No. Revisi :0
SOP
Tanggal terbit : 22 Januari 2018
Halaman : 1/2
UPT PUSKESMAS
Dr. MORO PRASTYO
WATULIMO NIP. 19720124 200604 1 004
KABUPATEN TRENGGALEK
1. Pengertian Bell’s palsy adalah paralisis fasialis idiopatik, akut dan unilateral.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melaksanakan penanganan Bell’s
palsy
3. Kebijakan 1. Keputusan Kepala UPT Puskesmas Watulimo Nomor
PKM.5/007/SK/I/2018 tentang Jenis-Jenis Pelayanan di UPT
Puskesmas Watulimo
2. Keputusan Kepala UPT Puskesmas Watulimo Nomor
PKM.5/038/SK/VII/2018 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
UPT Puskesmas Watulimo
3. Keputusan Kepala UPT Puskesmas Watulimo Nomor
PKM.5/039/SK/IX/2018 tentang Kewajiban Tenaga Klinis
dalam Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 44 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.
02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Langkah- 1. Anamnesa
langkah/Prosedur - Paralisis otot fasialis atas dan bawah unilateral
- Nyeri auricular posterior
- Penurunan produksi air mata
- Hiperakusis
- Gangguan pengecapan
- Otalgia
2. Pemeriksaan Fisik
- Kelemahan atau paralisis saraf fasial ( N VII ) melibatkan
kelemahan wajah satu sisi
- Saat pasien diminta tersenyum terjadi distorsi atau
lateralisasi pada sisi yang berlawanan
- Saat pasien diminta mengangkat alis, sisi dahi terlihat datar
- Peningkatan salivasi pada sisi yang lumpuh
3. Pemeriksaan Fisik
- Kelemahan atau paralisis saraf fasial ( N VII ) melibatkan
kelemahan wajah satu sisi
- Saat pasien diminta tersenyum terjadi distorsi atau
lateralisasi pada sisi yang berlawanan
- Saat pasien diminta mengangkat alis, sisi dahi terlihat datar
- Peningkatan salivasi pada sisi yang lumpuh
4. Penatalaksanaan
- Pada pasien onset 1-4 hari pertama ditujukan untuk
memperbaiki fungsi saraf VII fasialis.
- Steroid dan asiklovir – prednison 1 mg/kgBB/ hari selama 6
hari, diikuti penurunan bertahap total selama 10 hari
- Acyclovir 400 mg 5x/ hari salama 10 hari, bila curiga virus
varicella zoster acyclovir 500 mg 5x/ hari
- Perawatan mata
- Fisioterapi
Catatan : Bila tidak membaik dirujuk
1. Bagan alir -
2. Unit terkait 1. Pelayanan Pemeriksaan Umum
2. Pelayanan KIA/KB
3. Puskesmas Pembantu / ponkesdes
4. UGD
5. Rawat inap umum
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan