lain
berarti. Hal ini berhubungan dengan kepuasan pasien dalam menerima pelayanan
1
dikatakan kualitasnya baik apabila penerapan semua persyaratan pelayanan
kesehatan telah dirasakan baik oleh pasien dan memberikan kepuasan pelayanan
terhadap pasien.2
oleh seluruh Puskesmas di Indonesia dan memberikan daya ungkit paling besar
Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut merupakan salah satu Upaya Kesehatan
yang datang harus mengikuti prosedur pendaftaran. Prosedur yang harus diikuti,
meliputi : pasien datang dan mendaftar ke loket pendaftaran, setelah itu petugas
maksimal. Begitu juga dengan pelayanan yang tersedia di Poli Gigi dan Mulut
2
yang masih terbatas karena alat dan bahan yang kurang lengkap. Oleh karena itu,
1.2.RumusanMasalah
1.3. Tujuan
2017.
tahun 2017
1.4. Manfaat
3
2. Mengetahui manajemen pendaftaran dan pelayanan di Poli Gigi sehingga
lembaga kesehatan terkait dalam hal ini puskesmas dan dinas kesehatan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Puskesmas OPI terletak di tepi jalan poros utama dalam perumahan OPI
Palembang. Akses menuju Puskesmas OPI relatif mudah karena jalan ini
merupakan jalan utama yang dilalui oleh kendaraan roda empat (mobil pribadi
atau taksi), roda dua (motor), roda tiga (bajaj), ataupun berjalan kaki bagi
2009, menyatakan bahwa Puskesmas Pembantu OPI yang dibangun pada tahun
1998 dengan menginduk pada Puskesmas 1 Ulu beralih menjadi Puskesmas OPI
kerja Puskesmas OPI 1.200 Ha. Keadaan wilayah kerja Puskesmas OPI terdiri
dari dataran rendah, sungai, dan anak sungai serta sebagian kecil masih rawa-
rawa. Batas-batas wilayah kerja Puskesmas OPI yaitu, Utara: Silaberanti, Selatan:
Pemulutan (OI), dan Barat: Kelurahan 8 Ulu. Puskesmas OPI dalam aktivitas
5
2.1.2 Visi dan Misi Puskesmas OPI
bermutu prima.
1. Pimpinan Puskesmas
5. Unit Pemulihan Kesehatan dan Rujukan (Kesehatan Gigi dan Mulut, P3K)
dan PSM)
6
7. Unit Penunjang (Laboratorium dan Obat-obatan)
2014 adalah 23.927 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 11.876 jiwa
selain itu sebagian besarnya adalah Pegawai Negeri Sipil dan pegawai swasta
2 Jumlah KK 7.476
7
10 Jumlah Lansia 5.222
15 Jumlah SD 8
16 Jumlah SMP 2
18 Jumlah TK 14
19 Jumlah TTU 54
20 Jumlah TPM 15
21 Jumlah TPS 3
1. Sumur pompa 0
2. SGL 0
3. PDAM 3.276
2.1.5.Sumber Daya
a. Pustu : 3 Unit
b. Posyandu : 16 Unit
c. Poskeskel : 1 Unit
d. Anggaran/ Dana:
1. Retribusi
2. BOK
8
3. BPJS/ ASKES/ Jamkesmas/ Jaminan Sosial Sumsel Semesta
2. Tenaga
Sumber daya manusia yang ada di Puskesmas OPI meliputi tenaga medis,
9
19 Nurasiah, Am.Kep 198205072008012001 Perawat
10
2.1.6 Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Ada enam program pokok (wajib) puskesmas yang dimiliki Puskesmas OPI
yaitu:
- KB
2. Pelayanan Pengobatan
- Emergensi
- Pengobatan umum
- Pengobatan gigi
- Rujukan
3. Penyuluhan Kesehatan
- Penyuluhan di Puskesmas
- Penyuluhan di Posyandu
4. Pelayanan Laboratorium
a. Pelayanan Gizi
11
- Pemberian Vit.A dan garam beryodium
b. Pelayanan Imunisasi
- BCG
- Polio
- DPT
- Hepatitis
- Campak
- TT calon pengantin
c. Pelayanan Sanitasi
PHBS
6. Lain-lain
d. Pelaksanaan BIAS dilakukan satu tahun sekali pada murid kelas 1 dan
kelas 3 SD
12
Klinik ini melayani pengobatan umum bagi pasien dewasa dan
anak-anak yang usianya di atas lima tahun. Klinik ini dilayani oleh seorang
dokter umum yang dibantu oleh seorang perawat terlatih. Selain itu
yaitu; Ante Natal Care (ANC) dan Post Natal Care (PNC). ANC
sedangkan PNC adalah pelayanan dan pemeriksaan pada ibu yang telah
KB berupa pil KB, KB suntik tiga bulan, dan kondom. Klinik ini dilayani
usianya di bawah lima tahun (balita). Klinik ini dilayani oleh seorang
beryodium yang dilakukan oleh seorang petugas gizi setiap hari. Melayani
13
imunisasi BCG, Polio, DPT, hepatitis, campak, TT calon pengantin, dan
di Puskesmas pada hari Kamis minggu ketiga. Klinik ini juga memberikan
dilakukan setiap bulan, dan industri rumah tangga yang dilakukan dua kali
luar gedung.
masuk maupun surat keluar dan data-data setiap hari disimpan di ruangan
TU. Kegiatan di ruang ini dilakukan oleh dua petugas sarjana kesehatan
masyarakat.
melayani pasien yang datang dan di wilayah kerja Puskesmas OPI jarang
terjadi kegawatdaruratan.
7. Laboratorium
14
pemeriksaan urin rutin, sedangkan untuk pemeriksaan BTA pasien
tidak tersedia. Pelayanan dilakukan setiap hari kerja bagi pasien yang
membutuhkan.
8. Lain-lain
membutuhkan.
rawat jalan yaitu pasien pasien berkunjung ke poli gigi dan mulut pada
waktu jam tertentu. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah suatu
15
kesehatan gigi dan mulut, pencegahan penyakit gigi dan penyembuhan
terbatas.
dan pengobatan darurat. Petugas kesehatan yang terdiri dari dokter gigi
menyeluruh.(Depkes RI,1993)
seperti pencabutan dan penambalan gigi. Klinik ini dilayani oleh satu
dokter gigi dan dua perawat gigi yang berpengalaman dan terlatih.
ibu hamil di posyandu. UKGS dan UKGM dilaksanakan dua kali setahun.
16
Menyelenggarakan pelayanan dan pencegahan penyakit gigi dan
dan mulut
4. Merujuk kasus kelainan gigi dan mulut yang tidak dapat di atasi
17
1. Membantu dokter gigi dalam melaksanakan kegiatan di
puskesmas
mudah
sebagai berikut :
pemeriksaan klinis.
18
6. Pasien umum diberi informasi biaya perawatan untuk setiap
ke unit pendaftaran.
Gambar 2.1 Grafik Kunjungan Pasien Poli Gigi Puskesmas OPI Tahun 2016
300
250
200
150
100
50
terlihat bahwa jumlah pasien yang datang ke Poli Gigi puskesmas OPI tahun 2016
sebanyak 2735 orang. Jumlah ini lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun
19
Gambar 2.2 Grafik Jumlah Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Tahun 2016
700
600
500
400
300
200
100
0
ditemukan di Puskesmas OPI tahun 2016, jumlah kasus terbanyak adalah kasus
penyakit pulpa dan periapikal. Jumlah total pasien dengan diagnosa kasus
penyakit pulpa dan periapikal adalah sebanyak 633 orang. Jumlah tersebut
mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2015 yaitu sebanyak 830
orang mengalami penyakit pulpa dan periapikal. Jenis diagnosa penyakit lain-lain
yang dimaksud adalah persistensi gigi sulung, ulkus dekubitus, stain, impaksi,
20
Gambar 2.5 Grafik Tindakan Poli Gigi Puskesmas OPI Tahun 2016
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
konsul
medikasi
ekstraksi
ekstraksi
gigi sulung tumpatan
gigi scalling
permanen
selama tahun 2016, tindakan yang paling sering dilakukan adalah konsultasi yaitu
sebanyak 2514 . Jumlah pasien ekstraksi gigi sulung mencapai 306, ekstraksi gigi
21
2.2.2. Prinsip Manajemen Puskesmas
1.PERENCANAAN: P1
RUK sama dengan plan of action (POA) atau rencana kerja yang
Daerah (SKPD).
2. PENGATURAN: P2
22
Minlok ini dilaksanakan Puskesmas setiap tiga bulan sekali dengan
3. PENILAIAN: P3
Pengawasan: Monitoring
Pengendalian: controlling
Penilaian: Evaluation
Menurut Kotler (1997 cit. Hufron dan Supratman 2008), kualitas jasa
23
kualitas pelayanan menyangkut kepuasan seseorang, persepsi, latar belakang,
kualitas yang luar biasa. Jika harapan tidak terpenuhi, kualitas pelayanan
memuaskan.
yang dijanjikan dengan tepat dan terpercaya, yang dapat dilihat dari:
pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat, yang dapat dilihat dari:
24
3. Keyakinan (assurance) yaitu pengetahuan, kemampuan dan kesopanan
pelayanan.
petugas kesehatan.
25
BAB 3
TELAAH MASALAH
setiap individu dalam organisasi dan kualitas dapat bertahan melalui transformasi
budaya. Tenaga kesehatan dan tenaga penunjang medis serta non medis yang
bertugas harus memahami cara melayani pasiennya dengan baik agar dapat
krusial dalam manajemen, baik dalam sektor pemerintah maupun sektor swasta.
Hal ini terjadi karena disatu sisi tuntutan masyarakat terhadap perbaikan kualitas
pelayanan dari tahun ke tahun menjadi semakin besar, sedangkan di sisi lain
pelayanan kesehatan.
pasien dan memberikan kepuasan pelayanan terhadap pasien. Salah satu jenis
26
kualitas pelayanan kesehatan terhadap pasien, penulis akan melakukan survey
kepada responden.
yaitu sangat baik (nilai 5), baik (nilai 4), cukup baik (3), tidak baik (nilai 2),
sangat tidak baik (nilai 1). Kuesioner tersebut berpedoman pada skala pengukuran
Hasil survey yang diberikan kepada responden dapat dilihat pada Tabel 3.1
Kode Jawaban
Pertanyaan Index
1 2 3 4 5 %
Kehandalan (reliability)
Bagaimana pendapat Anda mengenai
prosedur penerimaan pasien di - - 4 10 6 82
Puskesmas OPI?
Bagaimana pendapat Anda mengenai
prosedur pelayanan terhadap pasien di - - 6 9 5 79
Puskesmas OPI?
Bagaimana pendapat Anda mengenai
prosedur pengambilan obat bagi pasien - - 6 7 7 81
di apotek?
27
Kode Jawaban
Pertanyaan Index
1 2 3 4 5 %
Ketanggapan (responsiveness)
Bagaimana pendapat Anda mengenai
informasi medis yang diberikan oleh - - 7 5 8 81
petugas kesehatan di poli gigi?
Bagaimana pendapat Anda mengenai
kesigapan petugas kesehatan di poli gigi
- - 7 6 7 80
pada saat Anda membutuhkan
perawatan?
Bagaimana pendapat Anda mengenai
kemampuan petugas kesehatan di poli
- - 8 6 6 78
gigi untuk cepat tanggap menyelesaikan
keluhan Anda?
Keyakinan (assurance)
Bagaimana pendapat Anda mengenai
pengetahuan petugas kesehatan di poli - - 5 12 3 78
gigi dalam mendiagnosis keluhan Anda?
Bagaimana pendapat Anda mengenai
keterampilan petugas kesehatan di poli - - 2 15 3 81
gigi dalam bekerja?
Bagaimana pendapat Anda mengenai
- - 6 11 3 77
pelayanan yang diberikan di poli gigi?
Bagaimana pendapat Anda terhadap
keamanan perawatan dan pengobatan
- - 3 13 4 81
yang diberikan oleh petugas kesehatan
di poli gigi?
Perhatian (emphaty)
Bagaimana pendapat Anda mengenai
- - 9 6 5 76
keramahan petugas Puskesmas?
Bagaimana pendapat Anda mengenai
komunikasi antara pasien dan petugas - - 10 6 4 74
kesehatan?
Bagaimana pendapat Anda mengenai
rasa turut merasakan akan keluhan
- - 7 10 3 76
Anda (rasa empati) dari petugas
kesehatan?
Bagaimana pendapat Anda mengenai
pelayanan yang sudah diberikan tanpa - - 8 8 4 76
memandang status sosial?
28
Kode Jawaban
Pertanyaan Index
1 2 3 4 5 %
Penampilan (tangible)
Bagaimana pendapat Anda mengenai
- - 2 13 5 83
kebersihan dan kerapian ruang tunggu?
Bagaimana pendapat Anda mengenai
kebersihan dan kenyamanan ruang - - 1 13 6 85
pelayanan?
Bagaimana pendapat Anda mengenai
kelengkapan alat yang dipakai petugas - - 2 11 7 85
kesehatan di poli gigi?
Bagaimana pendapat Anda mengenai
kebersihan alat yang dipakai petugas - - 3 9 8 85
kesehatan di poli gigi?
Bagaimana pendapat Anda mengenai
kerapian dan kebersihan penampilan - - 2 10 8 86
petugas kesehatan di poli gigi?
di Poli Gigi Puskesmas OPI Palembang sudah sangat baik (indeksnya diatas rata-rata),
akan tetapi dibawah ini terdapat beberapa aspek yang nilai indeksnya lebih rendah
OPI (74%)
29
Gambar 3.1 Grafik Presentase Hasil Kuesioner Kualitas Pelayanan
di Poli Gigi Puskesmas OPI Palembang
84 83%
82
80 79%
78%
77%
78
76 74%
74
72
70
68
prosedur informasi medis pelayanan di poli rasa empati kebersihan dan
pelayanan pasien dari petugas gigi petugas kerapian ruang
kesehatan kesehatan tunggu
30
BAB 4
PEMECAHAN MASALAH
perlu dipilih masalah utamanya. Untuk itulah dilakukan penetapan prioritas masalah.
dituangkan dalam bentuk matriks, yang dikenal dengan istilah teknik kriteria matriks
31
c. Kenaikan besarnya masalah (rate of increase)
2. Kelayakan teknologi
Sumber daya yang dimaksud adalah tenaga (man), dana (money), dan
sarana (material).
32
2. Seriousness (S) berkaitan dengan dampak dari adanya masalah tersebut
jiwa manusia, sumber daya, atau sumber dana. Semakin tinggi dampak
tersebut.
tersebut. Umumnya digunakan skor dengan skala tertentu yaitu skala 1-5.
Semakin tinggi tingkat urgensi, keseriusan dan pertumbuhan masalah bila tidak
segera ditangani, maka semakin tinggi skor untuk masing-masing unsur tersebut.
Kemudian dilakukan perkalian dari nilai USG tiap masalah. Prioritas masalah
33
Berdasarkan tabel di atas, urutan prioritas masalah adalah sebagai berikut:
upaya memperluas wawasan dan apabila terwujud akan besar peranannya dalam
dilakukan dengan cara berpikir kreatif, seperti teknik analogi (synetic technique).
34
Tabel 4.2 Alternatif Jalan Keluar Masalah
Masalah Penyebab Alternatif Jalan Keluar
-pasien merasakan - Pasien merasa rasa turut - Meningkatkan rasa empati
kurangnya rasa empati dari prihatin atas rasa sakit kepada pasien oleh petugas
petugas kesehatan pasien dari petugas kesehatan
kesehatan dirasakan masih
kurang diberikan - Memberikan rasa nyaman
kepada pasien agar pasien
- Pasien merasa perhatian merasa lebih diperhatikan
yang diberikan petugas
dalam proses perawatan - Menjaga etika dan sopan
masih kurang santun dalam proses
pelayanan
Penetapan prioritas jalan keluar harus dilakukan dengan cara memilih salah
satu alternatif jalan keluar yang paling menjanjikan. Untuk dapat memilih
prioritas jalan keluar, kita harus mengetahui alternatif yang tersedia. Sebelum
35
melakukan pilihan, ada baiknya jika dipadukan dengan alternatif yang lain. Cara
dengan teknik kriteria matriks. Ada 2 kriteria yang lazim dipergunakan, yaitu:
sebagai berikut:
tersebut.
tersebut.
36
2. Efisiensi jalan keluar
Nilai efisien ini biasanya dikaitkan dengan biaya yang diperlukan untuk
P tertinggi adalah prioritas jalan keluar yang terpilih. Dari hasil analisis
kriteria matriks, didapat nilai prioritas terbesar adalah nomor 1, yaitu Perlu
meningkatkan rasa empati kepada pasien oleh petugas kesehatan. Alternatif lain
37
yang juga mendukung dalam mengatasi masalah kurangnya empati terhadap
pasien adalah petugas dapat Memberikan rasa nyaman kepada pasien agar pasien
merasa lebih diperhatikan, serta menjaga etika dan sopan santun dalam proses
pelayanan agar pasien merasa lebih dihargai oleh petugas. Hal-hal tersebut dapat
diwujudkan dengan cara komunikasi yang baik kepada pasien dengan kata-kata
yang mudah dipahami serta intonasi yang lembut agar pasien merasa nyaman dan
tidak tertekan.
38
BAB 5
5.1 Kesimpulan
pelayanan kesehatan di Poli Gigi Puskesmas OPI Palembang, antara lain yaitu:
kurang
5.2 Saran
dimengerti pasien.
39