STANDAR Direktur RSU Hati Mulia, PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) dr. Hj. Suhartini, Sp. OG
Peresepan adalah proses pengambilan keputusan pengobatan oleh
dokter ke pasien berupa terapi obat dengan memperhatikan PENGERTIAN ketepatan pasien, jenis obat, rute pemberian, dosis, kekuatan sediaan, waktu, dan lama/durasi pengobatan. Sebagai panduan cara peresepan obat high alert yang benar, agar TUJUAN tidak terjadi kesalahan dalam pemberian obat high alert di Rumah Sakit Umum Hati Mulia Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Hati Mulia Nomor: 183/KEP/RSUA /XII/2016 tentang Kebijakan Penerapan KEBIJAKAN Pengelolaan Obat-Obat yang Perlu Kewaspadaan Tinggi di Rumah Sakit Umum Hati Mulia. a. Sebelum penulisan resep 1. Menegakkan diagnosis dan prognosis berdasarkan gejala klinis, data laboratorium, dan pencitraan yang khas dari masing-masing penyakit. 2. Menentukan tujuan pengobatan apakah untuk pencegahan primer/sekunder, simptomatik, preventif, kuratif, rehabilitative atau paliatif. 3. Menentukan pilihan obat berdasarkan tujuan pengobatan dan kondisi klinis/organ pasien tekait farmakodinamik dan farmakokinetik sesuai dengan daftar obat high alert yang ada PROSEDUR di Rumah Sakit Umum Hati Mulia. 4. Melakukan medical reconciliation (penyelarasan obat) sebelum menulis resep. Penyelarasan obat yaitu membandingkan antara daftar obat yang sedang digunakan pasien dan obat yang akan diresepkan untuk mencegah duplikasi obat, terhentinya suatu obat (omissions), atau kesalahan obat lainnya. 5. Memperhatikan kemungkinan adanya kontra indikasi, reaksi alergi obat maupun interaksi obat. 6. Menuliskan terapi obat dalam rekam medik. PERESEPAN OBAT HIGH ALERT No. Dokumen No. Revisi Halaman 2/3 015/SPO/RSUA/XII/2016 00 RSU HATI MULIA
Tgl. Terbit Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSU Hati Mulia, PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) dr. Hj. Suhartini, Sp. OG b. Penulisan resep 1. Menulis resep pada lembar resep. 2. Menulis dengan tulisan yang jelas dan dapat dibaca serta menggunakan istilah dan singkatan yang lazim digunakan. 3. Mengenali obat-obatan yang masuk dalam kategori Look Alike Sound Alik (LASA) untuk menghindari kesalahan pembacaan oleh tenaga kesehatan lain. 4. Memastikan bahwa resep sudah memenuhi kelengkapan suatu resep sebelum dikirim ke farmasi, yaitu: a. Nama pasien b. Tanggal lahir c. Berat Badan pasien (khususnya pasien anak) d. Nomor RM e. Nama dokter f. Tanggal penulisan resep g. Nama ruang pelayanan PROSEDUR h. Memastikan adanya riwayat alergi obat i. Tanda R/ pada setiap sediaan j. Nama obat dan bentuk sediaan k. Jumlah sediaan l. Bila obat berupa racikan dituliskan nama setiap jenis/bahan obat m. Pencampuran beberapa obat dalam satu sediaan tidak dianjurkan, kecuali sediaan dalam bentuk sediaan campuran tersebut telah terbukti efektif dan aman n. Aturan pakai (frekuensi, dosis, dan rute pemberian). Untuk aturan pakai “jika perlu” harus dituliskan dosis maksimal dalam sehari 5. Dalam peresepan obat off label (penggunaan obat yang indikasinya di luar indikasi yang disetujui oleh BPOM), harus berdasarkan panduan pelayanan medik yang telah ditetapkan oleh komite medis. PERESEPAN OBAT HIGH ALERT No. Dokumen No. Revisi Halaman 3/3 015/SPO/RSUA/XII/2016 00 RSU HATI MULIA
Tgl. Terbit Ditetapkan,
STANDAR Direktur RSU Hati Mulia, PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) dr. Hj. Suhartini, Sp. OG
c. Setelah penulisan resep
1. Memeriksa kebenaran obat yang telah diresepkan. 2. Memberikan penjelasan kepada pasien ataupun keluarga pasien oleh petugas farmasi tentang cara penggunaan obat, efek terapi yang diharapkan, dan efek obat yang tidak diharapkan yang mungkin terjadi. 3. Jika terjadi efek samping obat yang tidak diharapkan dan PROSEDUR yang di resepkan oleh dokter IGD maka dokter IGD melaporkan sesuai dengan SPO komunikasi efektif kepada DPJP 4. Jika terjadi perubahan terhadap instruksi pegobatan yang telah diterima oleh apoteker atau asisten apoteker, maka dokter mengganti dengan resep baru. 6. Memastikan bahwa setiap obat yang diresepkan sesuai dengan yang tercantum dalam rekam medis. 1. Instalasi Farmasi UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rawat Inap 3. Dokter umum/DPJP