Tugas 2
Tugas 2
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bela negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Pembelaan negara bukan semata-mata tugas TNI, tetapi
segenap warga negara sesuai kemampuan dan profesinya dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara.
Era reformasi membawa banyak perubahan di hampir segala bidang di Republik Indonesia. ada
perubahan yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat, tapi tampaknya ada juga yang negatif dan
pada gilirannya akan merugikan bagi keutuhan wilayah dan kedaulatan negara kesatuan Republik
Indonesia.
Salah satu dampak buruk dari reformasi adalah memudarnya semangat nasionalisme dan kecintaan
pada negara. Berbagai tindakan anarkis, konflik sara dan separatisme yang sering terjadi dengan
mengatasnamakan demokrasi menimbulkan kesan bahwa tidak ada lagi semangat kebersamaan
sebagai suatu bangsa. Kepentingan kelompok, bahkan kepentingan pribadi, telah menjadi tujuan
utama. semangat untuk membela negara seolah telah memudar.
Dalam makalah ini saya akan membahas mengenai peran serta warga Negara dalam Bela Negara.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat disimpulkan tujuan dari makalah ini adalah untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan Bela Negara, siapa saja yang harus melakukan Bela
Negara, dan cara untuk melakukan Bela Negara.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bela Negara
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga Negara yang teratur, menyeluruh, terpadu
dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara
serta keyakinan akan pancasila sebagai ideologi Negara guna menghadapi ancaman baik yang
berasal dari luar maupun dari dalam negeri yang membahayakan dan mengancam kedaulatan baik
kedaulatan di bidang Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan
Negara.
Disebutkan dalam Undang-undang (UU) No 3 tahun 2002 bahwa bela negara adalah sikap
dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Membela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara. Hal ini tercantum di dalam
a) pasal 27 ayat (3) UUD 1945 perubahan kedua yang berbunyi, “Setiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam upaya 4 pembelaan negara.”
b) pasal 30 ayat (1) UUD 1945 perubahan kedua yaitu, “tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
Berdasarkan pasal 27 ayat (3) dan pasal 30 ayat (1) UUD 1945, dapat disimpulkan bahwa usaha
pembelaan dan pertahanan negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara Indonesia.
Hal ini menimbulkan konsekuensi bahwa setiap warga negara berhak dan wajib untuk turut serta
dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan
sesuai dengan UUD 1945 dan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, setiap warga negara
juga harus ikut serta dalam setiap usaha pembelaan negara sesuai dengan kemampuan dan
profesinya masing-masing. Upaya bela negara selain sebagai kewajiban seorang warga negara,
juga merupakan hak dan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh
kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban dalam pengabdian kepada bangsa dan negara
Indonesia.
Dalam pasal 9 ayat 2 undang-undang tersebut dinyatakan bahwa keikutsertaan warga negara
dasar kemiliteran secara wajib, pengabdian sebagai prajurit TNI secara suka rela atau wajib, dan
pengabdian sesuai dengan profesinya. Sehingga bisa kita simpulkan bahwa setiap warga negara
Pendidikan kewarganegaraan menjadi salah satu upaya penyelenggaraan bela negara karena
sesuai dengan Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang
menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan (nasionalisme) dan cinta tanah air ( patriotisme
Kedua, usaha membela negara dengan mengikuti pelatihan dasar kemiliteran secara wajib.
Pelatihan dasar kemiliteran bukan hanya diikuti oleh TNI melainkan juga oleh para mahasiswa di
perguruan tinggi. Para mahasiswa tersebut mendapat pelatihan dasar kemiliteran yang kemudian
terbentuk dalam wadah organisasi Resimen mahasiswa (MENWA ). Kebijakan mengikuti Wajib
Militer (wamil) telah berlaku di sejumlah negara di dunia. Indonesia saat ini belum
Ketiga, bentuk pembelaan negara dengan cara mengabdi sebagai prajurit TNI secara suka
rela atau wajib. Peranan TNI sangat penting dalam rangka membela dan mempertahankan serta
menjaga keamanan Negara dan bangsa. Segenap prajurit TNI harus siap sedia untuk terpanggil
kapan dan dimanapun mereka ditugaskan untuk menjaga, mengawal negara dan bangsa.
Kelompok militer dan TNI inilah yang sering dipandang memiliki kewajiban utama membela
negara, padahal kewajiban bela negara berlaku untuk semua kalangan rakyat.
Keempat, usaha membela nama baik dan harga diri negara melalui pengabdian sesuai
dengan profesinya. Pengabdian warganegara yang mempunyai profesi tertentu untuk kepentingan
pertahanan negara termasuk dalam menanggulangi dan atau memperkecil akibat yang ditimbulkan
oleh perang, bencana alam, atau bencana lainnya. Siapapun Anda dan apapun pekerjaan Anda,
Anda memiliki tanggungjawab yang sama untuk membela negara dengan cara menekuni
profesinya masing-masing.
BAB III
KESIMPULAN
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Membela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara. Hal ini tercantum di dalam
a) pasal 27 ayat (3) UUD 1945 perubahan kedua yang berbunyi, “Setiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam upaya 4 pembelaan negara.”
b) pasal 30 ayat (1) UUD 1945 perubahan kedua yaitu, “tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
Upaya-upaya pembelaan Negara dapat dilakukan melalui :
1. Pendidikan Kewarganegaraan
6) http://agussiswoyo.com/kewarganegaraan/bentuk-bentuk-usaha-pembelaan-negara/