Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, guru merupakan faktor penting dan utama, karena guru
adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta
didik, terutama di sekolah, untuk mencapai kedewasaan peserta didik sehingga ia menjadi
manusia yang paripurna dan mengetahui tugasnya sebagai manusia. Dalam arti khusus
dapat dikatakan bahwa pada setiap diri guru terletak tanggung jawab untuk membawa
siswanya kearah kedewasaan atau taraf kematangan tertentu.
Dalam rangka itu guru tidak semata-mata sebagai “pendidik” yang transfer of
knowledge, tetapi juga seorang “pendidik” yang transfer of values dan sekaligus sebagai
“pembimbing” yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar.
Berkaitan dengan ini maka sebenarnya guru memiliki peranan yang unik dan sangat
kompleks di dalam proses belajar mengajar. Dalam usahanya mengantarkan siswa ketaraf
yang dicita-citakan.
Guru memiliki tugas yang beragam yang berimplementasi dalam bentuk pengabdian.
Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan dan bidang kemasyarakatan.
Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti
meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan. Mengajar berarti
meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih
berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.

2. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
a. Menambah pegetahuan mahasiswa tentang hakikat profesi kependidikan.
b. Mahasiswa diharapkan mampu memahami pentingnya profesi kependidikan.
c. Mahasiswa mengetahui syarat-syarat profesi kependidikan.

3. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
- Agar mahasiswa mampu menguraikan hakikat profesi guru dalam pembelajaran
tatap muka..
1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Hakikat Profesi Guru


1.1 Hakikat Guru
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, guru diartikan sebagai orang yang
pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Dalam bahasa Arab, guru
dikenal dengan istilah al –mua’allim atau al-ustadz yang bertugas memberikan ilmu dalam
majelis taklim (tempat memperoleh ilmu), jadi, guru diidentikkan dengan pengajar.
Seiring dengan tuntutan dan perkembangan zaman, pengertian guru kemudian semakin
luas, tidak hanya terbatas pada konteks mengajar atau memberikan ilmu(transfer of
knowledge), tetapi lebih kepada seseorang yang memiliki kompetensi dalam bidang
pendidikan serta berupaya dalam mencapai tujuan pendidikan nasional.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidkan dasar dan pendidikan
menengah.
Dalam pengertian umum, kita tidak mengalami kesulitan dalam menjelaskan siapa guru
dan sosok guru. Makna guru selalu dikaitkan dengan profesi yang terkait dengan
pendidikan anak di sekolah, di lembaga pendidikan, dan yang mengimplementasikan
kurikulum di sekolah.
Guru selalu disebut sebagai salah satu komponen utama pendidikan yang sangat
penting. Dalam hal ini, guru, siswa, dan kurikulum merupakan tiga komponen utama dalam
sistem pendidikan nasional. Ketiga komponen tersebut merupakan conditiosine quanon
atau syarat mutlak dalam proses pendidikan sekolah. Melalui mediator yang disebut guru,
peserta didik dapat memperoleh sajian pembelajaran terstruktur yang diturunkan dari
konsep besar yang termuat dalam kurikulum.
Dari berbagai aspek lain, beberapa pakar pendidikan telah mencoba merumuskan
pengertian guru dengan definisi tertentu. Namun, dari berbagai definisi yang muncul dapat
disimpulkan bahwa pada hakikatnya guru adalah :

2
a. Agen pembaharu dalam bidang kependidikan
b. Orang yang secara profesional bertanggung jawab terhadap peningkatan
kemampuan dirinya sendiri
c. Orang yang berperan di dalam kepemimpinan dan nilai-nilai norma yang berlaku
di masyarakat
d. Orang yang mampu menjunjung tinggi nilai-nilai kode etik profesi yang
diembannya
e. Orang yang mampu bertanggung jawab atas keberhasilan proses belajar peserta
didiknya
f. Orang yang mampu menjadi contoh dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar
bagi peserta didiknya
g. Orang yang mampu menciptakan kondisi yang kondusif bagi peserta didiknya
untuk belajar
Guru merupakan roh utama dalam pendidikan, sehingga segenap karakter baik dan
luhur harus dimilikinya. Guru dituntut memiliki karakter yang secara langsung maupun
tidak langsung tercermin dalam kesehariannya. Karakter utama yang harus dimiliki guru
diantaranya yaitu :
1. Memiliki Komitmen
Komitmen merupakan sebuah tekad yang mengikat dan melekat pada diri seseorang.
Adapun komitmen sebagai seorang guru adalah tekad untuk melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik. Guru dengan komitmen tinggi dituntut
memiliki ketajaman visi, rasa memiliki, dan bertanggung jawab atas amanah yang
diembannya. Ki Hajar Dewantara adalah contoh tipe pendidik yang memiliki komitmen
tinggi terhadap tugasnya. Pada eranya, guru demikian rela mengorbankan harta yang
dimiliki agar anak-anak bumi putera tidak lagi bodoh dan tertinggal. Komitmen menjadi
guru bagi Ki Hajar Dewantara adalah misi kemanusiaan, mencerahkan, dan membebaskan
bangsa dari kebodohan. Meskipun pada saat mengemban misi mulia tersebut, ancaman
bukan penjara kerap dialaminya. Untuk itu calon guru haruslah orang yang benar-benar
memiliki komitmen terhadap profesi guru itu sendiri.

3
2. Mempunyai kompetensi
Kompetensi berasal dari bahasa Inggris yakni competence yang berarti kecakapan,
kemampuan, dan kesanggupan. Definisi lain dari kompetensi dikemukakan oleh Spencer
(Wibowo dan Hamrin, 2012), kompetensi diartikan sebagai karakteristik yang menonjol
dari seorang individu yang berhubungan dengan kinerja efektif dan superior dalam suatu
pekerjaan atau situasi. Adapun guru yang kompeten yaitu guru yang memiliki kemampuan
dalam memahami siswa, melaksanakan pembelajaran, mengorganisir kelas dan
memecahkan berbagai masalah demi mencapai tujuan pendidikan. Guru yang kompeten
ditandai dengan dimilikinya kemampuan pedagogik, kepribadianm sosial, dan profesional.
Guru yang memiliki kompetensi, akan menjadi sosok yang berkarakter. Dengan kata lain,
kompetensi yang dimiliki guru akan menjadi karakter dalam diri guru itu sendiri.
a. Kerja keras
Kerja keras adalah kemampuan mencurahkan atau mengarahkan seluruh usaha dna
kesungguhan serta potensi yang dimiliki untuk mencapai tujuan. Guru senantiasa
bekerja keras dalam melaksanakan tugas-tugasnya, terutama dalam menginternalisasi
pendidikan karakter bagi peserta didiknya. Guru yang bekerja keras dapat dilihat dari
kesungguhan, ketercapaian target dan produktifitas guru dalam menjalankan tugasnya.
b. Konsisten
Konsisten adalah kemampuan melakukan sesuatu dengan ajeg, fokus, sabar, dan
ulet, serta melakukan perbaikan yang terus menerus. Karakter konsisten ini
menunjukkan bahwa guru telah menjiwai dan menghayati profesinya. Untuk menilai
kekonsistenan guru dapat dilihat dari prinsipnya, ketekunan, kesabaran, dan
keuletannya.
c. Sederhana
Sebagai model yang senantiasa ditiru peserta didiknya, guru harus senantiasa
menunjukkan kesederhanaannya. Dalam hal ini, kesederhanaann tidak identik dengan
kemiskinan. Seseorang yang berpenampilan sederhana tidak berarti yang bersangkutan
tidak memiliki harta benda. Kesederhanaan dalam hal ini yaitu mampu
mengaktualisasikan sesuatu secara efektif dan efisien. Kesederhanaan seorang guru
nampak dalam perilaku kesehariannya, seperti sikap yang bersahaja, tidak bermewah-

4
mewahan baik dalam penampilan maupun gaya gidup, serta mampu memanfaatkan
segala sesuatunya secara tepat.
d. Kemampuan berinteraksi
Dalam menjalankan perannya, guru banyak terlibat dengan banyak pihak terutama
peserta didik. Untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan, guru harus
senantiasa mempunyai kemampuan berinteraksi, yakni kemampuan yang secara
dinamis dapay menjalin emosional antara guru dan peserta didik.
e. Melayani secara maksimal
Guru seyogyanya merupakan pelayan dan relawan pendidikan. Semangat guru
dalam membangun peradaban senantiasa didorong keinginan kuat untuk membantu
sesama. Oleh karena itu, sebagai guru maupun calon guru harus senantiasa mempunyai
sikap saling membantu, melayani, dan memnuhi kebutuhan peserta didik agar dapat
mengembangkan potensinya secara optimal.
f. Cerdas
Tugas guru diantaranya adalah mengajar. Untuk mengajarkan sebuah konsep
kepada peserta didik, tentu guru harus memahami konsep tersebut terlebih dahulu.
Dalam mengajarkan konsep tertentu kepada peserta didik dibutuhkan kemampuan
khusus. Guru harus cerdas dalam memanfaatkan dan mengembangkan metode-metode
pembelajaran agar peserta didiknya mengerti. Adapun guru yang cerdas memiliki
kemampuan yang cepat dalam mengerti dan memahami, analisis yang tajam, tanggap,
mampu mencari alternatif-alternatif solusi, serta mampu memberikan makna terhadap
berbagai aktivitas yang dilakukan sehingga hasilnya optimal.
Dalam pengertian umum, orang tidak mengalami kesulitan dalam menjelaskan siapa
guru dan sosok guru. Dalam pengertian ini, makna guru selalu dikaitkan dengan profesi
yang terkait dengan pendidikan anak di sekolah, di lembaga pendidikan, dan mereka yang
harus menguasai bahan ajar yang terdapat dalam kurikulum. Secara umum, baik dalam
pekerjaan ataupun sebagai profesi, guru selalu disebut sebagai salah satu komponen utama
pendidikan yang sangat penting. Guru, siswa, dan kurikulum merupakan tiga komponen
utama dalam sistem pendidikan nasional.
Ketiga komponen pendidikan tersebut merupakan conditio sine quanon atau syarat
mutlak dalam proses pendidikan sekolah. Melalui mediator yang disebut guru, siswa dapat

5
memperoleh menu sajian bahan ajar yang diolah dari kurikulum nasional dan kurikulum
muatan lokal. Guru adalah seseorang yang memiliki tugas sebagai fasilitator sehingga
siswa dapat belajar dan mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya secara optimal,
baik yang didirikan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat atau swasta. Dengan
demikian, guru tidak hanya dikenal secara formal sebagai pendidik, pengajar, pelatih,
pembimbing, tetapi sebagai social agent hired by society to help facilitate members of
society who attend schools, atau agen sosial yang diminta masyarakat untuk memberikan
bantuan kepada warga masyarakat yang akan dan sedang berada di bangku sekolah.
Dari aspek lain, beberapa pakar pendidikan telah mencoba merumuskan pengertian
guru dengan definisi tertentu.Menurut Poerwadarminta (1996), guru adalah orang yang
kerjanya mengajar. Dengan definisi ini, guru disamakan dengan pengajar. Dengan
demikian, pengertian guru ini hanya menyebutkan satu sisi saja, yaitu sebagai pengajar,
tidak termasuk pengertian guru sebagai pendidik dan pelatih. Sementara itu Zakiyah
Darajat menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional karena guru telah menerima
dan memikul beban dari orang tua untuk ikut mendidik anak-anak. Dalam hal ini, orang
tua harus tetap sebagai pendidik yang pertama dan utama bagi anak-anaknya. Sedangkan
guru adalah tenaga profesional yang membantu orang tua untuk mendidik anak-anak pada
jenjang pendidikan sekolah.

1.2 Hakikat Profesi


Guru sebagai sebuah profesi menuntut kompetensi tertentu yang harus dikuasai. Dalam
Unda ng-Undang RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 5 ayat (1)
dinyatakan bahwa profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang memerlukan
prinsip-prinsip profesional, diantaranya :
a. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme.
b. Memiliki kualifikasi pendidikan, dan latar belakang pendidikan sesuai dengan
bidang tugasnya.
c. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya.
d. Mematuhi kode etik profesi.
e. Memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas.
f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerjanya.
g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesinya secara berkelanjutan.

6
h. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan secara berkelanjutan.

Pengakuan atas kedudukan guru sebagai tenaga profesional dibuktikan dengan


pemberian sertifikat, guru wajib memiliki hal-hal berikut :
a. Kualifikasi akademik sarjana atau Diploma IV
b. Kompetensi pendagogik, kepribadian, sosial dan profesional.
c. Sertifikat pendidik.
d. Sehat jasmani dan rohani.
e. Kemampuan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Selain prinsip-prinsip yang diuraikan diatas, guru hendaknya mempunyai kemampuan


yang mendukung terwujudnya suatu proses pembelajaran yang baik bagi perserta didiknya.
Kemampuan-kemampuan tersebut, antara lain :
a. Mampu membangkitkan minat peserta didik untuk aktif berfikir dan menemukan
sendiri konsep pengetahuan yang dipelajari.
b. Mampu membuat urutan dalam pemberian materi pelajaran dan tahapan tugas yang
sesuai dengan usia peserta didik.
c. Mampu memberikan apersepsi yakni menghubungkan materi pelajaran yang akan
dipelajari dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah ada sebelumnya,
sehingga peserta didik dapat dengan mudah memahami materi yang akan dipelajari.
d. Mampu menjelaskan materi pelajaran secara berulang-ulang sesuai dengan prinsip
repitisi dalam proses pembelajaran.
e. Mampu memikirkan dan memperhatikan hubungan antara materi yang dipelajari
dengan kehidupan sehari-hari.
f. Mampu memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik untuk mengamati,
mengumpulkan data, menganalisis dan menyimpulkan pengetahuan yang
diperoleh.
g. Mampu melakukan evaluasi terhadap prestasi dan kemajuan peserta didik terkait
pembelajaran yang telah dilakukan, sehingga dapat melakukan perbaikan dan
pengembangan kompetensi peserta didik.
h. Mampu meyelidiki perbedaan individual peserta didik dan memberikan pelayanan
sesuai perbedaan yang ada.

7
i. Mampu mengembangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan sosial ,
baik didalam kelas maupun diluar kelas.

1.3 Hakikat Profesi Guru dalam Pembelajaran Tatap Muka


Pada hakikatnya, pekerjaan guru dianggap sebagai pekerjaan yang mulia, yang
sangat berperan dalam pengembangan sumber daya manusia. Sejalan dengan
pemikiran tersebut, maka perlu ditekankan bahwa yang layak menjadi guru adalah
orang-orang pilihan yang mampu menjadi panutan bagi anak didiknya. Hal ini sesuai
dengan hakikat pekerjaan guru sebagai pekerjaan profesional, yang menurut Darling-
Hamond & Goodwin (1993) paling tidak mempunyai tiga ciri utama. Ketiga ciri
tersebut adalah :
1. Penerapan ilmu dalam pelaksanaan pekerjaan didasarkan pada kepentingan
individu pada setiap kasus.
2. Mempunyai mekanisme internal yang terstruktur, yang mengatur rekrutmen,
pelatihan, pemberian lisensi (ijin kerja), dan ukuran standar untuk praktik yang
ethis dan memadai.
3. Mengemban tanggung jawab utama terhadap kebutuhan kliennyaGuru
merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian
khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar
bidang pendidikan.
Untuk seorang guru perlu mengetahui dan dapat menerapkan beberapa prinsip
mengajar agar ia dapat melaksanakan tugasnya secara professional, yaitu sebagai
berikut :
1. Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi
pelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber
belajar yang bervariasi.
2. Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam berfikir
serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan.
3. Guru harus dapat membuat urutan (sequence) dalam pemberian pelajaran dan
penyesuaiannya dengan usia dan tahapan tugas perkembangan peserta didik.
4. Guru perlu menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan pengetahuan
yang telah dimiliki peserta didik (kegiatan apersepsi), agar peserta didik
menjadi mudah dalam memahami pelajaran yang diterimanya.
5. Sesuai dengan prinsip repetisi dalam proses pembelajaran, diharapkan guru
dapat menjelaskan unit pelajaran secara brulang-ulang hingga tanggapan
peserta didik menjadi jelas.

8
6. Guru wajib memerhatikan dan memikirkan kolerasi atau hubungan antara mata
pelajaran dan/atau praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.
7. Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan cara
memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung,
mengamati/meneliti, dan menyimpulkan pengetahuan yang didapatnya.
8. Guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membina hubungan
sosial, baik dalam kelas maupun luar kelas.
9. Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta didik secara
individual agar dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaannya tersebut.
1.4 Kompetensi dan Tugas Gueu dalam Pembelajaran Tatap Muka
1.4.1 Kompetensi Guru
Kompetensi profesional seorang guru adalah seperangkat kemampuan yang harus
dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas mengajarnya dengan
berhasil. Kompetensi profesional merupakan kemampuan dasar guru dalam
pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia, bidang studi yang dibinanya,
sikap yang tepat tentang lingkungan dan mempunyai ketrampilan dalam teknik
mengajar. Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu :\
a. Kompetensi Pedagogik
Pedagogik berasal dari bahasa Yunani yakni paedos yang artinya anak laki-laki,
dan agagos yang artinya mengantar, membimbing. Jadi pedagogik secara harfiah
pembantu laki-laki zaman Yunani kuno yang pekerjaannya mengantarkan anak
majikannya pergi ke sekolah.Menurut Prof.Dr.J.Hoogeveld (Belanda), pedagogik ialah
ilmu yang mempelajari masalah membimbing anak kearah tujuan tertentu,yaitu supaya
kelak ia mampu secara mandiri menyelesaikan tugas hidupnya.Jadi, Pedagogik adalah
ilmu tentang pendidikan anak yang ruang lingkupnya terbatas pada interaksi edukatif
antara pendidik dengan siswa. Sedanngkan kompetensi pedagogik adalah sejumlah
kemampuan guru yang berkaitan dengan ilmu dan seni mengajar siswa.Rumusan
kompetensi pedagogik dalam peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Tentang
Standar Nasional Pendidikan, pasal 28, ayat 3 menyebutkan kompetensi adalah
kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi :
1) Pemahaman terhadap peserta didik,
2) Perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
3) Evaluasi hasil belajar,
Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi yang
dimilikinya.Kompetensi pedagogik menurut S.Mukhlas ialah kemampuan dalam
pengelolaan pembelajaran peserta didik yang meliputi :

9
1) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;
2) Pemahaman peserta didik;
3) Pengembangan kurikulum/silabus;
4) Perancangan pembelajaran;
5) Pemanfaatan teknologi pembelajaran;
Berdasarkan beberapa pengertian dengan kompetensi pedagogik maka guru
mempunyai kemampuan-kemampuan sebagai berikut
1) Menguasai landasan mengajar;
2) Menguasai ilmu mengajar;
3) Mengenal siswa;
4) Menguasai penyusunan kurikulum;
5) Menguasai teknik penyusnan RPP;
6) Menguasai pengetahuan evaluasi pembelajaran, dll.
b. Kompetensi kepribadian
Seorang guru wajib menguasai pengetahuan yang akan diajarkan kepada peserta
didik secara benar dan bertanggungjawab. Ia harus memilki pengetahuan penunjang
tentang kondisi fisiologis, psikologis, dan pedagogik dari para peserta didik yang
dihadapinya.Menurut pasal 28 ayat 3 butir b Standar Nasional Pendidikan, bahwa
kompetensi kepribadian merupakan kemampuan kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan peserta didik dan berakhlak
mulia.Beberapa kompetensi kepribadian yang semestinya ada pada seseorang guru,
yaitu mencakup :
1) Kepribadian yang utuh;
2) Kemampuan mengaktualisasikan diri;
3) Dapat berkomunikasi dengan oranglain;
Mampu mengembangkan profesiJadi kemampuan kepribadian menyangkut jati diri
seseorang guru sebagai pribadi yang baik, tanggungjawab, terbuka, dan terus mau
belajar, mempunyai pengetahuan tentang perkembangan peserta didik serta
kemampuan memperlakukan mereka secara individual.
c. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial guru merupakan kemampuan guru untuk memahami dirinya
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat dan mampu mengembangkan
tugas sebagai anggota masyarakat dan warga negara.

10
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidkan dasar dan pendidikan
menengah.
Dalam pengertian umum, kita tidak mengalami kesulitan dalam menjelaskan siapa guru
dan sosok guru. Makna guru selalu dikaitkan dengan profesi yang terkait dengan
pendidikan anak di sekolah, di lembaga pendidikan, dan yang mengimplementasikan
kurikulum di sekolah.

11
DAFTAR PUSTAKA

McLelland, David, Ideologi Tanpa Akhir. Yogyakarta,: Kreasi Wacana,2005,Darman,


Dina Rahmi, M.Pd, dkk. Profesi Pendidik dan Tenaga Kependidikan . Jakarta :
Hartomo Media Pustaka 2016.
Prof. Soetjipto dan Drs. Raflis Kosasi, M.Sc. 2007. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Pof. Dr. Made Pidarta. 2009. Landasan Pendidikan: Stimulasi Ilmu Pendidikan Bercorak
Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Prof. Dr. Sudarwan Danim dan Dr. H. Khairil. 2010. Profesi Kependidikan. Bandung:
CV.Alvfabeta.
https://maradana.wordpress.com/pendidikan/profesi-kependidikan/peranan-guru-dalam-
pembelajaran-tatap-muka.html diakses pada tanggal 23 September 2016.

12

Anda mungkin juga menyukai