Anda di halaman 1dari 3

PERESEPAN OBAT HIGH ALERT

No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/3


015/SPO/RSUA/XII/2016
00
RSU HATI MULIA

Tgl. Terbit Ditetapkan,


STANDAR Direktur RSU Hati Mulia,
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Hj. Suhartini, Sp. OG

Peresepan adalah proses pengambilan keputusan pengobatan oleh


dokter ke pasien berupa terapi obat dengan memperhatikan
PENGERTIAN ketepatan pasien, jenis obat, rute pemberian, dosis, kekuatan
sediaan, waktu, dan lama/durasi pengobatan.
Sebagai panduan cara peresepan obat high alert yang benar, agar
TUJUAN tidak terjadi kesalahan dalam pemberian obat high alert di Rumah
Sakit Umum Hati Mulia
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Hati Mulia Nomor:
183/KEP/RSUA /XII/2016 tentang Kebijakan Penerapan
KEBIJAKAN Pengelolaan Obat-Obat yang Perlu Kewaspadaan Tinggi di Rumah
Sakit Umum Hati Mulia.
a. Sebelum penulisan resep
1. Menegakkan diagnosis dan prognosis berdasarkan gejala
klinis, data laboratorium, dan pencitraan yang khas dari
masing-masing penyakit.
2. Menentukan tujuan pengobatan apakah untuk pencegahan
primer/sekunder, simptomatik, preventif, kuratif,
rehabilitative atau paliatif.
3. Menentukan pilihan obat berdasarkan tujuan pengobatan dan
kondisi klinis/organ pasien tekait farmakodinamik dan
farmakokinetik sesuai dengan daftar obat high alert yang ada
PROSEDUR di Rumah Sakit Umum Hati Mulia.
4. Melakukan medical reconciliation (penyelarasan obat)
sebelum menulis resep. Penyelarasan obat yaitu
membandingkan antara daftar obat yang sedang digunakan
pasien dan obat yang akan diresepkan untuk mencegah
duplikasi obat, terhentinya suatu obat (omissions), atau
kesalahan obat lainnya.
5. Memperhatikan kemungkinan adanya kontra indikasi, reaksi
alergi obat maupun interaksi obat.
6. Menuliskan terapi obat dalam rekam medik.
PERESEPAN OBAT HIGH ALERT
No. Dokumen No. Revisi Halaman 2/3
015/SPO/RSUA/XII/2016
00
RSU HATI MULIA

Tgl. Terbit Ditetapkan,


STANDAR Direktur RSU Hati Mulia,
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Hj. Suhartini, Sp. OG
b. Penulisan resep
1. Menulis resep pada lembar resep.
2. Menulis dengan tulisan yang jelas dan dapat dibaca serta
menggunakan istilah dan singkatan yang lazim digunakan.
3. Mengenali obat-obatan yang masuk dalam kategori Look
Alike Sound Alik (LASA) untuk menghindari kesalahan
pembacaan oleh tenaga kesehatan lain.
4. Memastikan bahwa resep sudah memenuhi kelengkapan
suatu resep sebelum dikirim ke farmasi, yaitu:
a. Nama pasien
b. Tanggal lahir
c. Berat Badan pasien (khususnya pasien anak)
d. Nomor RM
e. Nama dokter
f. Tanggal penulisan resep
g. Nama ruang pelayanan
PROSEDUR
h. Memastikan adanya riwayat alergi obat
i. Tanda R/ pada setiap sediaan
j. Nama obat dan bentuk sediaan
k. Jumlah sediaan
l. Bila obat berupa racikan dituliskan nama setiap
jenis/bahan obat
m. Pencampuran beberapa obat dalam satu sediaan tidak
dianjurkan, kecuali sediaan dalam bentuk sediaan
campuran tersebut telah terbukti efektif dan aman
n. Aturan pakai (frekuensi, dosis, dan rute pemberian).
Untuk aturan pakai “jika perlu” harus dituliskan dosis
maksimal dalam sehari
5. Dalam peresepan obat off label (penggunaan obat yang
indikasinya di luar indikasi yang disetujui oleh BPOM),
harus berdasarkan panduan pelayanan medik yang telah
ditetapkan oleh komite medis.
PERESEPAN OBAT HIGH ALERT
No. Dokumen No. Revisi Halaman 3/3
015/SPO/RSUA/XII/2016
00
RSU HATI MULIA

Tgl. Terbit Ditetapkan,


STANDAR Direktur RSU Hati Mulia,
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Hj. Suhartini, Sp. OG

c. Setelah penulisan resep


1. Memeriksa kebenaran obat yang telah diresepkan.
2. Memberikan penjelasan kepada pasien ataupun keluarga
pasien oleh petugas farmasi tentang cara penggunaan obat,
efek terapi yang diharapkan, dan efek obat yang tidak
diharapkan yang mungkin terjadi.
3. Jika terjadi efek samping obat yang tidak diharapkan dan
PROSEDUR yang di resepkan oleh dokter IGD maka dokter IGD
melaporkan sesuai dengan SPO komunikasi efektif kepada
DPJP
4. Jika terjadi perubahan terhadap instruksi pegobatan yang
telah diterima oleh apoteker atau asisten apoteker, maka
dokter mengganti dengan resep baru.
6. Memastikan bahwa setiap obat yang diresepkan sesuai
dengan yang tercantum dalam rekam medis.
1. Instalasi Farmasi
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rawat Inap
3. Dokter umum/DPJP

Anda mungkin juga menyukai