Anda di halaman 1dari 5

RMK

Chapter 8

PENGUKURAN VARIABEL, DEFINISI OPERASIONAL


DAN SKALA

Bagaimana Mengukur Variabel

Objek yang dapat diukur secara fisik dengan sejumlah instrument standar bukan merupakan

masalah pengukuran. Tetapi, ketika memasuki dunia perasaan, sikap dan persepsi subjektif

manusia, pengukuran faktor atau variabel tersebut menjadi sulit. Ada setidaknya dua jenis

variabel: yang satu bisa diukur secara objektif dan tepat; yang lain lebih samar-samar dan tidak

dapat diukur secara akurat karena sifatnya yang subjektif. Ada cara-cara untuk menelusuri

perasaan dan persepsi subjektif individu, salah satu tekniknya adalah mereduksi ide-ide abstrak

atau konsep menjadi perilaku dan karakteristik yang dapat diamati. Reduksi dari konsep abstrak

untuk membuatnya bisa diukur dalam cara tertentu disebut mengoperasionalkan konsep.

Definisi Opresional Dimensi dan Elemen

Mengoprasionalkan, atau secara operasional mendefinisikan sebuah konsep untuk

membuatnya bisa diukur, dilakukan dengan melihat pada dimensi perilaku, aspek, atau sifat

yang ditunjukkan oleh konsep. Lalu kemudian diterjemahkan kedalam elemen yang dapat

diamati dan diukur sehingga menghasilkan suatu indeks pengukuran konsep.

Orang lain bisa menggunakan ukuran yang serupa, sehingga memungkinkan pengulangan atau

peniruan (replicability). Tetapi, perlu disadari bahwa semua definisi operasional sangat

mungkin (1) meniadakan beberapa dimensi dan elemen penting yang terjadi karena kelalaian
mengenali atau mengonsepkannya, dan (2) menyertakan beberapa segi yang tidak relevan,

yang secara keliru dianggap relevan.

Mendefinisikan konsep secara operasional adalah cara terbaik untuk mengukurnya. Tetapi,

benar-benar mengobservasi dan memperhitungkan seluruh prilaku individu dalam cara

tertentu, bahkan jika hal tersebut cukup praktis, akan selalu sulit dilakukan dan memakan

waktu. Jadi, daripada benar-benar mengobservasi perilaku individu, kita bisa meminta mereka

menceritakan pola perilaku mereka sendiri dengan mengajukan pertanyaan yang tepat yang

bisa direspon pada sekala tertentu yang telah disusun.

Menilustrasikan cara yang mungkin untuk mengukur variabel terkait dengan wilayah subjektif

dari sikap, perasaan dan persepsi orang dengan pertama-tama mendefinisikan konsep secara

operasional. Definisi operasional disusun dengan mereduksi konsep dari level abstraksi,

dengan menguraikannya kedalam dimensi dan elemen. Dengan menentukan perilaku yang

berhubungan dengan sebuah konsep, kita dapat mengukur variabel. Tentu saja, pertanyaan

akan mengundang respon pada beberapa skala yang dilekatkan padanya (seperti “sangat

sedikit” atau “sangat banyak”).

Apa yang Bukan Definisi Oprerasional

Sama pentingnya dengan memahami apa yang dimaksud dengan definisi operasional, adalah

mengingat apa yang bukan. Definisi operasional tidak menjelaskan korelasi konsep. Jelas

bahwa mendefinisikan sebuah konsep secara operasional tidak meliputi penguraian alasan,

latar belakang, konsekuensi, atau korelasi konsep. Sampai tingkat tertentu, hal tersebut

menjelaskan karakteristik yang dapat diamati dalam rangka mengukur konsep. Adalah penting

untuk mengingat hal ini, karena jika kita mengoperasionalkan konsep secara tidak tepat atau

mengacaukannya dengan konsep lain, kita tidak akan memperoleh ukuran yang valid dan

penelitian akan menjadi tidak ilmiah.

Tinjauan Definisi Operasional


Kita telah menelaah bagaimana mendefinisikan konsep secara operasional, membingkai, dan

mengajukan pertanyaan yang tepat untuk mengukur konsep. Definisi operasional adalah perlu

untuk mengukur konsep abstrak seperti hal-hal yang biasanya jatuh ke dalam wilayah subjektif

perasaan dan sikap. Suatu artikel akan memberitahu anda kapan ukuran tersebut dibuat, oleh

siapa dan berapa lama ukuran tersebut telah digunakan. Hanya instrument yang disusun dengan

baik, yang telah didefinisikan secara operasional dengan teliti, yang akan diterima dan sering

dipakai oleh para peneliti lain.

Skala

Skala adalah suatu instrument atau mekanisme untuk membedakan individu dalam hal terkait

variabel minat yang kita pelajari. Skala atau instrument bisa menjadi sesuatu yang mentah

dalam pengertian bahwa hal tersebut hanya akan mengategorikan individu secara luas pada

variabel tertentu, atau menjadi instrument yang disetel dengan baik yang akan membedakan

individu pada variabel dengan tingkat kerumitan yang bervariasi.

Ada empat tipe skala dasar: nominal, ordinal, interval, dan rasio. Tingkat kerumitan dimana

skala ditentukan dengan baik meningkat secara progresif seiring mereka bergerak dari skala

nominal ke rasio. Yaitu, informasi mengenai variabel bisa diperoleh secara lebih rinci jika kita

menggunakan skala interval atau rasio disbanding dua skala lainnya. Saat kalibrasi atau level

skala meningkat dalam hal kerumitannya, kekuatan skala pun meningkat. Dengan skala yang

lebih kuat, peningkatan analisis data yang rumit dapat dilakukan, pada gilirannya, berarti

bahwa jawaban yang lebih tepat bisa ditemukan untuk pertanyaan penelitian. Tetapi, variabel

tertentu lebih mudah diteliti dengan skala yang lebih kuat disbanding lainnya.

Skala Nominal

Skala nominal adalah skala yang memungkinkan peneliti untuk menempatkan subjek pada

kategori atau kelompok tertentu.


Skala Ordinal

Skala ordinal tidak hanya mengategorikan variabel-variabel untuk menunjukkan perbedaan di

antara berbagai kategori, tetapi juga mengurutkannya ke dalam beberapa cara. Skala ini

menyediakan lebih banyak informasi dibandingkan skala nominal. Tetapi, perhatikan bahwa

skala ordinal tidak member petunjuk apa pun mengenai besaran (magnitude) perbedaan antar

tingkat.

Skala Interval

Skala interval memungkinkan kita melakukan operasi aritmetika tertentu terhadap data yang

dikumpulkan dari responden. Sementara, skala nominal hanya memungkinkan kita untuk

membedakan kelompok secara kuantitatif dengan mengategorikannya kedalam kumpulan yang

saling eksklusif dan lengkap secara kolektif, skala ordinal untuk mengurutkan tingkatan

preferensi, skala interval memampukan kita mengukur jarak antara setiap dua titik pada skala.

Jadi, skala interval menentuka perbedaan, urutan, dan kesamaan besaran perbedaan dalam

variabel. Karena itu, skala interval lebih kuat dibanding skala nominal dan ordinal, dan bisa

diukur tendensi sentralnya dengan rata-rata aritmetik. Ukuran dispersinya adalah kisaran ,

standar deviasi, dan varians.

Skala Rasio

Skala rasio mengatasi kekurangan titik permulaan yang berubah-ubah pada skala interval, yaitu

skala rasio memiliki titik nol absolute, yang merupakan titik ukur yang berarti. Jadi, skala rasio

tidak hanya mengukur besaran perbedaan antartitik pada skala, namun juga menunjukkan

proporsi dalam perbedaan.

Tinjauan Skala

Empat skala yang dapat diterapkan pada pengukuran variabel adalah skala nominal, ordinal,

interval, dan rasio. Skala nominal menyoroti perbedaan dengan klasifikasi objek atau orang

kedalam kelompok, dan menyediakan informasi yang paling sedikit mengenai variabel. Skala
ordinal memberikan beberapa informasi tambahan dengan mengurutkan tingkatan kategori

skala nominal. Skala interval tidak hanya mengurutkan, namun juga memberi kita informasi

besaran perbedaan dalam variabel. Skala rasio tidak hanya menunjukkan besaran perbedaan,

tetapi juga proporsinya. Perkalian atau pembagian akan mempertahankan rasio tersebut. Saat

kita bergerak dari skala nominal ke rasio, kita memperoleh ketepatan yang semakin tinggi

dalam mengkuantifikasikan data, dan fleksibilitas yang lebih besar dalam menggunakan uji

statistic yang lebih canggih. Karena itu, kapanpun jika memungkinkan dan tepat, skala yang

lebih tinggi harus digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti.

Dimensi Internasional dari Definisi Operasional dan Penyusunan Skala

Definisi Operasional

Dalam melakukan penelitian transnasional, penting untuk mengingat bahwa variabel tertentu

memiliki arti dan konotasi berbeda dalam kebudayaan yang berbeda. Jadi, adalah sangat

bijaksana jika peneliti yang berasal dari sebuah Negara dengan bahasa yang berbeda mencari

bantuan dari sarjana local untuk mendefinisikan secara operasional konsep-konsep tertentu

ketika melakukan penelitian lintas budaya.

Penyusunan Skala

Sebagai bagian dari kepekaan terhadap definisi operasional konsep dalam kebudayaan lain,

persoalan penyusunan skala juga perlu mendapat perhatian dalam penelitian lintas budaya.

Kebudayaan yang berbeda bereaksi secara berbeda pada persoalan penyusunan skala.

Dengan demikian, dalam menentukan instrument untuk penelitian lintas budaya, kita harus

berhati-hati terhadap definisi operasional dan metode penyusunan skala yang digunakan

Anda mungkin juga menyukai