Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ref:
dengar dengarkan aku
aku akan bertahan sampai kapanpun
sampai kapanpun
wow.. wow…
maafkan aku
yang tak sempurna tuk dirimu
usailah sudah kisah yang tak sempurna
untuk kita kenang
Memang kebanyakan vocalist terutama anak band di indonesia klo mo nyanyi ato
rekaman jarang pake pemanasan.ga tau karena malas ato emang ga tau caranya…
klo emang lu gak tau caranya..gw ada TRIK yg SIMPLE buat kalian vocalist baru…
sebelum kalian nge’take…lu mending KETAWA TERKEKEH2 sama teman2 lu..
itu salah satu cara NGELATIH DIAFRAGMA…
gimana cara tau klo tau itu diafragma yg lagi kelatih???
biasanya abis ketawa BAGIAN ANTARA PERUT N DADA BAGIAN BAWAH
(DEKAT ULU HATI) RADA2 PEGEL…
Hamming
Selain Solfegio, salah satu bentuk latihan yang sangat membantu untuk meningkatkan
range vokal adalah melalui latihan Hamming. Latihan ini menekankan pada pembiasaan
untuk menggunakan teknik vokal kepala.
Caranya, tentukan salah satu lagu favoritmu, pilih lagu yang berjarak nada tinggi atau
yang memiliki tingkat kesulitan tinggi, nyanyikan……… tapi tidak menggunakan lirik
sebagaimana biasanya….. melainkan ganti liriknya menggunakan huruf / bunyi “N” atau
“M”. Jadi, seperti sedang bersenandung. Bernyanyi …….. nnnnnnnnn…. Atau…..
mmmmm. Nah, pada saat nada tinggi, coba pake vokal kepala (head voice), hal ini bisa
membantu meningkatkan jangkauan nada.
Seorang atlet harus melakukan pemanasan (warming up) terlebih dulu sebelum mulai
berolah raga, agar terhindar dari cedera atau keseleo urat. Demikian juga dengan seorang
vokalis. Untuk menjaga performa saat bernyanyi di panggung atau memelihara kualitas
vokal, seorang penyanyi harus melakukan pemanasan yang sering disebut dengan
vokalisi (vocalizing).
Vokalisi cukup beragam, yang termudah dan tersimpel adalah dengan melafalkan huruf-
huruf vocal a i u e o, baik dengan nada maupun tanpa nada. Vokalisi sederhana ini cukup
efektif untuk melenturkan bibir, rahang, dan rongga mulut. Selain mudah, vokalisi a i u e
o ini juga bisa dilakukan dengan hanya hitungan detik atau menit.
Setelah itu, vokalisi dapat ditingkatkan dengan meniti tangga nada dari terendah atau
sedang ke nada tinggi. Bisa dengan lagu atau melalui solmisasi atau solfegio. Alangkah
baiknya jika latihan vokalisi ini tidak hanya dilakukan pada saat hendak tampil di
panggung saja, tapi dilakukan secara rutin.
Melatih Pernafasan
Nafas yang prima sangat penting artinya bagi seorang penyanyi. Penguasaan teknik
pernafasan mutlak harus dimiliki, jika si penyanyi ingin sukses di dunianya. Namun,
bagaimana caranya memiliki nafas yang prima?
Nafas, biasanya menjadi kendala jika tidak dijaga dan dilatih. Berikut ini penulis
mencoba berbagi salah satu tips untuk menjaga dan memanjangkan pernafasan melalui
sebuah latihan sederhana.
Sebelum berlatih, ada satu hal yang perlu diperhatikan. Salah satu teknik pernafasan
dalam olah vocal yang efektif adalah teknik pernafasan perut. Bukan pernafasan dada.
Cara gampang untuk membedakan Nafas Perut dan Nafas Dada adalah: dalam nafas
perut, ketika menarik nafas, perut mengembung, sedangkan dalam nafas dada, ketika
nafas ditarik, yang mengembung adalah dada. Gampang kan?
Oke kita mulai berlatih:
Siapkan posisi tubuh, bisa berdiri atau duduk bersila. Tegakkan punggung/badan.
1. Tarik nafas (dengan nafas perut), hitung hingga 10 detik. Pada hitungan ke-10
(detik), perut full mengembung.
2. Hitungan 10 detik berikutnya, tahan nafas. Dalam posisi perut full mengembung,
tahan hingga perut terasa keras. Boleh dicek dengan menepuk-nepuk perut yang
mengeras.
3. Hitungan 10 detik berikutnya, keluarkan nafas pelan-pelan melalui mulut. Atur
pengeluaran nafas se-efisien mungkin sampai hitungan ke-10 (detik). Agar
pengeluaran nafas bisa sehemat mungkin, mulut dibuka sedikit saja sambil
membunyikan ”ceessssss”
4. Berikutnya, ulangi latihan ”tarik-tahan-keluar” tersebut dengan penambahan
durasi waktu secara bertahap. Misalnya, dengan penambahan per 5 detik, menjadi
15, 20, 25, dst. hingga batas waktu terlama.
5. Jika dalam satu durasi waktu masih dirasa berat…coba diulang beberapa kali.
Jika dalam latihan menemukan masalah atau nafas belum juga panjang dan stabil.
Solfegio
Range vokal setiap orang berbeda-beda. Standar normal umumnya orang memiliki dua
oktav. Semakin panjang rang vokal seseorang, semakin memungkinkan dia untuk
membawakan berbagai jenis lagu dengan baik. Dengan catatan, dia memiliki
kemampuan/teknik vokal yang baik pula tentunya.
Seseorang yang bertipikal vokal bass, bariton, alto, dan mezo sopran, biasanya memiliki
rang vokal yang pendek. Lain halnya seseorang yang bertipikal vokal tenor atau sopran,
biasanya ia memiliki range vokal panjang. Namun, terkadang ada juga, meski ia
bertipikal bass, tapi memiliki range vokal panjang. Sebaliknya, orang yang bertipikal
tenor tapi range-nya pendek.
Pemahaman terhadap tipikal vokal sangat penting. Terutama untuk menentukan nada
dasar ketika hendak bernyanyi. Bagi Anda yang bertipikal vokal rendah, jangan khawatir
kehilangan kesempatan bernyanyi. Tak masalah. Anda bisa menyesuaikan nada dasar di
mana Anda mulai bernyanyi yang sesuai dengan jenis suara Anda. Misalnya dengan
menurunkan nada dasar dari penyanyi aslinya. Ilmu vokal bukanlah ilmu eksak.
Pada dasarnya range vokal seseorang bisa ditingkatkan. Ada beberapa jenis latihan yang
dapat membantu meningkatkan range vokal. Salah satu di antaranya adalah dengan teknik
”vokal kepala” atau ”suara langit-langit”.
Output vokal seseorang secara natural terbagi dua, yakni vokal kepala dan vokal dada.
Vokal kepala adalah vokal yang dihasilkan dari langit-langit atas rongga mulut.
Sementara vokal dada adalah vokal yang dihasilkan dari rongga dada.
Untuk menemukan vokal kepala. Mulailah dengan latihan berikut:
Tentukan nada terendah yang mampu Anda bawakan dengan baik, nyanyikan solmisasi
(do re mi fa sol la si do) dari suara terendah tersebut hingga nada tertinggi yang Anda
kuasai. Pada saat vokal Anda tidak mampu mengeluarkan nada tertinggi dengan baik atau
sampai Anda membutuhkan untuk mengubah nada Anda ke dalam vokal kepala.
Selain itu ada juga teknik lain, yaitu dengan menggunakan teknik falseto dan kop stem.
Seorang penyanyi harus mampu melakukan kontrol nada (pitch control) ketika bernyanyi.
Hal ini sangat penting dilakukan untuk menjaga konsistensi vokal, sehingga terhidar dari
nada fals (atonal). Munculnya nada fals akan sangat menggangu kenikmatan pendengar.
Akibatnya, cemoohanlah yang akan mendera si penyanyi. Bahkan, lebih parah lagi, ia
akan kehilangan kredibilitas!
Ada beberapa faktor penyebab munculnya nada fals:
♪ Talenta Musik
Range Vokal adalah jarak antar nada dari satu interval ke interval lainnya. Dimana satu
interval terdiri dari nada: do re mi fa sol la si. Sementara tata nada sebelum dan
sesudahnya adalah interval lain.
Manusia pada umumnya, paling tidak memiliki 2 interval nada. Namun ada juga yang
memiliki 6 interval, bahkan 8 interval nada. Vokalis Steel Hearth, Mariah Carey,
Whitney Houston adalah beberapa penyanyi dengan range vokal sangat panjang.
Nah, apa hubungannya dengan Fals?
Penyanyi dengan range vokal pendek, dia akan kesulitan menjangkau nada-nada yang
terlampau tinggi atau rendah. Saat itulah yang paling rawan bagi mereka.
Bagi para penyanyi dengan range vokal pendek, sebetulnya ada beberapa cara untuk
menghindari ranjau-ranjau fals. Diantaranya adalah dengan menggunakan teknik falseto
dan cop stemp. Kedua cara ini hampir sama, yakni dengan menggunakan nada ’palsu’
ketika menemui nada-nada tinggi. Perbedaanya adalah output power cop stemp lebih kuat
dibandingkan dengan teknik falseto. Sehingga, dengan cop stemp, seolah-olah ia
mengeluarkan nada ’asli’ atau normal.
Nah, jika kedua teknik ini tidak dikuasai, maka nada fals akan relatif banyak ditemukan.
Tingkat kesulitan lagu berbeda-beda. Mulai dari yang hanya memiliki dua atau tiga chord
saja. Hingga lagu yang memiliki puluhan chord dalam musik pengiringnya. Untuk lagu
yang relatif mudah, tentunya tidak terlalu dibutuhkan kemampuan ekstra untuk
mengontrol nada. Tetapi, ketika menyanyikan lagu dengan tingkat kesulitan tinggi,
seringkali diperlukan beberapa kali latihan penguasaan untuk mendapatkan kualitas vokal
yang mulus dari lagu tersebut. Hal ini tidak hanya dialami oleh para penyanyi pemula,
tetapi juga oleh para penyanyi kaliber profesional sekali pun. Terutama dalam take vokal
untuk rekaman di studio. Seorang penyanyi profesional bisa berkali-kali mengulang baris
lagu yang sulit, untuk mencapai tone yang sempurna.
Selain faktor internal penyanyi, faktor eksternal juga turut menentukan munculnya nada
fals. Misalnya dalam sebuah pertunjukan di dalam gedung yang tidak disertai dengan
setting akustik ruangan yang memadai, kemudian kualitas sound system seadanya,
dengan tanpa disertai monitor vokal yang baik, niscaya si penyanyi akan sangat kesulitan
untuk mengontrol nada.
Sehebat apapun kemampuan vokal si penyanyi, jika menghadapai kondisi seperti itu akan
sangat sangat keteteran. Gedung tanpa penataan akustik yang baik, akan menimbulkan
gaung yang sangat mengganggu stabilitas tempo. Akibatnya sangat fatal, konsentrasi
penyanyi terganggu, harmonisasi musik dan lagu semakin kacau, karena si penyanyi akan
menggunakan acuan tempo musik hasil pantulan (gaung), sementara si
pendengar/penonton mendengarkan tempo yang asli.
Ketika bernyanyi live seorang penyanyi terkadang ’terpeleset’ ke dalam nada-nada fals.
Hal ini cukup wajar terjadi, karena biasanya diakibatkan oleh beberapa faktor kendala,
sebagaimana telah dibahas pada tulisan saya sebelumnya. Akan tetapi, akan sangat tidak
wajar jika penyanyi tersebut selalu fals dalam setiap penampilannya. Tentunya ada
something wrong di balik itu. Apakah ia harus pensiun sebagai penyanyi?? Oh tidak,
tentunya kesimpulan itu terlalu dini. Setidaknya ia harus berusaha terlebih dahulu untuk
memperbaiki kemampuan vokalnya melalui latihan intensif. Setahap demi setahap ia
akan memiliki kepekaan terhadap nada, sehingga ia mampu untuk mengontrol nadanya
dengan baik.
Di dalam term akademis dikenal teknik latihan solfegio (baca:solfej). Bentuk latihan
solfegio bervariasi, mulai dari yang termudah sampai ke tingkat yang relatif sulit.
Gunanya adalah untuk melatih ketajaman dan ketepatan nada si penyanyi. Salah satu
bentuk latihan solfegio yang cukup praktis dan mudah digunakan adalah teknik latihan
yang dikenal dengan nama ’moami amo’.
Sesuai dengan tujuannya, yakni untuk melatih kepekaan nada, latihan ini bertumpu
kepada penguasaan tangga nada melalui naik turunnya nada. Selain untuk melatih
kepekaan nada, ’moami amo’ juga sangat bermanfaat untuk lebih melenturkan vokal. Tak
sedikit penyanyi pemula masih memiliki vokal yang cenderung ’kaku’. Maksudnya,
ketika menemukan perpindahan nada tertentu (misal cengkok dangdut, legato, dll) sangat
sulit ia raih. Nah melalui ’moami amo’ ini kendala itu bisa diatasi.
Oke, sekarang kita coba praktekkan. Ikuti nada-nada di bawah ini :
2/4 1 3 2 4 3 5 4 2 1 .
mo o a a mi i a a mo
Ulangi beberapa kali hingga nada demi nada terkuasai dengan baik. Untuk ’moami amo’
pertama, cari dan tentukan nada dasar yang paling bawah. Ingat, kontrol selalu setiap
nada yang dinyanyikan. Pastikan nada benar benar pas! Setelah itu baru dinaikkan nada
dasarnya satu demi satu. Lakukan terus hingga mencapai nada tertinggi yang bisa
dikuasai. Jika telah mencapai nada dasar yang cukup tinggi, ada kendala yang biasa
dijumpai, yaitu nada 5 (sol) akan semakin sulit dicapai. Oleh karena itu, perketat lagi
kontrol nada, khususnya terhadap nada 5 (sol) tadi.
Lakukanlah latihan bernyanyi dengan menutup salah satu telinga, bisa telinga kiri atau
kanan. Dengan menutup salah satu telinga ketika bernyanyi, kita bisa lebih jelas
mendengar output vocal kita. So, kita bisa lebih mudah mengontrol nada yang kita
keluarkan.
Cara ini bisa juga dilakukan ketika kita sedang bernyanyi di atas panggung. Di tengah
bingarnya iringan musik, terkadang kita sulit mengontrol nada. Nah, dengan menutup
salah satu telinga, vocal kita akan lebih terkontrol. Tapi, untuk menjaga performance,
sebaiknya cara ini dilakukan ketika diperlukan saja. Jangan terlalu sering, cukup ketika
kita betul betul sangat sulit mengontrol nada atau ketika kita akan menjangkau nada-nada
yang beresiko.