Dermatitis Kontak Iritan
Dermatitis Kontak Iritan
dermatitis jenis ini adalah pajanan dengan bahan yang bersifat iritan, misalnya bahan
Kelainan kulit yang terjadi sangat beragam, bergantung pada sifat iritan.Iritan kuat
Penyebab DKI akut adalah iritan kuat, misalnya larutan asam sulfat dan asam hidroklorid
atau basa kuat, misalnya natrium dan kalium hidroksida. Biasanya terjadi karena
kecelakaan ditempat kerja, dan reaksi segera timbul. Intensitas reaksi sebanding dengan
konsentrasi dan lama kontak, serta reaksi terbatas hanya pada tempat kontak. Kulit terasa
pedih, panas, rasa terbakar, kelainan yang terlihat berupa eritema edema, bula, mungkin
juga nekrosis. Sedangkan DKI kronik kumulatif merupakan jenis dermatitis kontak yang
paling sering terjadi. Sebagai penyebab ialah kontak berulang dengan iritan lemah
(misalnya deterjen, sabun, pelarut, tanah, bahkan juga air). Kelainan baru terlihat nyata
setelah kontak berlangsung beberapa minggu atau bulan, bahkan bias bertahun-
tahunkemudian. Gejala klasik berupa kulit kering, disertai eritema, skuama, yang lambat
laun kulit menjadi tebal (hyperkeratosis) dengan likenifikasi, yang difus. Bila kontak
terus berlangsung akhirnya kulit dapaat retak seperti luka iris (fisura), misalnya pada kulit
tumit seorang pencuci yang mengalami kontak secara terus menerus dengan deterjen.
Keluhan pasien umumnya rasa gatal atau nyeri karena kulit retak (fisura).
2. Dermatitis Atopic
Dermatitis Atopik (DA) adalah peradangan kulit berupa dermatitis yang kronik residif,
disertai rasa gatal, dan mengenai bagian tubuh tertentu tertentu terutama di wajah pada
bayi (infantile) dan bagian fleksural ekstremitas (padafase anak). Dermatiitis atopic kerap
terjadi pada bayi dan anak, sekitar 50% menghilang pada saat remaja, kadang dapat
menetap,atau bahkan baru muncul saat dewasa. Sampai saat ini etiologic DA dianggap
Dalam praktik sehari-hari dapat digunakan kriteria William guna menetapkan diagnosis
DA, yaitu:
a. Harus ada:
anterior dorsum pedis, atau seputar leher (termasuk kedua pipi anak <10
tahun)
Riwayat asma atau hay fever pada anak (riwayat atopi pada anak <4 tahun
Dermatitis fleksural (pipi, dahi, dan paha bagian lateral pada anak <4
tahun)
Awitan di bawah usia 2 tahun (tidak dinyatakan pada anak <4 tahun)
3. Dermatitis Numularis
Dermatitis numularis adalah peradangan kulit yang bersifat kronis, ditandai dengan lesi
berbentuk mata uang (koin) atau agak lonjong, berbatas tegas, dengan efloresensi berupa
Penderita dermatitis numularis umumnya mengeluh sangat gatal yang bervariasi dari
ringan sampai berat. Lesi akut berupa plak eritematosa berbentuk koin dengan batas tegas
yang terbentuk dari papul dan papulovesikel yang berkonfluens. Lambat laun vesikel
pecah dan terjadi eksudasi berbentuk pinpoint. Selanjutnya eksudat mongering dan
menjadi krusta kekuningan. Pada tepi plak dapat muncul lesi papulovesikular kecil yang
kemudian berkonfluens dengan plak tersebut sehingga lesi meluas. Diameter plak
biasanya berukuran 1-3 cm, walaupun jarang, lesi denga diameter 10 cm pernah
dilaporkan. Kulit disekitar lesi biasanya normal, namun bias juga kering.
Jumlah lesi dapat hanya satu aatu multiple dan tersebar pada ekstremitas bilateral atau
simetris. Distribusi lesi yang klasik adalah pada aspek ekstensor ekstremitas. Pada
perempuan, ekstremits atas termasuk punggung tangan lebih sering terkena. Selain itu
TATA LAKSANA
Hal yang perlu diperhatikan pada pengobatan dermatitis kontak adalah upaya pencegaha
pajanan ulang dengan alergen penyebab. Umumnya kelainan kulit akan mereda dalam
beberapa hari.
DKA akut yang ditandai dengan eritema, edema, vesikel atau bula, serta eksudatif
(madidans), misalnya pemberian prednisone 30 mg/hari. Untuk topical cukup dikompres
dengan larutan garam faal atau larutan asam salisilat 1:1000, atau pemberian