Disusun Oleh :
NIM : 201423041
JAKARTA
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
hanya berkat dan kemurahan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
Praktikum fenomena dasar mesin percobaan Teori Bernaulli
Cipto prasetyo
1.2. Tujuan
Memahami teori Bernouli dengan aplikasi pada fluida cair khususnya air
dengan memanfaatkan kolom piezometer.
Praktek yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Memperkirakan total head pompa.
b. Memperkirakan laju aliran air.
c. Memperkirakan nilai koefisien rugi energi, CL (loss coefficient) pada
belokan (elbow).
d. Memperkirakan nilai factor gesek, f (friction factor) pipa yang
digunakan dalam peralatan.
e. Pemahaman tentang garis energi grade serta garis hydraulic grade yang
sekaligus menggambarkan kondisi energi kinetik, energi tekanan dan
energi hilang di suatu titik tertentu pada sistem aliran peralatan.
1.4. Penilaian
Penilaian ditinjau dari penguasaan teori yaitu melalui jawaban dari soal
tertulis dan pemahaman praktek yaitu melalui hasil pencatatan data serta
perhitungannya.
Gejala kapiler adalah naiknya kolom zat cair dalam sebuah pipa kecil
akibat tegangan permukaan.Dalam dasar teori ini tidak dibahas secara mendetil
tentang ilmu yang paling dasar daam mekanika fluida menyangkut tegangan geser
dan lainnya.
Q volume flow rate atau volume rata-rata aliran adalah volume fluida yang
mengalir melintasi suatu penampang per satuan waktu.
W weight flow rate atau berat rata-rata aliran adalah berat fluida yang
mengalir melintasi suatu penampang per satuan waktu.
M Mass flow rate atau massa rata-rata aliran adalah massa fluida yang
mengalir melintasi suatu penampang per satuan waktu.
Dasar umum dari tiga pernyataan di atas adalah volume rata-rata aliran
(volume flow rate) Q, yang berasal dari perhitungan:
Q=Av
Q = A v = m3 x m / detik = m3 / detik
W = γ Q = N / m3 x m3 / detik = N / detik
M = ρ Q = kg / m3 x m3 / detik = kg / detik.
Jika fluida dalam pipa pada gambar 2-2 adalah cairan (liquid) atau fluida
yang tidak dapat dimampatkan, maka pernyataan ρ1 = ρ2 adalah sama.
Ada tiga macam bentuk energy yang selalu disertakan dalam menganalisa
suatu aliran dalam pipa.Penjelasan tentang suatu elemen fluida seperti gambar 2-3
dibawah ini yang menunjukan adanya sistem aliran pada sisi dalam pipa. Jika
2.5.1. Energy potensial. Karena elevasi ini, energi potensial dari elemen adalah
relative terhadap suatu referensi level tertentu.
PE=w z (1)
2.5.2. Energi kinetik, karena kecepatan ini, energi kinetik dari elemen adalah:
𝑤 𝑣2
KE= 2𝑔
(2)
2.5.3. Energy air (Flow Energi) atau kadang disebut energy tekanan, ini menunjukan
jumlah kerja yang diperlukan untuk menggerakan elemen fluida melalui suatu
penampang melawan tekanan p.
𝑤𝑝
FE= 𝛾
(3)
w=γV (5)
𝑤
V= (6)
𝛾
E=FE+PE+KE (8)
𝑤 𝑤𝑣2
= p𝛾 + w z + (9)
2𝑔
𝑤 𝑤𝑣1 2
E1 = p1 𝛾 + w z1 + (10)
2𝑔
𝑤 𝑤𝑣2 2
E2 = p2 𝛾 + w z2 + (11)
2𝑔
Jika tidak ada energi yang ditambahkan ke fluida atau tidak ada yang
hilang (kondisi ideal) pada posisi 1 dan 2, maka untuk memenuhi prinsip
konservasi energi adalah bahwa:
E1 = E2 (12)
𝑤 𝑤𝑣1 2 𝑤 𝑤𝑣2 2
p1 𝛾 + w z1 + = p2 𝛾 + w z2 + (13)
2𝑔 2𝑔
Dengan meninjau bahwa energy tersebut adalah per satuan berat maka
persamaan diatas dapat dapat disederhanakan lagi menjadi:
𝑝1 𝑤𝑣1 2 𝑝2 𝑤𝑣2 2
+ z1 + = + z2 + (14)
𝛾 2𝑔 𝛾 2𝑔
Disini tidak dibahas tentang efek perpindahan panas dari atau ke dalam
fluida.Karena relative kecil dan diabaikan.Nilai penting dari energi hilang adalah
dihasilkan oleh gesekan macam-macam katup (valve) dan fitting, yaitu
proporsional terhadap head kecepatan aliran fluida. Hal ini dapat diekspresikan
secara matematik sebagai berikut:
hL = CL (v2 / 2g)
E1 + hA – hR – hL = E2
(16)
Maka;
(19)
3.1.1. Bak tamping, yaitu berfungsi sebagai sumber dan penampung air. Air ini
akan dihisap oleh pompa dan dialirkan ke system kemudian kembali lagi ke
tabung ini.
3.1.2. Pompa, yaitu mesin yang memberikan energy ke system sehingga air
dapat mengalir dalam system.
3.1.4. Fitting (elbow, jointing) yaitu sebagai control aliran dalam pipa
sehingga dapat berbelok dan tersambung ke pompa, katup dan kelngkapan
lainnya sehingga system aliran berfungsi dengan baik sesuai criteria yang
diinginkan.
3.1.5. Tabung venture yaitu suatu pipa atau tabung dengan perbedaan luasan
penampang yang tersambung dari penampang lebih besar kemudian
dikecilkan secara teratur dan dibesarkan lagi keluasan penampang
sebelumnya.
3.1.6. Kolom piezometer sebagai alat pengukur static head pada tabung
venture dan titik-titik tertentu yang akan digambarkan garis energinya (EL dan
HGL), ada tujuh kolom piezometer yang terpasang dalam peralatan seperti
dalam gambar skematik pada gambar 3-1, dengan identitas sebagai berikut :
3.1.8 Volume meter (meteran air) berfungsi sebagai pengukur volume air yang
melewati pipa by pass.
3.1.9 Bok Catu Daya Listrik sebagai catu daya beserta perlengkapan control
waktu pengoperasian pompa.
3.2.2 Relay tunda waktu akan mempertahankan arus listrik meyalakan pompa
sebagai batas waktu yang sudah di tentukan melalui setelan relay tersebut.
3.2.4 Relay tunda waktu akan memutuskan aliran listrik ke pompa setelah
batas waktu penundaan tercapai sesuai setelan yang telah dilakukan.
1. Periksa dan Laporkan kepada asisten lab sebelum praktek dilakukan untuk
memastikan kondisi baik buruknya peralatan.
2. Siapkan semua peralatan bantu seperti bak air, tadah pengarah air dan tera
ukur volume serta gayung air yang merupakan perlengkapan peralatan.
𝑍2 − 𝑍2 = 0,15 m
𝑄(𝑚𝑎𝑘𝑠) = 0,000567 𝑚3 / detik
D1(terukur) = 0,0275 m
D2(terukur) = 0,016 m
L1(pipa) = 2.5 m
L2(pipa) = 0.15 m
HL1 = energi hilang pada kondisi sisi hisap yaitu path katup
hL2 = energi hilang karena gesekan sepanjang pipa 1 ( besar )
hL3 = energi hilang karena gesekan sepanjang pipa_ 2 ( kecil )
hL4 = energi hilang pada belokan ( elbow ).
hL5 = energi hilang pada percabangan.
hL6 = energi hilang pada pengecilan pipa.
hL7 = energi hilang pada pembesaran pipa
hL = total energi hilang.
hA = total head yang harus disediakan oleh pornpa.
a) Pziometer A = 0,3 m.
b) Pziometer B =0,80 m.
c) Pziometer C = 0,70 m.
d) Pziometer D = 0,55 m.
e) Pziometer E = 0,52 m.
f) Pziometer F = 0,497 m
g) Pziometer G = 0,27 m
Berat jenis air, γ pada temperatur 300C adalah 9770 N/m3. Adapun dari
percobaaan didapat nilai sebagai berikut:
(PB-PA) / γ = 0,80 m
Berikut adalah perhitungan laju aliran alir mengacu pada beda tekanan
yang telah diukur pada venturi yaitu perbedaan naiknya permukaan air dikolom
piezometer C dan D.
(PC-PD) / γ = 0,15 m
Hilang energi atau hilang tekanan pada aliran yang diakibatkan oleh
belokan (elbow) dapat diketahui melalui kolom piezometer E dan F yaitu sesudah
dan sebelum elbow yang mengindikasikan hilang tekanan sebelum dan susudah
elbow. Adapun dari percobaan didapat nilai sebagai berikut:
(PE-PF) / γ = 0,023 m
= 0,04284 m
Hilang energi atau hilang tekanan pada aliran yang diakibatkan oleh
factor gesekan dengan dinding pipa bagian dalam dapat diketahui melalui kolom
piezometer F dan G yang dipasang dengan jarak 0,55m. Adapun dari percobaan
didapat nilai sebagai berikut:
(PF-PG) / γ = 0,227 m
= 0,04284 m
Perhitungan factor gesek dengan relasi head loss, hL pada pipa antara titik
F dan G sepanjang 0,55m dengan diameter dalam pipa 0,0275m adalah sebagai
berikut:
f= hL / { [L x D] x [v2 / 2g]}
= 0,078
= 0,7158 m
v2 = [Q / A2]
= 0,000226 / 0,00020
= 1,13 m / detik
= 0,065 m.
a) Pziometer A = 0,4 m.
b) Pziometer B = 0,75 m.
c) Pziometer C = 0,65 m.
d) Pziometer D = 0,49 m.
e) Pziometer E = 0,45 m.
f) Pziometer F = 0,462 m
g) Pziometer G = 0,252 m
Berat jenis air, γ pada temperatur 300C adalah 9770 N/m3. Adapun dari
percobaaan didapat nilai sebagai berikut:
(PB-PA) / γ = 0,35 m
Berikut adalah perhitungan laju aliran alir mengacu pada beda tekanan
yang telah diukur pada venturi yaitu perbedaan naiknya permukaan air dikolom
piezometer C dan D.
(PC-PD) / γ = 0,16 m
Hilang energi atau hilang tekanan pada aliran yang diakibatkan oleh
belokan (elbow) dapat diketahui melalui kolom piezometer E dan F yaitu sesudah
dan sebelum elbow yang mengindikasikan hilang tekanan sebelum dan susudah
elbow. Adapun dari percobaan didapat nilai sebagai berikut:
(PE-PF) / γ = 0,018 m
Hilang energi atau hilang tekanan pada aliran yang diakibatkan oleh
factor gesekan dengan dinding pipa bagian dalam dapat diketahui melalui kolom
piezometer F dan G yang dipasang dengan jarak 0,55m. Adapun dari percobaan
didapat nilai sebagai berikut:
(PF-PG) / γ = 0,21 m
= 0,04284 m
Perhitungan factor gesek dengan relasi head loss, hL pada pipa antara titik F dan G
sepanjang 0,55m dengan diameter dalam pipa 0,0275m adalah sebagai berikut:
f = hL / { [L x D] x [v2 / 2g]}
= 0,24
= 0,7131 m
v2 = [Q / A2]
= 0,000224 / 0,00020
= 1,12 m / detik
= 0,063 m.
V.1 Kesimpulan
1. Menjelaskan tentang apakah teori bernouli?
2. Teori Bernouli menyatakan bahwa fluida mempunyai energi dalam
keadaan mengalir kontinyu mempunyai energi tekanan, energi kinetik dan
energi potensial pada sembarang titik adalah sama dengan jumlah energy
diberbagai titik.
3. Sebutkan apakah teori Bernouli dalam dunia sehari-hari selain dalam
sistem aliran fluida dalam pipa dan pemompaan?
4. Aplikasi teori Bernouli dalam sistem aliran pemompaan antara lain adalah
gaya angkat pada sayap pesawat terbang dan ducting blower pada industri.
5. Uraikan secara matematis teori Bernouli dalam kondisi (satuan) kerja,
tekanan dan panjang atau head!
6. Rumus dibawah ini adalah Bernouli dalam satuan meter/head. Jika dikali
dengan berat jenis (γ) maka akan didapat rumus Bernouli dengan satuan
N/m2 atau Pascal. Dan jika dikalikan dengan berat elemen (w) maka
didapat rumus Bernouli dengan satuan Nm atau joule.
𝑝1 v1 2 𝑝2 v2 2
a. + z1 + 2𝑔 = + z2 + 2𝑔 (meter)
𝛾 𝛾
V.2. Saran
1. Didalam modul praktek sebenarnya ada rumus tersebut dalam satuan meter
dan N/m, dan tinggal kita uraikan lagi menjadi satuan tekanan yaitu N/m2.
2. Teori beranaulli itu ada pada linkungan kita yang setiap hari kita pakai,
tanpa disadari sangat membantu kita dalam aktivitas, plajarilah sistem
aliran bernaulli .