Anda di halaman 1dari 3

FLUOR ALBUS

No. Dokumen : PKM.5/092/SOP/VII/2018

No. Revisi :0
SOP
Tanggal terbit : 22 Januari 2018

Halaman : 1/3

UPT PUSKESMAS
Dr. MORO PRASTYO
WATULIMO NIP. 19720124 200604 1 004
KABUPATEN TRENGGALEK

1. Pengertian Fluor albus adalah keluarnya duh tubuh dari vagina secara fisiologis
mengalami perubahan sesuai siklus menstruasi .
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melaksanakan penanganan Fluor
Albus
3. Kebijakan 1. Keputusan Kepala UPT Puskesmas Watulimo Nomor
PKM.5/007/SK/I/2018 tentang Jenis-Jenis Pelayanan di UPT
Puskesmas Watulimo
2. Keputusan Kepala UPT Puskesmas Watulimo Nomor
PKM.5/038/SK/VII/2018 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
UPT Puskesmas Watulimo
3. Keputusan Kepala UPT Puskesmas Watulimo Nomor
PKM.5/039/SK/IX/2018 tentang Kewajiban Tenaga Klinis
dalam Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 44 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.
02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Langkah- 1. Anamnesa
langkah/Prosedur - Biasanya pada usia diatas 12 tahun
- Keluar cairan tidak normal disertai rasa , bisa nyeri , gatal ,
nyeri BAK , nyeri pinggul , atau nyeri setelah hubungan coitus
. Riwayat pasangan pernah kena PMS
2. Pemeriksaan Fisik
- Kandidiasis Vagina :
o Eritema vagina , diluar satelit vagina
o Duh tubuh tidak berbau , pH < 4,5
- Vaginosis bakterial
o Duh berwarna putih / keabu-abuan melekat didinding
vagina dan vulva
o Berbau amis pH > 4,5
- Cervisitis Chlamydia :
o Inflamasi serviks
o Duh mukopurulen
- Trichomoniasis
o Duh kuning kehijauan
o Berbuih berbau amis
- Pelvic Inflamatory Disease
o Nyeri abdomen bawah dengan demam
o Kekakuan adneksa dan serviks
o Nyeri angkat palpasi bimanual
- Lichen planus
- Gonore
- Benda asing ( tampon / kondom ) yang lupa diangkat
- Infeksi menular seksual lainnya
- Untuk pasien yang mempunyai resti PMS ditawarkan
pemeriksaan chlamydia , gonorrhea , syfillis , HIV
3. Penatalaksanaan
a. Pada vaginosis bakterial
 Metrodinazole atau clyndamycin pervaginam
 Bila hamil metrodinazole 2 x 400mg / hari selama 5-
7hari
 Apabila pasien menggunakan IUD → dilepas
 Tidak perlu pemeriksaan silang dengan pasangan
pria
b. Pada vulvavaginal candidiasis
 Azole antifungi oral / pervaginam
 Bila berulang pengobatan paling lama 6 bulan
 Pada saat kehamilan hindari antifungi oral → topikal
boleh
 Antifungi lokal dapat merusak latex
c. Chlamydia
Azithromycin 1gr ( single dose ) atau doxycyline 2 x 100mg (
7 hari ). Untuk ibu hamil : amoxicillin 3 x 500mg ( 3 hari ) atau
Eritromisin 4 x 500mg ( 7 hari )
d. Trikomonas vaginalis
 Metrodinazole
 Pasangan seksual harus diobati bersama
6. Bagan alir -
7. Unit terkait 1. Pelayanan Pemeriksaan Umum
2. Pelayanan KIA/KB
3. Puskesmas Pembantu / ponkesdes
4. UGD
5. Rawat inap umum

Rekaman Historis Perubahan

Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai