Latar belakang dan Di Kenya, pengajaran fisika menghadapi tantangan kinerja yang
permasalahan buruk karena peralatan laboratorium yang tidak memadai dan guru
terlatih. Tantangan-tantangan ini telah menyebabkan siswa kurang
motivasi dalam mengejar subjek. Selanjutnya, beberapa siswa telah
kehilangan karir yang berbasis fisika karena di bawah prestasi.
Dasar teori Menurut Hanrahan (1998), metode pengajaran yang melibatkan
kontribusi siswa dan aktivitas lebih cenderung mengarah pada
pembelajaran produktif daripada metode formal mengajar Von dan
Juilfs (1957) mencatat bahwa pembelajaran fisika berakar dalam
percobaan, di aktif , hubungan seksual ingin tahu dan terampil
dengan alam. Namun semua percobaan buta jika mereka tidak
dipandu atau setidaknya ditafsirkan selanjutnya, dengan
pertimbangan teoritis. Jadi untuk belajar maksimal untuk mengambil
tempat siswa harus aktif dan harus membuat upaya untuk membuat
makna dari setiap langkah percobaan dengan menjadi aktif terlibat.
Aggarwal (1995) mengatakan bahwa gambar atau konsep yang jelas
terbentuk ketika kita melihat, mendengar, menyentuh, rasa dan bau
seperti pengalaman kami langsung, beton dan permanen. Metode
DEM pembelajaran memberikan peserta didik dengan kesempatan
untuk pengalaman langsung dengan alam sehingga memperkuat
retensi pengetahuan dan konsep belajar. Bruce, Marsh & Emily
(2009) dijelaskan aktualisasi diri sebagai negara yang tidak hanya
memungkinkan orang untuk menjelajah dan mengambil risiko, tetapi
juga menanggung ketidaknyamanan yang tak terelakkan merasa saat
mencoba untuk menggunakan keterampilan asing. The DEM
pendekatan belajar menghadapkan mahasiswa untuk
ketidaknyamanan menyenangkan yang mempromosikan
pembelajaran dan aktualisasi diri dan karenanya memberikan
penguatan positif.
Kelas Tes E1 E2 C1 C2
Pre-test 6 8
0-24
Post-test 0 0 0 1
25-29 Pre-test 42 37
Post-test 8 12 18 7
Pre-test 12 14
50-74
Post-test 39 34 35 10
Pre-test 0 1
75-99
Post-test 13 14 5 2
Kesimpulan Ada perbedaan antara nilai prestasi siswa diajarkan melalui DEM
dan TDE mendukung DEM. Lebih lanjut, studi ini juga
mengungkapkan bahwa ada perbedaan lebih sedikit antara skor
diajarkan melalui DEM (SD = 18) dan dari mereka diajarkan melalui
TDE. Oleh karena itu DEM dapat digunakan untuk menjembatani
kesenjangan antara berprestasi tinggi dan rendah.
Kelebihan dan Kelebihan
kelemahan Penyajian data sudah dalam bentuk kalimat dan tabel distribusi
sehingga mempermudah pembaca memahami isi dari
hasil penelitian
Kelemahan
Tidak menjelaskan teknik pengumpulan data
Sampel tidak jelas
Tidak menjelaskan cara pengambilan sampel
Teori kurang mendukung topik yang diteliti