TENTIR PRAKTIKUM
Modul Penginderaan
21. gtt nasal = obat tetes hidung Sebelum mengetahui penulisan resep kacamata, ada baiknya temen-temen
22. gtt opth = obat tetes mata mempelajari terlebih dahulu mengenai konsep fisiologi mata dan visus.
23. i.m.m = berikan ke tangan dokter
24. inf = infus Pemeriksaan visus yang biasa dilakukan adalah dengan menggunakan snellen
25. inj = injeksi chart, hitung jari, lambaian tangan dan respon cahaya. Visus yang dapat
26. iter = harap diulang diperiksa melalui snellen chart adalah antara 6/50 hingga 6/6, hitung jari
27. lot = obat cair untuk obat luar adalah 1/60-6/60, gerakan tangan adalah 1/300. Selain itu pada pemeriksaan
28. m = campur , harap dicampur mata dapat juga dilakukan pemeriksaan terang gelap (visus 1/~) untuk
29. m.f = campurlah dan buatlah mengetahui fungsi retina sebagai fotoreseptor. Jika tidak dapat memebedakan
30. mg = miligram terang gelap/cahaya maka visusnya adalah nol.
31. o.m = tiap pagi
32. o.n = tiap malam Pemeriksaan refraksi sederhana yang dapat dilakukan di antaranya adalah:
33. p.c = sesudah makan 1. Menentukan jarak antara pupil mata kanan dan mata kiri (PD), yaitu
34. p.r.n = kalau perlu dengan cara mengukur jarak antar pupil dengan memberikan refleks
cahaya tepat di tengah antara kedua mata pasien. Hasil pengukuran adalah a. +1,50 menunjukan bahwa lensa koreksi sferis adalah jenis lensa
dalam satuan mm. Tambah 2 mm untuk PD jauh. cembung/lensa positif dengan kekuatan +1,50 Dioptri
2. Ukur kekuatan lensa sferis dengan posisi yang tepat (PD jauh) b. +0,75 menunjukan bahwa terdapat koreksi lensa silinder sebesar
3. Bila visus kurang dari 6/10 lakukan tes pinhole. Bila tidak ada perubahan, +0,75 Dioptri dengan axis 250 (X 25)
kemungkinan terdapat kelainan organik pada sistem optik mata. Nah yang di atas itu format yang saya dapatkan dari sumber luar negeri.
4. Pada presbiopia, sesuaikan dengan PD dekat. Dari Indonesia juga ada beberapa variasi. Ini salah satu contohnya:
Pada kelainan refraksi, secara umum visus dapat dikoreksi dengan lensa R/
sferis (S) dan lensa Silinder untuk kelainan astigmatisme. Contoh penulisan OD S +1,25 D. C +0,50 D X 130
resep kaca mata adalah sebagai berikut: (NB: Bagian awal dan akhirnya OS S +1,50 D. C +0,75 D X 25
sama dengan format penulisan resep biasa, hanya isinya aja yang beda PD 64/62 mm
dari penulisan resep obat) -------------------------------------------- (paraf)
Jadi interpretasinya sama ya dengan contoh resep pertama. Tambahannya
R/ ada keterangan (S) itu singkatan dari Sferis artinya pake lensa sferis, dan
OD +1,25 / +0,50 X 130 C itu singkatan dari Cylinder artinya pake lensa silinder. Dan terdapat
OS +1,50 / +0,75 X 25 keterangan PD yang mana 64 merupakan PD jauh.
------------------------------------------------ (paraf)
Nah, jika seseorang presbiopi maka dibutuhkan lensa bifocal. Jadi ada
Penjelasan: bagian lensa dengan kekuatan berbeda untuk dipake buat baca. Penulisan
1. OD = Occulus Dexter resepnya pada dasarnya sama, cuma ditambah keterangan “add” di
a. +1,25 menunjukan bahwa lensa koreksi sferis adalah jenis lensa bawahnya. Langsung ke contoh ya:
cembung/lensa positif dengan kekuatan +1,25 Dioptri
b. +0,50 menunjukan bahwa terdapat koreksi lensa silinder sebesar
+0,50 Dioptri dengan axis 1300 (X 130)
2. OS = Occulus Sinister
Contoh 1: Atau
R/
OD +1,25 / +0,50 X 130 R/
OS +1,50 / +0,75 X 25 OD S +1,25 D / C +0,50 D X 130 add +1,75
add +1,75 OS S +1,50 D / C +0,75 D X 25 add +1,00
------------------------------------------------ (paraf) ------------------------------------------------ (paraf)
atau
Dalam hal ini kedua segment tidak sama dalam penambahan daya. Sehingga
R/ pada mata kanan, daya sferis segmentnya adalah +1,25 D +1,75 D = +3,00 D.
OD S +1,25 D. C +0,50 D X 130 Sedangkan pada mata kiri, daya sferis segmentnya adalah +1,50 D +1,00 D =
OS S +1,50 D. C +0,75 D X 25 +2,50 D.
PD 64/62 mm
Addisi ODS S +1,75 D
------------------------------------------------ (paraf)
Dalam hal ini daya lensa baca atau di dunia medis dikenal dengan istilah
“segment” ditambah kekuatannya dari lensa keseluruhan. Dalam hal ini
daya sferis segment kanan adalah daya lensa sferis (+1,25) ditambah
dengan “add” (+1,75) menjadi +3,00 D. Begitu juga dengan daya sferis
segment kiri, +1,50 D + 1,75 D = 3,25 D.
Contoh 2:
R/
OD +1,25 / +0,50 X 130 add +1,75
OS +1,50 / +0,75 X 25 add +1,00
------------------------------------------------ (paraf)
dosis tinggi pada bayi baru lahir dapat menyebabkan grey baby syndrome
OBAT-OBATAN KONJUNGTIVITIS
dimana keadaannya memburuk dengan cepat.
1. Kloramfenikol dalam bentuk larutan (obat tetes mata) 0,5% dan salep mata
Interaksi Obat: Kloramfenikol adalah penghambat yang poten dari sitokrom
1%,
P450 isoform CYP2C19 dan CYP3A4 pada manusia, sehingga dapat
Indikasi : Konjungtivits, Blefaritis, Keratitis, Keratokonjungtivitis,
memperpanjang masa paruh eliminasi fenitoin, tolbutamid, klorpropamid dan
Dakriosistitis.
warfarin
Merk dagang : Chloramex®, Cloramidina®, Colme®, Colsancetine®,
Combicetin®, Fenicol®, Grafacetin®, Kalmicetine®, Kemicetine®,
2. Ofloksasin dalam bentuk larutan 0,3%
Lanacetine®. Cendo Fenicol.
Indikasi: : Konjungtivitis dan keratitis
Kontraindikasi : Neonatus, pasien dngan gangguan faal hati dan pasien
Merk Dagang: Akilen, Danoflox, Efexin, Ethiflox, Flotavid, Floxika,
dengan hipersensitif terhadap obat ini.
Loxinter, Mefoxa, Nilavid, Nufafloqo, Ofloxacin OGB Dexa, Ostrid,
Dosis: Salep Mata: Oleskan 3 sampai 4 kali sehari pada mata.
Pharflox, Poncoquin, Qipro, Quinovid, Rilox, Tariflox, Tarivid, Zelavel,
Tetes Mata: Teteskan 2 tetes, 3 sampai 4 kali sehari pada mata.
Zyflox
atau dipakai beberapa kali sehari sesuai resep dokter.
Kontraindikasi: Pasien yang hipersensitif terhadap komponen obat ini
Sifat Farmakologis: Kloramfenikol mempunyai efek bakteriostatik dan
Jangan digunakan bersamaan dengan antibiotik sejenis topikal beta-laktam,
bakterisid terhadap mikroorganisme yang peka. Aktivitas antibakterialnya
karena dapat menyebabkan tidak aktifnya Ofloksasin.
meliputi bakteri : Escherichia coli, Haemophillus influenzae, Staphylococcus
Dosis: 1-2 tetes setiap 4-6 jam. Dosis dapat ditingkatkan 1-2 tetes tiap 2 jam
aureus, dan Streptococcus hemolyticus. Kloramfenikol bekerja dengan cara
selama 24-48 jam pertama. Kemudian frekuensi harus diturunkan bertahap
menghambat sintesa protein dengan jalan mengikat ribosom subunit 50S.
sesuai tanda-tanda perbaikan klinis.
Kemasan: Tetes Mata, botol @ 5 ml dan @ 15 ml.
Sifat Farmakologis: Ofloksasin adalah senyawa antibiotik sintetik dari
Salep Mata, tube @ 3,5 gram.
golongan kuinolon dan bersifat bakterisid. Ofloxacin aktif terhadap bakteri
Efek Samping: reaksi hipersensitivitas, demam, kemerahan pada tubuh,
aerobik gram positif termasuk penghasil penisilinase dan bukan penghasil
mimpi buruk, bengkak pada wajah dan mata, anemia, penurunan jumlah sel
penisilinase, terhadap sebagian besar bakteri aerobik gram negatif termasuk
darah putih maupun trombosit yang disebabkan karena supresi pada sumsum
Enterobakteria dan Pseudomonas aeruginosa, dan terhadap Stafilokokus yang
tulang, mual, muntah, diare, kesemutan, gangguan penglihatan. Penggunaan
resisten terhadap metisilin. Aktivitas antibakteri ofloxacin dengan jalan
menghambat DNA girase, suatu enzim essensial yang merupakan katalis 3. Tobramisin sulfat dalam bentuk larutan 0,3% dan salep 0,3%
penting dalam duplikasi dan transkripsi DNA bakteri. Indikasi: konjungtivitis, blefaritis dan keratitis
Kemasan: Botol PE 5 x 0,6 ml Merk dagang: Nebcin
Efek Samping: Efek samping yang sering terjadi pada pemakaian ini adalah Dosis: Semua dosis setelah dosis pembebanan awal harus ditentukan
pedih, rasa gatal dan merah-merah pada konjungtiva. Reaksi ini terjadi berdasar fungsi ginjal/kadar dalam darah. Dewasa dan anak-anak: 1 cm
lapisan salep 2-3 kali sehari (tiap 3-4 jam untuk infeksi berat) atau 1-2 tetes
terhadap kurang dari 3% pasien yang diobati dengan. Reaksi yang sama dapat
larutan tiap 4 jam (tiap 30-60 menit untuk infeksi berat).
terjadi pada penggunaan antibiotik aminoglikosida lainnya. Jika Ofloxacin Kontraindikasi: Alergi terhadap Tobramisin serta penderita yang
topikal pada mata digunakan bersama antibiotik aminoglikosida sistemik hipersensitif terhadap salah satu antibiotik golongan aminoglikosid.
Efek samping: Hipersensitivitas dan alergi dapat terjadi meskipun jarang,
maka kadar serum total harus selalu dimonitor. Reaksi lain yang pernah
rasa terbakar atau tersengat pada mata. Ginjal : Nefrotoksik.
dilaporkan adalah : chemical conjungtivis/keratitis, ocular/perticular/facial
Sifat Farmakologis: Tobramisin tidak jauh berbeda sifatnya dengan
edema, foreign body sensation, photopobia,blurred vision, tearing, dryness
gentamisin, termasuk spektrum antimikrobanya. Karena itu, tobramisin
dan nyeri pada mata. Reaksi yang jarang terjadi : diziness.
digunakan sebagai pengganti gentamisin. Aktivitas tobramisin yang superior
Interaksi Obat:
terhadap P. aeruginosa dibanding gentamisin menyebabkan obat ini terpilih
Antasida yang mengandung magnesium, alumunium atau kalsium
untuk mengatasi infeksi oleh kuman tersebut. Obat ini tidak memperlihatkan
mungkin menurunkan absorpsi kuinolon oral, mengakibatkan penurunan
sinergisme dengan penisilin terhadap enterokok dan inaktif terhadap
konsentrasi obat dalam serum dan urin. Gangguan pada glukosa darah,
mycobacterium. Dibandingkan terhadap gentamisin, terdapat petunjuk
termasuk hiperglikemia dan hipoglikemia, telah dilaporkan pada pasien
bahwa tobramisin bersifat kurang nefrotoksik, tetapi hal ini belum terbukti
yang mendapatkan pengobatan kuinolon bersamaan dengan zat
secara klinis.
antidiabetes ofloxacin menghambat aktivitas enzim sitokrom P450 yang
Interaks obat: Diinaktivasi oleh penisilin bila diberikan bersamaan.
berakibat memperpanjang waktu paruh beberapa obat yang
dimetabolisme dengan sistem yang sama seperti siklosforin, teofilina.
4. Gentamicin salep dan tetes mata 0,3%
(obat yang dikonsumsi peroral)
Merk dagang: Garamycin
NSAID dengan ofloxacin dapat meningkatkan efek stimulasi central
Indikasi: Pengobatan topikal infeksi-infeksi mata yang disebabkan oleh
nervous system. Ofloxacin dapat meningkatkan efek antikoagulan oral
bakteri yang sensitif terhadap Gentamicin,antara lain untuk infeksi-infeksi
warfarin atau derivatnya.
konjungtivitis,blefaritis,blefarokonjungtivitis,keratitis,keratokonjungtivitis, Indikasi: Penggunaan topikal hanya dibatasi untuk infeksi mata dan kulit
dakriosistitis,ulkus kornea,meibomianiatis akut,episkleritis. saja. Salep mata golongan tetrasiklin efektif untuk mengobati trakoma dan
Dosis: tetes mata : 1 – 2 tetes atau lebih tiap 4 jam pada mata yang terinfeksi. infeksi lain pada mata oleh bakteri gram-positif dan gram negatif yang
salep mata : oleskan 2 – 3 x/hari. sensitif. Selain itu juga untuk profilaksis oftalmia neonatorum pada neonatus
Kontraindikasi: Hipersensitif terhadap gentamisin. akibat Neisseria gonorrhoe atau Chlamydia trachomatis, serta penyakit
Sifat farmakologis: Mekanisme kerjanya dengan cara berdifusi lewat kanal konjungtivitis inklusi.
air yang dibentuk oleh porin protein pada membran luar dari bakteri gram Merk dagang: Super Tetra®, Dumocycline®, Ikacycline®, Soltralin®,
negatif masuk ke ruang periplasmik. Sedangkan transpor melalui membran Tetrin®, Tetrasanbe®.
dalam sitoplasma membutuhkan energi. Fase transpor yang tergantung Dosis: Lapisan tipis salep mata tiap 2-4 jam atau 1 tetes suspensi tiap 6-12
energi ini bersifat rate limitting, dapat di blok oleh Ca2+ dan Mg2+, jam (dapat digunakan lebih sering); dosis tunggal digunakan untuk
hiperosmolaritas, penurunan pH dan anaerobik suatu abses yang bersifat pencegahan oftalmia neonatorum.
hiperosmolar. Setelah masuk sel, aminoglikosid terikat pada ribosom 30S Kontraindikasi: Hipersensitif terhadap golongan antibiotik tetrasiklin.
dan menghambat sintesis protein. Terikatnya aminoglikosid pada ribosom ini Sifat farmakologis: Golongan tetrasiklin bekerja dengan cara menghambat
mempercepat transpor aminoglikosid ke dalam sel, diikuti dengan kerusakan sintesis protein bakteri pada ribosomnya. Paling sedikit terjadi dua proses
membran sitoplasma, dan disusul kematian sel. Yang diduga terjadi adalah dalam masuknya antibiotik ke dalam ribososm bakteri. Pertama secara difusi
miss reading kode genetik yang mengakibatkan terganggunya sintesis pasif melalui kanal hidrofilik, kedua melalui sistem transpor aktif. Setelah
protein. Aminoglikosida bersifat bakterisidal cepat. Pengaruh masuk antibiotik berikatan secara reversibel dengan ribosom 30S dan
aminoglikosida menghambat sintesis protein dan menyebabkan miss reading mencegah ikatan tRNA-aminoasil pada kompleks mRNA-ribosom. Hal
dalam penerjemahan mRNA, tidak menjelaskan efek letalnya yang cepat. tersebut mencegah perpanjangan rantai peptida yang sedang tumbuh dan
Efek samping: Reaksi hipersensitivitas atau alergi dapat terjadi meskipun berakibat terhentinya sintesis protein. Tetrasiklin termasuk antibiotika broad
jarang., iritasi dan superinfeksi dapat terjadi. spektrum. Spektrum golongan tetrasiklin umumnya sama, sebab mekanisme
Interaksi obat: Gentamisin mengalami inaktivasi jika dicampur dengan kerjanya sama, namun terdapat perbedaan kuantitatif dari aktivitas masing-
karbenisilin. masing derivat terhadap kuman tertentu. Derivat dari tetrasiklin yaitu:
demeklosiklin, klortetrasiklin, doksisiklin, methasiklin, oksitetrasiklin, dan
5. Tetrasiklin minosiklin.
Mekanisme resistensi yang terpenting adalah diproduksinya pompa protein ---------------------------------------------------- (paraf)
yang akan mengeluarkan obat dari dalam sel bakteri. Protein ini dikode R/Sulfas atropin eyedrops fls No. I
dalam plasmid dan dipindahkan dari satu bakteri ke bakteri lain melalui S 3dd gtt I o.d.s
proses transduksi atau konjugasi. Resistensi terhadap satu jenis tetrasiklin -------------------------------------------------- (paraf)
biasanya disertai resistensi terhadap semua jenis tetrasiklin lainnya.
Efek samping: Sensasi terbakar pada mata. Keterangan:
Interaksi obat: Bila tetrasiklin diberikan dengan metoksifluoran maka dapat a. Fls = sediaan obat tetes dalam bentuk flask
menyebabkan nefrotoksisk. Bila dikombinasikan dengan penisilin maka b. Omnihora = tiap jam
aktivitas antimikrobanya dihambat. c. a.n = ante noctem = sebelum tidur
Isi resep:
R/ Gentamycin eyedrops fls No. I
S omnihora gtt I o.d.s
--------------------------------------------------- (paraf)
R/ Gentamycin eye ointment 5 g tube No. I
S 1dd o.d.s a.n
2. Blecidex (Framisetin Sulfat 5 mg, Gramisidin 0,05 mg,
OBAT-OBATAN OTITIS
Deksametason 0,5 mg)
1. Akilen (Ofloksasin 3 mg/ml)
Indikasi : Telinga = otitis eksterna akut dan kronis. Mata =
Indikasi : Otitis media supuratif kronik, otitis eksterna
pengobatan jangka pendek yang mmerlukan steroid
Kontraindikasi : hipersensitif, epilepsi, atau predisposisi terhadap
Kontraindikasi : herpes simplex akut dan penyakit virus lainnya
seizure (kejang)
pada kornea dan konjungtiva, hipersensitif, otitis eksterna dengan
Efek samping : mual, seborrhea, gangguan pendengaran, infeksi,
supuratif akut
jamur, tinnitus, dermatitis, eksema, rasa terbakar, kemerahan dan
Dosis : Tetes mata = 1-2 tetes, teteskan pada mata yang sakit tiap 1-2
ottorhagia.
jam selama 2-3 hari, lanjutkan sehari 3-4 x 1-2 tetes. Tetes telinga =
Dosis : dewasa = sehari 2x6-10 tetes, Anak-anak = sehari 2x3-5 tetes
sehari 3-4x2-3 tetes, teteskan kedalam telinga yang sakit.
Sifat Farmakologis : Ofloksasin berefek spesifik terhadap DNA
Sifat Farmakologis : merupakan kombinasi antiinflamasi dan
gyrase dan menghambat sintesis DNA dalam mikroorganisme,
antibiotika untuk mengobati penyakit pada mata dan telinga. Blecidex
bakterisidal dan menyebabkan bakteriolisis dalam MIC80. Ofloksasin
mengandung Deksametason suatu kortikosteroid, Framisetin sebagai
memiliki spektrum antibakteri yang luas dalam melawan beberapa
antibiotika topikal dan Gramisidin yang bersifat bakterisidal.
bakteri Gram-positif dan Gram-negatif. MIC80 Ofloksasin melawan
isolasi klinik termasuk Staphylococcus sp., Streptococcus sp. dan
3. Colme (Kloramfenikol 10%, Lidokaina-HCl 4%)
Proteus sp., Pseudomonas aeruginosa dan Haemophilus influenzae
Indikasi : otitis eksterna dan media akut dan kronis, neurodermatitis,
dalam media otitis dan eksterna otitis yaitu 1/4 sefmenoksim dan
eksema pada meatus auditorius, nyeri telinga
1/64 fosfomisin, yang diindikasikan sangat baik sebagai antibakteri.
Dosis : sehari 3-4x1-2 tetes, diteteskan ke dalam telinga
Terutama, MIC80 Ofloksasin melawan Staphylococcus aureus dan
Sifat Farmakologis : Kloramfenikol merupakan zat aktif yang
Pseudomonas aeruginosa, bakteri penyebab utama dalam media
digunakan pada pembuatan obat.Dalam sediaan tetes telinga yakni
otitis dan eksterna otitis yaitu 1/4 dan 1/8 sefmenoksim dan 1/64 dan
berkhasiat sebagai antibiotik (zat-zat yang digunakan untuk
1/32 fosfomisin, berturut-turut.
menghambat atau membunuh mikroorganisme) tetapi dalam
pembuatannya zat ini tidak boleh terlalu banyak karena efeknya
sangat fatal yakni terjadi iritasi. Kloramfenikol merupakan antibiotik
spektrum luas. Kloramfenikol berhubungan dengan gangguan darah
yang serius sebagai efek yang tidak diinginkan sehingga harus antipruritis. Lidocaine hydrochloride merupakan anestesi lokal yang
disimpan untuk pengobatan infeksi berat, terutama yang disebabkan efektif untuk mengurangi rasa sakit pada infeksi telinga.
hemofilus influenza dan demam tifoid.
6. Sagestam (Gentamisin 3 mg/ml)
4. Otilon (Polimiksin B Sulfat 10.000 iu, Neomisin Sulfat 5 mg, Indikasi : infeksi telinga luar (otitis eksterna)
Fludrokortison Asetat 1 mg, Lidokain Hidroklorida 40 mg/ml) Kontraindikasi : hipersensitif, infeksi virus dan jamur.
Indikasi : otitis eksterna akut dan kronik Telinga :disrupted tympanic membranes
Kontraindikasi : hipersensitif, gangguan pada ruang telinga luar Efek samping : iritasi sewaktu obat diteteskan, rasa gatal, pedih,
yang disebabkan infeksi virus kulit panas, dermatitis
Efek samping : sensitisasi kulit, ototoksisitas, nefrotoksisitas, Dosis : sehari 3-4x2-4 tetes pada telinga yang sakit pada malam hari
hiperpigmentasi, dermatitis kontak alergi, miliaria Sifat Farmakologis : Gentamisin Sulfat suatu antibiotika golongan
Dosis : sehari 1-4x4-5 tetes ke dalam telinga. Lama pengobatan aminoglikosida yang larut dalam air. Gentamisin adalah antibiotika
sebaiknya tidak lebih dari 10 hari spektrum luas yang aktif terhadap bakteri Gram-negatif dan Gram-
Sifat Farmakologis : Sama dengan penjelasan pada Otopain positif, bersifat bakterisid dan aktif terhadap Pseudomonas, Proteus,
Klebsiella, Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Gentamisin
5. Otopain (Polimiksin B Sulfat 10.000 iu, Neomisin Sulfat 5 mg, berikatan secara ireversibel dengan subunit 30S dari ribosom bakteri,
Fludrokortison Asetat 1 mg, Lidokain Hidroklorida 40 mg/ml) sehingga terjadi penghambatan sintesa protein sel bakteri.
Indikasi : otitis eksterna akut dan kronik
Dosis : sehari 2-4x4-5 tetes 7. Sofradex (Framisetina sulfat 5 mg, Gramisidin 0,05 mg,
Sifat Farmakologis : OTOPAIN merupakan kombinasi zat-zat yang Deksametason 0,5 mg/ml)
efektif untuk mengobati bermacam-macam penyakit pada telinga. Indikasi : otitis eksterna akut dan kronis
Polymyxin B sulfate dan Neomycin sulfate merupakan antibiotika Kontraindikasi : TB, otitis eksterna dengan membran berlubang pada
dengan spektrum luas, aktif terhadap berbagai macam telinga
microorganisme: Pseudomonasaeruginosa, Staphylococus aureus, Efek Samping : hipersensitif
Eschericia coli, Klebsiella, Enterobacter sp., Neisseria sp.. Dosis : sehari 3-4x2-3 tetes
Fludrocortisone acetate mempunyai khasiat antiradang, antialergi, dan Sifat Farmakologis : sama dengan penjelasan pada Blecidex
8. Tarivid (Ofloksasin 3 mg/ml)
Indikasi : otitis media supuratif kronik, otitis eksterna, otitis media
akut
Kontraindikasi : hipersensitif
Efek Samping : Jarang, nyeri telinga, super infeksi
Dosis : Dewasa = sehari 2x6-10 tetes. Anak = sehari 2x3-5 tetes
Sifat Farmakologis : sama dengan penjelasan pada Akilen
Solusio H2O2 3% diberikan 2x sehari 10 tetes pada telinga yang sakit (kanan)
dan ofloxacin 2x sehari 2 tetes pada telinga yang sakit!
NB: Format atas bawah lihat lagi pembahasan awal ya. Yang di atas ini hanya
contoh isi resep.