Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengertian Program KB menurut UU No. 10 tahun 1992 (tentang
perkembangan dan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera)
merupakan upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui
pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan
ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan
sejahtera.
Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan
preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu
diakui demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana
merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian
ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak
wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena
terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode
tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional
KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh
kontrasepsi (Gunawan, 1998).
Alat kontrasepsi adalah alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan,
memiliki expire date (tanggal kadaluarsa) dan penggunaannya dapat dipakai
sendiri, namun sebagian alat kontrasepsi juga perlu mendapat bantuan tenaga
kesehatan untuk memasangkan alat kontrasepsi tersebut. Cara kerja kontrasepsi
adalah mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi, melumpuhkan sperma dan
menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.
Berbagai jenis alat kontrasepsi diantaranya pil, suntik, susuk, tubektomi, dan
vasektomi. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai salah satu alat
yaitu mengenai KB susuk/implant/AKBK. Susuk merupakan alat KB yang
terdiri dari 6 tube kecil dari plastik dengan panjang masing-masing 3cm. Susuk
disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada

1
lengan atas, alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit lengan atas sebelah
dalam. Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik
berongga dan ukurannya sebesar batang korek api. Hormon yang dikandung
dalam susuk ini adalah progesterone, yakni hormon yang berfungsi
menghentikan suplai hormon estrogen yaitu hormon yang mendorong
pembentukan lapisan dinding lemak, dengan demikian menyebabkan terjadinya
menstruasi.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari latar belakang diatas, ialah:
1. Apa pengertian dari Alat Kontrasepsi Bawah Kulit
2. Apa tujuan dari pemasangan Alat Kontrasepsi Bawah Kulit
3. Apa saja jenis-jenis dari Alat Kontrasepsi Bawah Kulit
4. Bagaimana cara kerja dari Alat Kontrasepsi Bawah Kulit
5. Bagaimana efektifitas dari pemasangan Alat Kontrasepsi Bawah Kulit
6. Apa saja indikasi dan kontra indikasi dari pemasangan Alat Kontrasepsi
Bawah Kulit
7. Bagaimana efek samping dari pemasangan Alat Kontrasepsi Bawah Kulit
8. Apa saja keuntungan dan kerugian dari pemasangan Alat Kontrasepsi
Bawah Kulit
9. Bagaimana cara pemasangan Alat Kontrasepsi Bawah Kulit
10. Bagaimana Asuhan Keperawatan pada pasien dengan pemasangan Alat
Kontrasepsi Bawah Kulit

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui konsep dasar dariAlatKontrasepsiBawahKulit
(AKBK) dan mengaplikasikannya pada Asuhan Keperawatan
padaibudenganpemasanganAlatKontrasepsiBawahKulit (AKBK)
2. Tujuan Khusus
a. Apa pengertian dariAlat Kontrasepsi Bawah Kulit

2
b. Apa tujuan dari pemasangan Alat Kontrasepsi Bawah Kulit
c. Apa saja jenis-jenis dari Alat Kontrasepsi Bawah Kulit
d. Bagaimana cara kerja dari Alat Kontrasepsi Bawah Kulit
e. Bagaimana efektifitas dari pemasangan Alat Kontrasepsi Bawah Kulit
f. Apa saja indikasi dan kontra indikasi dari pemasangan Alat
Kontrasepsi Bawah Kulit
g. Bagaimana efek samping dari pemasangan Alat Kontrasepsi Bawah
Kulit
h. Apa saja keuntungan dan kerugian dari pemasangan Alat Kontrasepsi
Bawah Kulit
i. Bagaimana cara pemasangan Alat Kontrasepsi Bawah Kulit
j. Bagaimana Asuhan Keperawatan pada pasien dengan pemasangan
Alat Kontrasepsi Bawah Kulit

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian AKBK
Kontrasepsi Implan biasa juga disebut Alat Kontrasepsi Bawah Kulit
(AKBK) adalah alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit atau yang
diinsersikan tepat di bawah kulit, dilakukan pada bagian dalam lengan atas
atau dibawah siku melalui insisi tunggal dalam bentuk kipas.
Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik
berongga dan ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti
kipas dengan enam buah kapsul atau tergantung jenis susuk yang akan
dipakai. Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon. Susuk tersebut akan
mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya
menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma. Pemakaian
susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada juga yang diganti setiap
tahun. Sebelum pemasangan Implan sebaiknya kesehatan Ibu diperiksa
terlebih dahulu,dengan tujuan untuk mengetahui apakah Ibu bisa memakai
Implan atau tidak.

B. Tujuan
Tujuan dari pemasangan Alat Kontrasepsi Bawah Kulit, ialah untuk:
1. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan
2. Mengatur interval diantara kehamilan
3. Mengatur kehamilan yang memang diinginkan
4. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri
5. Menentukan jumlah anak dalam keluarga.

C. Jenis-jenis Kontrasepsi
Di Indonesia dikenal beberapa jenis alat kontrasepsi bawah kulit/implant, yaitu:
1. Norplant

4
Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm
dengan diameter 2.4 mm yang diisi dengan 36 mg levonorgestrel dan lama
kerjanya 5 tahun.
2. Implanon
Terdiri dari 1 batang lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan
diameter 2 mm, yang diisi dengan 68 mg dan lama kerjanya 3 tahun.
3. Jadena dan indoplan
Terdiri dari 2 batang kapsul yang diisi dengan 75
mg levonorgestrel dengan lama kerjanya 3 tahun (Prawirohardjo, 2003).

D. Cara Kerja
Cara kerja dari AKBK, adalah:
1. KB implant ditanamkan 6 kapsul/1 kapsul silastik implant di bawah kulit,
maka setiap hari dilepaskan secara tetap sejumlah leveonorgestrel ke
dalam darah melalui proses difusi dari kapsul-kapsul yang terbuat dari
bahan silastik.
2. Besar kecilnya levonogestrel yang dilepas tergantung besar kecilnya
permukaan kapsul silastik dan ketebalan dari dinding kapsul
3. Satu set Implant yang terdiri dari 6 kapsul dapat bekerja secara efektif
selama 5 tahun.
4. Sedang Implanon yang terdiri dari 1 kapsul dapat bekerja secara efektif
selama 3 tahun

E. Efektifitas
Efektifitas dari pemasangan implan/AKBK adalah sebagai berikut:
1. Lendir serviks menjadi kental
2. Menggangu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi
implantasi
3. Mengurangi transportasi sperma
4. Menekan ovulasi

5
5. Angka kegagalan Norplant < 1 per 100 wanita per tahun dalam 5 tahun
pertama. Ini lebih rendah dibandingkan kontrasepsi oral IUD dan
metode barier (Hartanto, 2003).

F. Indikasi dan Kontra Indikasi


1. Indikasi
a. Wanita-wanita yang ingin memakai kontrasepsi untuk waktu yang
lama tetapi tidak bersedia menjalani kontap atau menggunakan AKDR
b. Masih berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak antara kelahirannya
tidak terlalu dekat.
c. Tidak dapat memakai jenis KB yang lain
d. Wanita-wanita tidak boleh menggunakan pil KB yang tidak
mengandung estrogen

2. Kontra Indikasi
a. Kehamilan atau disangka hamil
b. Penderita penyakit hati
c. Kanker payudara
d. Kelainan jiwa (psikosis, neurosis)
e. Varikosis
f. Riwayat kehamilan ektopik
g. Diabetes melitus
h. Kelainan kardiovaskuler

G. Efek Samping
1. Efek samping yang sering dijumpai adalah perubahan atau gangguan
dalam pola siklus haid,yang terjadi pada kira-kira 6 % akseptor terutama
selama 3-6 bulan pertama dari pemakaian. bisa berupa perdarahan mulai
dari bercak-bercak (spotting), haid yang memanjang sering, maupun tidak
datangnya haid (Contraceptive Implant, 2006).

6
2. WHO, Population Council Family Health International telah melakukan
studi pengawasan paksa pemasaran selama 5 tahun terhadap Norplant,
AKDR, dan sterilisasi wanita. Studi ini dilaporkan dalam serangkaian
makalah yang terbit pada akhir tahun 2000, dan memperlihatkan bahwa
Norplant bebas dari efek samping dan komplikasi serius (Glasier, 2006).
3. Efek samping lain tapi jarang terjadi adalah :sakit kepala, mual, mulut
kering, jerawat, payudara tegang, perubahan selera makan dan perubahan
berat badan (BKKBN, 2006).

H. Keuntungan dan Kerugian


1. Keuntungan:
a. Praktis
b. Daya guna tinggi
c. Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)
d. Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan
e. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
f. Bebas dari pengaruh estrogen
g. Tidak mempengaruhi kegiatan senggama
h. Tidak mengganggu ASI
i. Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
j. Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
k. Implant melepaskan progestin dengan kecepatan rendah dan constant,
sehingga terhindar dari dosis awal yang tinggi (Prawirohardjo, 2003).

2. Kerugian:
a. Implant harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang
terlatih.
b. Petugas medis memerlukan latihan dan praktek untuk insersi dan
pengangkatan implant
c. Lebih mahal

7
d. Sering timbul perubahan pola haid berupa perdarahan bercak (spotting),
hipermenorea, serta amenorea
e. Implant kadang dapat terlihat dengan orang lain (Hartanto, 2003)

I. Cara Pemasangan AKBK


Teknik Pemasangan:
1. Persilahkan klien mencuci seluruh lengan dengan sabun dan air yang
mengalir, serta membilasnya.
2. Tenaga kesehatan mencuci tangan dengan sabun
3. Daerah tempat pemasangan (lengan kiribagianatas) dicucidengansabun
antiseptic
4. Calon akseptor dibaringkan telentang di tempat tidur dan lengan kiri
diletakkan pada meja kecil disamping tempat tidur akseptor.
5. Gunakan hand scoon steril dengan benar.
6. Lengan kiri pasien yang akan di pasang diolesi dengan cairan
anstiseptic /betadin.
7. Daerah tempat pemasangan norplant ditutup dengan kain steril yang
berlubang.
8. Dilakukan injeksi obat anestesi kira-kira 6-10 cm di atas lipatan siku.
9. Setelah itu dibuat insisi kurang lebih sepanjang 0,5 cm dengan skalpel
yang tajam.
10. Trocard dimasukkan melalui lubang insisi sehingga sampai pada jaringan
bawah kulit.
11. Kemudian kapsul dimasukkan di dalam trokar dan di dorong dengan
plunger sampai kapsul terletak di bawah kulit
12. Demikian dilakukan berturut-turut dengan kapsul kedua sampai keenam,
kapsul di bawah kulit diletakkan demikian rupa sehingga susunanya
seperti kipas.
13. Setelah semua kapsul berada di bawah kulit, trokar ditarik pelan-pelan
keluar.
14. Kontrol luka apakah ada perdarahan atau tidak.

8
15. Dekatkan luka dan beri plester kemudian dibalut dengan perban untuk
mencegah perdarahan dan agar tidak terjadi haematom.
16. Beri nasehat pada akseptor agar luka jangan basah, selama kurang lebih 3
hari dan dating kembali jika tejadi keluhan-keluhan yang mengganggu.

9
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PEMASANGAN
ALAT KONTRASEPSI BAWAH KULIT/IMPLAN

A. TinjauanKasus
Tanggal : 08 Maret 2015 Jam : 17.30
1. Pengkajian
a. Data subjektif
1) Biodata:
Nama : Ny Y Nama Suami : Tn F
Umur : 23 tahun Umur : 26 tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan: SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Asem Papak
2) KeluhanUtama
Ibu tidak ada keluhan dalam penggunaan KB IUD, namun sejak
2 minggu yang lalu ibu mengeluh keluar darah dan merasa nyeri
setelah melakukan hubungan seksual dengan suami dan ibu ingin
mengganti KB IUD dengan KB implant.
3) RiwayatMenstruasi
Menarche : 15 tahun Dismenorhea : Tidakpernah
Siklus : 30 hari Keteraturan :Teratur
Lama : 3 hari Sifat Darah : Merah segar
Banyak: 2-3x/hari ganti pembalut
4) RiwayatPerkawinan
Ibu mengatakan status perkawinan sah, ibu menikah umur 24
tahun, suami umur 26 tahun, lama menikah 10 tahun.

10
5) RiwayatObstetri

Kompl
Temp Bayi Nifas
Usia Jenis Penolong ikasi
Hamil at
keham persali persalina B BB
ke persali Ib Umu Keada Lakt
il-an n-an n ay /
n-an u r/ Jk an asi
i PB
3,1 5
/ thn/
1. Aterm Spt-B BPS Bidan - - Baik Baik
50 ♀
3,2 2
2. Aterm Spt-B BPS Bidan - - Baik Baik
/ thn/
49 ♂

6) RiwayatGinekologi
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit pada alat
kandungannya.
7) RiwayatKontrasepsi
Ibu mengatakan setalah melahirkan anak ke- 2 ibu memakai
alat kontrasepsi jenis IUD, lama pemakaian 3 tahun. Sebelumnya
ibu tidak ada keluhan dengan penggunaan KB IUD, namun sejak 2
minggu yang lalu ibu mengalami perdarahan dan merasa nyeri
setelah berhubungan seksual. Ibu ingin mengganti KB jenis IUD
dengan KB implant dengan alasan merasa terganggu dengan efek
samping yang ditimbulkan oleh pemakaian KB IUD.
8) RiwayatPenyakitIbu
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit Hipertensi,
ibu mengatakan tidak pernah mengalami riwayat penyakit DM,
Jantung, TBC, Hepatitis, Asma, Vertigo, PMS, dan tidak ada
riwayat alergi.
9) PolaPemenuhanKebutuhanSehari-hari

11
a) Nutrisi : Ibu mengatakan baik sebelum dan sesudah
menggunakan alat kontrasepsi tidak ada perubahan pola makan
dan minum. Ibu mengatakan makan 3 kali sehari dengan menu
seimbang yaitu nasi, sayur, lauk pauk, dengan porsi sedang. Ibu
mengatakan minum ±8 gelas sehari. Ibu makan dan minum
tanpa keluhan. Ibu tidak ada pantangan makanan.
b) Eliminasi : Ibu mengatakan baik sebelum dan sesudah
menggunakan alat kontrasepsi tidak ada perubahan pola
eliminasi. Ibu mengatakan BAK 4-5 kali sehari, warna kuning
jernih. Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari, konsistensi padat.
Ibu BAK dan BAB tanpa keluhan.
c) Istirahat : Ibu baik sebelum atau sesudah menggunakan alat
kontrasepsi tidak mengalami peruhanan pola tidur dan istirahat.
Ibu mengatakan tidur ±7 jam,tidur siang ±1 jam. Ibu tidur dan
istirahat tanpa keluhan.
d) Aktifitas : Ibu mengatakan sebelum menggunakan alat
kontrasepsi mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendiri dan
bekerja seperti biasa. Sesudah menggunakan alat kontrasepsi
ibu tidak ada gangguan dalam melakukan aktivitas bekerja dan
mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
e) Hubungan seksual : Ibu mengatakan selama menggunakan
alat kontrasepsi jenis IUD bisa menerima dan mendukung.
Sebelumnya tidak ada keluhan dalam melakukan hubungan
seksual, namun sejak 2 minggu yang lalu ibu mengeluh merasa
nyeri dan mengalami perdarahan setelah melakukan hubungan
seksual.

b. Data Objektif
1) PemeriksaanUmum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis

12
PemeriksaanTanda-Tanda Vital:
BB : 51 kg TB : 155 cm
TD : 110/70 mmHg S : 37º C
N : 80 X/ menit RR : 21 X/ menit

2) PemeriksaanFisik
a) Kepala :Tidak ada kelainan, rambut bersih, warna hitam, tidak
rontok, penyebaran merata
b) Wajah : Tidak ada kelainan, ada acne/ jerawat, tidak ada cloasma,
tidak pucat, tidak oedema.
c) Mata : Tidak ada kelainan, sklera putih, konjungtiva merah muda,
tidak ada palpebra oedema.
d) Bibir : Tidak ada kelaian, mukosa bibir lembab, warna merah
muda.
e) Dada dan aksila : Tidak ada kelainan, bentuk payudara simetris,
tidak ada retraksi putting susu, tidak ada benjolan patologis, tidak
ada pengeluaran cairan patologis, tidak ada nyeri tekan.
f) Abdomen : Tidak ada kelainan, tidak ada bekas operasi, tidak ada
benjolan patologis, tidak distensi, tidak ada pembesaran hati,
tidak ada pembesaran limfe, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembengkakan kelenjar inguinalis.
g) Vulva : Tidak ada kelainan, bersih, tidak ada pengeluaran, tidak
ada nyeri, tidak ada bengkak, tidak merah, tidak ada ulkus, tidak
ada kondiloma.
h) Anus : Tidak ada kelainan, tidak ada hemoroid.
i) Ekstremitas : Tidak ada kelainan, tidak ada oedema, tidak ada
varises, kuku tidak pucat dan tidak biru.

3) PemeriksaanInspikulo
Vagina : tidak ada septum, tidak ada vistel
Porsio : tidak ada erosi, tidak rapuh, tidak kaku, warna merah

13
Muda
Serviks: tidak ada pengeluaran, tidak ada polip

4) Pemeriksaan Bimanual
Tidak ada nyeri goyang porsio/ serviks, tidak ada nyeri tekan
supra simpisis, tidak ada tonjolan kavum douglas. Posisi uterus ante
fleksi. Panjang uteri 7 cm.

5) Pemeriksaanpenunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang

6) Hasil konseling lanjutan dan informed consent untuk intervensi


Ibu setuju untuk dilakukan pemasangan alat kontrasepsi jenis
implan. Kesepakatan kunjungan ulang kembali segera jika ibu
merasakan efek samping yang mengganggu akibat pemasangan
implant untuk datang kembali ke poli KB atau ke petugas kesehatan
terdekat.

2. Interpretasi Data
a. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa: Ny. Y akseptor lama KB IUD dan ingin memasang
KB Implan
Masalah :
1) Gangguan rasa nyaman (cemas)
2) Ibu belum mengetahui tentang keuntungan, kerugian, efek
samping dan cara mengatasi efek samping dari pemasangan alat
kontrasepsi jenis implant
Kebutuhan :
1) Informasi hasil pemeriksaan, memberikan terapi obat, kunjungan
ulang

14
2) Pemberian informasi tentang keuntungan, kerungian, efek
samping, dan cara mengatasi efek samping pada penggunaan alat
kontrasepsi jenis implan

DS :
- Ibu mengatakan ingin KB Implant
- Sejak 2 minggu yang lalu ibu mengeluh keluar darah dan merasa
nyeri setelah melakukan hubungan seksual

DO:
- Tanda-tanda vital
TD: 110/70 mmHg
N: 80 x/menit
S: 37°C
RR : 21 x/menit
BB : 51 Kg
- KU : baik, Kesadaran : Compos mentis

b. Tujuan & Kriteria Hasil


Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ± 15 menit
diharapkan ibu mengerti penjelasan perawat.
Kriteria Hasil :
- Ibu kooperatif
- Kecemasan ibu berkurang
- Ibu dapat mengulang kembali penjelasan petugas
- Dan ibu dapat mengerti penjelasan tentang KB implant

c. Intervensi

15
1.1 Melakukan informed consent dan informed coise serta konseling
tentang pemasangan KB implant, ibu setuju dan mengerti dengan
informasi yang dijelaskan.
1.2 Berikan informasi hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
1.3 Berikan penjelasan tentang efek samping dari implan
1.4 Mempersiapkan ibu serta memberi tahu langkah-langkah yang
akan dilakukan dalam pemasangan implan, ibu sudah siap untuk
pemasangan alat kontrasepsi implan dan ibu mengerti dengan
langkah-langkah yang sudah dijelaskan.
1.5 Beritahu klien untuk datang kembali apabila ada keluhan

d. Implementasi
1.4 Persiapan Pemasangan:
 Mempersilahkan pasien untuk mencuci seluruh lengan dengan
sabun dan air yang mengalir serta membilas hingga bersih agar
tidak ada sisa sabun, pasien telah mencuci tangannya.
 Persilahkan pasien untuk berbaring dan meletakkkan tangan
yang lebih jarang digunakan bekerja (misalnya tangan kiri)
lebih dekat dengan bidan
 Tutup atau beri alas tempat tidur pasien dengan kain bersih
 Tentukan tempat pemasangan yang optimal kira-kira 8cm atau
setelapak tangan diatas lipatan siku, tempat pemasangan sudah
dientukan
 Siapkan tempat alat-alat dan buka bungkus steril tanpa
menyentuh alat-alat di dalamnya
 Buka dengan hati-hati kemasan sachet steril susuk KB II tiga
tahunan, keluarkan trokar, alat pendorong dan scapel,
persiapan pemasangan implant telah dilakukan
 Tenaga kesehatan mencuci tangan dengan sabun
 Daerah tempat pemasangan (lengan kiri bagian atas) dicuci
dengan sabun antiseptic

16
 Gunakan hand scoon steril dengan benar.
 Lengan kiri pasien yang akan di pasang diolesi dengan cairan
anstiseptic /betadin.
 Daerah tempat pemasangan norplant ditutup dengan kain steril
yang berlubang.
 Dilakukan injeksi obat anestesi kira-kira 6-10 cm di atas
lipatan siku.
 Setelah itu dibuat insisi kurang lebih sepanjang 0,5 cm dengan
skalpel yang tajam.
 Trocard dimasukkan melalui lubang insisi sehingga sampai
pada jaringan bawah kulit.
 Kemudian kapsul dimasukkan di dalam trokar dan di dorong
dengan plunger sampai kapsul terletak di bawah kulit
 Demikian dilakukan berturut-turut dengan kapsul kedua
sampai keenam, kapsul di bawah kulit diletakkan demikian
rupa sehingga susunanya seperti kipas.
 Setelah semua kapsul berada di bawah kulit, trokar ditarik
pelan-pelan keluar.
 Kontrol luka apakah ada perdarahan atau tidak.
 Dekatkan luka dan beri plester kemudian dibalut dengan
perban untuk mencegah perdarahan dan agar tidak terjadi
haematom.
 Beri nasehat pada akseptor agar luka jangan basah, selama
kurang lebih 3 hari dan dating kembali jika tejadi keluhan-
keluhan yang mengganggu.

e. Evaluasi
S : Ibu mengatakan telah dipasang KB Implant, Ibu juga telah
mengetahui jadwal pengeluaran.
O:

17
- Ibu sudah diimplant jenis norplant dengan bedah minor dan tidak
ada pembengkakan pada tempat insersi
- Kartu tanda akseptor KB Implant telah ditulis
A: Masalah teratasi
P :
- Anjurkan ibu untuk kontrol KB Implant tepat waktu
- Beritahu ibu untuk datang kembali bila memerlukan konsultasi
bila ada keluhan

18
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah tentang Alat Kontrasepsi Bawah Kulit ialah dari
penjelasannya yaitu Kontrasepsi Implan biasa juga disebut Alat Kontrasepsi
Bawah Kulit (AKBK) adalah alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit
atau yang diinsersikan tepat di bawah kulit, dilakukan pada bagian dalam
lengan atas atau dibawah siku melalui insisi tunggal dalam bentuk kipas.
Lalu penjelasan tentang tujuan dari pemasangan AKBK, Indikasi dan kontra
indikasi, keuntungan dan kerugian, cara kerja, efek samping dan yang terakhir
cara pengaplikasian pada Asuhan Keperawatan pada Ibu dengan Pemasangan
Alat Kontrasepsi Bawah Kulit.

19
DAFTAR PUSTAKA

https://madeyunikarina.wordpress.com/2014/09/01/contoh-askeb-kb-implan/

http://puskesmassentolo1.blogspot.co.id/2014/04/akseptor-kb-implant.html

http://saidahainurika.blogspot.co.id/2015/12/asuhan-kebidanan-pada-ny-y-
akseptor.html

20

Anda mungkin juga menyukai