Anda di halaman 1dari 20

1

LAPORAN

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS)


DIRUANG KENARI RUMAH SAKIT JJIWA MENUR
SURABAYA

Oleh Kelompok III:

1. ARI RISTIANTI
2. IKE BETTY SORAYA
3. FERI AYU L
4. APRISTA TRIYAS K
5. ARIF PRATAMA W
6. IRYATI N. I
7. ZULVI VIAN K

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULKTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI
TAHUN 2018
2

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Klien yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa umumnya disertai oleh banyak
keluhan. Misalnya tidak dapat diatur di rumah, diam saja tidak mau mandi,
keluyuran mengganggu orang lain dan sebagainya. Setelah dirawat di rumah sakit
jiwa hal yang sama masih terjauh seperti klien banyak diam, menyendiri tanpa
ada kegiatan, hari-hari perawatan dilalui dengan makan, minum obat dan tidur.
Setiap individu mempunyai potensi untuk terlibat dalam hubungan sosial
pada berbagai tingkat hubungan yaitu dari hubungan intim, biasa sampai
hubungan saling ketergantungan. Keintiman dan saling ketergantungan dalam
menghadapi dan mengatasi berbagai kebutuhan setiap hari. Individu tidak akan
mampu memenuhi kebutuhan dengan lingkungan sosial.
Kepuasan berhubungan dapat dicapai jika individu dapat terlibat secara
aktif dalam hubungan disertai dengan respon lingkungan akan meningkatkan rasa
memiliki, kerja sama, hubungan, imbal balik yang sinkron (Struat & Sundeen,
1995).
Pada dasarnya kemampuan hubungan sosial berkembang sesuai dengan
proses tumbuh kembang individu mulai dari bayi sampai dewasa lanjut. Untuk
mengembangkan hubungan sosial yang positif setiap tugas pengembangan
pandang daur kehidupan diharapkan dilalui dengan sukses.
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu tindakan keperawatan
untuk klien gangguan jiwa. Terapi ini adalah terapi yang pelaksanaannya
merupakan tanggung jawab penuh dari seorang perawat. Oleh karena itu seorang
perawat khususnya perawat jiwa haruslah mampu melakukan terapi aktivitas
kelompok secara cepat dan benar. Untuk mencapai hal tersebut diatas perlu dibuat
suatu pedoman ppelaksanaan terapi aktivitas kelompok, salah satunya adalah
Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisai (TAKS).
3

1.2 TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien mampu meningkatkan hubungan interpersonal antar orang lain
dalam suatu kelompok
2. Tujuan Khusus
 Klien mampu mengidentifikasi dan mengklasifikasi stimulus
eksternal yang diberikan melalui gambar
 Klien mampu menyebutkan identitas dirinya
 Klien mampu menyebutkan identitas klien lain
 Klien mampu berespon terhadap klien lain dengan mendengarkan
klien lain yang sedang berbicara
 Klien mampu memberikan tanggapan pada pertanyaan yang diajukan
 Klien mampu menterjemahkan perintah sesuai dengan permainan
 Klien mampu mengikuti aturan main yang ditetapkan
 Klien mampu mengemukakan pendapat mengenai terapi aktifitas
kelompok yang dilakukan
1.3 KARAKTERISTIK
Berdasarkan latar belakang dan tujuan tersebut diatas maka karakteristik
klien yang akan diberikan dalam terapi aktivitas kelompok ini adalah klien
dengan masalah menarik diri.
4

BAB 2
TINJAUAN TEORI
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS)

2.1 Definisi
Terapi Aktivitas Kelompok Sosial (TAKS) adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial
2.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien mampu meningkatkan hubungan interpersonal antar orang lain
dalam suatu kelompok
2. Tujuan umum TAKS, yaitu klieandapat meningkatkan hubungan social
dalam kelompok secara bertahap. Sementara, tujuan khusus adalah :
 Klien mampu memperkenalkan diri;
 Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok;
 Klien mampu bercakap – cakapdengan anggota kelompok;
 Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topic percakapan;
 Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi
pada orang lain;
 Klien mampu bekerjasama dalam permainan sosialisasi kelompok;
 Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan
TAKS yang telah dilakukan.
2.3 Aktivitas dan indikasi
Aktivitas TAKS dilakukan tujuh sesi yang melatih kemampuan sosialisasi
klien. Klien yang mempunyai indikasi TAKS adalah klien dengan gangguan
hubungan sosial berikut :
1. Klien menarik diri yang telah mulai melakukan interaksi sosial
2. Klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon yang sesuai
dengan stimulus
5

2.4 Model Terapi aktivitas Kelompok


1. Focal Confliet Mode
Dikembangkan berdasarkan konflik yang tidak disadari dan berfokus pada
kelompok individu. Tugas Leader adalah membantu kelompok
memahami konflik dan membantu penyelesaian masalah ditanggapi
anggota dan leader mengarahkan alternatif penyelesaian masalah
2. Model komunikasi
Dikembangkan berdasarkan teori dan prinsip komunikasi, bahwa tidak
efektifnya komunikasi akan membawa kelompok menjadi tidak puas.
Tujuan membantu meningkatkan ketrampilan interpersonal dan sosial
anggota kelompok. Tugas leader adalah memfasilitasi komunikasi yang
efektif antar anggota dan mengajarkan pada kelompok bahwa perlu
adanya komunikasi dalam kelompok, anggota bertanggung jawab
terhadap apa yang diucapkan, komunikasi pada semua jenis (verbal, non
verbal, terbuka dan tertutup serta pesan yang disampaikan harus dipahami
orang lain).
3. Model Interpersonal
Tingkah laku (pikiran, perasaan dan tindakan) digambarkan melalui
hubungan interpersonal dalam kelompok. Pada model ini juga
menggambarkan sebab akibat tingkah laku anggota dari tingkah laku
anggota yang lain. Terapist bekerja dengan individu dan kelompok,
anggota belajar dari interaksi antar anggota dan terapis. Melalui proses
ini, tingkah laku atau kesalahan dapat dikoreksi dan dipelajari.
4. Model Psikodarma
Dengan model ini dapat memotivasi anggota kelompok untuk berakting
sesuai dengan peristiwa yang baru terjadi atau peristiwa yang lalu, sesuai
peran yang diperagakan. Anggota diharapkan dapat memainkan peran
sesuai peristiwa yang pernah dialami.
2.5 Metode
1. Kelompok Didaktik
2. Kelompok sesuai Terapeutik
3. Kelompok Inspirasi represif
6

4. Psikodrama
5. Kelompok interaksi bebas
2.6 Tahap-tahap dalam TAKS
Menurut Yalom yang dikutip oleh Stuard & Sundeen, 1995. Fase-fase dalam
terapi aktivitas kelompok sebagai berikut :
1. Fase Kelompok
Dimulai dengan membuat tujuan, merencanakan siapa yang menjadi
leader, anggota, dimana, kapan kegiatan kelompok tersebut dilaksanakan.
Proses evaluasi pada anggota dan kelompok. Menjelaskan sumber-sumber
yang diperlukan kelompok seperti proyektor.
2. Fase Awal
Pada fase ini terdapat 3 kemungkinan tahapan yang terjadi yaitu orentasi,
konflik dan kebersamaan
- Orentasi
Anggota mulai mngembangkan system sosial masing-masing dan
leader mulai menunjukkan rencana terapi dan mengambil kontrak
dengan anggota.
- Konflik
Merupakan masa sulit dalam proses kelompok, anggota mulai
memikirkan siapa yang berkuasa dalam kelompok, bagaimana peran
anggota, tugasnya dan saling ketergantungan yang akan terjadi
- Kebersamaan
Anggota mulai bekerja sama untuk mengatasi masalah, anggota mulai
menemukan siapa dirinya.
3. Fase kerja
Pada tahap ini kelompok sudah menjadi tim. Perasaan positif dan negative
dikoreksi dengan hubungan saling percaya yang telah dibina. Bekerja
sama untuk mencapai tujuanyang telah disepakati, kecemasan menurun,
kelompok lebih stabil dan realistis, mengeksplorasikan lebih jauh sesuai
dengan tujuan dan tugas kelompok. Dan penyelesaian masalah yang
kreatif
7

4. Fase Terminasi
Ada dua jenis terminasi (Akhir dan sementara). Anggota kelompok
mungkin mengalami terminasi premature, tidak sukses atau sukses.
2.7 Peran peerawat dalam terapi aktivitas kelompok
1. Mempersiapakan program terapi aktivitas kelompok
2. Sebagai leader dan co leader
3. Sebagai fasilitator
4. Sebagai observer
5. Mengatasi masalah yang timbul pada saat pelaksanaan
2.8 Uraian Struktur Kelompok
1. Hari/ Tanggal : Selasa / 6 Maret 2018
2. Tempat : Ruang Kenari
3. Waktu : 10.00 Wib
4. Lama Kegiatan : 35 menit
- Perkenalan dan pengarahan : 5 menit
- Role Play : 5 menit
- Permainan dan diskusi : 5 menit
- Evaluasi : 5 menit
- Penutup : 5 menit
5. Jumlah Peserta : 10 Orang
6. Perilaku yang diharapkan dari kelompok
- Klien dapat melakukan permainan
- Klien dapat memperkenalkan dirinya (nama, usia, asal)
- Klien dapat memberikan pendapat atau komentar dari permainan
- Klien dapat berperan aktif dalam kelompok dengan cara
mengungkapkan pengalaman, hobi dan aspek positif atau kemampuan
yang dimilikinya dan memberikan dukungan pada klien lain
- Klien dapat mengontrol emosinya selama kegiatan berlangsung
- Klien tidak meninggalkan kelompok pada saat permainan
2.9 Metode dan Media
Metode : dinamika kelompok, diskusi, Tanya jawab serta bermain peran
Media : Buku tulis, spidol, tipe recorder beserta kasetnya dan balon
8

2.10 Pengorganisasian
Petugas
Waktu Jenis Leader Co Fasilitator Fasilitator Fasilitator Fasilitator Observer
leader 1 2 3 4
TAKS Ari Aprista Feri Zulvi Ike Arif Irma
1
TAKS Arif Zulvi Irma ike Ari Aprista Feri
2
TAKS Zulvi Ike Feri, Feri Aprista Irma Ari
3
TAKS Ike Zulvi Ari , Arif Aprista Irma Feri
4
TAKS Feri Aprista Ike zulvi Ari Irma Arif
5

2.11 Strategi tempat duduk peserta TAKS


Posisi duduk peserta TAKS adalah membentuk lingkaran, dimana setiap
mmahasiswa mendampingi 2 orang klien dan 1mahasiswa sebagai leader.

Px Fasilitator 1 Observer
px
px

px
Fasilitator 2 px

Fasilitator 3
Px

px
Leader

px
px

Fasilitator 4
Co Leader px px px
9

2.12 Uraian pembagian Tugas


1. Leader
a. Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas
kelompok sebelum kegiatan dimulai
b. Memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya
c. Memimpin TAKS dengan baik dan tertib
d. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
2. Co Leader
a. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas
klien
b. Mengingatkan leader jika leader menyimpang
3. Fasilitator
a. Memfasilitatori klien yang kurang aktif
b. Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan
4. Observer
a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan
berlangsung
c. Mengatur alur permainan (Menghidupkan dan mematikan tipr
recorder)
2.13 Proses Pelaksanaan
1. Perkenalan dan pengarahan
a) Mempersiapkan lingkungan (suasana tenang dan nyaman)
b) Mempersiapkan tempat: Pengaturan posisi tempat duduk, leader
berdiri di depan dan berkomunikasi dengan seluruh anggota
kelompok
c) Mempersiapkan anggota kelompok
2.Pembukaan
a. Leader memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama, asal, dan
tempat tinggal
b. Leader menjelaskan tujuan TAKS
10

c. Leader menjelaskan peraturan kegiatan dalam kelompok antara lain :


jika klien ingin ke kamar mandi atau toiletharus minta ijin kepada
leader jika ingin menjawab pertanyaan klien diminta untuk
mengacungkan tangan dan diharapkan klien mengikuti kegiatan dari
awal sampai akhir
3. Role Play
Permintaan dimulai dengan bermain peran oleh fasilitator sesuai petunjuk
leader selama 5 menit. Setelah itu observer menghidupkan tape recorder
dan memulai permainan, semua fasilitator duduk di kursi. Selama music
masih berbunyi para fasitator mengedarkan bola dari fasilitator
berikutnya.
4. Permainan
Klien diminta untuk mengambil tempat duduk dikursi yang disediakan.
Selanjutnya bermain sesuai role play selanjutnya
5. Evaluasi
a. Klien dapat mengungkapkan perasaan setelah melakukan permainan
b. Klien dapat menyebutkan keuntungan dari permainan tersebut
c. Klien dapat mengungkapkan usul atau pendapat kegiatan bermain
6. Penutup
a. Leader menyampaikan apa yang telah dicapai anggota kelompok
setelah mengikuti permainan
b. Perawat memberikan reinformasi positif pada setiap klien yang
mengikuti permainan
2.14 Antisipasi masalah
a. Klien yang tidajk aktif saat aktivitas kelompok penanganannya adalah
dengan memberikan motivasi oleh vasilitator.
b. Bila klien meninggalkan permainan tanpa ijin, panggil nama
klien,tanyakan alasan klien meninggalkan permainan, berikan motivasi
agar klien kembali mengikuti permainan.
c. Klien lain yang ingin mengikuti permainan, beri penjelasan pada klien
tersebut bahwa permainan ini ditunjukkan pada klien yang terpilih ,
11

katakana pada klien lain tersebut bahwa aka nada waktu khususnya
untuk mereka.
2.15 Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Input
a. Tim berjumlah orang yang terdiri atas 1 leader, 1 co leader, 2
fasilitator dan 1 observer.
b. Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baik.
c. Peralatan tape recorder dan kaset berfungsi dengan baik.
d. Tersedia bola.
e. Tidak ada kesulitan memilih klien yang sesuai dengan criteria dan
karaktristik klien untuk melakukan terapi aktivitas kelompok sosial.
2. Evaluasi Proses
a. Leader menjelaskan aturan main dengan jelas.
b. Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien.
c. Observer menempatkn diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat
mengawasi jalannya permainan.
d. 70% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan
aktif dari awal sampai selesai.
3. Evaluasi output
4. Setelah mengadakan terapi aktivitas kelompok sosialisasi dengan 8 klien
yang diamati, hasil yang diharapkan adalah sebagai berikut :
a. 70% klien yang megikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan
aktif dari awal sampai selesai.
b. 70% klien dapat meningkatkan komunikasi non verbal : (begerak,
mengikuti instruksi,ekspresi wajah cerah,berani kontak mata).
c. 70% klien dapat meningkatkan komunikasi verbal: (menyapa klien
lain/ perawat,mengungkapkan perasaan dengan perawat).
d. 70% klien dapat meningkatkan kemampuan akan kegiatan kelompok
(mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai). .
2.16 Penutup
Demikian proposal ini kami buat atas perhatian dan kerja sama kami
ucapkan terma kasih.
12

SESI 1 : TAKS
MEMPERKENALKAN DIRI

A.Tujuan
Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan : nama lengkap, nama
panggilan, asal, dan hobi.
B.Setting
1. Klien dapat terapis duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
C.Alat :
1. Tape recorder
2. Kaset : “ marilah kemari “ ( Titiek Puspa )
3. Bola tenis
4. Buku catatan dan pulpen
5. Jadwal kegiatan klien
D.Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran / similasi
E.Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu isolasi sosial : menarik diri
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan :
a. Memberi salam terapeutik : Salam dari terapis
b. Evaluasi / validasi : Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri
2. Menjelaskan aturan main berikut
13

- Jika ada peserta yang akan meninggalakan kelompok, harus


meminta ijin kepada terapis
- Lama kegiatan 45 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap kerja
a. Jelaskan kegiatan, yaitu kaset pada tape recorder akan dihidupkan serta
bola diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam ( yaitu kearah kiri )
dan pada saat tape dimatikan maka anggota kelompok yang memegang
bola memperkenalkan dirinya.
b. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis berlawanan
dengan arah jarum jam
c. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk menyebutkan : salam, nama lengkap, nama
panggilan, hobi, dan asal, dimulai oleh terapis sebagai contoh.
d. Tulis nama panggilan pada kertas/ papan nama dan tempel/ pakai.
e. Ulang b, c dan d sampai semua anggota mendapat giliran
f. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi
tepuk tangan
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
1. Menganjurkan tiap anggota kelompokmelatih memperkenalkan diri
kepada orang lain di kehidupan sehari – hari.
c. Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan harian
klien
d. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan anggota
kelompok
2. Menyepakati waktu dan tempat
14

F.Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja untuk menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS Sesi
1, dievaluasi kemampuan klien dalam memperkenalkan diri secara verbal dan
nonverbal dengan menggunakan formulir evaluasi berikut
15

SESI 1 : TAKS
KEMAMPUAN MEMPERKENALKAN DIRI

a. Kemampuan verbal
Nama klien
Aspek
N
yang
o
dinilai

Menyebut
1
kan nama
.
lengkap
Menyebut
2
kan nama
.
panggilan
3 Menyebut
. kan asal
4 Menyebut
. kan hobi
Jumlah

b. Kemampuan nonverbal
Nama klien

N Aspek yang
o dinilai

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan
bahasa tubuh
yang sesuai
4. Mengikuti
kegiatan dari
awal sampai
akhir
Jumlah

Petunjuk :
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS
16

2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda √ jika
ditemukan pada klien atau tanda × jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu, dan jika nilai
0, 1, atau 2 klien belum mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti sesi 1 TAKS, klien
mampu memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal,dianjurkan klien
memperkenalkan diri pada klien lain di ruang rawat ( buat jadwal )
EVALUASI
S:

O:

A:

P :
17

SESI 2 : TAKS
KEMAMPUAN BERKENALAN

Hari/tanggal :jum’at / 16 Februari 2018


Ruangan : Mawar
Jam : 09.30 WIB

Pelaksana
Leader : Ayuk
Co Leader : Ari
Observer : Erviana
Fasilitator : Ayat Dan Ike

a. Kemampuan verbal
Nama klien
Aspek
N
Fatimatus
Sulkhatin
Uswatun

Nafsiah
yang

Marseh
Sugiati

Sutarti
Siti K

Tahta
Silvy
Devi

Anis
Yuli

Fitri
Puji

O
Sri

dinilai

1 Menyebut
. kan nama
lengkap
2 Menyebut
. kan nama
panggilan
3 Menyebut
. kan asal
4 Menyebut
. kan hobi
5 Menanyak
. an nama
lengkap
6 Menyanya
kan nama
panggilan
7 Menanyak
an nama
asal
8 Menanyak
an hobi
Jumlah
18

b. Kemampuan nonverbal
Nama klien
Aspek
N

Fatimatus
Sulkhatin
Uswatun
yang

Nafsiah

Marseh
Sugiati

Sutarti
Siti K

Tahta
Silvy
Devi

Anis
Yuli

Fitri
Puji
o
Sri
dinilai

1 Kontak
. mata
2 Duduk
. tegak
3 Mengguna
. kan
bahasa
tubuh
yang
benar
4 Mengikuti
. kegiatan
dari awal
sampai
akhir
Jumlah

Evaluasi
S ; px mengatakan senang dengan acara ini
O : px kooperatif, ada 1 orang yang gagal yaitu bu fatimatuz
A : Sesi 2 berhasil
P : Lanjutkan TAK sesi 3
19

DAFTAR PUSTAKA

Herawaty, Netty. 2005 Materi Kuliah Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta : FIK

Gail Wiscart Stuar, Sandra J. Sundeen. 2006. Buku Saku keperawatan Jiwa, Edisi
3. Jakarta : EGC

Keliat, Budiana. 2005. Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC

Towsend, Marry, C. 2005 Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri.


Jakarta :EGC
20

Anda mungkin juga menyukai