Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Riyantono Anwar
www.BelajarLean.blogspot.com Page 1
Pengantar
Salam Sukses!
Riyantono Anwar
www.BelajarLean.blogspot.com Page 2
Daftar Isi
Pengantar ........................................................................................................................ 2
BAB 1 .......................................................................................... 7
MENGAPA LEAN? .................................................................... 7
Mengapa organisasi membutuhkan Lean ......................................................................... 7
Menentukan arah dan strategi perusahaan dengan HOSHIN KANRI (DIRECTION AND
CONTROL) .................................................................................................................. 22
BAB 2 ....................................................................................... 26
MENCIPTAKAN BUDAYA LEAN DALAM ORGANISASI
................................................................................................... 26
Bagaimana menciptakan budaya ownership (rasa memiliki) terhadap hasil kerja kepada
seluruh karyawan? ......................................................................................................... 26
Pentingnya Control Management dengan melihat langsung ke lapangan: GEMBA
LEADERSHIP .............................................................................................................. 30
KAIZEN PRINCIPLES: Prinsip-prinsip Kaizen sebagai Mindset berpikir budaya
Improvement ................................................................................................................. 35
Bagaimana meningkatkan keterlibatan karyawan dalam improvement sederhana dengan
KAIZEN TEIAN (IDEAS FOR IMPROVEMENT) ...................................................... 41
Bagaimana meningkatkan kecepatan RESPONSE karyawan dengan metode SHORT
INTERVAL CONTROL (SIC) ...................................................................................... 44
BAB 3 ....................................................................................... 48
BUDAYA PERBAIKAN BERKELANJUTAN
(CONTINUOUS IMPROVEMENT) .................................... 48
Bagaimana menciptakan aktivitas kelompok problem solving dengan SMALL GROUP
ACTIVITY.................................................................................................................... 48
Bagaimana membentuk Team yang Efektif: Tips and Trik ............................................ 52
Bagaimana memetakan end-to-end bisnis proses untuk mengidentifikasi opportunity for
improvement dengan VALUE STREAM MAPPING .................................................... 57
www.BelajarLean.blogspot.com Page 3
Bagaimana menjalankan aktivitas Improvement dengan Hasil Cepat melalui KAIZEN
EVENT ......................................................................................................................... 62
BAB 4 ....................................................................................... 68
LEAN TOOLS YANG POWERFUL! .................................... 68
Bagaimana membuat kesalahan mustahil untuk terjadi dalam suatu proses .................... 68
Bagaimana mempercepat waktu proses setup dengan metode SINGLE MINUTE
EXCHANGE OF DIES (SMED) ................................................................................... 78
Bagaimana membuat standardisasi proses kerja untuk menghasilkan produk dengan
standard quality dan quantity dengan STANDARD WORK .......................................... 86
Bagaimana melakukan analisa akar masalah dengan metode WHY WHY ANALYSIS . 90
Bagaimana secara mudah menentukan jumlah optimum manpower dengan teknik LOAD
CHART ......................................................................................................................... 97
Bagaimana mengendalikan jumlah stock/inventory dengan konsep KANBAN ............ 100
Bagaimana membuat schedule produksi yang smooth dan sederhana dengan HEIJUNKA
BOX............................................................................................................................ 109
Bagaimana untuk mengoptimalkan level inventory dengan konsep Lean ..................... 111
BAB 5 .....................................................................................114
MAINTENANCE EXCELLENCE ........................................114
Bagaimana meningkatkan reliability mesin dengan konsep TOTAL PRODUCTIVE
MAINTENANCE (TPM) ............................................................................................ 114
Pentingnya indikator performance OEE (OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS)
.................................................................................................................................... 118
Bagaimana mencegah mesin downtime dengan melibatkan pengguna mesin melalui
AUTONOMOUS MAINTENANCE ........................................................................... 124
Bagaimana membuat sistem maintenance untuk pencegahan unplanned downtime:
PLANNED MAINTENANCE ..................................................................................... 135
Bagaimana meningkatkan skill TPM dengan Training dan Education .......................... 138
BAB 6 .....................................................................................141
KISAH SUKSES IMPLEMENTASI LEAN ........................141
Case Study peningkatan produktivitas di perusahaan konsumer (FMCG) “Apex” ........ 141
www.BelajarLean.blogspot.com Page 4
Case Study implementasi sistem komunikasi SIC (Short Interval Control) di perusahaan
farmasi “Optima” ........................................................................................................ 147
BAB 7 .....................................................................................153
MENCIPTAKAN SUSTAINABILITY ...............................153
Bagaimana membuat program penyegaran Continuous Improvement dalam perusahaan
.................................................................................................................................... 153
Bagaimana menciptakan “Ripple Effect”Continuous Improvement dalam organisasi
dengan konsep YOKOTEN (BEST PRACTICE SHARING) ....................................... 159
Bagaimana menerapkan Lean dalam kehidupan sehari-hari ......................................... 163
www.BelajarLean.blogspot.com Page 5
Buku ini saya persembahkan untuk keluarga tersayang: Lilis, Naia, Aqila
www.BelajarLean.blogspot.com Page 6
BAB 1
MENGAPA LEAN?
www.BelajarLean.blogspot.com Page 7
adalah yang membedakan antara budaya perusahaan
besar dan perusahaan kecil.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 8
Tidak peka terhadap jumlah scrap yang tinggi
dan biaya produksi perusahaan
Tidak ada komunikasi dan koordinasi antar
bagian
Tidak ada motivasi dalam melakukan perbaikan
Terlihat sangat sibuk dalam pekerjaan tapi tidak
paham terhadap target yang menjadi
tanggungjawabnya...
www.BelajarLean.blogspot.com Page 9
Bagaimana mengatasi masalah-masalah diatas?
www.BelajarLean.blogspot.com Page 10
Dari sisi people, ditanamkan value tentang bagaimana
untuk bekerja dengan benar dan effisien. Mindset
penting dalam rangka menghilangkan waste (aktifitas
yang tidak memberi nilai tambah), sehingga setiap
orang memiliki persepsi yang sama tentang pola pikir
yang berorientasi pada effisiensi.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 12
Apa manfaat organisasi yang
mengimplementasikan Lean?
www.BelajarLean.blogspot.com Page 13
Melihat manfaat Lean yang sedemikian dahsyat,
mengapa belum semua perusahaan menerapkan
Lean? Apa kesulitannya?
www.BelajarLean.blogspot.com Page 18
Yang keempat adalah budaya komunikasi.
Lean mengajarkan setiap pemimpin untuk sering turun
ke lapangan, berdiskusi dengan bawahan, melihat
kenyataan di lapangan. Hal ini membangun kedekatan
dan memecah sekat antar level. Sangat memungkinkan
untuk seorang direktur langsung turun ke lapangan
dan melihat langsung keadaan dilapangan. Melihat
hasil scoreboard yang dipasang di produksi dan
melakukan signoff. Hal ini mungkin tampak sederhana,
tetapi betapa besar dampaknya buat operator, karena
secara psikologis hal ini menunjukkan perhatian yang
luar biasa dari atasan tertinggi.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 20
diterapkan adalah hal yang benar dan menuju ke arah
yang benar.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 21
Menentukan arah dan strategi perusahaan
dengan HOSHIN KANRI (DIRECTION AND
CONTROL)
www.BelajarLean.blogspot.com Page 22
dicapai oleh deparment harus sejalan dengan sasaran
perusahaan, dan jika semua key performance indicator di
tingkat department ini tercapai, maka sasaran global juga
akan tercapai. Tujuannya adalah manager dan middle
manager harus melaksanakan fungsinya untuk melakukan
delegasi ke bawah sehingga masing-masing individu
memiliki tanggungjawab lebih dan juga sebagai filosofi
dari respect for people (menghormati orang lain).
Hoshin Kanri
www.BelajarLean.blogspot.com Page 24
Masalah akan dianalisa di level bawah dan di selesaikan.
Jika di level bawah tidak bisa menyelesaikan, maka tugas
atasan membantu mengarahkan dan mengcoaching
sehingga kemampuan bawahan juga ikut meningkat.
Semakin sering proses ini dilaksanakan maka masalah-
masalah kecil bisa diselesaikan di tingkat bawah, maka
atasan dapat berfokus pada pengambilan keputusan dan
menyelesaikan masalah yang lebih besar dan kompleks.
Budaya empowering people inilah yang diinginkan untuk
menjadikan setiap individu dalam organisasi sebagai
penyelesai masalah di area kerjanya sendiri.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 25
BAB 2
www.BelajarLean.blogspot.com Page 26
performance sehingga setiap individu dalam organisasi
mengetahui secara jelas arah dan tujuan dalam lingkup
department, lingkup section, dan bahkan lingkup individu.
Papan Skor
www.BelajarLean.blogspot.com Page 28
mingguan, harian, atau per shift. Semakin pendek interval
yang di gunakan, maka responsivitas akan semakin cepat.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 29
Pentingnya Control Management dengan
melihat langsung ke lapangan: GEMBA
LEADERSHIP
Apa maksudnya?
www.BelajarLean.blogspot.com Page 30
Turun ke lapangan
Tujuan
Setiap aktivitas dalam organisasi harus memiliki kejelasan
tujuan. Disini pemimpin akan melihat apakah aktivitas
dalam proses itu bersifat value added atau bukan. Apakah
aktivitas itu akan merubah bentuk dan fungsi serta
pelanggan bersedia membayarnya. Apakah setiap individu
mengerti dengan jelas apa sasaran yang ingin dicapainya
dalam pekerjaan hariannya. Apakah sasaran yang
dicantumkan relevan dan align dengan tujuan perusahaan,
dan sebagainya.
Problem Solving
Saat gemba pemimpin juga mendeteksi masalah yang
terjadi di lapangan, bisa dengan melihat data yang ada,
www.BelajarLean.blogspot.com Page 32
merasakan kondisi dan kesulitan proses, atau mendengar
langsung masalah dari operator di lapangan. Pendeteksian
masalah adalah langkah awal dalam melakukan
improvement. Setelah masalah terdeteksi maka dilakukan
upaya analisa untuk mencari sumber penyebab masalah.
Disinilah aktivitas problem solving harian akan terjadi. Dan
penyelesaian masalah di lapangan akan jauh lebih efektif
karena langsung melihat kondisi fakta di lapangan.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 33
Sehingga akan digali apa kesulitannya apakah tidak
mengerti, tidak paham, kurang training, sarana tidak
tersedia, kesulitan proses, atau hal lain. Sehingga pilihan
menghukum menjadi alternatif yang paling terakhir.
Budaya respect for people ini juga mendorong orang untuk
tidak menutupi masalah karena mengerti bahwa atasan
tidak hanya menyalahkan tetapi membantu untuk
mencarikan jalan keluarnya.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 34
KAIZEN PRINCIPLES: Prinsip-prinsip Kaizen
sebagai Mindset berpikir budaya
Improvement
www.BelajarLean.blogspot.com Page 35
Continuous Improvement
1. Tidak ada yang terbaik, selalu ada yang lebih baik (there
is no best process, there is always better process)
Pesan utamanya mengajarkan bahwa kita tidak boleh puas
atas keadaan yang sekarang, tidak boleh puas atas
improvement yang dulu kita kerjakan. Disini ditanamkan
bahwa kita harus terus mencari cara baru yang lebih baik
www.BelajarLean.blogspot.com Page 36
dan akan mempermudah dan mempercepat cara kita
bekerja.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 37
Just do It atau Do it now adalah prinsip proaktif. Disini
ditanamkan mindset bahwa perbaikan harus dilaksanakan
segera tanpa harus menunggu. Bahwa setiap individu
bertanggungjawab untuk melaksanakan perbaikan. Jangan
menunggu diperhatikan baru melakukan perbaikan, tapi
langsung proaktif melakukan perbaikan maka kita akan
diperhatikan. Jangan menunggu di motivasi dulu baru
bergerak, tapi langsung bergerak maka kita akan
termotivasi. Kalau anda memiliki ide bagus lakukan. Lebih
baik satu ide bagus yang dikerjakan daripada 100 ide yang
tidak dikerjakan
www.BelajarLean.blogspot.com Page 38
tidak pernah terwujud. Disinilah kaizen menyarankan orang
untuk berani mengambil tindakan perbaikan.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 39
terbanyak adalah sebenarnya untuk mendevelop setiap
individu dalam organisasi dan memberdayakan mereka.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 40
Bagaimana meningkatkan keterlibatan
karyawan dalam improvement sederhana
dengan KAIZEN TEIAN (IDEAS FOR
IMPROVEMENT)
www.BelajarLean.blogspot.com Page 41
Idea
www.BelajarLean.blogspot.com Page 42
4. Mengkonsultasikan dengan superior dari segi teknis
dan kemungkinan resikonya
5. Menuliskan ide perbaikan ke dalam formulir Kaizen
Teian
6. Menyerahkan formulir Kaizen Teian
www.BelajarLean.blogspot.com Page 43
Bagaimana meningkatkan kecepatan
RESPONSE karyawan dengan metode SHORT
INTERVAL CONTROL (SIC)
www.BelajarLean.blogspot.com Page 44
- tidak jelas fungsi dan peran pengambil keputusan
- dan lain-lain
Interval Control
www.BelajarLean.blogspot.com Page 45
Panduan dalam SIC
- mengukur dan memantau output dalam interval lebih
pendek
- mengetahui input proses terhadap output utama
- mengukur output sekunder yang bisa mempengaruhi
output utama
Contoh:
SIC 1 melibatkan operator dan group leader dengan
penekanan pada pendeteksian masalah.
SIC 2 melibatkan supervisor produksi dan fungsi
supportnya dengan penekanan pada analisa masalah dan
penyelesaian masalah.
SIC 3 melibatkan manager produksi dan supporting
manager department dengan penekanan pada penyelesaian
masalah yang tidak bisa diselesaikan di SIC 2 serta pada
fungsi pengambilan keputusan.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 46
SIC 4 adalah formal direct reporting one-on-one dan
mekanisme coaching antara manager sebagai atasan dan
bawahan
SIC 5 melibatkan top management dengan penekanan pada
review indikator performance yang sifatnya high level.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 47
BAB 3
www.BelajarLean.blogspot.com Page 48
Improvement yang umumnya dilakukan oleh team SGA
adalah:
1. Menghilangkan atau menurunkan defect / rework
2. Menyederhanakan atau mempercepat waktu process
3. Menurunkan cost untuk konsumsi direct / indirect
material
4. Menyederhanakan atau mempercepat waktu
changeover
5. Menyederhanakan layout process
6. Menurunkan mesin downtime
7. Menurunkan cost untuk konsumsi energy
8. dan lainnya
www.BelajarLean.blogspot.com Page 49
Problem Solving
www.BelajarLean.blogspot.com Page 50
berbagai perspektif (man, method, material, machine,
etc)
6. Scatter diagram : alat untuk menganalisa hubungan
sebab akibat antar dua variable
7. Grafik dan Control Chart : alat statistic deskriptif yang
memudahkan untuk menganalisa data dan mengetahui
penyebab variasi dari sebuah proses
www.BelajarLean.blogspot.com Page 51
Bagaimana membentuk Team yang Efektif:
Tips and Trik
www.BelajarLean.blogspot.com Page 53
masing-masing’ tapi sebuah team bisa menjadi
sempurna karena terdiri atas berbagai karakter orang
yang berbeda dan menyatukan berbagai macam
kelebihan sehingga saling melengkapi dan menutupi
kekurangan masing-masing. Menurut Belbin, karakter
individu dalam team dibagi dalam 9 tipe yaitu Plant,
Monitor Evaluator, Specialist, Shaper, Implementer,
Finisher, Team Worker, Resource Investigator, and
Coordinator. Setiap tipe adalah kecenderungan peran
alami yang disenangi oleh setiap individu dalam sebuah
team. Dengan mengenali tipe karakter tiap individu
maka seorang pemimpin team dapat menunjuk orang
yang tepat dalam melaksanakan tugas tertentu.
Misalkan menunjuk tugas untuk analisa data kepada
orang bertipe Monitor Evaluator, menunjuk tugas untuk
follow up action pada Shaper, menunjuk tugas untuk
menyelesaikan konflik kepada Team Worker, dsb.
Teamwork
www.BelajarLean.blogspot.com Page 54
3. Memberi arahan dan tujuan yang jelas
Seringkali dalam team terjadi kebingungan yang
dikarenakan ketidakjelasan tujuan yang akan dicapai
oleh team. Maka disini diperlukan komunikasi yang
jelas dan efektif dari pemimpin team kepada anggota
sehingga persepsi akan tujuan menjadi jelas untuk
semua. Adalah penting untuk memecah tujuan dalam
beberapa milestone sehingga keseluruhan project bisa
terpantau. Team pun akan menyadari pencapaian-
pencapaian dalam keseluruhan perjalanan project.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 55
dulu, kemudian serap seluruh informasinya sebelum
mengambil kesimpulan dan mengusulkan sesuatu.
Komunikasi yang efektif juga perlu memperhatikan
perencanaan seperti target audience, apa pesan yang
akan disampaikan, apa tujuan komunikasinya, dan
melalui media apa. Komunikasi yang baik akan
membantu menjaga kerjasama team, saling menghargai
antar anggota, dan meningkatkan partisipasi anggota
team.
6. Peluncuran team
Peluncuran team (kick off) sangat penting karena
bertujuan untuk mendapatkan komitmen dari top
manajemen, mendapatkan dukungan dari semua pihak,
memperlihatkan keseriusan dari anggota team, dan
semua sepakat akan tujuan yang akan dicapai serta
teameline dari project. Peluncuran team yang baik akan
meningkatkan kepercayaan diri serta performance dari
team dalam menyelesaikan project, dan team paham
jika terjadi kendala saat melaksanakan project, maka
akan ada dukungan dari top manajemen yang siap
membantu dalam mengatasi masalah tersebut. Mindset
dari team juga akan fokus saat menyadari bahwa top
manajemen melihat bahwa project yang dikerjakan
menjadi prioritas dan sangat penting buat perusahaan.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 56
Bagaimana memetakan end-to-end bisnis
proses untuk mengidentifikasi opportunity for
improvement dengan VALUE STREAM
MAPPING
www.BelajarLean.blogspot.com Page 57
Value Stream Mapping
www.BelajarLean.blogspot.com Page 58
waktu tunggu yang terlalu lama, dan effisiensi waktu dari
bisnis proses secara keseluruhan. VSM mensyaratkan untuk
memvalidasi data operational secara langsung ke lapangan
(gemba), berdiskusi dengan orang lapangan untuk
memastikan keaktualan data. VSM akan membantu dalam
mengimprove bisnis proses secara menyeluruh dan
menjadikannya sangat efisien.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 61
Bagaimana menjalankan aktivitas
Improvement dengan Hasil Cepat melalui
KAIZEN EVENT
3. Membentuk team
Team disini umumnya terdiri dari 6 – 10 orang
tergantung kebutuhannya. Sebagian anggota team harus
www.BelajarLean.blogspot.com Page 63
berasal dari area kerja lain supaya mendapat ide dan
perspektif yang lebih segar. Team harus focus di kaizen
event ini dan untuk waktu tersebut tidak boleh diganggu
oleh kegiatan aktifitas kerja sehari-hari.
Measurement
www.BelajarLean.blogspot.com Page 64
atau tidak. Akan sangat membantu jika data sudah siap
sebelum kaizen event.
8. Mengecheck hasil
Setelah tindakan perbaikan dilaksanakan maka check
hasilnya. Ada indicator performance yang bisa kita
gunakan untuk melihat apakah hasilnya efektif. Jika
tidak maka lakukan analisa ulang.
9. Standarisasi
Jika hasilnya sudah efektif, maka segera buat
standardnya. Hal ini untuk memastikan bahwa hasil
perbaikannya bersifat sustainable dan konsisten
dijalankan
www.BelajarLean.blogspot.com Page 65
Untuk tindakan yang belum selesai pada masa kaizen
event, lakukan follow up untuk memastikan tindakan
perbaikan sudah diselesaikan. Review hasil performance
untuk memastikan improvementnya sustainable dan
konsisten.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 66
Small group activity (SGA) jika membutuhkan analisa dan
waktu yang lebih lama dalam menyelesaikan masalah, dan
breakthrough improvement (kaikaku) yang memiliki skala
besar dan membutuhkan investasi.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 67
BAB 4
www.BelajarLean.blogspot.com Page 68
Poka Yoke ini pertama kali ditemukan oleh salah satu
founder dari Toyota Production System yaitu Shigeo
Shingo. Pertama kali di umumkan sebagai Baka Yoke yang
artinya Fool Proofing (Anti Bodoh) / Idiot Proofing
maksudnya meskipun proses tersebut di jalankan orang
bodoh sekalipun tidak akan mungkin terjadi salah.
Kemudian istilah ini diganti dengan yang lebih sopan yaitu
Poka Yoke.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 69
USB port
www.BelajarLean.blogspot.com Page 70
Mengapa Penting?
Tujuan dari Poka Yoke adalah untuk mencegah terjadinya
defect. Dalam prinsip Jidoka, jika proses menghasilkan
defect maka team diharuskan untuk melakukan
brainstorming untuk mengatasi masalah tersebut sehingga
defect bisa dicegah terulang kembali. Jidoka mensyaratkan
bahwa kita harus memiliki data defect yang terstratifikasi
(terpilah) sehingga kita tahu persis masalahnya,
mengkuantifikasi masalah, dan melihat apakah tindakan
perbaikan yang dilakukan dapat secara efektif mencegah
masalah tersebut terulang kembali.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 71
penggunaan sensor atau detector error. Istilah lain dari
pendekatan ini adalah warning poka yoke.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 72
memasukkan produk ke dalam jig dengan orientasi yang
salah. Pada proses machining (pembubutan) poka yoke
system dipakai untuk counter berapa unit yang sudah
dibubut untuk menandakan bahwa pada jumlah tertentu
maka operator tahu bahwa tooling sudah worn out (aus)
dan harus diganti sebelum memproduksi barang defect.
Atau penggunaan advance poka yoke dimana operator tidak
mungkin meneruskan proses jika counter sudah mencapai
angka tertentu maka mesin akan berhenti dan hanya bisa
berjalan jika tooling sudah diganti.
SIM card
www.BelajarLean.blogspot.com Page 74
Pipa instalasi facility yang beraneka ragam untuk
chiller water, compressed air, vacuum, nitrogen, gas,
oxygen, di cegah untuk terjadi kesalahan plug dengan
cara membedakan ukuran mulut pipa dan pasangannya
sehingga tidak mungkin salah dalam plugging. Warna
dari pipa juga dibedakan untuk memudahkan operator
dalam mengidentifikasi.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 75
Ruangan office menggunakan sensor infrared yang
mendeteksi keberadaan orang di ruangan tersebut.
Sehingga akan mampu mematikan lampu secara
otomatis jika tidak ada orang di ruangan tersebut. Hal
ini mencegah orang lupa mematikan lampu dan untuk
menghemat energi.
Barcode
www.BelajarLean.blogspot.com Page 76
Tujuh langkah untuk mencegah defect terjadi dengan
pendekatan Poka Yoke:
1. Tentukan defect
2. Identifikasi lokasi di mana defect ditemukan dan
terjadi
3. Rinci prosedur standar dimana defect terjadi
4. Identifikasi kesalahan dan deviasi dari prosedur
standar
5. Selidiki dan analisa akar penyebab dari setiap deviasi
6. Lakukan brainstorming ide-ide untuk menghilangkan
atau mendeteksi deviasi lebih awal
7. Buat, uji, validasi, dan implementasikan alat-alat
mistake proofing
www.BelajarLean.blogspot.com Page 77
Bagaimana mempercepat waktu proses setup
dengan metode SINGLE MINUTE EXCHANGE OF
DIES (SMED)
Definisi
SMED adalah salah satu metode improvement dari Lean
Manufacturing yang digunakan untuk mempercepat waktu
yang dibutuhkan untuk melakukan setup pergantian dari
memproduksi satu jenis produk ke model produk lainnya.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 78
Waktu setup didefinisikan sebagai lama waktu yang
dibutuhkan saat produk baik terakhir selesai sampai
produk baik pertama keluar.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 79
Quick ChangeOver!
Sejarah
Konsep SMED di munculkan di tahun 1960an oleh Shigeo
Shingo sebagai salah satu founder dari Toyota Production
System. Tujuan yang ingin dicapai adalah berusaha untuk
mempercepat waktu setup diproses moulding body mobil.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 80
Umumnya, industri akan meningkatkan waktu operational
produksi dengan cara meningkatkan jumlah lot size,
sehingga jumlah changeover bisa dikurangi. Tetapi hal ini
akan menimbulkan masalah baru, yaitu lot size yang besar
mengakibatkan produksi menjadi tidak fleksibel dan
responsif terhadap perubahan volume order. Efek yang lain
adalah besarnya jumlah lot size akan mengakibatkan
pembengkakan inventori dari produk yang berdampak ke
working capital dan penggunaan space area. Terutama
industri dengan produk yang berdimensi besar misalnya
mobil dan biaya sewa space area pabrik yang mahal, akan
terlihat dampak biaya produksi yang ditimbulkan.
Manfaat SMED
Dari data Shigeo Shingo selama melaksanakan metode
SMED untuk mempercepat waktu setup changeover, hasil
improvement yang dicapai adalah mengurangi waktu setup
www.BelajarLean.blogspot.com Page 81
changeover sampai 97%, Sebuah angka yang fantastis! Dan
dampak positif dari hasil improvement SMED ini bukan
hanya tentang cepatnya waktu changeover, tapi juga
dampak luar biasa lainnya seperti menurunkan lot size yang
artinya juga menurunkan jumlah inventory produksi, yang
juga berarti menurunkan jumlah working capital dan
memperbaiki cash cycle.
Metode Implementasi
Empat langkah utama dalam SMED adalah sebagai berikut:
www.BelajarLean.blogspot.com Page 82
1. Observasi dan dokumentasi langkah-langkah setup
yang sekarang. Memisahkan event internal dan
external setup.
2. Mengkonversikan event internal menjadi event
external.
3. Menjadikan event internal lebih cepat.
4. Hilangkan adjustment internal pada setup
www.BelajarLean.blogspot.com Page 85
Bagaimana membuat standardisasi proses
kerja untuk menghasilkan produk dengan
standard quality dan quantity dengan
STANDARD WORK
www.BelajarLean.blogspot.com Page 86
Standard Work
www.BelajarLean.blogspot.com Page 87
Langkah dalam membuat standard work:
1. tentukan proses yang akan dibuat standard
2. ambil data customer demand dan hitung takt timenya
3. gambar layout dan buat standard work layoutnya
4. tentukan urutan kerja prosesnya dan tentukan waktu
untuk setiap elemen pekerjaan (time study)
5. buat standard work combination nya
www.BelajarLean.blogspot.com Page 88
Standard Work akan terus diimprove dengan kaizen dengan
berfokus pada:
1. perbaikan flow: lay out dan proses balancing
2. mengurangi waktu changeover : SMED
3. mengurangi mesin downtime : TPM
4. meningkatkan quality dengan menghilangkan variasi :
root cause analysis
5. membuat sinyal untuk menghentikan produksi jika ada
abnormality : Andon
6. mencegah terjadinya defect : Poka yoke
www.BelajarLean.blogspot.com Page 89
Bagaimana melakukan analisa akar masalah
dengan metode WHY WHY ANALYSIS
www.BelajarLean.blogspot.com Page 90
Terkadang untuk sampai pada akar masalah bisa pada
pertanyaan kelima atau bahkan bisa lebih atau juga bisa
bahkan kurang tergantung dari tipe masalahnya. Metode
root cause analysis ini cukup mudah dan bisa sampai pada
akar masalahnya, bukan hanya di permukaan saja. Dan
mencegah masalah tersebut terulang lagi.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 91
5. Setelah sampai pada akar masalah, ujilah setiap
jawaban dari yang terbawah apakah jawaban tersebut
akan berdampak pada akibat di level atasnya. Contoh:
apakah kalau ada jadwal rutin maintenance maka akan
mudah buat maintenance untuk melakukan
penggantian komponen secara rutin. Apakah hal
tersebut paling masuk akal dalam menyebabkan
dampak di level atasnya. Apakah ada alternatif
kemungkinan penyebab lainnya?
6. Pada umumnya solusi tidak mengarah pada
menyalahkan ke orang tapi bagaimana cara melakukan
perbaikan sistem atau prosedur
7. Jika akar penyebab sudah diketahui maka segera
implementasikan solusinya
8. Monitor terus performancenya untuk memastikan
bahwa masalah tersebut tidak terulang lagi.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 92
Konsep Automation dalam Lean adalah JIDOKA
(AUTONOMATION)
www.BelajarLean.blogspot.com Page 94
Nah disinilah autonomous yaitu tindakan dari manusia
sebagai operator sangat diperlukan. Manusia meskipun
memiliki kelemahan untuk proses yang mudah dan
berulang dalam hal menginspeksi dan mendeteksi, tapi
memiliki kemampuan yang jauh diatas mesin dalam
hal menanggapi kesalahan, menyikapi masalah baru,
dan kemampuan untuk melakukan koreksi terhadap
permasalahan. Disinilah Jidoka atau Autonomation
masuk, yaitu mengambil kelebihan positif dari mesin
dan kelebihan positif dari manusia secara bersamaan.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 95
Saat terjadi speed yang berlebih maka akan ada
warning atau system yang mengurangi speed, dll.
www.BelajarLean.blogspot.com Page 96
Bagaimana secara mudah menentukan jumlah
optimum manpower dengan teknik LOAD
CHART
www.BelajarLean.blogspot.com Page 97
Load chart memiliki tampilan sebagai berikut:
Load Chart
www.BelajarLean.blogspot.com Page 99
Bagaimana mengendalikan jumlah
stock/inventory dengan konsep KANBAN
Kanban Board
Kanban card
2-bin kanban
Keuntungan Kanban:
Transfer informasi dengan biaya rendah tidak
menggunakan komputer
Response yang cepat terhadap perubahan
Mendelegasikan tanggungjawab ke operator
Mengurangi leadtime
Kelemahan Kanban:
Kurang efektif untuk situasi yang berbagi resources.
Misalkan upstream memproduksi beberapa macam
produk, kemudian permintaan membuat lebih banyak
part diperlukan oleh downstream sehingga harus
menunggu jika sedang memproduksi produk lain.
Buffer diperlukan untuk memastikan downstream
tidak kekurangan pasokan. Dan karena setiap part
perlu kartu sinyal yang berbeda, maka sistem menjadi
lebih kompleks.
Perubahan demand secara mix dan quantity
menyebabkan masalah karena Kanban
mengasumsikan rencana produksi yang repetitif dan
stabil. Kurang pas untuk industri dengan mix dan
volume yang sangat berfluktuatif.
MAINTENANCE EXCELLENCE
Contoh:
Availability = 86.7%
Rate = 93%
Quality = 76.6%
Maka OEE = 86.7% Availability x 93% Rate x 95%
Quality = 76.6%
Machine downtime
6 major loss ini akan terlihat secara jelas dari nilai OEE
untuk masing-masing komponen. Misalkan availabilitynya
rendah, maka improvement di fokuskan untuk
meningkatkan uptime mesin dan mempercepat waktu setup.
Rate improvement berfokus pada menghilangkan mesin
idle karena idle minor stoppages, mesin jalan dengan
kecepatan dibawah kecepatan normal, idle karena ketidak
tersediaan manpower, idle karena ruangan tidak memenuhi
spesifikasi, atau idle karena keterlambatan jadwal (WIP
Contoh:
Waktu Operational = 7 jam
Cycle Time = 5 detik per unit
Output Standard = (7jam x 3600 detik) / 5 detik = 5,040
unit
Output Actual Baik = 3,050 unit
Contoh:
Waktu Operational = 7 jam
Waktu Setup = 30 menit (0.5 jam)
Waktu Downtime = 30 menit (0.5 jam)
Availability = (7 – 0.5 – 0.5) / 7 = 86%
1. Initial Cleaning
Disini operator sudah memiliki ketrampilan untuk
cleaning mesin secara mandiri, meskipun baru pada
permukaan mesin. Kemampuan inspeksi terhadap
kerusakan mesin sudah mulai dibangun pada tahapan
ini. Semakin sering dan konsisten cleaning dilakukan
maka ketrampilan operator akan semakin terasah
dalam mendeteksi abnormality. Tagging sudah
berjalan meskipun baru bersifat kerusakan yang
tampak dari luar
www.BelajarLean.blogspot.com Page 132
2. Menghilangkan sumber penyebab kotoran
Seiring dengan ketrampilan cleaning, maka mulai
timbul analisa untuk mengetahui darimana sumber
kotoran tersebut, sehingga sumber kotoran sudah
mulai dihilangkan sehingga aktivitas cleaning juga
menjadi lebih mudah dan frekuensinya bisa berkurang.
Akses terhadap cleaning dan inspeksi juga dipermudah
sehingga aktivitas perawatan mesin menjadi lebih
ringan
4. Inspeksi umum
Training plan berjalan secara terus menerus, sehingga
pengetahuan dan ketrampilan operator semakin
meningkat. Operator sudah paham mengenai basic
maintenance dengan baik, dan paham alasan dari
setiap aktivitas dan pengaruhnya terhadap mesin dan
produk. Fungsi dari komponen mesin juga sudah
dipahami
5. Inspeksi mandiri
Kelanjutan dari tahapan diatas, pengetahuan dan
ketrampilan semakin meningkat, sehingga operator
mengetahui dengan jelas fungsi dan cara kerja dari
www.BelajarLean.blogspot.com Page 133
komponen elektrik, mechanical, electronics,
pneumatics, dan lainnya. Kemampuan analisa juga
semakin meningkat
7. Perawatan mandiri
Pada tahapan ini peran operator sebagai pengguna
mesin bisa disebut sebagai super operator karena
sudah mampu menjalankan perannya untuk
melaksanakan basic maintenance, memahami fungsi
dan cara kerja mesin, mampu melakukan analisa, dan
mampu melakukan trouble shooting ringan untuk
mengembalikan abnormality ke keadaan standard.
MENCIPTAKAN SUSTAINABILITY
Bagaimana mengaplikasikan?
1. Yokoten/best practice sharing bisa diaplikasikan
dengan membuat project storyboard yang dipasang di
papan informasi/majalah dinding. Project storyboard
tersebut menceritakan metodologi team dalam
www.BelajarLean.blogspot.com Page 161
melakukan penyelesaian masalah sampai hasil dari
project improvementnya.
2. Yokoten juga bisa diaplikasikan dalam bentuk best
practice sharing dalam intranet perusahaan dimana
setiap orang bisa memilih dan membuka topik tersebut
dalam lingkungan intranet perusahaan
3. Yokoten bisa juga dituangkan dalam bentuk
knowledge book yang bisa dibaca untuk manager,
supervisor, engineer, foreman, atau operator
Transportasi:
Seseorang yang berjalan ke beberapa tempat untuk
keperluan mengantar sekolah anak, belanja, pergi ke ATM,
dan mengantar barang yang dilakukan bolak-balik akan
menghasilkan ketidakefisiensian karena transportasi
berlangsung bolak-balik.
Seseorang yang tempat tinggalnya memiliki jarak tempuh
yang jauh ke tempat kerjanya akan menghabiskan biaya
www.BelajarLean.blogspot.com Page 165
tinggi karena transportasi yang jauh dan membuang banyak
sekali waktu. Jika jarak transportasi ini diperpendek atau
dihilangkan maka banyak kerugian biaya yang bisa
dihindari dari aktivitas mubazir ini.
Inventori:
Terkadang seseorang menumpuk banyak sekali persediaan
makanan atau minuman dalam rumahnya melebihi
kebutuhan sebenarnya, sehingga pada masanya akhirnya
makanan atau minuman tersebut menjadi rusak atau tidak
layak konsumsi sehingga harus dibuang. Inventory yang
terlalu banyak juga memakan banyak tempat, sehingga
ruangan menjadi tidak lega, dan menjadi tidak nyaman.
Inventory yang berlebih juga mengakibatkan cash flow bisa
terganggu, karena uang yang dipakai untuk membeli barang
tersebut bisa dialokasikan ke hal yang lain yang lebih
mendesak.
Bepergian dengan membawa banyak sekali pakaian
sehingga tas bawaannya menjadi berat, padahal hanya
beberapa pakaian saja yang akan dikenakan.
Membeli dan membawa lebih dari satu handphone padahal
hanya satu HP yang lebih sering dipakai.
Motion:
Gerakan orang yang berlebihan pada titik lokasi yang sama.
Sering di beberapa rumah ditemui orang sampai lama sekali
mencari gunting atau peralatan lainnya sehingga
menimbulkan frustasi. Waktu mencari ini adalah termasuk
hal mubazir yang harus dihilangkan. Kalau orang tersebut
bisa disiplin dalam membuat tempat dan merapikan barang
Waiting:
Aktivitas menunggu yang terjadi saat undangan ternyata
tamu tidak datang tepat waktu sehingga acara tidak bisa
dimulai dan membuat orang yang datang tepat waktu
menjadi menunggu dan membuang waktunya. Masa
menunggu di cucian mobil, menunggu istri selesai belanja,
menunggu anak selesai pelajaran sekolah, dll menjadikan
waktu terbuang sia-sia kalau kita tidak bisa memanfaatkan
waktu menunggu tersebut.
Overprocess:
Melakukan suatu aktivitas secara berlebihan atau berulang-
ulang padahal hasil yang dicapai tidak lebih baik. Misalkan
menuju ke sekolah yang dekat hanya beberapa meter
menggunakan mobil, padahal hal yang sama bisa dicapai
dengan menggunakan sepeda yang lebih ramah lingkungan.
Mencuci baju dengan jumlah air dari banyak sekali ember
yang berlebih padahal dengan jumlah ember yang lebih
sedikit kebersihan yang dihasilkan juga tetap sama.
Mandi menggunakan gayung dengan air yang berlebihan
padahal dengan menggunakan shower bisa lebih
menghemat air dan kebersihan yang dihasilkan sama.
Overproduction:
Membuat sesuatu yang melebihi permintaan pelanggan.
Seorang suami memiliki pelanggan dalam rumah tangga
yaitu istri dan anak. Seorang anak menginginkan mainan
untuk memacu kreativitasnya, tidak harus mahal karena si
www.BelajarLean.blogspot.com Page 167
anak memiliki sifat keingintahuan sehingga suka merusak
mainan. Terkadang sang ayah membelikan mainan dalam
jumlah yang berlebihan dan harganya mahal. Kepuasan atas
mainan yang ditimbulkan kepada sang anak tetap sama
meskipun sang ayah memberinya dalam jumlah yang
banyak dan harga yang lebih mahal.
Workplace Organization 5S
Ini hal yang paling fundamental dalam Lean. Seringkali
kita melihat rumah yang penuh sesak oleh jumlah barang
yang terlalu banyak, lemari penuh sesak dengan pakaian,
ruangan penuh sesak dengan furniture, meja penuh sesak
dengan majalah dan koran usang, dan sebagainya. Gunting
yang sering hilang, peralatan yang sulit dicari.
RIYANTONO ANWAR
Riyantono Anwar
081905397685
Email: riyantono.anwar@gmail.com