Anda di halaman 1dari 9

49

BAB 5
HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan hasil penelitian tentang hubungan asfiksia perinatal
dengan perkembangan bayi usia 6 sampai 12 bulan yang terdiri dari analisis
univariat dan bivariat
5.1 Analisis Univariat
Analisis univariat ini akan menyajikan distribusi, karakteristik bayi (jenis
kelamin, jenis persalinan, status gizi, usia gestasi dan berat badan saat lahir),
karakteristik orang tua (jumlah anak, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan,
tingkat sosial ekonomi dan stimulasi yang diberikan kepada anak),
perkembangan bayi dan jenis masalah perkembangan pada bayi.

5.1.1 Analisis Univariat Karakteristik Responden


Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, jenis persalinan dan
status gizi bayi dalam bentuk variabel kategorik dianalisis menggunakan
analisis diskriptif dalam bentuk distribusi frekuensi dengan ukuran
prosentase yang disajikan dalam tabel 5.1.

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden


Berdasarkan Jenis Kelamin, Jenis Persalinan, dan Status Gizi Bayi
di Kabupaten Banyuwangi, Bulan Mei 2014 (n = 56)

Variabel Frekuensi (n) Prosentase (%)


Jenis kelamin
Laki-laki 29 51,8
Perempuan 27 48,2

Jenis persalinan
Spontan 28 50,0
Ekstraksi vakum 8 14,3
Ekstraksi forcep 0 0
Sectio sesar 20 35,7

Status gizi bayi


Sangat kurus 4 7,1
Kurus 1 1,8
Normal 51 91,1

49 Universitas Indonesia
50

Tabel 5.1 menjelaskan bahwa hasil penelitian menunjukkan jumlah


responden berdasarkan jenis kelamin hampir seimbang antara laki-laki dan
perempuan yaitu jenis kelamin laki-laki sebanyak 51,8%, dengan jenis
persalinan paling banyak adalah jenis persalinan spontan yaitu 50,0%;
sedangkan karakteristik responden berdasarkan status gizi, prosentase
terbesar adalah dengan gizi normal yaitu 91,1%.

Karakteristik responden berdasarkan usia gestasi dan berat badan bayi saat
lahir dalam bentuk data numerik dianalisis menggunakan analisis diskriptif
explore dalam bentul mean, standar deviasi dan estimasi interval yang
disajikan dalam tabel 5.2.

Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Gestasi dan


Berat Badan Bayi Saat Lahir di Kabupaten Banyuwangi,
Bulan Mei 2014 (n = 56)

Variabel Mean SD (Min-Max) 95%CI


Usia gestasi 37,84 2,05 31 - 43 37,29 – 38,39

Berat badan
2933,04 464,39 1800 - 4500 2808,6 – 3057,4
saat lahir

Tabel 5.2 menggambarkan distribusi karakteristik responden berdasarkan


usia gestasi dan berat badan saat lahir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
rata-rata usia gestasi responden adalah 37,84 minggu, SD= 2,05 (95% CI:
37,29-38,39). Usia gestasi responden termuda adalah 31 minggu dan usia
gestasi responden tertua adalah 43 minggu.

Karakteristik responden berdasarkan berat badan saat lahir didapatkan rata-


rata berat badan responden saat lahir adalah 2933,04 gram, SD= 464,39
(95% CI: 2808,6 - 3057,4). Berat badan responden saat lahir terendah
adalah 1800 gram dan tertinggi adalah 4500 gram.

49 Universitas Indonesia
51

5.1.2 Analisis Univariat Karakteristik Orang Tua Responden


Karakteristik orang tua responden berdasarkan jumlah anak, tingkat
pendidikan, pekerjaan, status sosial ekonomi dan pemberian stimulasi pada
bayi dalam bentuk variabel kategorik dianalisis menggunakan analisis
diskriptif dalam bentuk distribusi frekuensi dengan ukuran prosentase yang
disajikan dalam tabel 5.3.

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Orang Tua Responden


dengan Riwayat Asfiksia Perinatal di Kabupaten Banyuwangi, Bulan
Mei 2014 (n = 56)

Variabel Frekuensi (n) Prosentase (%)


Jumlah anak
1 orang 9 16,1
2 orang 25 44,6
> 3 orang 22 39,3

Tingkat pendidikan
SD 13 23,2
SLTP 16 28,6
SLTA 21 37,5
PT 6 10,7

Pekerjaan ibu
Tidak bekerja 49 87,5
Bekerja 7 12,5

Status sosial ekonomi


Tingkat ekonomi rendah 0 0
Tingkat ekonomi menengah 12 21,4
Tingkat ekonomi atas 44 78,6

Stimulasi
Tidak pernah 7 12,5
Kadang-kadang 32 57,1
Sering 17 30,4
Selalu 0 0

Tabel 5.3 menjelaskan bahwa distribusi jumlah anak yang dimiliki oleh
orang tua responden 2 anak yaitu44,6. Distribusi tingkat pendidikan orang
tua responden hampir merata untuk masing-masing tingkat pendidikan.
Paling banyak orang tua responden berpendidikan SLTA yaitu 37,5%
dengan mayoritas ibu tidak bekerja sebanyak 87,5% dan sebagian besar

49 Universitas Indonesia
52

berstatus ekonomi atas sebanyak 78,6% serta tidak didapatkan keluarga dari
responden yang tergolong ekonomi rendah.

Distribusi frekuensi berdasarkan stimulasi yang diberikan oleh orang tua


kepada anak, didapatkan bahwa masih banyak orang tua yang jarang
memberikan stimulasi kepada anaknya. Terdapat 57,1% orang tua
responden yang masih kadang-kadang memberikan stimulasi dan 12,5%
yang tidak pernah memberikan stimulasi kepada anaknya.

5.1.3 Analisis Univariat Perkembangan Bayi dengan Riwayat Asfiksia


Perinatal
Karakteristik responden berdasarkan perkembangan bayi dengan riwayat
asfiksia perinatal disajikan dalam tabel 5.4.

Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Perkembangan Bayi di


Kabupaten Banyuwangi, Bulen Mei 2014 (n = 56)

Kriteria Frekuensi (n) Prosentase (%)


Menyimpang 8 14,3
Meragukan 22 39,3
Sesuai 26 46,4

Tabel 5.4 menjelaskan distribusi perkembangan bayi dengan riwayat


asfiksia perinatal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar bayi
dengan riwayat asfiksia perinatal mempunyai perkembangan yang sesuai
dengan usia, yaitu 46,4%; sedangkan bayi dengan penyimpangan
perkembangan sebanyak 14,3%.

5.2 Analisis Bivariat


Analisis bivariat dilakukan untuk menganalisis hubungan antara variabel
terikat perkembangan bayi dengan variabel bebas yaitu asfiksia perinatal dan
variabel perancu jenis kelamin, usia gestasi, jenis persalinan, berat badan bayi
saat lahir, status gizi bayi, jumlah anak, tingkat pendidikan orang tua,

49 Universitas Indonesia
53

pekerjaan ibu, tingkat ekonomi orang tua dan stimulasi yang diberikan orang
tua kepada anak.

5.2.1 Analisis Bivariat Perkembangan Responden Berdasarkan jenis


Asfiksia Perinatal
Distribusi perkembangan responden berdasarkan jenis asfiksia perinatal
akan dijelaskan pada tabel 5.5.

Tabel 5.5 Distribusi Perkembangan Responden Berdasarkan Jenis


Asfiksia perinatal di Kabupaten banyuwangi, Bulan Mei 2014 (n = 56)

Jenis asfiksia Total


Asfiksia berat Asfiksia Asfiksia
Jenis Perkembangan
sedang ringan
n % n % n % n %
Motorik halus Ada
8 22,2 13 36,1 15 41,7 36 100
masalah

Tidak ada
3 15,0 5 25,0 12 60,0 20 100
masalah

Motorik Kasar Ada


7 41,2 4 41,2 3 17,6 17 100
masalah

Tidak ada
4 10,3 11 28,2 24 61,5 39 100
masalah

Bahasa & Ada


bicara masalah 1 10,0 3 30,0 6 60,0 10 100

Tidak ada
10 21,7 15 32,6 21 45,7 46 100
masalah

Sosialisasi & Ada


kemandirian masalah 1 16,7 0 0 5 83,3 6 100

Tidak ada
10 20,0 18 36,0 22 44,0 50 100
masalah

Masalah perkembangan motorik halus pada penelitian ini paling tinggi


terjadi pada bayi dengan riwayat asfiksia ringan yaitu sebesar 41,7 %,
sedangkan masalah pada motorik kasar angka kejadiannya sama antara bayi
dengan riwayat asfiksia berat dan bayi dengan riwayat asfiksia sedang yaitu
sebesar 41,2%. Masalah perkembangan bahasa dan bicara paling banyak
terjadi pada bayi yang memiliki riwayat asfiksia ringan sebesar 60%, dan

49 Universitas Indonesia
54

untuk masalah perkembangan sosialisasi dan kemandirian paling tinggi


terjadi pada bayi dengan riwayat asfiksia ringan yaitu sebesar 83,3%.

5.2.2 Analisis Hubungan Asfiksia Perinatal dengan Perkembangan Bayi


Hasil analisis bivariat variabel asfiksia perinatal dengan perkembangan bayi
dapat dilihat pada tabel 5.6.

Tabel 5.6 Hasil Analisis Hubungan Asfiksia Perinatal dengan


Perkembangan Bayi di Kabupaten Banyuwangi, Bulan Mei 2014
(n = 56)

Perkembangan p
Jenis Total value
Menyimpang Meragukan Sesuai r
Asfiksia
n % n % n % n %
Asfiksia 0,298 0,026*
3 27,3 5 45,5 3 27,3 11 100
ringan

Asfiksia
2 11,1 10 55,6 6 33,3 18 100
sedang

Asfiksia
3 11,1 7 25,9 17 63,0 27 100
berat

*Signifikan secara statistik


Tabel 5.6 diatas menunjukkan nilai p value 0,026 yang menunjukkan ada
korelasi yang bermakna antara asfiksia perinatal dengan perkembangan
bayi. Nilai korelasi Spearman adalah sebesar 0,298 menunjukkan korelasi
positif dengan kekuatan korelasi lemah yang berarti semakin tinggi skor
apgar (asfiksia ringan) maka semakin baik perkembangan bayi.

5.2.3 Analisis Hubungan Variabel Perancu dengan Perkembangan Bayi


Analisis hubungan antara variabel perancu yang memiliki korelasi dengan
perkembangan bayi dipaparkan pada tabel 5.7

49 Universitas Indonesia
55

Tabel 5.7 Hasil Analisis Hubungan antara variabel perancu yang


Memiliki Korelasi dengan Perkembangan Bayi di Kabupaten
Banyuwangi, Bulan Mei 2014 (n = 56)

No Parameter Nilai Korelasi (r) p value


1 Usia gestasi 0,314 0,018
2 Berat badan bayi saat lahir 0,280 0,037
3 Tingkat pendidkan orang tua 0,401 0,002
4 Stimulasi 0,329 0,013

Tabel diatas menunjukkan nilai p value 0,018 yang menunjukkan bahwa


korelasi antara usia gestasi dengan perkembangan bayi adalah bermakna.
Nilai korelasi Spearman adalah sebesar 0,314 menunjukkan korelasi positif
dengan kekuatan korelasi lemah yang berarti semakin tua usia gestasi maka
semakin baik perkembangan bayi.

Analisis hubungan berat badan bayi saat lahir dengan perkembangan bayi
didapatkan nilai p value 0,037 yang menunjukkan bahwa korelasi antara
berat badan bayi saat lahir dengan perkembangan bayi adalah bermakna.
Nilai korelasi Spearman sebesar 0,280 menunjukkan korelasi positif
dengan kekuatan korelasi lemah yang berarti semakin besar berat badan
saat lahir maka semakin baik perkembangan bayi.

Tabel diatas menunjukkan nilai p value 0,002 yang berarti korelasi antara
pendidikan orang tua dengan perkembangan bayi adalah bermakna. Nilai
korelasi Spearman adalah sebesar 0,401 menunjukkan korelasi positif
dengan kekuatan korelasi sedang yang berarti semakin tinggi tingkat
pendidikan orang tua maka semakin baik perkembangan bayi.

Hasil uji non parametrik didapatkan ada korelasi antara pemberian


stimulasi dengan perkembangan bayi (p value= 0,013). Nilai korelasi
Spearman sebesar 0,329 menunjukkan bahwa korelasi positif dengan

49 Universitas Indonesia
56

kekuatan korelasi lemah yang berarti semakin sering orang tua memberikan
stimulasi maka semakin baik perkembangan bayi.

Analisis hubungan antara variabel perancu yang tidak memiliki korelasi


dengan perkembangan bayi dipaparkan pada tabel 5.8

Tabel 5.8 Hasil Analisis Hubungan antara variabel perancu yang


Tidak Memiliki Korelasi dengan Perkembangan Bayi di Kabupaten
Banyuwangi, Bulan Mei 2014 (n = 56)

No Parameter Nilai Korelasi (r) p value


1 Jenis kelamin 0,033 0,841
2 Jenis Persalian 0,100 0,465
3 Status gizi bayi 0,053 0,697
4 Jumlah anak 0,029 0,919
5 Pekerjaan ibu 0,251 0,062
6 Status sosial ekonomi 0,084 0,538

Hasil analisis hubungan antara jenis kelamin dengan perkembangan bayi


didapatkan nilai p value 0,841 yang menunjukkan bahwa tidak ada korelasi
antara jenis kelamin dengan perkembangan bayi. Nilai korelasi Lamda
adalah sebesar 0,033menunjukkan bahwa korelasi lemah.

Analisis hubungan antara jenis persalinan dengan perkembangan


menunjukkan nilai p value 0,465 yang berarti tidak ada korelasi antara jenis
persalinan dengan perkembangan bayi. Nilai korelasi Lamda adalah
sebesar 0,100 menunjukkan bahwa korelasi sangat lemah.

Analisis hubungan antara status gizi dengan perkembangan menunjukkan


nilai p value 0,697 yang berarti tidak ada korelasi antara status gizi dengan
perkembangan bayi. Nilai korelasi Spearman adalah sebesar 0,053
menunjukkan bahwa korelasi sangat lemah.

49 Universitas Indonesia
57

Hasil analisis hubungan antara jumlah anak dengan perkembangan bayi


didapatkan nilai p value 0,919 yang menunjukkan bahwa tidak ada korelasi
antara jumlah anak dengan perkembangan bayi. Nilai korelasi Spearman
adalah sebesar 0,029 menunjukkan bahwa korelasi sangat lemah.

Hasil uji non parametrik didapatkan tidak ada hubungan korelatif antara
status pekerjaan ibu dengan perkembangan bayi (p value= 0,062). Nilai
korelasi Lamda adalah sebesar 0,251 menunjukkan bahwa korelasi lemah.

Tabel 5.8 menunjukkan nilai p value 0,084 yang berarti bahwa korelasi
antara status sosial ekonomi orang tua dengan perkembangan bayi adalah
tidak bermakna. Nilai korelasi Spearman sebesar 0,084 menunjukkan
bahwa korelasi sangat lemah.

49 Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai