Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN

PASIEN KUSTA

No.Dokumen : SOP /... /


UKM/ 2017

No.Revisi : 00
SOP
TanggalTerbit : 4 Januari
2017

Halaman : 1/3

dr.NGAKAN MADE AP, M.MKes


UPT PUSKESMAS
KASREMAN
NIP: 19770205 200701 1 010

1. Pengertian Pemeriksaan pasien kusta adalah pemeriksaan yang dilakukan kepada


penderita yang memiliki gejala penyakit kusta yang disebabkan oleh
kuman Microbacterium Leprae yang menyerang saraf tepi, kulit, organ
lain kecuali susunan syaraf pusat.
2. Tujuan Menemukan penyakit kusta secara dini, memutuskan rantai penularan,
mengobati dengan lengkap, mencegah terjadinya kecacatan dan reaksi
berulang.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 500/05/PKM-LW/II/2016 tentang
Penetapan SOP.
4. Referensi Sistem Manajemen Mutu Iso 90001 – 2008
5. Alat dan Bahan a. Balpoint
b. Kapas
c. Buku pemeriksaan Kusta
d. Buku Penderita Kusta
6. Langkah- Langkah Bagan Alir
1. Penemuan penderita dan suspek
dilakukan dengan menggunakan Menjaring suspek dengan melakukan kegiatan kontak
penderita, Survey Case, RVS dan skrening anak sekolah
kegiatan kontak penderita, Survey
case, RVS dan skrening pada anak
sekolah
Pasien yang datang diloket diarahkan ke polu umum
2. Pasien datang di loket minta nomor
antrian, kemudian diarahkan ke
Poli Umum. Dilakukan pemeriksaan pandang dan
3. Di Poli Umum kemudian rasa raba oleh petugas poli umum
dilakukan pemeriksaan pandang
dan raba terhadap pasien yang
Merujuk penderita ke petugas
diduga terkena penyakit kusta. kusta puskesmas untuk
4. Petugas Poli Umum kemudian pemeriksaan lebih lanjut

merujuk penderita ke petugas


kusta puskesmas setelah Petugas menyiapkan alat dan bahan
didiagnosa suspek kusta untuk kemudian melakukan anamneses
tentang riwayat penyakit penderita
mendapatkan pemeriksaan lebih
lanjut.
5. Petugas kemudian
mempersiapkan alat dan bahan Petugs memeriksa penderita dan bila ragu
dirujuk ke petugas laborat
yang diperlukan kemudian
melakukan anamneses tentang
Jika ada kelainan kulit maka dilakukan tes
riwayat penyakit penderita. semsifitas pada bercak tersebut
6. Petugas kusta memeriksa
penderita berdasarkan
Jika ditemukan, dibuatkan buku register
penderita dan buku pengobatan kusta

Memberikan pengobatan MDT dan


Mengklasifikasi
Melakukan type
pemeriksaan
informasi penyakit penderita
POD kepada
tentang penderita
pengobatan
pemeriksaan pandang dan raba.
Jika pemeriksaan pandang
meragukan maka petugas segera
merujuk ke laborat untuk
pemeriksaan BTA.
7. Petugas melihat ada tidaknya
kelainan kulit, jika ada maka
dilakukan tes semsifitas pada
bercak tersebut. Ada 3 tanda pasti
Kusta yang disebut Cardinal Sign
yaitu lesi (kelainan, bercak) kulit
yang mati rasa, penebalan saraf
disertai gangguan fungsi,
pemeriksaan hapusan darah
ditemukan Basil Tahan Asam.
Memberikan pengobatan MDT dan
8. Jika sudah ditemukan maka informasi tentang pengobatan
petugas membuat buku register
pasien dan buku pengobatan kusta
penderita.
Memberikan informasi bahwa bisa terjadi
9. Petugas melakukan pemeriksaan reaksi sebelum, selama atau sesudah
POD kepada penderita. pengobatan
10.Petugas memeriksa penderita
apakah penderita terkena penyakit
kusta type PB atau type MB. Diberikan obat prednisone untuk
11. Petugas kemudian memberikan penanganan reaksi serta dicari factor
pencetusnya
pengobatan MDT dan informasi
tentang pengobatan seperti
pengobatan dengan type PB
dengan MDT selama 6 bulan dan Pemberian prednisone dengan system
rapering-of
MB selama 12 bulan.
12.Petugas juga memberikan
informasi kepada pederita bahwa
penderita sebelum melakukan Mengingatkan untuk melakukan pemeriksaan POD
setiap mengambil obat prednisone untuk
pengobatan, selama dan sesudah mengetahui kemajuan terapi
pengobatan bisa terjadi reaksi.
13. Jika timbul reaksi maka diberikan
obat prednisone untuk Menjelaskan kepada penderita bahwa dikatakan
penanganan reaksinya serta dicari RFT jika sudah pengobatan MDT sampai tuntas
factor pencetus reaksinya serta untuk PB 6 bulan dan MB 12 bulan

solusi mengatasi factor


pencetusnya agar tidak terus
menerus terjadi reaksi berulang Merapikan alat dan bahan
pada penderita. kemudian mencuci tangan

14.Pemberian prednisone dengan


system rapering-off prednisone
40 mg/hari selama 2 minggu, 30
mg/hari selama 2 minggu, 20
mg/hari selama 2 minggu, 15
mg/hari selama 2 minggu, 10
mg/hari selama 2 minggu dan 5
mg/hari selama 2 minggu.
15.Petugas mengingatkan bahwa
setiap mengambil obat prednisone
harus dilakukan pemeriksaan
POD untuk mengetahui kemajuan
terapi.
16.Petugas menjelaskan kepada
penderita bahwa penderita
dikatakan RFT jika sudah
pengobatan MDT sampai tuntas
untuk PB selama 6 bulan dan MB
selama 12 bulan.
17.Petugas merapikan kembali alat
dan bahan kemudian mencuci
tangan.
7. Hal-hal yang perlu Observasi pasien selama 3 bulan apabila hasil pemeriksaan negative.
diperhatikan
8. Unit terkait 1. Loket
2. Poli Umum
3. Pengelola P2 Kusta
4. Laboratorium
5. Puskesmas Pembantu
9. Dokumen terkait 1. Kartu penderita
2. Register kohor penderita kusta PB dan MB
3. Blangko pemeriksaan POD
4. Kartu pemberian prednisone

Anda mungkin juga menyukai