Anda di halaman 1dari 8

Wanita Usia 34 Tahun, Multigravida Usia Kehamilan 20 Minggu

dengan Kontrol Kehamilan Rutin


Shafira Alifiana Andini 15711095
Surya Widya Bhakti Praja 15711193
Abstrak
Pada masa kehamilan, terdapat perubahan yang terjadi pada ibu maupun
janin yang dipantau dengan antenatal care (ANC). Pembesaran uterus pada
minggu ke-20/bulan ke-5 Fundus mencapai umbilical. Perubahan tersebut
mempengaruhi timbulnya striae gravidarum karena pelebaran pada kulit. Laporan
pada kasus ini menjelaskan bahwa seorang wanita 34 tahun datang ke puskesmas
untu memeriksakan kehamilannya tanpa ada keluhan. Diagnosis kehamilan yang
didapatkan G5P3A1 Ah : 3 hamil 20+1. Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan
umum baik, kesadaran composmentis, antropometri : TB = 144, BB sekarang =
66kg, BB sebelum hamil : 55kg, Tanda vital : normal. . Keadaan kepala, abdomen,
ekstremitas, leher normal. Pada bagian payudara di areolar tedapat bintik-bintik
hitam. pemeriksaan obsetrik : leupold 1 dengan TFU 12cm. Detak jantung janin
(DJJ) 154x/m dengan irama teratur. Pemeriksaan penunjang tanpak normal.
Kata kunci : kehamilan, ANC, perubahan fisiologi kehamilan,

34 Years Old Multigravid Woman, 20 Weeks of Gestation with


Pregnancy Control Routine
Abstrac

During pregnancy, there are changes that occur in the mother of the fetus is monitored
with antenatal care (ANC). Enlargement of the uterus in 20 weeks pregnancy, fundus
reaches umbilicals. These changes affect the incidence of striae gravidarum due to
widening of the skin. A report on case make it any complaint obtained good
circumstances, awareness composmentis. Anthropometry : TB : 144, BB nor : 66kg,
weight before pregnancy : 55kg. vital signs : normal. The state of head, abdomen,
extremities, and the neck is normal. On the part of breast there black spot. Leupold 1 :
12cm. fetal heart rate :154x/menit with regular rhythm. An examination of the institutions
seems normal.

Keywords: pregnancy, ANC, physiological changes of pregnancy


Pendahuluan
Kehamilan ialah proses di alami tubuh ibu tersebut. (Tortora,
fertilisasi atau bertemunya sel G.J., Derrickson, 2012)
sperma (spermatozoa) dan sel telur
Pada usia kehamilan 20
(ovum) yang kemudian menjadi satu
minggu atau trimester kedua terdapat
sel haploid dan berimplantasi di
beberapa perubahan yang terjadi
dalam uterus hingga mencapai usia
pada ibu. Perubahan yang terjadi
kehamilan yang cukup (aterm)
tidak terlalu berbeda dengan yang
sampai proses persalinan.
ada pada trimester pertama. Yang
Kehamailan normal biasanya
paling terlihat ada perubahan pada
berlangsung kurang lebih selama 40
uterus yang akan terus tumbuh. Pada
minggu.
usia kehamilan 16 minggu uterus
Hasil pertemuan sel telur dan terletak pada pertengahan antara
sel sperma disebut hasil konsepsi. sispisis pubis dan umbilical.
Hasil konsepsi ini akan mengalami Penambahan berat badan pada ibu
perkembangan dan pertumbuhan sekitar 0,4 – 0,5 kg per minggu dari
yang bias dibagi menjadi 3 periode. sebelumnya. Pada usia kehamilan 20
Yang pertama yaitu fase implantasi minggu fundus berada dekat dengan
yang bias berlangsung selama umbilical. Payudara biasanya mulai
minggu 1-2. Lalu fase embrionik mengeluarkan kolostrum. Ibu
pada minggu ke 3-8 dan periode fetal merasakan gerakan bayinya dan juga
yang berlangsung pada minggu ke 9 mengalami perubahan yang normal
hingga kelahiran. Untuk pada kulitnya meliputi adanya
mendiagnosis kehamilan ini biasanya kloasma, lineanigra dan striae
sudah bisa terdeteksi pada fase gravidarum.
embriogenik atau minggu 1-2 Selain itu ada beberapa perubahan
kehamilan dengan menggunakan lain yang juga terjadi pada ibu :
pemeriksaan Hcg. Pemeriksaan ini (Depkes RI, 2007)
menggunakan hormone Hcg yang Minggu ke-16/bulan ke-4
meningkat pada masa kehamilan. Fundus berada di tengah
antara simpisis dan
Usia kehamilan atau
umbilical. Berat ibu
gestational age (GA) dilihat dari hari
bertambah 0,4-0,5
pertama mentruasi terakhir (HPMT)
kg/minggu selama sisa
masakehamilan pada umumnya di
kehamilan.
bagi menjadi 3 periode, yaitu
 Minggu ke-20/bulan ke-5
trimester 1,2 dan 3. Dalam periode
Fundus mencapai umbilical.
periode ini ibu akan menglami
Payudara memulai sekresi
perubahan-perubahan fiologis yang
kolostrum. Kantung amnion
menampung 400 ml cairan. mendeteksi secara dini dan mampu
Disini Ibu mulai merasakn menangani komplikasi yang sering
gerakan janin. Areola terjadi pada ibu hamil. Kunjungan
bertambah gelap ANC yang disarankan selama
 Minggu ke-24/bulan ke-6 kehamilan sebanyak 4 kali. 1 kali
Fundus di atas umbilical. pada trimester pertama, 1 kali pada
Sakit punggung dan kram trimester kedua dan 2 kali pada
pada kaki mungkin terjadi. trimester ketiga. Yang perlu di
Perubahan kulit bisa berupa perhatikan dalam pemeriksaannya
striae gravidarum, chloasma, yaitu timbang berat badan, ukur
linea nigra dan jerawat. Ibu tekanan darah, ukur tinggi fundus
juga bisa mengalami gatal- uteri, pemberian imunisasi TT
gatal pada abdomen karena lengkap, pemberian zat besi minimal
uterus membesar dan kulit 90 hari selama kehamilan, test
yang ikut meregang. terhadap penyakit menular seksual
dan konseling. (Organization, 2016)
Selain itu juga terdapat
beberapa perubahan dilokasi lain Kasus
pada tubuh ibu seperti sakit badan Ny. S 34 tahun G5P3A1 datang
dan sekitanya seperti punggung, ke puskesmas pada tanggal 28
perut, selangkangan, atau nyeri paha. september 2017 pukul 08.45 WIB
Munculnya Stretch mark di perut, untuk memeriksakan kandungannya
payudara, paha, atau pantat. dengan tanpa adanya keluhan.
Menggelapkan kulit di sekitar puting Pekerjaan sehari-hari sebagai tukang
susu. Gagal atau kesemutan, disebut jahit dan pngeajar TPA. Dari
carpal tunnel syndrome Gatal pada anamnesis umum didapatkan umur
perut, telapak tangan, dan telapak saat menarche 14 tahun dengan
kaki. Pembengkakan pergelangan siklus 30 hari teratur tanpa ada nyeri
kaki, jari, dan wajah. (Stages of dan banyak darah menstruasi yang
pregnancy, no date) keluar normal. Untuk riwayat
Penyebab kematian ibu di kehamilan sekarang diketahu hari
Indonesia disebabkan berbagai hal pertama menstruasi terakhir (HPMT)
seperti pendarahan (28%), eclampsia 10 Mei 2017 dan hari perkiraan lahir
(13%), komplikasi aborsi (11%), (HPL) yang di dapatkan 17 februari
sepsis (10%) dan partus lama (9%). 2018. Riwayat kontrasepsi yang
Hal yang disebutkan di atas bisa di digunakan Ny. S menggunakan
cegah dengan pemantauan keadaan metode alami atau kalender.
ibu yang teratur dan memadai seperti Pada tahun 2005, Ny. S
Antenatal Care. Pemantauan melalui melahirkan anak pertamanya dengan
Antenatal Care diharapkan dapat proses normal namun dengan
bantuan induksi yang ditolong oleh areolar tedapat bitnik-bintik hitam.
bidan. Berat bayi 2900gr dan LILA : 33cm. pemeriksaan obsetrik :
langsung menyusui sampai usia 2 leupold 1 dengan TFU 12cm, leupold
tahun, keadaan anak sekarang 2, 3, 4 belum teraba. Detak jantung
normal. Pada tahun 2010 Ny. S hamil janin (DJJ) 154x/m dengan irama
anak kedua namun mengalami teratur. Pemeriksaan penunjang Hb :
pendarahan pada usia kehamilan 4 13,1 , Golongan darah : A , gula
bulan karena terjatuh di kamar mandi darah sewaktu : 97 , HIV dan
sehingga dilakukan kuretase. Pada Hepatitis B (-) , pemeriksaan
tahun 2011 Ny. S melahirkan di penunjang seperti keadaan Gigi
RSUD secara pervaginam dengan normal, konsultasi gizi dan psikologi
induksi. Berat bayi 3900gr, langsung juga sudah dilakukan. Diagnosa
menyusui dan keadaan anak sekarang G5P3A1 Ah : 3 hamil 20+1.
sehat. Tahun 2013 Ny. S melahirkan
Pada pasien diberikan
secara normal induksi di RSUD
tatalaksana berupa informed consent
dengan berat bayi 3600gr dan
terkait dengan keadaan pasien dan
langsung menyusui. Keadaan anak
diberikan vitamin hemafort, serta
sekarang sehat. Pasien juga
diberikan edukasi berupa
menjelaskan sampai kehamilan
membersihkan bintik-bintik hitam
keempat tidak ada keluhan yang
pada payudaranya dan melakukan
berarti dirasakan pasien selain gejala
antenatal care rutin hingga waktu
normal bagi ibu hamil.
persalinan tiba.
Pasien tidak memiliki
Pembahasan
penyakit dahulu dan riwayat penyakit
keluarga di sangkal. Kebiasaan Pada Anamnesis didapatkan
sehari-hari dari makan, minum, ibu hamil dengan usia kehamilan
BAB, BAK normal. Kebiasaan yang 20+1 minggu dengan tanpa ada
mengganggu disangkal. Pemeriksaan keluhan. Pasien mengunjungi
fisik didapatkan keadaan umum baik, puskesmas untuk kontrol kehamilan.
kesadaran composmentis, Pada kunjungan pasien ke puskesmas
antropometri : TB = 144, BB ini dilakukan pemeriksaan fisik
sekarang = 66kg, BB sebelum berupa keadaan umum, antropometri,
hamil : 55kg, kenaikan BB ibu 11 kg vital sign, inspeksi abdomen, Tinggi
sampai usia kehamilan 20 minggu. Fundus Uteri (TFU), dan Denyut
Tanda vital : TD = 90/70 mm/Hg, R : Jantung Janin (DJJ).
20x/m, nadi 80x/m, suhu : 36,5oC.
Pada pemeriksaan didapatkan
Keadaan kepala yang meliputi mata,
keadaan umum pasien baik dan
muka, mulut tampak normal. Bagian
konjungtiva tidak anemis. Pada
leher, abdomen dan ektremitas
pemeriksaan antropometri
normal. Pada bagian payurada di
didapatkan tinggi badan 144 cm dan Perubahan kulit dinding perut ibu
berat badan sekarang adalah 66 kg, hamil normalnya akan berubah
sedangkan berat badan sebelum warna menjadi kemerahan, kusam,
hamil adalah 55kg. Pada pengukuran dan kadang-kadang juga akan
LILA (Lingkar Lengan Atas) mengenai payudara dan paha
didapatkan hasil dengan ukuran 33 (Prawirohardjo, 2009). Setelah
cm, Bila < 23,5cm menunjukkan ibu memasuki trimester kedua terbentuk
hamil menderita Kurang Energi alur-alur kemerahan yang sedikit
Kronis (Ibu hamil KEK) dan berisiko cekung dibagian kulit abdomen,
melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah inilah yang disebut dengan striae
(BBLR).(Kemenkes.RI, 2016) gravidarum. Faktor risiko terjadinya
striae gravidarum diantaranya
Pemeriksaan vital sign
penambahan berat badan selama
didapatkan tekanan darah 90/70
hamil, usia ibu yang masih muda,
mmHg dan frekuensi napas 20 kali
dan riwayat keluarga. Striae
permenit. Tingkat progesteron tinggi
gravidarum ini terbentuk karena
selama kehamilan menyebabkan
adanya peregangan dinding abdomen
relaksasi dari dinding arteri, sehingga
akibat perbesaran dari uterus.
menyebabkan tekanan darah rendah.
(Farahnik et al., 2017)
Seorang wanita hamil karena itu
mungkin pingsan jika dia berdiri Pada pasien didapatkan TFU
terlalu lama atau bangkit dengan 12 cm diatas simfisis pubis,
cepat. Anemia, dehidrasi (kurang perhitungan TFU tidak dapat
pasokan air dan cairan), perluasan dilakukan apabila usia kehamilan
rahim dan sistem peredaran darah, dibawah 12 minggu. Perhitungan DJJ
hipoglikemia (kadar gula darah dilakukan menggunakan dopler
rendah) dan postural hipo-tension dengan hasil 154 kali permenit
(pengumpulan darah di kaki dengan irama teratur, yang berarti
membatasi aliran darah ke otak) DJJ masih dalam batas normal
adalah beberapa penyebab lain dari karena masih dalam rentang 120-160
tekanan darah rendah selama kali permenit. Apabila denyut
kehamilan. Mengikuti diet sehat, jantung janin kurang dari 120 kali
minum banyak air, meningkatkan permenit atau lebih dari 160 kali
asupan cairan, melakukan latihan permenit atau tidak teratur maka
ringan dapat membantu menjaga janin dalam keadaan asfiksi.
tekanan darah normal selama (Kemenkes.RI, 2013)
kehamilan.(Masukume et al., 2015)
Pasien juga telah melakukan
Pada inspeksi abdomen kunjungan ANC. Pada kunjungan
ditemukan adanya striae gravidarum, ANC yang kedua pasien sudah
hal ini biasa terjadi pada ibu hamil. melakukan pemeriksaan Hb,
golongan darah, gula darah sewaktu dihitung berapa banyak air minum
(GDS), pemeriksaan protein urin, yang telah diminum dalam satu hari.
serta Hepatitis B dan HIV. Hasil Kita juga memberikan konseling
yang didapatkan Hb 13,1 gr/dl, tentang : Gizi yaitu, menyarankan
golongan darah A, GDS 97, protein ibu hamil untuk mengkomsumsi
urin, Hepatitis B dan HIV makanan yang mengandung protein
mendapatkan hasil non reaktif atau dan zat besi; Latihan senam hamil;
negatif. Dari data tersebut dapat Perubahan fisiologis yaitu perubahan
disimpulkan bahwa kadar Hb pada payudara, berat badan
normal, pada ibu hamil Hb normal bertambah,mual pada trimester I
berkisar 11 – 13 gr/dl. Hal ini ,varises. Menasehati ibu untuk
dikarenakan pada ibu hamil terjadi mencari pertolongan segera jika ia
adanya hemodilusi akibat plasma mendapati tanda-tanda : perdarahan
darah yang bertambah cukup besar pervaginam, sakit kepala lebih dari
maka konsentrasi hemoglobin dan biasa, gangguan penglihatan,
hematokrit agak menurun selama pembengkakan pada wajah, nyeri
kehamilan yang kemudaian abdomen (epigastrik) janin tidak
menyebabkan kekentalan darah bergerak sebanyak biasanya.
secara keseluruhan berkurang (Kemenkes.RI, 2016)(Briggs et al.,
(Manuaba,et al. 2003). 1999)
Pada pemeriksaan protein Penatalaksanaan yg lain juga
urin didapatkan hasil negatif. dapat berupa: Merencanakan dan
Pemeriksaan protein urin ini berguna mempersiapkan kelahiran yang aman
untuk kepentingan skrining dan bersih; Menjaga kebersihan diri
kemungkinan terjadinya terutama lipatan kulit (ketiak, buah
preeklamsia/eklamsia pada dada, daerah genetalia) dengan cara
kehamilan. Proteinuria yang lebih dibersihkan dan dikeringkan;
dari 300 mg/ 24 jam dicurigai adanya Menjelaskan cara merawat payudara
disfungsi ginjal atau risiko tinggi terutama pada ibu yang mempunyai
terjadinya hipertensi yang putting susu rata atau masuk kedalam
berhubungan dengan kejadian dilakukan 2 kali sehari selama 5
preeklamsi dan eklamsia pada menit; Memberikan tablet zat besi 90
kehamilan.(Akaishi et al., 2014) (F tablet mulai minggu ke 20;
gary, 2012) Menjadwalkan kontrol berikutnya
serta mendokumenkan kunjungan
Tatalaksana yang diberikan
atau kontrol saat ini. (Kemenkes.RI,
pada pasien berupa edukasi untuk
2016)
menambah konsumsi air minum.
Pasien disarankan untuk menampung Kesimpulan
air dalam botol aqua 1,5 liter dan
Ibu hamil dengan status fisik berada dalam batas normal dan
obsteteri G:5 P:3 A:1 Ah:3 dengan pemeriksaan lab mendapatkan hasil
umur kehamilan 20+1 tanpa yang bagus. Pasien juga telah
komplikasi kehamilan. Pemeriksaan mendapatkan imunisasi TT pada
kunjungan ANC nya. Pasien secara medikamentosa yaitu dengan
mendapat penatalaksaan secara non vitamin hemafort untuk penambah
medikamentosa yaitu edukasi dan darah diminum sehari sekali.

Daftar Pustaka Kemenkes.RI (2013) Buku Saku


Pelayanan Kesehatan di Fasilitas
Akaishi, R. et al. (2014) ‘Clinical Kesehatan Dasar dan Rujukan.
features of isolated gestational jakarta: Kemenkes RI.
proteinuria progressing to pre-
Kemenkes.RI (2016) Buku
eclampsia: retrospective
Kesehatan Ibu dan Anak. jakarta.
observational study’, BMJ Open,
4(4), p. e004870. doi: Masukume, G. et al. (2015) ‘Risk
10.1136/bmjopen-2014-004870. factors and birth outcomes of
anaemia in early pregnancy in a
Briggs, D. a et al. (1999) ‘Transferrin
nulliparous cohort’, PLoS ONE,
in the developing ovarian follicle:
10(4), pp. 1–15. doi:
evidence for de-novo expression by
10.1371/journal.pone.0122729.
granulosa cells.’, Molecular human
reproduction, 5(12), pp. 1107–1114. Organization, world health (2016)
doi: ‘WHO Recommendation on
10.1002/14651858.CD004736.pub4. Antenatal care for positive pregnancy
Daily. experience’, WHO Recommendation
on Antenatal care for positive
Depkes RI (2007) Pedoman
pregnancy experience, p. 152. doi:
Pelayanan Antenatal. jakarta.
ISBN 978 92 4 154991 2.
F gary, C. E. all (2012) Obsetri
Stages of pregnancy (no date).
William. 23rd edn. USA: The
Available at:
McGraw Hill Companies. Inc.
https://www.womenshealth.gov/preg
Farahnik, B. et al. (2017) ‘Striae nancy/youre-pregnant-now-
gravidarum: Risk factors, prevention, what/stages-pregnancy .
and management’, International
Tortora, G.J., Derrickson, B. (2012)
Journal of Women’s Dermatology.
Principles of Anatomy and
The Authors, 3(2), pp. 77–85. doi:
Physiology. 13th edn. Edited by John
10.1016/j.ijwd.2016.11.001.
Wiley & Sons. USA.

Anda mungkin juga menyukai