Keju
Keju
proteolisis dan produksi komponen volatil yang mempengaruhi cita rasa dan
tekstur keju. BAL dalam fermentasi keju, selain sebagai penggumpal juga
bakteriosin dan sebagainya. BAL yang berperan dalam fermentasi makanan dan
sayur dan buah-buahan. Isolat BAL yang terbaik memiliki daya fermentatif dan
biopreservatif tertinggi adalah isolat BAL hasil isolasi dari buah nenas yang diberi
sekitar 40,4% dan susunan asam amino esensialnya lengkap sehingga protein
kacang kedelai mendekati mutu protein hewani. Selain kacang kedelai, berbagai
jenis kacang lain seperti kacang hijau, kacang tanah, kacang merah, dan kacang
tolo juga memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Susu kacang kedelai
tahu kacang merupakan bagian dari proses fermentasi keju kacang. Berdasarkan
hal tersebut, maka diasumsikan bahwa berbagai jenis kacang selain kacang
kedelai juga berpotensi untuk dijadikan bahan baku dalam pembuatan tahu dan
pembanding dan lima jenis kacang yang berbeda yaitu kacang hijau, kacang tanah,
kacang tolo, kacang merah dan kacang kedelai. Dari kelima jenis kacang ini,
kacang yang berpotensi untuk dijadikan keju adalah kacang tanah dan kacang
kedelai. Hal ini dapat terjadi karena kadar asam laktat yang dihasilkan oleh isolat
BAL F2 dalam fermentasi susu kacang tanah dan kacang kedelai lebih tinggi dari
dalam susu kacang tersebut. Pembentukan asam laktat sangat membantu dalam
penggumpalan protein.
Parameter yang dianalisis pada produk keju fermentasi dari kacang tanah
1. Tekstur
Tekstur merupakan faktor fisik yang dapat menentukan mutu keju. Nilai tekstur
keju yang dihasilkan pada keju kacang tanah sebesar 26,101 g/cm2, kacang
kedelai 101,731 g/cm2 dan susu skim sebesar 323,596g/cm2. Perbedaan nilai
tekstur yang dihasilkan pada masing-masing keju selain dipengaruhi oleh asam
laktat yang dihasilkan dalam fermentasi susu juga ditentukan oleh kandungan
protein yang terdapat pada kacang dan susu skim. Rendahnya nilai tekstur keju
tingginya kandungan minyak yang terdapat pada kacang tanah yaitu sekitar 42,7%
sehingga tekstur keju kacang tanah lebih lembek (empuk) dibandingkan dengan
keju lainnnya. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa jenis substrat atau bahan
baku berpengaruh nyata terhadap tekstur keju yang dihasilkan (p<0,05). Pengaruh
kadar asam laktat terhadap penggumpalan protein tidak hanya melalui penurunan
nilai pH, tapi secara langsung juga dapat menyebabkan destabilisasi molekul
2. Kadar air
Pada penelitian ini, nilai kadar air tertinggi terdapat pada keju kacang
kedelai yaitu sebesar 57,323%, sedangkan untuk keju susu skim dan keju kacang
tanah secara berturut-turut adalah 53,57% dan 48,767%. Berdasarkan nilai kadar
air keju yang ditetapkan oleh Standar Industri Indonesia (SNI), kadar air keju
yang dihasilkan dalam penelitian ini lebih tinggi dari batas maksimum yang
ditentukan yaitu sebesar 45%. Tingginya kadar air keju fermentasi ini dikarenakan
dalam tahap fermentasi hanya menggunakan isolat BAL F2 sehingga kadar air
keju fermentasi ini lebih tinggi bila dibandingkan dengan keju yang diproduksi
renin aktivitas proteolitiknya lebih tinggi yang menghasilkan tekstur keju yang
3. Kadar protein
maka semakin tinggi pula nilai gizinya. Kadar protein tertinggi dihasilkan oleh
keju susu skim yaitu sebesar 52,774%, kemudian keju kacang kedelai 42,329%,
sedangkan kadar protein terendah dihasilkan oleh keju kacang tanah yaitu sebesar
32,705%. Kadar protein keju yang dihasilkan sangat bergantung pada kandungan
protein bahan baku atau susu yang digunakan. Semakin tinggi kandungan protein
pada bahan baku, maka semakin tinggi pula kadar protein produk yang dihasilkan.
Disamping itu semakin banyak protein yang dapat digumpalkan, maka akan
nilai kadar protein keju yang ditetapkan oleh Standar Industri Indonesia (SII),
kadar protein keju yang dihasilkan dalam penelitian ini lebih tinggi dari batas
4. Organoleptik
Keju susu skim, keju kacang kedelai dan keju kacang tanah memiliki tingkat
kesukaan yang berbeda, baik dari segi aroma, rasa, warna dan penampakan.
Dimana keju susu kacang kedelai dan keju kacang tanah memiliki tingkat
kesukaan lebih rendah dibandingkan keju susu skim yang dikarenakan adanya
pengaruh aroma, rasa, warna dan penampakan yang dihasilkan tidak sama dengan
keju yang tersedia dipasaran, sehingga panelis belum terbiasa dengan aroma, rasa,
warna dan penampakan yang dihasilkan. Keju kacang tanah memiliki tingkat
kesukaan yang rendah di semua segi baik dari aroma, rasa, warna dan
penampakan yang dikarenakan aroma dan rasa yang dihasilkan memiliki rasa
langu yang tidak disukai oleh panelis. Rasa langu yang dihasilkan diduga karena
lemak yang menyebabkan bau tengik dan langu. Dari segi penampakan, keju
kacang tanah kurang disukai panelis karena tekstur yang dihasilkan lebih empuk
menunjukkan bahwa jenis susu dan kacang yang berbeda memberikan pengaruh
yang nyata terhadap aroma, rasa, warna dan penampakan keju yang dihasilkan.
Hasil uji BNT menunjukkan bahwa aroma, rasa, warna dan penampakan yang
dihasilkan oleh keju susu skim berbeda nyata (p<0,05) bila dibandingkan dengan
Kesimpulan
1. Isolat BAL F2 yang diisolasi dari nenas dapat digunakan sebagai starter atau
2. Kacang yang dapat digunakan sebagai bahan baku dalam fermentasi keju