Anda di halaman 1dari 7

See

discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/273442001

Kajian Mengenai Penerimaan Teknologi dan


Informasi Menggunakan Technology
Accaptance Model (TAM)

Article · April 2011

CITATION READS

1 2,735

1 author:

Khairani Ratnasari Siregar


Telkom University
8 PUBLICATIONS 1 CITATION

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Smartphone Adoption Model View project

All content following this page was uploaded by Khairani Ratnasari Siregar on 12 March 2015.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Kajian Mengenai Penerimaan Teknologi dan Informasi Menggunakan
Technology Accaptance Model (TAM)

Khairani Ratnasari Siregar


Telkom Institute of Management, Bandung, Jawa Barat, Indonesia
E-mail: raniratnasari@gmail.com

Abstrak
Salah satu kunci awal bagi keberhasilan implementasi teknologi informasi dan komunikasi dalam perusahaan adalah
kemauan untuk menerima teknologi tersebut dikalangan pengguna. Salah satu metode pendekatan untuk memahami sikap
pengguna terhadap teknologi adalah Technology Acceptance Model (TAM). Model TAM sediri mendefinisikan dua hal
yang memengaruhi penerimaan pengguna terhadap teknologi yaitu persepsi pengguna terhadap manfaat dari teknologi dan
kemudahan dalam menggunakan teknologi. Penelitian ini akan mengkaji perbaikan model awal yang dimulai dari model
Theory of Reason Action (TRA) dan Theory Plannded Behaviour (TPB).

Kata kunci: Technology Accaptance Model (TAM), Theory of Reason Action (TRA) dan Theory Plannded Behaviour
(TPB), Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Abstract
One of the key starting point for the successful implementation of information and communication technologies in
the enterprise is the willingness to accept these technologies among users. One method of approach to understanding the
user’s attitude toward technology is the Technology Acceptance Model (TAM). Sediri TAM model defines two things that
affect user acceptance of technology that is user perception of the benefits of technology and ease of use of technology.
This study will assess the improvements that began early models of models Theory of Reason Action (TRA) and Theory
Plannded Behaviour (TPB).

Keywords: Technology Acceptance Model (TAM), Theory of Reason Action (TRA) and Theory Plannded Behaviour (TPB),
Information and Communication Technology.

Pendahuluan 2. Mengetahui perbedaan dimensi atau indikator yang


digunakan dalam TPB dengan TAM
Menjelang peralihan abad, manusia cenderung
menduduki tempat sentral dalam proses produksi. Kerangka Penelitian
Sejalan dengan perkembangan ekonomi, Wardiana [1]
menjelaskan bahwa pada masa tersebut pengetahuan
menjadi dasar perkembangan ekonomi masyarakat Konsep Pemodelan
(knowledge based) dan terfokus pada informasi
Daellanbach [2] mendefinisikan model sebagai
(information focused). Hal inilah yang membuat
penggambaran, menjelaskan, memperkirakan dan
telekomunikasi dan informatika memegang peranan
memproyeksikan karakteristik struktur atau perilaku
sebagai teknologi kunci (enabler technology).
fungsi suatu sistem (alami maupun buatan manusia).
Ketergantungan masyarakat dunia terhadap
Bisa juga sebagai abstraksi dan simplifikasi suatu
teknologi informasi dan telekomunikasi menghasilkan
realitas melalui penggambaran karakteristik penting
banyak penelitian khususnya di negara maju mengenai
dari situasi nyata (problem situation).
keterkaitan penerimaan teknologi terhadap perilaku
Tujuan dari model adalah sebagai pola ataupun
masyarakat yang menciptakan berbagai Technology
alat yang membantu untuk kerangka berpikir,
Accaptance Model (TAM).
komunikasi, prediksi, pengendalian dan latihan serta
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: pendidikan. Sedangkan manfaat dari model adalah
1. Mengetahui perbedaan dimensi atau indikator yang untuk meminimumkan kejadian yang tidak diinginkan,
digunakan dalam TRA dengan TAM. mampu melihat kompleksitas, meminimumkan
28 Rekayasa, Volume 4, Nomor 1, April 2011

dampak negatif, mampu mengikuti perubahan dan Pengembangan Model


dapat meminimumkan penalaran intuitif [2].
Hidayati [3] mendefinisikan adopsi teknologi Theory of Reason Action (TRA) merupakan model
sebagai keputusan untuk menerima dan menggunakan yang diperkenalkan oleh Ajzen dan Fishbein [5] adalah
inovasi atau teknologi baru pada suatu tahap atau suatu model yang biasa digunakan secara luas dan telah
tingkat tertentu oleh seseorang atau suatu kelompok. terbukti dapat memprediksi dan menjelaskan perilaku
variasi dari domain. Selanjutnya pada tabel 1 dijelaskan
mengenai masing-masing definisi untuk setiap faktor
P e n e r i m a a n Te k n o l o g i I n f o r m a s i d a n
Telekomunikasi dalam Theory of Reasoned Action/TRA [5].
Dikarenakan adanya kekurangan kontrol pada
Lee [4] menyebutkan bahwa perkembangan perilaku akibat tidak semua individu memiliki kontrol
teknologi informasi dan telekomunikasi saat ini terus terhadap sikap maupun perilaku mereka sendiri
meningkat sehingga dapat membuat aplikasi canggih menjadi dasar alasan oleh Ajzen dan Fishbein [5]
dengan nilai ekonomis tinggi.. Apabila hambatan mengembangkan TRA dengan memasukkan konstruk
teknis dapat teratasi, hal tersebut menjadi faktor kontrol, yang dapat memprediksi perilaku dan niat
sangat penting dalam berkembangnya kemampuan perilaku. Model perbaikan inilah yang disebut Theory
untuk menciptakan aplikasi bagi pengguna. Oleh of Planned Behaviour (TPB).
karena itu, praktisi dan peneliti memerlukan suatu Hasil empiris yang dilakukan Venkatesh dan Davish
pemahaman lebih baik mengenai peraturan pemakaian [6] menunjukkan kehandalan dalam menggunakan dua
teknologi informasi dalam rangka memikirkan teori ini dalam mempelajari faktor penentu perilaku
metoda praktis mengevaluasi teknologi dan untuk pemakai teknologi informasi. Hasil penelitian
memprediksi bagaimana reaksi pemakai terhadap Venkatesh dan Davish [6] terkait model TPB dapat
informasi teknologi. Diharapkan penelitian tersebut dilihat pada Gambar 2.
dapat menciptakan metoda yang bisa meningkatkan Perceived Behavioral Control didefinisikan
penerimaan pemakai. sebagai persepsi seseorang terhadap kemudahan
ataupun kesulitan membentuk suatu perilaku tertentu.
Faktor Perceived Behavioral Control dipengaruhi oleh
dua faktor yaitu kontrol terhadap suatu kepercayaan

Tabel 1. Definisi Variabel TRA [5]


Variabel Definisi
Behavioural Intention Intensi atau ketertarikan seseorang untuk membentuk suatu
perilaku
Sikap (Attitude) Suatu perasaan positif atau negatif seseorang tentang
pembentukan suatu perilaku tertentu
Norma Subyektif (Subjective Norm) Pengaruh yang diterima seseorang yang berasal dari tekanan
sosial untuk membentuk atau tidak membentuk sutau
perilaku tertentu

Gambar 1. Theory of Reasoned Action/TRA[5].


Khairani Ratnasari Siregar, Kajian Mengenai Penerimaan Teknologi dan Informasi 29

Gambar 2. Theory of Planned Behaviour / TPB[6].

(Control Beliefs) dan fasilitas yang diterima (Perceived Tujuan TAM adalah menjelaskan faktor penentu
Facilitation). penerimaan teknologi berbasis informasi secara umum
dan menjelaskan perilaku pemakai akhir (end-user)
(
Technology Acceptance Model (TAM) teknologi informasi dengan variasi yang cukup luas dan
populasi pemakai. Idealnya suatu model merupakan
Salah satu teori yang menjelaskan tentang prediksi disertai dengan penjelasan, sehingga peneliti
model pendekatan penerimaan teknologi adalah dan praktisi dapat mengidentifikasi mengapa sistem
Technology Acceptance Model (TAM) dapat tertentu mungkin tidak dapat diterima, sehingga
digunakan untuk mengukur tingkat penerimaan diperlukan mengambil langkah perbaikan untuk
pengguna terhadap teknologi. mengatasinya. Suatu kunci tujuan TAM adalah untuk
TAM mendefinisikan terdapat dua faktor yang menyediakan basis untuk mengetahui pengaruh dari
memengaruhi penerimaan pengguna terhadap teknologi faktor eksternal pada kepercayaan internal, sikap, dan
yaitu persepsi akan manfaat teknologi dan persepsi niat. TAM diformulasikan untuk mencapai tujuan ini
akan kemudahan dalam menggunakan teknologi. dengan mengidentifikasi sejumlah kecil variabel pokok
Kedua faktor tersebut memengaruhi kemauan untuk yang diperoleh dari penelitian sebelumnya terhadap
memanfaatkan teknologi. teori dan faktor penentu dari penerimaan teknologi,
Technology Acceptance Model (TAM), yang serta menggunakan TRA sebagai latar belakang teoretis
diperkenalkan oleh Davis [7] adalah suatu adaptasi dari untuk memodelkan hubungan antar-variabel.
Theory of Reasoned Action (TRA) yang dikhususkan Pada Gambar 3 menunjukkan terdapat dua
untuk memodelkan penerimaan pemakai (user kepercayaan dalam TAM yakni Perceived Usefulness
acceptance) terhadap sistem informasi. (PU) dan Percieved Ease of Use (PEOU) yang

Gambar 3. Technology Acceptance Model / TAM [7].


30 Rekayasa, Volume 4, Nomor 1, April 2011

merupakan keterkaitan utama untuk perilaku mengambil keputusan pemakai untuk menggunakan
penerimaan teknologi. produk tersebut. Definisi ini adalah suatu pilihan
PEOU mengacu pada tingkatan sejauh mana yang wajar menurut Davis [7], ‘a belief set that …
individu percaya bahwa teknologi yang akan diadopsi readily generalizes to different computer systems
mudah untuk digunakan (less effort). Definisi dari and user populations’. Sedangkan, TPB beranggapan
ease adalah bebas dari kesukaran atau usaha besar. bahwa kepercayaan pemakai bergantung pada situasi
Usaha adalah sumber daya terbatas dari seseorang masing-masing. Karena itu model TPB tidak berasumsi
untuk melakukan berbagai aktivitas. PU dan PEOU bahwa kepercayaan itu yang berlaku pada satu konteks
dipengaruhi oleh variabel-variabel eksternal seperti juga akan berlaku pada konteks yang lain. Walaupun
dorongan atau tekanan pihak lain, perubahan lingkungan beberapa kepercayaan ada yang digeneralisasi dan ada
serta trend di tengah pengguna teknologi. juga yang tidak.
Pada tahun 2000, the Institute for Scientific Perbedaan yang terdapat di atas akan menghasilkan
Information’s Social Science mengutip 2 artikel dari 3 hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
jurnal yang memperkenalkan TAM [7]. Dalam dekade 1) Dalam beberapa situasi terdapat variabel kerugian
ini TAM telah disempurnakan, sehingga model yang dan kegunaan dari suatu produk dapat mempredikasi
dapat memprediksi penerimaan teknologi pemakai keinginan dari pemakai. Sebagai contoh, kemudahan
tersebut menjadi lebih efisien. dalam memperoleh produk, boleh jadi suatu faktor
penting bagi pemakai menentukan penggunaan
Analisis Model produk tersebut. Mengidentifikasi kepercayaan ini
menjadi bagian dari metodologi riset yang baku
Perbedaan antara TRA dan TAM untuk TPB. Sedangkan pada TAM hal tersebut
Perbedaan antara TRA dan TAM dapat dilihat bukanlah bagian penting dari model.
dari dimensi/indikator yang digunakan. Untuk model 2) TPB lebih sulit untuk diterapkan pada konteks
TRA menggunakan dimensi/indikator: attitude toward pemakai yang berbeda dibanding TAM (TAM
behaviour, subjective norm, behavioral intention dan memperhitungkan konstruk dengan cara yang
actual behaviour. TAM sendiri tidak memiliki dimensi/ sama untuk setiap situasi). Di sisi lain, TPB
indikator attitude toward behaviour, subjective norm memerlukan suatu studi untuk mengidentifikasi
namun menggunakan behavioral intention dan actual hasil relevan, kelompok acuan, dan variabel
behaviour. kendali di dalam tiap-tiap konteks yang digunakan.
Kelebihan TAM dari TRA adalah memasukkan Hal Ini menjadi kompleks jika pemakai berbeda
dimensi/indikator external variables, perceived menggolongkan hasil yang berbeda dari pemakaian
sistem yang sama. Sebagai contoh, para siswa yang
usefulness, perceived ease of use dan attitude toward
menggunakan suatu pelajaran sistem teknologi
using. Penambahan dimensi ini dilakukan untuk
dapat memaksimalkan nilai ujian (prestasi),
mengakomodasi perilaku dalam menggunakan
sedangkan guru dapat akan menggunakan sistem
teknologi dan komunikasi.
untuk membuat lebih efisien waktu mengajar.
Instrumen TPB bisa dikhususkan untuk masing-
Perbedaan Antara TAM dan TPB masing kelompok.
Ada tiga perbedaan utama antara TAM dan TPB, 3) Materi TPB memerlukan suatu alternatif perilaku
yaitu: Pertama, terdapat beberapa variasi di antara eksplisit jika ingin memperoleh hasil yang
TMA dan TPB. Kedua, TAM tidak detail menjelaskan sama. Sebagai contoh, jika bertanya pada
mengenai variabel sosial sedangkan TPB sangat detail. seseorang mengenai penggunaan suatu program
Terakhir pada TAM dan TPB mengontrol perilaku untuk memperhitungkan anggaran penjualan
dengan cara yang berbeda. Perbedaan tersebut akan supaya menghemat waktu dan ketepatan akurasi
dijelaskan pada poin-poin di bawah. penghitungan dibandingkan menggunakan
kalkulator; Pertanyaan dengan basis perbandingan
yang diajukan harus jelas dan tegas agar perilaku
Derajat Generalisasi
alternatif dapat teridentifikasikan. Para pemakai
TAM diasumsikan bahwa kepercayaan mengenai potensial boleh jadi diminta untuk bereaksi terhadap
kegunaan dan kerugian dari suatu produk selalu hal yang berikut: ‘Penggunaan suatu program
merupakan faktor penentu yang utama dalam sebagai ganti suatu kalkulator akan menghemat
Khairani Ratnasari Siregar, Kajian Mengenai Penerimaan Teknologi dan Informasi 31

waktu dalam mengerjakan anggaran penjualan. Walaupun kemampunan penguasaan keterampilan


(Setuju/Tidak Setuju)’ Jika menggunakan TAM adalah penting, kadang-kadang kontrol lain akan
akan berbeda karena tidak memerlukan identifikasi muncul. Ajzen [5] membedakan antara faktor
suatu perilaku spesifik untuk perbandingan. pengawasan intern adalah karakteristik individu, dan
Kerugian dari pendekatan TPB, bahwa titik faktor eksternal yang tergantung pada situasi tersebut.
acuan ini tidak berlaku bagi semua individu. Sebagai Faktor internal meliputi keterampilan. Faktor Kendali
contoh, menanyakan kepada orang-orang mengenai eksternal meliputi waktu, kesempatan, dan kerja sama
penggunaan kalkulator tersebut, mengenai mana yang dari yang lain. Sebagai contoh, di mana menghubungkan
lebih cepat dan lebih baik. Sebagian orang mungkin waktu dan pemakaian CPU dibebankan ke departemen
akan menggunakan suatu sistem bantu pengambilan pemakai, sebagian orang tidak boleh mempunyai
keputusan (Decision Support System/DSS) khusus sumber daya diperlukan untuk menggunakan suatu
sebagai pengganti kalkulator, sehingga pertanyaan sistem, sekalipun mereka merasakan mereka bisa
tidak membuat suatu perbandingan. bermanfaat dan mempunyai keterampilan tersebut.
Dengan kata lain, mereka menolak kesempatan untuk
menggunakan sistem merupakan faktor eksternal.
Pengaruh Sosial
PEOU sesuai dengan faktor keterampilan yang
Perbedaan utama yang kedua antara TAM internal. Bagaimanapun, isu kendali eksternal tidaklah
dan TPB adalah bahwa TAM secara eksplisit dipertimbangkan TAM dalam penjelasan manapun.
memasukkan variabel sosial. Hal ini menjadi penting Walaupun bisa menjadi argumentasi bahwa PEOU
jika terdapat variasi yang tidak dijelaskan pada adalah ‘I would find [the system] easy to use’ [5]
model tersebut. Davis [7] menjelaskan bahwa norma- menyiratkan bahwa responden mempertimbangkan
norma sosial tidak memengaruhi hasil akhir. Sebagai kendali eksternal, tidak secara eksplisit.
contoh, seorang pegawai akan merasa tertekan jika Beberapa faktor kendali akan menjadi stabil
penyelia mengharuskan menggunakan sistem tertentu, pada beberapa situasi, sedangkan lainnya tergantung
sehingga pegawai tersebut menghasilkan evaluasi dari konteks ke konteks [5]. Perorangan mengambil
performansi yang rendah. Norma-norma sosial akan keterampilan yang sama dari situasi ke situasi, dan
memperhitungkan sampai taraf tertentu di dalam kepada tingkat keterampilan yang sama itu diperlukan
mengevaluasi hasil. untuk tugas berbeda. Kemampuan harus menjadi
Variabel sosial di dalam TPB masih memiliki suatu faktor kendali yang stabil. Hill et al. (1987)
perbedaan unik yaitu terletak pada niat. Sedangkan efek menemukan bahwa ukuran keberhasilan produk
sosial yang secara langsung tidak dapat dihubungkan secara umum dapat memprediksi niat (intention) untuk
dengan hasil dari pekerjaan adalah mengenai menggunakan produk yang mengedepankan teknologi.
kegunaannya. Sebagai contoh, beberapa individu Isu mengenai faktor kendali akan menjadi idiosyncratic
mungkin menggunakan suatu sistem sebab persepsinya pada keadaan tertentu. Sebagai contoh, ketersediaan
teknologi yang sedang digunakan merupakan teknologi suatu jaringan telepon adalah hal penting bagi unit
paling mutakhir, sehingga akan lebih membantu penjualan dalam suatu perusahaan, namun menjadi hal
pekerjaan. Motivasi ini lebih mungkin ditangkap oleh yang tidak terlalu penting bagi unit yang lain.
TPB dibanding oleh TAM TPB mengambil variabel kendali yang penting
untuk masing-masing situasi secara bebas, sehingga
Kontrol Perilaku lebih mungkin untuk digunakan pada situasi-faktor
spesifik. TAM hanya mengidentifikasi sedikit
Perbedaan utama yang ketiga antara TAM dan
penghalang pada idiosyncratic yang digunakan. Hal ini
TPB adalah perlakuan terhadap kontrol perilaku yang
sesuai dengan yang dinyatakan Davis [7] bahwa dalam
mengacu pada keterampilan, peluang, dan sumber daya
mengembangkan suatu model yang dapat diterapkan
diperlukan menggunakan sistem tersebut. Variabel
pada banyak situasi, akan dapat menyebabkan model
tersebut tercakup di dalam TAM yaitu PEOU. Uji
kehilangan faktor kendali yang penting bagi konteks.
PEOU materi dilakukan Davis [7] di mana PEOU
Kajian model penerimaan teknologi TRA, TPB
mengacu pada hubungan antara kemampuan responden
dan TAM dapat dilihat pada Tabel 2.
dan keterampilan yang diperlukan oleh sistem.
32 Rekayasa, Volume 4, Nomor 1, April 2011

Tabel 2. Kajian Model TRA, TPB dan TAM


TRA TPB TAM
Dimensi/Indikator
(Ajzen & Fishbein, 1985) (Ajzen, 1985) (Davis, 1989)
Attitude Toward Behaviour  
Subjective Norm  
Perceived Behavioral 
Control
Behavioral Intention   
Actual Behaviour   
External Variables 
Perceived Usefulness 
Perceived Ease of Use 
Attitude Toward Using 

Simpulan Daftar Pustaka


Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah: [1] Wardiana, W., (2006). Perkembangan
1. Perbedaan model TRA dan TAM terletak pada Teknologi Informasi Indonesia, Pusat Penelitian
dimensi/indikatornya. TRA menggunakan dimensi/ Informatika-LIPI,
indikator: Attitude Toward Behaviour, Subjective [2] Deallenbach, H.G., (1995), “Systems and
Norm, Behavioral Intention dan Actual Behaviour Decision Making: a Management Science
sedangkan TAM tidak menggunakan dimensi/ Approach”, John Willey & Sons.
indikator Attitude Toward Behaviour dan Subjective [3] Hidayati, D., (2005), Analisis pengaruh
Norm. Kelebihan TAM terletak pada penggunaannya Perceives Usefulness, Perceived Ease of Use
yang tidak sekedar mengetahui keterkaitan perilaku dan Subjective Norm terhadap Penggunaan
namun kemudahan akibat penggunaan teknologi Teknologi Internet, Studi Kasus pada Sebuah
informasi dan telekomunikasi yang dapat dilihat Peguruan Tinggi Negeri di Kota Suakarta, Tesis
pada penggunaan tambahan dimensi/indikator S-2 TI-ITB, Bandung,
External Variables, Perceived Usefullness, [4] Lee, K.S., (2007) Factors Influencing The
Perceived Ease of Use dan Attitude Toward Adoption Behavior Of Mobile Banking: A South
Using. Korean Perspective, Journal Of Internet Banking
2. Perbedaan model TPB dan TAM terletak pada And Commerce, Vol.12, No.2,
dimensi/indikatornya. TPB menggunakan dimensi/ [5] Ajzen, I., dan Fishbein, M, (1975) Belief, Attitude,
indikator: Attitude Toward Behaviour, Subjective Intention, and Behaviour: An Introduction to
Norm, Behavioral Intention, Actual Behaviour dan Theory and Research. Addison-Wesley, Reading,
Perceived Behavioral Control sedangkan TAM
Mass.
tidak menggunakan dimensi/indikator Attitude
[6] Venkatesh, V. dan Davis, F.D. (1996), A Critical
Toward Behaviour, Subjective Norm dan Perceived
Assessment of Potential Measurement Biases
Behavioral Control.
in the Technology Acceptance Model: Three
Experiments. International Journal of Human-
Computer Study, vol. 45.
[7] Davis, F.D., (1989), “Perceived Usefulness,
Perceived Ease of Use, and User Acceptance of
Information Technology. MIS Quarterly, vol. 13,
no. 3.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai