Anda di halaman 1dari 2

EFEK ANALGESIK KRIM EMLA DAN SUKROSA ORAL SELAMA VENIPUNCTURE

PADA BAYI PREMATUR

Objektif : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efek analgesik sukrosa sendiri
dengan sukrosa yang dikombinasikan dengan krim EMLA selama tindakan venipuncture pada
neonatus premature.

Metode : Penelitian dilakukan secara acak dan double blind prospective pada bayi dengan masa
gestasi kurang dari 37 minggu pada 1 kali pengambilan sampel darah rutin dengan venepuncture.
Setiap bayi secara acak dibagi menjadi kelompok yang mendapatkan sukrosa oral dengan krim
placebo ( S group) dan kelompok yang mendapat sukrosa dank rim EMLA ( grup S+ E) sebelum
venepuncture. Rasa nyeri selama tindakan Venipunture dinilai melalui video selama prosedur
dan dinilai melalui skala nyeri Douleur Aiguë Nouveau-né (DAN). Nyeri dinilai pada dua fase
yaitu selama tindakan venepuncture ( dari masuknya jarum sampai pelepasannya) dan selama
periode pemulihan (30 detik setelah pelepasan jarum). Skor nyeri selama tindakan dibandingkan
menggunakan variansi analisis pengukuran berulang.

Hasil : Objek penelitian ini terdiri dari 76 anak ( kelompok S terdiri dari 37 orang dan Kelompok
S+E terdiri dari 39 orang> Mean (SD) dari skala nyeri DAN untuk Kelompok S dan S+E
berturut-turut adalah 7,7 (2,1) dan 6,4 (2,5), selama venipuncture dan 7,1 (2,8) dan 5,7 (3,3)
selama periode post injeksi. Waktu yang signifikan dan efek terapi diamati di kelompok S+E.

Kesimpulan : Kombinasi sukrosa dank rim EMLA memperlihatkan efek analgesic yang lebih
baik daripada sukrosa sendiri selama venepuncture pada bayi prematur dalam penelitian ini.

Selama perawatan rutin pada neonatus, beberapa prosedur invasif yang menyakitkan biasanya
tidak dapat dihindari baik pada neonatus yang sehat maupun yang sakit. Semua kelainan yang
disebabkan oleh prosedur invasif ringan pada neonatus penting untuk alasan manusiawi dan juga
untuk menghindari ketidakstabilan fisiologis akut, seperti variasi hipoksemia atau hemodinamik,
yang terkait dengan intervensi invasif. Penelitian menunjukkan bahwa rasa sakit yang dialami
pada periode neonatal mungkin memiliki efek jangka panjang di kemudian hari. Karena alasan
ini, teknik pencegahan nyeri farmakologis dan nonfarmakologis telah direkomendasikan untuk
prosedur yang menyakitkan seperti venipuncture, yang merupakan metode yang disukai untuk
pengambilan sampel darah pada neonates.

Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa larutan berasa manis yang diberikan secara oral
menurunkan tanda nyeri selama prosedur minor yang invasive pada bayi premature dan bayi
aterm. Walaupun efektif dalam mengurangi nyeri, efikasi larutan ini bersifat moderate pada
populasi bayi yang bervariasi.

Dengan demikian, strategi atau kombinasi metode analgesik lainnya diperlukan untuk
mengurangi nyeri pada neonates terkait prosedur. Untuk venipuncture, satu pilihan tersebut
adalah menggabungkan larutan manis dengan EMLA (Astra, Stockholm, Swedia), yang telah
terbukti efektif pada anak-anak dan bayi. Studi yang dilakukan menunjukkan bahwa EMLA
aman digunakan pada neonatus, dan penggunaannya direkomendasikan pada bayi baru lahir.
Namun penelitian yang meneliti efek EMLA untuk mengurangi rasa nyeri selama venepuncture
pada bayi baru lahir menimbulkan kesimpulan yang saling bertentangan. Larsson et al dan Lindh
et al menemukan bahwa EMLA dapat mengurangi tanda nyeri yang disebabkan oleh
venepuncture pada bayi baru lahir yang sehat, tetapi Acharya et al tidak menemukan perbedaan
sikap ataupun fisiologis antara bayi baru lahir yang sehat yang diterapi dengan EMLA dan
mereka yang diberi Plasebo.

Anda mungkin juga menyukai