Anda di halaman 1dari 14

I.

PENDAHULUAN

1.1. LatarBelakang
Arus air laut adalah pergerakan massa air secara vertical dan horizontal sehingga menuju
keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan dunia. Arus
juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan tiupan angin atau
perbedaan densitas atau pergerakan gelombang panjang. Pergerakan arus dipengaruhi oleh
beberapa hal antara lain arah angin, perbedaan tekanan air, perbedaan densitas air, gaya Coriolis
dan arus ekman, topografi dasar laut, arus permukaan, upwelling, dan downwelling.
Dalam perkembangannya, arus selain dapat diramalkan dan dianalisis, saat ini arus juga
dapat dilakukan model untuk mempermudah interpretasinya. Salah satu perangkat lunak yang
dapat digunakan untuk memodelkan arus adalah MIKE 21 yang dikeluarkan oleh DHI. Dalam
software tersebut, terdapat banyak modul yang dapat dimanfaatkan untuk analisis data arus.

1.2. Tujuan
1. Menggunakan Software MIKE 21 dalam membuat gambaran kecepatan arus di
perairan Pelabuhan Tanjung Bonang
2. Mengkaji kecepatan arus dengan Software MIKE 21 di perairan Selat Bali.
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Arus Pasang Surut


Pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air laut
secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari
benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan. Pasang surut dan arus yang
dibangkitkan pasang surut sangat dominan dalam proses sirkulasi massa air di perairan.
Pengetahuan mengenai pasang surut dan pola sirkulasi arus pasang surut di perairan pesisir
dapat memberikan indikasi tentang pergerakan massa air serta kaitannya sebagai faktor yang
dapat mempengaruhi distribusi suatu material di dalam kolom air (Arifin et.al., 2012.)

2.2. Gaya Pembangkit Arus Laut


Arus terjadi karena adanya proses pergerakan massa air menuju kesetimbangan yang
menyebabkan perpindahan horizontal dan vertikal massa air. Gerakan tersebut merupakan
resultan dari Beberapa gaya yang bekerja dan beberapa factor yang mempengaruhinya. Arus
laut (sea current) adalah gerakan massa air laut dari satu tempat ke tempat lain baik secara
vertikal (gerak ke atas) maupun secara horizontal (gerakan ke samping). Contoh-contoh
gerakan itu seperti gaya coriolis, yaitu gaya yang membelok arah arus dari tenaga rotasi bumi.
Pembelokan itu akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara dan mangarah ke kiri di belahan
bumi selatan. Gaya ini yang mengakibatkan adanya aliran gyre yang searah jarum jam (ke
kanan) pada belahan bumi utara dan berlawanan dengan arah jarum jam di belahan bumi
selatan. Perubahan arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh gaya coriolis dikenal dengan
spiral ekman. (Marpaung dan Prayogo, 2014).

2.3. Gaya Pembangkit Pasang Surut


Pasang surut adalah perubahan atau perbedaan permukaan laut yang terjadi secara berulang
dengan periode tertentu karena adanya gerakan dari benda-benda angkasa yaitu rotasi bumi
pada sumbunya, peredaran bulan mengelilingi bumi dan peredaran bulan mengelilingi
matahari. Bulan dan matahari keduanya memberikan gaya gravitasi tarikan terhadap bumi,
dimana gaya tarik bulan yang mempengaruhi pasang surut adalah 2,2 kali lebih besar daripada
gaya tarik matahari. Secara statistik, Bulan menyebabkan hampir 70% efek pasang surut.
Sedangkan matahari memiliki pengaruh sebesar 30% (Steward, 2008).
Gaya-gaya pembangkit pasang surut disebabkan oleh gaya tarik menarik antara bumi,
bulan dan matahari. Bulan memberikan gaya tarik (gravitasi) yang lebih besar dibandingkan
matahari dikarena kan posisi bulan lebih dekat ke bumi, walaupun massa bulan jauh lebih kecil
dari pada matahari. Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan
menghasilkan dua tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan
pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan
dan matahari . Perbedaan vertikal antara pasang tinggi dan pasang rendah disebut rentang
pasang surut (tidal range). Periode pasang surut adalah waktu antara puncak atau lembah
gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya. Periode pasang laut adalah waktu
antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya. Panjang
periode pasang surut bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit (Fadilah, et al,
2014).

2.4.Software MIKE
2.4.1. Modul MIKE
Menurut Danish Hydraulics Institute (2015) modul MIKE terdiri dari :
a. Mike 21 hydrodynamic (HD) module
Merupakan model matematik untuk menghitung perilaku hidrodinamika air
terhadap berbagai macam fungsi gaya, misalnya kondisi angin tertentu dan muka air
yang sudah ditentukan di open model boundaries.
b. Mike 21 Mud Transport
Merupakan modul yang dapat memodelkan laju transpor sedimen, perubahan bed
level yang meliputi pengaruh lingkungan seperti pasang surut, debit, estuary garis
pantai, serta bangunan yang dibuat manusia

c. MIKE 21 SW (spectral wave)


Merupakan modul yang dapat mensimulasi pembangkitan, kehilangan energi dan
transmisi wind-generated waves dan swell di pantai dan lepas pantai. MIKE 21 SW
menggunakan dua persamaan yang berbeda, yaitu:
1. Formulasi directional decoupled parametric
2. Formulasi fully spectral

2.4.2. PersamaanPembangun
a. PersamaanKontinuitas

(DHI Software, 2007).


b. Persamaan Momentum
(DHI Software, 2007).

2.4.3. MIKE 21, Flow Model FM


Flow model FM merupakan modul permodelan yang komprehensif dalam memodelkan
aliran dalam dua dan tiga dimansi. Nama FM pada modul ini mengacu pada Flexible Mesh.
Sistem permodelan dengan modul ini dikembangkan untuk aplikasi di bidang Oseanografi,
Pesisir dan Lingkungan Muara (DHI Software, 2007).

2.5. Perairan Teluk Awur


Perairan Indonesia merupakan perairan yang dipengaruhi oleh pergerakan dari samudera
besar yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Diapit oleh dua samudera tersebut
membuat kawasan Perairan Indonesia mempunyai karakterisitik perairan yang beragam,
sehingga berdampak pada wilayah pesisir. Wilayah Pesisir merupakan kawasan yang cepat
mengalami perubahan bentang alam baik diakibatkan oleh aktivitas manusia ataupun proses
alam, untuk itu kawasan pesisir perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah daerah
(Illahude (1999) dalam Bonauli et al., (2016)).
Wilayah Pesisir di Perairan Teluk Awur yang terletak di 110°38’8” BT dan 6°37’38” LS
merupakan perairan yang banyak digunakan untuk berbagai aktifitas manusia, contohnya
daerah penangkapan ikan dan bangunan pantai.Teluk Awur di Kabupaten Jepara merupakan
salah satu dari banyak teluk yang ada di Kabupaten Jepara. Kawasan ini menjadi penting bagi
keberlangsungan hidup masyarakat sekitar. Adanya perubahan fisis-oseanografi yang terjadi di
daerah ini berdampak terhadap perubahan karakterisitik pantai, seperti arus dan pasang surut
(Bonauli et al., 2016).
V. PENUTUP

5.1.Kesimpulan
1. Software MIKE 21 dapat digunakan untuk pembuatan model arus (baik kecepatan, arah
dalam x dan y, maupun resultan kecepatan) di suatu perairan.
2. Selain dapat membuat model, software MIKE 21 dapat digunakan untuk mengkaji dan
menganalisa kecepatan dan arah arus di suatu perairan

5.2. Saran
Diharapkan dalam penggunaan MIKE dapat diminimalisir dalam gangguan atau error
dalam aplikasi karena ketidaksesuaian (tidak compatible) antara sistem di laptop dengan
aplikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, T, dkk. 2012. Kondisi arus pasang surut di perairan pesisir kota Makassar , Sulawesi
Selatan. Depik, 1(3): 183-188, ISSN 2089-7790.

Danish Hydraulics Institute.2015.About Us. https://www.mikepoweredbydhi.com/

DHI Software, 2007, “MIKE21 Flow Model FM, Sand Transport Module, User

Guide”, DHI Water and Environment.

Fadilah, et al. 2014. Menentukan Tipe Pasang Surut dan Muka Air Rencana Perairan Laut
Kabupaten Bengkulu Tengah Menggunakan Metode Admiralty. Vol VI (1), 1-12.
ISSN: 2087-0558

Marpaung, Sartono & Prayogo, Teguh. 2014. ANALISIS ARUS GEOSTROPIKPERMUKAAN


LAUT BERDASARKAN DATA SATELIT ALTIMETRI.Vol.I(1).

Stewart, Robert H. 2008. Introduction To Physical Oceanography. Texas : Texas A& M


University

4.2. Pembahasan
Arus di wilayah selat pada waktu 1 Januari hingga 15Januari 2017 bergerak dari barat laut
menuju keluar selat di bagian tenggara. Hal ini terjadi karena arus masih dipengaruhi oleh angin
Muson Barat, dimana angin bertiup dari barat ke timur. Sedangkan pada teluk, arah arus
dominan adalah dari barat daya menuju timur laut. Pada perairan selat dan teluk menunjukkan
pola arus yang bergerak maju mundur. Fenomena ini disebabkan karena pola arus yang terjadi
pada laut teluk adalah akibat dari fenomena pasang surut.
Pasang surut laut merupakan fenomena naik turunnya muka laut secara periodik yang
terjadi di seluruh belahan bumi akibat adanya gaya pembangkit pasang surut yang utamanya
berasal dari matahari dan bulan. Arus pasang surut pada saat pasang air bergerak dari laut
menuju perairan pantai atau bergerak ke arah daratan, dan pada saat surut mentransporkan air
dari perairan pantai ke laut lepas atau air bergerak menjauhi daratan. Pada arus yang terjadi di
selat memiliki kecepatan arus yang lebih besar dibanding pada daerah teluk. pada wilayah selat
yang perairannya diapit oleh dua daratan akan memiliki luasan daerah yang lebih sempit akan
mengakibatkan kecepatan arus yang lebih kuat sesuai dengan hukum kontinuitas dimana
semakin kecil luasan penampang maka kecepatan dari aliran akan semakin besar. Oleh karena
hal tersebut kecepatan arus dari perairan teluk akan lebih lemah dibandingkan dengan keceptan
arus pada daerah selat. Selain itu, di daerah teluk terjadi divergensi gelombang (penyebaran
arah gerak gelombang) sehingga arus yang dibangkitkan di daerah teluk (arus yang
dibangkitkan oleh gelombang) menjadi semakin kecil.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1.Selat
 U Velocity

 V Velocity

 Current Speed
 Current Direction

 Surface Elevation

4.1.2 Teluk
 U Velocity
 V Velocity

 Current Speed

 Current Direction
 Surface Elevation

4.2 Pembahasan
Dari hasil pemodelan pergerakan arus menggunakan software MIKE 21 dengan Mike
21 Hydrodynamics (HD) module pada bulan Januari 2015 selama 15 hari terhitung dari tanggal
17 Januari hingga 1 Februari 2015. Dimana dalam praktikum ini terdapat 2 data arus yaitu data
aruss di selat perairan Bali dan data arus yang ada di teluk, dari kedua perairan maka dapat
diketahui perbedaan pola pergerakkan arusnya. Dalam memodelkan pergerakan arus ini interval
maksimal yang digunakan yaitu berselang 1 jam. Sementara , inputtan pada toolbox tide adalah
komponen u (timur-barat) dan komponen v (utara-elatan) bukan arah arus total dengan arahnya,
kemudian juga current speed dan current direction.

Arus pada perairan di daerah teluk merupakan jenis arus pasang surut yang dikarenakan terlihat
karakteristik dari pasang (flood) dan surut (ebb). Dimana arus ini terjadi secara bolak-balik
akibat adanya pergerakan massa air yang mengalir dari permukaan yang bertekanan tinggi ke
tekanan rendah akibat adanya elevasi muka air (slope). Kecepatan arus di daerah teluk lebih
rendah atau kecil dibandingkan denga di daerah selat. Kecepatan maksimum di daerah selat
sebesar 1.09 m/s. Kecepatan ini berubah seirinng berjalannya waktu akibat dari pengaruh
astronomis yang menyebabkan perubahan nilai komponen hormonic dari arus pasang surut.

Pada grafik current speed di perairan Teluk pada tanggal 1 Februari 2015 memilii
kecepatan bersikar 0 – 0.2 m/s. Hal ini terlihat dar warna yang palin dominan yaitu warna biru
hingga hijau, sementara ke arah barat daya ditunjukkan dengan warna dominan hijau dengan
sudutnya antara 225o hingga 255o. Apabila kita memerhatikan sea elevation dapat diketahui
bahwa arus bergerak dengan mentransporkan massa air yang tekananya lebih besar berada di
bawah sedangkan yang lebih rendah di atas. Perbedaan massa in menyebabkan timbulnya
gradien tekanan. Jika tekanan tinggi memiliki densitas yang rendah dan sebaliknya. Hal ini
dapat dibuktikan dengan grafik atau gambar surface elevation kisaran 1.11 m menuju 1.06 m
yang terlihat warna dominan dari hijau ke ungu.

Sementara kecepatan arus dan rata- rata kecepatan arus di daerah selat lebih besar
dibandingkan yang di teluk. Kecepatan maksimumnya yaitu 1.5 m/s. Pada V velocity , di daerah
selat laju pergerakkan arus secara vertikdal yaitu utara – selatan. Pada tanggal 1 Februari 2015
kecepatan arusnya melaaju dengan nili -0.2 hinggga 0.24 m/s , hal ini terlihat dari warna yang
domina yaitu biru dan kuning. Hal ini juga terjadi terhadap nilai U velocity selat yaitu secara
horizontal (timur ke barat) yang maa ars bergerak menuju ke arah barat dari arah timur denga
kecepatan -0.2 hingga 0.1 m/s. Sementara pada current direction arah arus ke arah barat
memiliki nilai arah yaitu 250o - 325o.

Hal yang menyebabkan perbedaan kecepatan arus di daerah teluk dan selat yaitu luas
penamgpaang dari masing – masing darah dan juga engaruh bathimetri perairan itu sendiri.
Pada daerah selat luas penampangnya lebik kcil dibandingkan teluk sehingga arusnya
bergabung atau disebut dengan terpusat dan menjadi arus dengan keceptan yang besar dalam
hal ini dia mengalami penggabunga . sementara di daerah teluk arusnya lebih menyebar dan
tidak terpusat sehingga kecepatanya kecil dibandingkaan di selat. Hal ini merupakan sifat
kovergergensi dan divergern dari selat dan teluk.

Anda mungkin juga menyukai