Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Persalinan adalah suatu proses dimana fetus dan plasenta keluar dari

uterus, ditandai dengan peningkatan aktifitas myometrium (frekuensi dan

intensitas kontraksi) yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks

serta keluarnya lendir darah ("show") dari vagina.Lebih dari 80% proses

persalinan berjalan normal,15-20% terjadi komplikasi persalinan. UNICEF

dan WHO menyatakan bahwa hanya 5% -10% saja yang membutuhkan

seksio sesarea. Dari data WHO 1999, Terdapat 180-200 juta kehamilan

setiap tahunnya dan 585 ribu kematian wanita hamil berkaitan dengan

komplikasi. 24.8% terjadi perdarahan,14.9 % infeksi, 12,9 % eklampsia, 6,9

% distosia saat persalinan, 112,9 % aborsi yang tidak aman, 27 % berkaitan

dengan sebab lain. Sedangkan sebab utama kematian ibu di Indonesia adalah

perdarahan, Infeksi, eklampsia, partus lama dan komplikasi abortus.

Perdarahan adalah sebab utama yang sebagian besar disebabkan perdarahan

pasca salin. Hal ini menunjukan adanya managemen persalinan kala III yang

kurang adekuat (Lestari, 2012).


Didalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) peningkatanan

pelayanan kehamilan dan persalinan merupakan tombak kesuksesan.

Tingginya komplikasi obstetri seperti misalnya perdarahan pasca persalinan,

eklamsia, sepsis dan komplikasi keguguran menyebabkan tingginya kasus

kesakitan dan kematian ibu di banyak negara berkembang. Sebagian besar

penyebab kesakitan dan kematian ibu tersebut dapat dicegah, hal ini telah

1
dibuktikan pada negara-negara di mana angka kesakitan dan kematian ibu

tersebut tergolong rendah (Aryandi, 2010).


Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

melihat derajat kesehatan perempuan. Salah satu faktor tingginya AKI di

Indonesia adalah disebabkan karena relatif masih rendahnya cakupan

pertolongan oleh tenaga kesehatan. Departemen Kesehatan menetapkan

target 90 persen persalinan ditolong oleh tenaga medis pada tahun 2010.

Perbandingan dengan hasil survei survey Badan Pusat Statistik pada tahun

2009, persentase persalinan menggunakan jasa tenaga kesehatan (dokter,

bidan, dan tenaga medis) sebanyak 77 %, yang kurang lebih 22% sisanya

masih menggunakan jasa non tenaga kesehatan, seperti dukun. Pentingnya

sarana dan prasarana termasuk tenaga medis yang memadai dapat

mengurangi tingkat kematian ibu hamil ketika melahirkan. Dengan

memadainya sarana dan prasarana kesehatan, ibu hamil dapat mengakses

fasilitas yang tersedia dan sesuai dengan prosedur kesehatan yang

semestinya sehingga resiko-resiko yang dapat menyebabkan kematian dapat

dihindari (Nurjannah, 2012).


Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Aceh hingga saat ini masih

tinggi yakni mencapai 30/1.000 kelahiran hidup (KH). Masih tingginya

AKB itu karena faktor ibu risiko tinggi pada saat menjalani proses

persalinan. Dalam hal ini kepuasan pasien pada saat persalinan juga masih

tergolong rendah banyak pasien yang merasa belum diberikan pelayanan

secara optimal (Sidqi, 2012).


Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 2-3

April 2013 terdapat 634 persalinan pada tahun 2012 sedangkan hasil

2
wawancara peneliti dengan pasien terhadap 2 pasien Vip, 6 pasien kelas III,

terdapat beberapa keluhan yaitu pada pasien kelas III mengenai kebersihan

ruangan dan minimnya sarana.

Hasil beberapa survei menunjukkan bahwa kepuasan pasien dan

keluarga dalam pelayanan persalinan merupakan parameter yang dapat

digunakan menentukan mutu pelayanan yang baik. Hal ini dapat diketahui

oleh berbagai upaya seperti wawancara, kotak saran, survey atau penelitian

terhadap kepuasan pasien (Marpaung, 2009)

Kepuasan pelanggan pengguna jasa pelayanan kesehatan dipengaruhi

oleh beberapa faktor : Ketanggapan (responsiveness) yaitu keinginan para

pegawai atau karyawan membantu konsumen dan memberikan pelayanan

itu dengan tanggap terhadap kebutuhan konsumen, cepat memperhatikan

dan mengatasi kebutuhan-kebutuhan, Empati atau kepedulian (emphaty).

Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik

dan memahami kebutuhan konsumen yang terwujud dalam penuh perhatian

terhadap setiap konsumen, melayani konsumen dengan ramah dan menarik,

memahami aspirasi konsumen, berkomunikasi yang baik dan benar serta

bersikap dengan penuh simpati, Bukti langsung atau beruwujud (tangibles).

Meliputi fasilitas fisik, peralatan pegawai, kebersihan (kesehatan), ruangan

baik teratur rapi, berpakaian rapi dan harmonis, penampilan karyawan atau

peralatannya dan alat komunikasi, jaminan keamanan yang ditunjukan oleh

petugas kesehatan dan keandalan dan keterampilan ( Reabiliti ) petugas

kesehatan dalam memberikan perawatan (Anjaryani,2009).

3
Hubungan antara tenaga medis dengan pasien dapat menjadi

hubungan pertolongan yang berkualitas jika didalamnya terdapat komponen-

komponen kualitas pelayanan yang diberikan dengan maksimal. Pelayanan -

pelayanan yang diberikan pada pasien dapat bervariasi dan kemungkinan

akan dapat mengurangi kecemasan yang dialami oleh pasien dalam

menghadapi proses persalinan. Perhatian yang diberikan dalam setiap situasi

merupakan sebuah cara yang positif untuk menyampaikan kehangatan pada

pasien. Kehangatan tersebut akan dirasakan oleh pasien atau ibu hamil jika

mereka hadir pada saat membutuhkan pertolongan. Hal ini akan

menimbulkan rasa aman yang dapat mengurangi kecemasan, ketakutan dan

kekhawatiran yang diperlukan para ibu hamil dalam menghadapi proses

persalinan.

Sebagai penyedia jasa pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum

Swasta Rumah Sakit Cut Meutia menghadapi persaingan di bidang

pelayanan kesehatan, sehingga penting untuk memberikan kepuasan bagi

pasien yang memanfaatkan pelayanan jasa pelayanan rumah sakit terutama

pelayanan persalinan. Berdasarkan fenomena yang terjadi maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian tentang Gambaran Tingkat Kepuasan

Pasien Terhadap Pelayanan Persalinan di Ruang Kebidanan Rumah Sakit

Umum Cut Meutia PTPN-1 (Persero) Langsa tahun 2013.

1.2 PerumusanMasalah

4
Berdasarkan uraian diatas maka penulis dapat merumuskan masalah

penelitian ini yaitu “Bagaimanakah Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien

Terhadap Pelayanan Persalinan di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Umum Cut

Meutia PTPN-1 (Persero) Langsa tahun 2013“.

1.3 TujuanPenelitian
1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien

Terhadap Pelayanan Persalinan di Ruang Kebidanan Rumah Sakit

Umum Cut Meutia PTPN-1 (Persero) Langsa tahun 2013

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap

Pelayanan Persalinan di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Umum

Cut Meutia PTPN-1 (Persero) Langsa tahun 2013 berdasarkan

dimensi Responsiveness (Ketanggapan)


2. Untuk mengetahui Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap

Pelayanan Persalinan di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Umum

Cut Meutia PTPN-1 (Persero) Langsa tahun 2013 berdasarkan

dimensi Empathy (Empati).


3. Untuk mengetahui Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap

Pelayanan Persalinan di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Umum

Cut Meutia PTPN-1 (Persero) Langsa tahun 2013 berdasarkan

Tangible (Bukti Nyata).


4. Untuk mengetahui Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap

Pelayanan Persalinan di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Umum

5
Cut Meutia PTPN-1 (Persero) Langsa tahun 2013 berdasarkan

Reability (Keterampilan).
5. Untuk mengetahui Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap

Pelayanan Persalinan di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Umum

Cut Meutia PTPN-1 (Persero) Langsa tahun 2013 berdasarkan

Assurance (Jaminan).

1.4 Manfaat Penelitian.


1. Bagi Peneliti
Sebagai pengalaman nyata dalam mengaplikasikan penelitian dan

menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai pelayanan

persalinan
2. Institusi Pendidikan
Sebagai sumber bacaan dan sebagai referensi bagi peneliti yang

akan datang .

3. Bagi Responden
Diharapkan hasil penelitian ini mampu memberikan informasi

terbaru khususnya tentang pelayanan persalinan

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari luasnya permasalahan dan mengingat

terbatasnya biaya, penulis membatasi ruang lingkup penelitian yaitu

hanya membahas tentang Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap

Pelayanan Persalinan di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Umum Cut

Meutia PTPN-1 (Persero) Langsa tahun 2013 dengan variabel yang

diteliti adalah kunjungan, pengetahuan, pendidikan, dukungan keluarga

dan sumber informasi.

6
1.6 Keaslian Penelitian
Sepengetahuan penulis penelitian dengan judul Gambaran Tingkat

Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Persalinan di Ruang Kebidanan

Rumah Sakit Umum Cut Meutia PTPN-1 (Persero) Langsa tahun 2013

belum pernah diteliti sebelumnya di Akademi Kebidanan Harapan Ibu

Langsa namun ada penelitian yang serupa dengan penelitian ini yaitu:
1. Siswojo (2007) faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat

kepuasan pasien bersalin di RSU dr. Kanujoso Djatiwobowo

Balikpapan Kalimantan
2. Hendriani (2006) Tentang Analisis Harapan Dan Kepuasan Pasien

Terhadap Mutu Pelayanan Persalinan Rumah Sakit Panti Wilasa

“Citarum” Semarang Tahun 2006


3. Laksono (2008) Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap

Pelayanan persalinan Di Puskesmas Kabupaten Brebes

7
8

Anda mungkin juga menyukai