DIUSULKAN OLEH :
Nama Mahasiswa/i :
1. Didik Darmanto (15310354)
2. Moh. Suyanto (15310349)
3. Nur Dwi Devitasari R (15310313)
4. Elsa Fitria Murdani (15310438)
5. Nurul Masyitah (15310399)
6. Rismawati Mega (15310343)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesehatan yang di
berikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan yang kami
harapkan.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen matakuliah Akuntansi Sektor
Publik atas bimbingan beliau kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Dalam makalah yang berjudul A ini, kami membahas beberapa hal tentang anggaran
yaitu definisi anggaran sektor publik, fungsi anggaran, jenis anggaran, proses penyusunan
anggaran, prinsip – prinsip pokok dalam siklus anggaran, dan pendekatan penyusunan
anggaran sektor publik.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
kami sangat terbuka terhadap kritik dan saran demi perbaikan dimasa depan. Akhirnya, kami
berharap semoga makalah ini berguna bagi para pengajar, mahasiswa, dan pembaca pada
umumnya.
Judul
Kata Pengantar ....................................................................................................................
Daftar Isi ...............................................................................................................................
Pndahuluan:
Pembahasan:
2.1. Anggaran Sektor Publik ........................................................................................................2
2.2. Fungsi Anggaaran Sektor Publik ........................................................................................... 3
2.3. Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik .....................................................................................5
2.3. Proses Penyusunan Anggaran Publik.....................................................................................6
2.4. Prinsip – prinsip Anggaran Sektor Publik .............................................................................6
2.5. Pendekatan Anggaran Sektor Publik .....................................................................................7
Penutup:
3.1. Kesimpulan............................................................................................................................ 13
3.2. Saran ............................................................................................................................... 13
Daftar Pustaka .....................................................................................................................14
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadi instrumen
kebijakan multifungsi yang digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Hal
tersebut tercermin pada komposisi dan besarnya anggaran secara langsung merefleksikan arah
dan tujuan pelayanan masyarakat yang diharapkan.
Sebagai sebuah sistem, perencanaan anggaran sektor publik juga telah mengalami
banyak perkembangan. Sistem perencanaan anggaran publik berkembang dan berubah sesuai
dengan dinamika perkembangan tuntutan yang muncul di masyarakat.Anggaran juga
merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan sosial ekonomi, menjamin
kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Anggaran diperlukan untuk
meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab terhadap rakyat. dalam hal ini
anggaran publik merupakan instrumen pelaksanaan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga
publik yang ada.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah :
1.Menjelaskan definisi anggaran sektor publik
2. Menjelaskan fungsi anggaran
3. menjelaskan jenis-jenis anggaran sektor publik
4. Menjelaskan proses penyusunan anggaran sektor publik
5. menjelaskan prinsip-prinsip pokok dalam siklus anggaran
6. Menjelaskan pendekatan anggaran sektor publik
C. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan penganggaran sektor publik
2. Mengetahui konsep yang terdapat dalam penganggaran sektor publik
3. Mengetahui tentang fungsi, tujuan, jenis, tujuan serta siklus penganggaran sektor publik
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Anggaran Sektor Publik
Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang akan dicapai
oleh suatu organisasi dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam ukuran moneter.
Dalam organisasi sektor publik anggaran merupakan instrumen akuntabilitas atas
pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai oleh uang
publik. Anggaran Sektor Publik juga merupakan perencanaan finansial tentang
perkiraan pengeluaran dan penerimaan yang diharapkan akan terjadi di masa
mendatang dengan melihat data yang diperoleh dari masa lalu sebagai acuan penetapan
anggaran.Penganggaran dalam organisasi sektor publik merupakan aktivitas yang
penting karena berkaitan dengan proses penentuan alokasi dana untuk setiap program
maupun aktivitas.
Tiga aspek yang harus tercakup dalam anggaran sektor publik meliputi :
1. Aspek Perencanaan
2. Aspek Pengendalian
3. Aspek Akuntabilitas Publik
Secara rinci, anggaran sektor publik berisi tentang besarnya belanja yang harus
dikeluarkan untuk membiayai program dan aktivitas yang direncanakan serta cara
untuk medapatkan dana untuk membiayai program dan aktivitas tersebut.
Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat kebutuhan
masyarakat, seperti listrik, air bersih, kualitas kesehatan, pendidikan, dan sebagainya
agar terjamin secara layak .Merefleksikan perubahan prioritas kebutuhan dan kegiatan
masyarakat. Menentukan penerimaan dan pengeluaran departemen-departemen
pemerintah, pemerintah provinsi atau pemerintah daerah. Anggaran sektor publik
penting karena beberapa alasan, yaitu :
1. Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan
ekonomi nasional, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup
masyarakat.
2
2. Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan kegiatan masyarakat yang
tidak terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas.
Anggaran diperlukan karena adanya masalah keterbatasan sumber daya.
3. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung
jawab terhadap rakyat. Dalam hal ini anggaran publik merupakan instrumen
pelaksanaan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga publik yang ada.
B. Fungsi Anggaran
Anggaran dalam akuntansi berada di dalam lingkup akuntansi manajemen.
Mardiasmo ( 2009 ) mengidentifikasi beberapa fungsi anggaran dalam manajemen
sektor publik sebagai berikut :
1. Anggaran sebagai Alat Perencanaan
Anggaran merupakan alat perencanaan manajemen untuk mencapai tujuan organisasi
sehingga organisasi akan mengetahui apa yang harus dilakukan dan ke arah mana
kebijakan akan dibuat. Anggaran sektor publik dibuat untuk merencanakan tindakan
apa yang akan dilakukan oleh pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan, dan berapa
hasil yang diperoleh dari belanja pemerintah tersebut. Anggaran sebagai alat
perencanaan digunkan untuk :
a) Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi
yang diterapkan
b) Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi
serta alternatif pembiayaannya
c) Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun
d) Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi
4
7. Anggaran sebagai Alat Motivasi
Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan stafnya
agar dapat bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan
tujuan organisasi yang ditetapkan. Agar dapat memotivasi pegawai, anggaran
hendaknya bersifat challenging but attainable atau demanding but
achieveable. Maksudnya adalah target anggaran hendaknya jangan terlalu tinggi
sehingga tidak dapat dipenuhi, namun jangan terlalu rendah sehingga terlalu mudah
untuk dicapai.
5
D. Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik
1. Tahap persiapan anggaran.
Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran
pendapatan yang tersedia. Terkait dengan masalah tersebut, yang perlu diperhatikan
adalah sebelum menyetujui taksiran pengeluaran, hendaknya terlebih dahulu
diulakukan penaksiran pendapatan secara lebih akurat. Selain itu, harus disadari adanya
masalah yang cukup berbahaya jika anggaran pendapatan diestimasi pada saat
bersamaan drengan pembuatan keputusan tentang angggaran pengeluaran
2. Tahap ratifikasi
Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang cukup rumit dan
cukup berat. Pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya memiliki managerial skill namun
juga harus mempunyai political skill, salesman ship, dan coalition building yang
memadai. Integritas dan kesioapan mental yang tinggi dari eksekutif sangat penting
dalam tahap ini. Hal tersebut penting karena dalam tahap ini pimpinan eksekutif harus
mempunyai kemampuan untuk menjawab dan memberikan argumentasi
yang rasional atas segala pertanyaan-pertanyaan dan bantahan- bantahan dari pihak
legislatif.
3. Tahap implementasi/pelaksanaan anggaran.
Dalam tahap ini yang paling penting adalah yang harus diperhatikan
oleh manajer keuangan publik adalah dimilikinya sistem (informasi) akuntansi dan
sistem pengendalian manajemen.
4. Tahap pelaporan dan evaluasi.
Tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas. Jika tahap
implementasi telah didukung dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian
manajemen yang baik, maka diharapkan tahap budget reporting and evaluation tidak
akan menemukan banyak masalah.
E. Prinsip-Prinsip Pokok Dalam Siklus Anggaran
Mengingat begitu pentingnya peranan dan fungsi anggaran, di perlukan prinsip-
rinsip yang menjadi pedoman bagi organisasi public atau pemerintah dalam
penyusunannya. Beberapa prinsip tersebut adalah sebagai berikut (Mardiasmo, 2009 :
67 – 68 ) :
1. Otorisasi oleh legislative.
6
Anggaran public harus mendapatkan otorisasi dari legislative sebelum eksekutif
dapat menggunakan anggaran tersebut.
2. Komprehensif / menyeluruh
Anggaran harus menunjukan semua menerimaan dan pengeluaran pemerintah.
Oleh karena itu, adanya dana nonbudgetair pada dasarnya menyalahi prinsip
anggaran yang bersifat komprehensif.
3. Keutuhan anggaran
Semua penerimaan dan mengeluaran pemerintah tercakup dalam dana umum
4. Nondiscretionary uppropriation
Jumlah yang di setujui oleh dewan legislative harus termanfaatkan secara
ekonomis, efisiensi, dan efektif.
5. Periodik
Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat tahunan atau
multitahunan
6. Akurat
Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukan cadangan yang tersembunyi
yang dapat menyebabkan terjadinya pemborosan dan ketidak efisienan anggaran,
serta dapat mengakibatkan munculnya underestimate pendapatan dan oferestimate
pengeluaran.
7. Jelas
Anggaran hendaknya sederhana, dapat di pahami oleh masyarakat, dan tidak
membingungkan.
8. Transparan
Anggaran harus di informasikan kepada masyarakat luas.
8
New public management berfokus pada management sektor public yang
berorientasi pada kinerja bukan pada kebijakan. Oleh karena itu, bagian dari reformasi
dari new public management adalah dengan kemunculannya management berbasis
kinerja.
Fokus management berbasis kinerja adalah pengukuran kinerja organisasi
sektor public yang berorientasi pada pengukuran outcome (hasil), bukan lagi sekedar
pengukuran input atau output saja (mahmudi, 2007). Adapun karakteristik umumnya
sebagai berukit:
1. Komprehensip/komparatif
2. Terintegrasi dan lintas departemen
3. Proses pengambilan keputusan yang rasional
4. Bersifat jangka panjang
5. Spesifikasi tujuan dan pemerigkatan prioritas
6. Analisis total cost dan benevit ( termasuk opportunity cost).
7. Berorientasi pada input, output, dan outcome, bukan sekedar input
8. Adanya pengawasan kinerja
9
c. Mendasarkan anggaran untuk periode yang akan datang pada biaya perunit
standar dikalikan dengan jumlah unit aktivitas yang diperkirakan harus dilakukan
pada periode tersebut.
Penggunaan anggaran dengan pendekatan kinerja memiliki beberapa keunggulan,
antara lain adanya pendelegasian wewenang dalam pengambilan keputusan
merangsang partisipasi dan memotivasi unit kerja, pengalokasian dana secara optimal
dengan didasarkan efisiensi unit kerja, dan menghindari pemborosan.
Namun, anggaran kinerja juga memiliki beberapa kelemahan yaitu:
1. Hanya sedikit dari pemerintah pusat dan daerah yang memiliki staf anggaran atau
akuntansi yang memiliki kemampuan memadai untuk mengidentifikasi unit
pengukuran dan melaksanakan analisis biaya
2. Banyak jasa dana aktivitas pemerintah tidak dapat langsung terukur dalam satuan
unit output atau biaya perunit yang dapat dimengerti dengan mudah.
3. Akun-akun dalam pemerintahan telah secara khusus dibuat dengan dasar
anggaran yang dikeluarkan (cash basis). Hal ini membuat pengumpulan data untuk
keperluan pengukuran kinerja sangat sulit, bahkan kadang kala tidak
memungkinkan.
4. Aktivitas langsung diukur biayanya secara detail dan dilakukannya pengukuran
lainnya tanpa adanya pertimbangan yang memadai apakah aktivitas tersebut perlu
atau tidak
2. Program bugedting
Pendekatan ini menekankan pada efektivitas penyusunan anggaran. Anggaran
disusun berdasarkan pekerjaan atau tugas yang akan di jalankan. Metedo penganggaran
ini menekankan bahwa keputusan penganggaran harus didasarkan pada tujuan-tujuan
atau dari output-output dari aktivitas pemerintahan dari pada input untuk menghasilkan
barang dan jasa pemerintah. Teknologi penganggaran ini tergantung pada metodologi-
metodologi dari program peramalan dan analisis sistem.
3. Zero Based Budgeting (ZBB)
Penyusunan anggaran dengan menggunakan pendekatan zero based budgeting
(ZBB) dapat mengatasi kelemahan pendekatan incrementalism dan line-item karena
anggaran diasumsikan mulai dari nol (zero-based).
10
Line item budget membagi pengeluaran (belanja) kedalam item-item yang rinci
dari belanja pemerintah dan tampak lebih mengutamakan pengendalian biaya dan
meningkatkan efisiensi sehingga menghasilkan disiplin fiskal. Line item budget tidak
menyediakan informasi tentang tujuan program atau pencapaiannya, sehingga tidak
memadai untuk menghubungkan pengeluaran (pemerintah) dengan kinerja public atau
untuk pembuatan pilihan antara lokasi sumber daya alternstif. Dalam penyusunan zero
based budgeting tahun ini, tidak berdasarkan pada tahun lalu, tetapi berdasarkan
kebutuhan saat ini. Keunggulan penggunaan ZBB ini adalah dapat menghasilkan
alokasi sumber daya secara efesien, fokus pada value for money, dan memudahkan
untuk mengidentifikasi terjadinya enefisiensi dan ketidakefektifan biaya. Namun,
seperti pendekatan yang lainnya, ZBB juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu proses
penyusunan anggaran memakan waktu yang lama, terlalu teoritis dan tidak praktis,
membutuhkan biaya yang besar dan menekankan manfaat jangka pendek. Dalam
mengimplementasikan ZBB kadang menimbulkan masalah keprilakuan di dalam
organisasi.
4. Planning, programming, and the budgeting system (PPBS)
Planing, programming, and the budgeting system merupakan suatu anggaran
dimana pengeluaran secara primer dikelompokkan dalam aktivitas-aktivitas yang
didasarkan pada program kerja dan secara skunder didasarkan pada jenis atau karakter
objek dan kinerja. Konsep PPBS merupakan konsep yang memandang bahwa
penyusunan anggaran merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses
perencanaan dan perumusan program kegiatan suatu organisasi PPBS merupakan
upaya sistematis yang memperhatikan integrasi dari perencanaan, pembuatan program,
dan penganggaran. Pada PPBS, sasaran, manfaat, dan tujuan harus diterjemahkan
secara eksplisit sehingga program strategis yang berorientasi pada hasil dapat
diidentifikasi, sehingga akan menghasilkan informasi yang membantu dalam
pengalokasian sumber daya secara efektif. Untuk pengimplementasian PPBS, suatu
organisasi harus mengembangkan kemampuan analisisnya untuk memahami secara
mendalam tujuan organisasi, termasuk kemampuan mengembangkan program beserta
indikator hasil untuk mencapai tujuan.
11
Kelebihan dari PPBS adalah memudahkan dalam pendelegasian tanggung
jawab dari atasan kepada bawahan, dalam jangka panjang dapat mengurangi beban
kerja, dapat memperbaiki kualitas pelayan melalui pendekatan standart biaya dalam
perncanaan program, dan menghilangkan program yang over lapping. Sedangkan
kelemahan PPBS adalah dalam pengimplementasiannya membutuhkan biaya yang
besar, karena sistem anggaran ini membutuhkan sistem informasi yang canggih,
ketersediaan data yang lengkap, adanya sistem pengukuran dan staf yang memiliki
kapabilitas tinggi, sehingga ini mengakibatkan sulitnya sistem untuk
diimplementasikan. Penetapan tujuan dan sasaran yang tidak jelas baik dalam
organisasi atau unit organisasi menambah kompleksitas masalah. Indicator kinerja
sering kali salah merepresentasikan capaian kinerja yang seharusnya. Atau, indicator
kinerja terlalu menyederhanakan ukuran-ukuran kinerja pelayanan sektor public yang
umumnya bersifat multidimensi. Tidak adanya kepastian konsekuensi yang jelas atas
penerapan anggaran berbasis kinerja baik penghargaan bagi pihak yang telah
menunjukkan peningkatan kinerja atau sebaliknya dapat menciderai keseriusan usaha
reformasi anggaran ini. Anggaran berbasis kinerja (ABK) memerlukan ukuran yang
pasti dalam mengukur efesiensi anggaran yaitu analisis standart belanja (ASB) dan
standart pelayanan minimal (SPM). Realitas yang ada bahwa pemerintah provinsi/
kkabupaten/kota di Indonesia, setelah memasuki ke tahun 9 penerapan ABK, masih
belum atau baru menyusun dan menerapkan ASB dan SPM, sehingga pengukuran
efesiensi anggaran belum dapat dilakukan.
12
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa anggaran merupakan
instrumen penting dalam melaksanakan rencana-rencana suatu organisasi untuk melayani
masyarakat dan juga anggaran menjadi suatu tolak ukur dalam melihat kondisi keuangan baik
biaya (pengeluaran) ataupun pendapatan (penerimaan)
2. Saran
Adapun saran dari pembahasan ini adalah semoga penyusunan dari anggaran menjadi
lebih baik lagi sehingga anggaran yang dialokasikan ke sektor-sektor tertentu dapat teralokasi
dengan baik.
.
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Sujarweni, V. Wiratna Akuntansi Sektor Publik, Pustaka Baru Press, Yogyakarta. 2015
2. Halim, Abdul & Kusufi, Muhammad Syam, Akuntansi Sektor Publik:Jakarta: Salemba
Empat, Jakarta. 2014
14
Lampiran:
1. Nama : Eka Istiqomah
Nim : 15310051
Pertanyaan :
Apakah kelebihan dan kekurangan masing – masing pendekatan anggaran tradisional
dan pendekatan anggaran New Publik Managemen?
Jawaban :
Kelebihan Anggaran Tradisional :
Anggaran tradisional disusun atas dasar sifat penerimaan dan pengeluaran,
seperti misalnya pendapatan dari pemerintah atasan, pendapatan dari pajak, atau
pengeluaran untuk gaji, pengeluaran untuk belanja barang, dan sebagainya, bukan
berdasar pada tujuan yang ingin dicapai dengan pengeluaran yang dilakukan.
Kelemahan Anggaran Tradisional :
4. Pemberian sanksi sesuai aturan mesti tetap dijalankan namun dengan sanksi yang
lebih spesifik. Pemda wajib menyampaikan Perda kepada Menteri Keuangan
maksimal tanggal 20 Maret. Bagi yang terlambat, penyaluran Dana Alokasi
Umum (DAU)-nya ditunda 25 persen per bulan. atau Sanksi penghentian
pemberian DAU dirubah dengan sanksi penundaan pembayaran tunjangan pejabat
pemerintah dan anggota DPRD.
Anggaran Modal
Kelebihan : Anggaran tersebut bisa digunakan untuk jarak jangka panjang
kekurangan : untuk pencairannya tidak bisa langsung, karna jumlahnya sudah pasti
dalam jumlah yang besar jadi butuh prosedur-prosedur tertentu untuk pencairannya
4. Nama : Apregi
Nim : 17350517
Pertanyaan :
Jelaskan tahap penyusunan Tahap Pelaporan dan evaluasi dan Tahap
Implemntasi/pelaksanaan anggaran. Kalau tidak dilaksanakan sala satunya,
akibatnya?
Jawaban :
1. Tahap implementasi/pelaksanaan anggaran.
Dalam tahap ini yang paling penting adalah yang harus diperhatikan
oleh manajer keuangan publik adalah dimilikinya sistem (informasi) akuntansi dan
sistem pengendalian manajemen.
2. Tahap pelaporan dan evaluasi.
Tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas. Jika tahap
implementasi telah didukung dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian
manajemen yang baik, maka diharapkan tahap budget reporting and evaluation tidak
akan menemukan banyak masalah.
Akibatnya, tidak bisa berjalan dalam membuat anggaran karena dalam
membuat anggaran harus semua dilaksanakan.
5. Nama : Indri Puspita
Nim : 15310348
Pertanyaan :
Jelaskan Prinsip – prinsip Otoritas oleh legislative berikan contohnya!
Jawaban :
Anggaran public harus mendapatkan otorisasi dari legislative sebelum eksekutif dapat
menggunakan anggaran tersebut.
Contohnya : Misal, di dinas pertanian setelah membuat rencana anggaran untuk tahun
2017 maka anggaran tersebut harus diajukan ke DPR untuk mendapat persetujuan,
sebelum anggaran tersebut di realisasikan.