ACTH mungkin berperan dalam mengatasi stress, karena ACTH adalah salah satu dari
peptide yang mempermudah proses belajar dan perilaku, masuk akal jika peningkatan ACTH
selama stress psikososial membantu tubuh agar lebih siap menghadapi stressor serupa dimasa
mendatang dengan perilaku yang sesuai.
Peran kortisol dalam membantu tubuh mengatasi stress, diperkirakan berkaitan dengan efek
metaboliknya. Kortisol mempunyai efek metabolic yaitu meningkatkan konsentrasi glukosa
darah dengan menggunakan simpanan protein dan lemak. Suatu anggapan yang logis adalah
bahwa peningkatan simpanan glukosa, asam amino dan asam lemak tersedia untuk digunakan
bila diperlukan, misalnya dalam keadaan stress.
Saraf
Bila saraf simpatetik melepaskan impuls pada saat yang bersamaan maka terjadi :
Sistem saraf parasimpatetik, hampir sama dengan sistem saraf simpatetik, hanya sistem
kerjanya saja yang berbeda. Jika saraf simpatetik memacu jantung misalnya, maka sistem
saraf parasimpatetik memperlambat denyut jantung.
Sistem parasimpatetik mendominasi pada situasi yang tenang dan rileks. Pada keadaan-
keadaan yang tidak mengancam, tubuh dapat memusatkan diri pada aktivitas “rumah tangga
umum” nya sendiri, misalnya pencernaan dan pengosongan kandung kemih. Sistem
parasimpatetik mendorong fungsi-fungsi tubuh seperti ini, sementara memperlambat aktivitas-
aktivitas yang ditingkatkan oleh sistem simpatetik. Sebagai contoh, jika seseorang dalam
keadaan tenang, aktivitas jantung tidak perlu berdenyut dengan cepat dan kuat.
f. Perangsangan pankreas