Bab 5 Lain
Bab 5 Lain
BAB 5
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan hasil penelitian tentang hubungan asfiksia perinatal
dengan perkembangan bayi usia 6 sampai 12 bulan yang terdiri dari analisis
univariat dan bivariat
5.1 Analisis Univariat
Analisis univariat ini akan menyajikan distribusi, karakteristik bayi (jenis
kelamin, jenis persalinan, status gizi, usia gestasi dan berat badan saat lahir),
karakteristik orang tua (jumlah anak, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan,
tingkat sosial ekonomi dan stimulasi yang diberikan kepada anak),
perkembangan bayi dan jenis masalah perkembangan pada bayi.
Jenis persalinan
Spontan 28 50,0
Ekstraksi vakum 8 14,3
Ekstraksi forcep 0 0
Sectio sesar 20 35,7
49 Universitas Indonesia
50
Karakteristik responden berdasarkan usia gestasi dan berat badan bayi saat
lahir dalam bentuk data numerik dianalisis menggunakan analisis diskriptif
explore dalam bentul mean, standar deviasi dan estimasi interval yang
disajikan dalam tabel 5.2.
Berat badan
2933,04 464,39 1800 - 4500 2808,6 – 3057,4
saat lahir
49 Universitas Indonesia
51
Tingkat pendidikan
SD 13 23,2
SLTP 16 28,6
SLTA 21 37,5
PT 6 10,7
Pekerjaan ibu
Tidak bekerja 49 87,5
Bekerja 7 12,5
Stimulasi
Tidak pernah 7 12,5
Kadang-kadang 32 57,1
Sering 17 30,4
Selalu 0 0
Tabel 5.3 menjelaskan bahwa distribusi jumlah anak yang dimiliki oleh
orang tua responden 2 anak yaitu44,6. Distribusi tingkat pendidikan orang
tua responden hampir merata untuk masing-masing tingkat pendidikan.
Paling banyak orang tua responden berpendidikan SLTA yaitu 37,5%
dengan mayoritas ibu tidak bekerja sebanyak 87,5% dan sebagian besar
49 Universitas Indonesia
52
berstatus ekonomi atas sebanyak 78,6% serta tidak didapatkan keluarga dari
responden yang tergolong ekonomi rendah.
49 Universitas Indonesia
53
pekerjaan ibu, tingkat ekonomi orang tua dan stimulasi yang diberikan orang
tua kepada anak.
Tidak ada
3 15,0 5 25,0 12 60,0 20 100
masalah
Tidak ada
4 10,3 11 28,2 24 61,5 39 100
masalah
Tidak ada
10 21,7 15 32,6 21 45,7 46 100
masalah
Tidak ada
10 20,0 18 36,0 22 44,0 50 100
masalah
49 Universitas Indonesia
54
Perkembangan p
Jenis Total value
Menyimpang Meragukan Sesuai r
Asfiksia
n % n % n % n %
Asfiksia 0,298 0,026*
3 27,3 5 45,5 3 27,3 11 100
ringan
Asfiksia
2 11,1 10 55,6 6 33,3 18 100
sedang
Asfiksia
3 11,1 7 25,9 17 63,0 27 100
berat
49 Universitas Indonesia
55
Analisis hubungan berat badan bayi saat lahir dengan perkembangan bayi
didapatkan nilai p value 0,037 yang menunjukkan bahwa korelasi antara
berat badan bayi saat lahir dengan perkembangan bayi adalah bermakna.
Nilai korelasi Spearman sebesar 0,280 menunjukkan korelasi positif
dengan kekuatan korelasi lemah yang berarti semakin besar berat badan
saat lahir maka semakin baik perkembangan bayi.
Tabel diatas menunjukkan nilai p value 0,002 yang berarti korelasi antara
pendidikan orang tua dengan perkembangan bayi adalah bermakna. Nilai
korelasi Spearman adalah sebesar 0,401 menunjukkan korelasi positif
dengan kekuatan korelasi sedang yang berarti semakin tinggi tingkat
pendidikan orang tua maka semakin baik perkembangan bayi.
49 Universitas Indonesia
56
kekuatan korelasi lemah yang berarti semakin sering orang tua memberikan
stimulasi maka semakin baik perkembangan bayi.
49 Universitas Indonesia
57
Hasil uji non parametrik didapatkan tidak ada hubungan korelatif antara
status pekerjaan ibu dengan perkembangan bayi (p value= 0,062). Nilai
korelasi Lamda adalah sebesar 0,251 menunjukkan bahwa korelasi lemah.
Tabel 5.8 menunjukkan nilai p value 0,084 yang berarti bahwa korelasi
antara status sosial ekonomi orang tua dengan perkembangan bayi adalah
tidak bermakna. Nilai korelasi Spearman sebesar 0,084 menunjukkan
bahwa korelasi sangat lemah.
49 Universitas Indonesia