Anda di halaman 1dari 2

1 KAPITA SELECTA ( ETIKA PROFESI & KEWIRAUSAHAAN )

Secara umum, rumah adalah bangunan tempat tinggal. Bagi saya sendiri, rumah adalah
tempat kita bisa pulang untuk berjumpa orang tersayang yang menyayangi kita. Orang – orang
tersayang yang juga menyayangi kita adalah orang tua kita, kakak adik kita, serta keluarga kita
yang lain.

Rumah ada beragam jenisnya. Kita dapat mengelompokkan rumah berdasarkan


ukurannya, bahan dasar, masa pemakaiannya, dan letaknya. Berdasarkan ukurannya, terdapat
rumah yang sangat besar, hingga memiliki puluhan toilet di satu rumah, tapi ada juga yang
dalam satu rumah tidak ada satupun toilet. Ada rumah yang punya kolam renang puluhan
hektar, namun ada juga rumah yang keseluruhannya sering menjadi kolam akibat banjir. Selain
itu, ada juga rumah kecil yang ukurannya sama dengan ukuran satu kamar tidur rumah besar.

Berdasarkan bahan dasar yang digunakan, sekarang sudah sangat beragam, ada yang
berbahan dasar batu bata dengan semen, yang nantinya akan dicat dengan warna yang mereka
inginkan. Ada juga yang menggunakan batako. Tapi, sekarang sudah jarang rumah yang
menggunakan bahan dasar kayu dan batu.

Berdasarkan masa pemakaian atau waktu penggunaan, rumah dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu rumah permanen dan non-permanen. Rumah permanen artinya rumah tersebut
dibangun untuk digunakan dalam jangka waktu panjang, artinya akan digunakan selama
bertahun-tahun. Biasanya, rumah permanen terbuat dari bahan dasar bata, batako, dan batu.
Sedangkan rumah non-permanen yang biasa disebut rumah sementara artinya rumah tersebut
digunakan dalam jangka waktu pendek, atau seperti namanya dalam jangka waktu sementara,
dari beberapa hari hingga beberapa bulan. Contoh rumah sementara adalah rumah susun
sementara untuk korban bencana, serta tenda yang digunakan apabila pergi berkemah atau
mendaki gunung. Selain itu, apabila kita ingin menginap sementara kita juga dapat menempati
rumah kost, hotel, dan apartemen.

Rumah juga dapat dibedakan berdasarkan letak rumah tersebut, ada yang bertempat di
kota ada juga yang didesa. Ada yang dikaki gunung, ada juga yang ditepi pantai. Rumah-rumah
tersebut juga biasanya memiliki karakteristik atau ciri khas masing-masing, seperti rumah di
tepi pantai biasanya menggunakan gendeng untuk menahan panas, sedangkan rumah di daerah
pegunungan biasanya menggunakan seng sebagai atap agar dapat menyimpan panas lebih
lama.

Rumah yang nyaman tidak harus rumah yang besar. Karena sekarang ada banyak rumah
yang terlihat mewah dan besar dari luar, tapi orang yang menempatinya seperti tersiksa atau
terpenjara karena kurangnya rasa kekeluargaan dan kebersamaan dalam suatu keluarga. Hal ini
dapat disebabkan oleh penggunaan teknologi setiap anggota keluarga, serta disebabkan

DEDY SUHENDAR ; 5201130115


2 KAPITA SELECTA ( ETIKA PROFESI & KEWIRAUSAHAAN )

masing-masing anggota keluarga sibuk sendiri dengan urusannya. Seperti ayah yang sibuk
bekerja, ibu yang sibuk memikirkan organisasi PKK atau arisan, serta anak yang sibuk belajar
dan mengerjakan tugas sekolahnya, terlebih sekarang dilaksanakan Full Day School, atau
sekolah sehari penuh yang semakin membuat sibuk siswa.

Kita dapat melakukan banyak hal di rumah kita sendiri. Saat kecil, kita menghabiskan
waktu paling banyak di rumah, bermain dengan orang tua, bermain dengan saudara, belajar,
tidur, makan, dan akitvitas lainnya di rumah kita sendiri. Setelah remaja atau dewasa, waktu
kita di rumah mulai berkurang, kita mulai menyibukkan diri di sekolah atau kantor masing –
masing, hingga nantinya setelah dewasa dan berkeluarga, kita akan menempati rumah kita
sendiri.

Rumah memiliki banyak manfaat. Manfaat utamanya adalah sebagai tempat tinggal
kita. Tapi tak hanya itu, di Rumah kita bisa mendapatkan rasa kekeluargaan dan kebersamaan
bersama anggota keluarga. Selain itu, kita juga mendapatkan pendidikan yang disebut
pendidikan informal, yang berisi pendidikan tata karma, sopan santun, cara berbicara yang
baik, dan sebagainya yang seharusnya diajarkan dan dilakukan oleh seluruh anggota keluarga,
terutama orang tua.

Ketika saya kecil, rumah adalah tempat tujuan saya untuk pulang ketika saya lelah
bermain, dimana disana ada orang tua dan adik-adik saya. Ketika hujan lebat turun dan cuaca
sangat dingin, saya selalu berusaha menerobos hujan untuk pulang kerumah karena saya tahu
di rumah saya akan mendapatkan kehangatan. Ketika lapar dan haus menghampiri saya, rumah
adalah tujuan saya, karena saya yakin di rumahlah saya akan di kenyangkan, dan dahaga saya
di puaskan. Ketika jatuh dan terluka, atau di sakiti, rumah adalah tujuan saya, karena selalu
tersedia pengobatan untuk luka badan maupun hati saya, dari orang-orang yang saya sayangi.

Setiap manusia merindukan rumah, tempat dimana mereka akan pulang, tempat dimana
orang-orang yang mereka sayangi berada. Karena jika kita mau jujur, rumah bukanlah tempat
/ bangunan yang terbuat dari bahan-bahan yang ada di sekeliling kita. Rumah yang kita
rindukan adalah rumah yang dibangun oleh cinta dan kasih sayang dari orang-orang di
sekeliling kita, apakah itu sahabat, saudara, kekasih, suami, istri, anak, adik, kakak, maupun
orang tua kita. Rumah yang kita rindukan adalah bangunan yang dibangun di dalam hati kita.

DEDY SUHENDAR ; 5201130115

Anda mungkin juga menyukai