Anda di halaman 1dari 14

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI FINGERPRINT

SEBAGAI ALAT PRESENSI DI FEB UNSOED

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS TERSTRUKTUR DALAM MATA


KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROGRAM STUDI
MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Disusun oleh:
Riyanto
NIM.C1B014019

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PERGURUAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PURWOKERTO
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat

dan karunia-Nya Makalah Sistem Informasi Manajemen ini dapat diselesaikan

tepat waktu.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

proses pembuatan Makalah Sistem Informasi Manajemen ini.

Kami menyadari di dalam Makalah Sistem Informasi Manajemen ini jauh

dari kata sempurna.Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari

pembaca. Akhir kata kami mengharapkan Makalah Sistem Informasi Manajemen

ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Purwokerto, 11 Oktober 2016

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i

KATA PENGANTAR................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................ iii

BAB 1 PENDAHULUAN

Latar belakang masalah...................................................................... 1

Perumusan masalah............................................................................ 2

Tujuan ................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

Definisi Sistem .................................................................................. 3

Definisi Sistem Informasi................................................................... 4

Implementasi sistem fingerprint di FEB Unsoed............................... 4

Kelebihan dan kelemahan implementasi sistem fingerprint .............. 9

BAB III SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ........................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan sistem teknologi informasi yang sangat pesat semakin
memudahkan manusia dalam beraktifitas, Salah satunya dalam bidang informasi
pada dunia akademisi. Penggunaan mesin absensi sidik jari (fingerprint) pada
dasarnya hanya menggantikan sistem absensi manual dengan memanfaatkan
teknologi untuk memudahkan suatu kegiatan yang bertujuan meningkatkan
efektifitas kerja suatu organisasi.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNSOED menetapkan kebijakan
absensi sidik jari (fingerprint) untuk keseluruhan mahasiswa FEB pada awal
tahun 2015. Setiap hari kondisi kampus FEB UNSOED terlihat lebih disiplin
dengan begitu banyak Mahasiswanya yang hadir lebih awal dikarenakan
presensi dengan menggunakan fingerprint hanya dapat terekam 15 menit
sebelum dan 15 menit sesudah jam masuk kuliah. Oleh karena itu penggunaan
absensi ini sebenarnya dapat meminimalisir masalah yang terkait dengan
kurangnya disiplin mahasiswa, dosen dan seluruh pegawai di lingkungan FEB
Unsoed . Sejak diterapkannya presensi fingerprint maka, presensi secara
manual tidak diberlakukan lagi.
Berdasarkan hasil observasi penulis terhadap objek penelitian didapatkan
beberapa indikasi permasalahan seperti : Masih adanya Mahasiswa yang hadir
diatas jam mulai masuk kuliah , masih adanya mahasiswa yang berbuat curang
dengan melakukan fingerprint namun tidak mengikuti kelas atau perkuliahan,
serta pro dan kontra yang timbul dari penggunaan sistem presensi dengan
menggunakan alat fingerprint yang terkoneksi pada jaringan computer sehingga
bisa saja server itu di retas untuk memanipulasi data kehadiran oleh pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab.
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka, penulis
bermaksud untuk memberikan solusi yang berguna bagi penyempurnaan sistem
presensi dengan menggunakan alat fingerprint di lingkungan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.

1
B. Perumusan Masalah
Kendala yang masih dirasakan dari implementasi sistem fingerprint di
lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto tersebut adalah masih banyaknya pro dan kontra dari implementasi
sistem fingerprint tersebut, serta penyelewengan-penyelewengan yang masih
saja terjadi yang di lakukan oleh mahasiswa berkenaan dengan absensi mereka.
Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan permasalahan :

1. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi ?


2. Bagaimana penerapan sistem informasi Presensi dengan menggunakan

fingerprint di kampus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed ?


3. Permasalahan apa saja yang masih di hadapi dalam pengimplementasian

sistem informasi Fingerprint tersebut ?


C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah untuk

mengetahui:

1. Penjelasan dan deskripsi yang lebih mendalam mengenai Sistem Informasi

dan penerapannya
2. Penerapan Sistem informasi presensi dengan menggunakan alat perekam

sidik jari (fingerprint) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed


3. Memberikan Solusi dan Saran dalam penyempurnaan Sistem presensi

menggunakan alat perekam sidik jari (fingerprint) di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Unsoed

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Sistem

2
Jogiyanto mendefinisiasikan sistem dalam dua kelompok
pendekatan. Yang pertama pendekatan sistem yang lebih menekankan pada
prosedur. Menurut Jerry Fitz Gerald, “sistem adalah suatu jaringan kerja
dari prosedur- prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-
sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran yang tertentu”. Yang kedua pendekatan sistem lebih menekankan
pada elemen atau komponennya mendefinisikan “sistem merupakan
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu”.

2.2. Pengertian informasi


Menurut Jogiyanto “Informasi adalah data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.
Sumber dari informasi adalah data, data merupakan bentuk jamak dari
bentuk tunggal datum atau data item. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian– kejadian dan kesatuan nyata. Berdasarkan
teori diatas maka informasi dapat disimpulkan sebagai kumpulan dari data
yang telah diolah atau diproses untuk menghasilkan suatu arti yang lebih
berguna bagi yang menerimanya dan menggambarkan suatu kejadian
(event) dan kesatuan nyata (fact and entity) untuk kelancaran manajemen
untuk pengambilan keputusan.

2.2.1. Siklus Informasi


Data merupakan bentuk yang paling sederhana dan belum bisa
menjadi suatu informasi. Untuk itu perlu diolah lebih lanjut melalui suatu
model. Dari data kemudian diolah dengan model tertentu menjadi
informasi. Kemudian penerima menerima informasi tersebut, membuat
keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti melakukan suatu tindakan
yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan
ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan
seterusnya membentuk suatu siklus. Oleh John Burch siklus ini disebut
siklus informasi (information cycle) atau siklus pengolahan data (data

3
processing cycle), seperti digambarkan dibawah ini :

Gambar 2.2. Siklus informasi

2.3. Pengertian Sistem Informasi


Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis “sistem informasi
adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

2.4. Sistem presensi dengan Fingerprint di FEB Unsoed


Manusia pada dasarnya memiliki sesuatu yang unik/khas yang hanya
dimiliki oleh dirinya sendiri. Hal ini menimbulkan gagasan untuk menjadikan
keunikan tersebut sebagai identitas diri. Hal ini perlu didukung oleh teknologi.
Teknologi yang dapat mendukung hal tersebut disebut sebagai biometrik.
Biometrik adalah metode untuk mengindentifikasi atau mengenali seseorang
berdasarkan karakteristik fisik atau perilakunya. Salah satunya adalah sistem
informasi biometric untuk absensi sidik jari. Absen sidik jari (fingerprint) adalah
suatu metode yang saat ini telah berkembang menggunakan mesin dengan bantuan
software untuk mengisi data kehadiran suatu komunitas, kelompok maupun
instansi yang menggunakannya. Mesin absensi sidik jari dirancang khusus dengan
teknologi terdepan saat ini. Penerapan absensi fingerprints di FEB Unsoed ini

4
merupakan suatu metode yang efektif untuk memonitoring tingkat kehadiran
kuliah. Dengan menggunakan absensi berbasis fingerprints seorang mahasiswa
tidak bisa menitip absensi lagi kepada teman sekelasnya, sangat efektif untuk
mengurangi kecurangan absensi yang sering terjadi di tempat kuliah.

2.5. Perancangan Sistem dan Perangkat Lunak


Perangkat lunak yang dibuat
bertujuan untuk mengenali pola suatu citra
sidik jari manusia dan bisa dikenali siapa
pemiliknya. Ada dua langkah besar dalam
pembuatan perangkat lunak. Langkah
pertama adalah membangun sistem utama
yaitu sistem pengenalan yang selanjutnya
diikuti dengan proses registrasi. Langkah
yang kedua adalah membangun sistem
pengolahan basis data untuk digunakan
dalam sistem presensi.

Diagram alir untuk perancangan

sistem meliputi: Diagram alir proses


registrasi dan proses verifikasi.
Gambar 3.1 menunjukan diagram
alir proses registrasi. Pada proses
ini, data masukkan sidik jari yang
didapat dari hasil akuisisi oleh
sensor, akan melalui tahapan
identifikasi yang selanjutnya saat
data telah dikenali dilanjutkan
meregistrasi data tersebut ke
basisdata

5
Proses verifikasi merupakan proses membandingkan sidik jari dicocokkan
satu-satu dimana setiap sidik jari masukan dibandingkan dengan satu template
sidik jari tertentu yang tersimpan dalam basisdata. Keluaran dari program ini
adalah keputusan apakah proses verifikasi berhasil atau gagal.

Gambar 3.2 menunjukkan diagram alir proses verifikasi, proses verifikasi terjadi
saat inilah yang nantinya diolah sebagai data autentik pada sistem presensi

MONIKUL mengelola semua data absensi di FEB Unsoed, dimana semua civitas
yang tergabung di dalamnya dapat melihat dan merekap absensinya. Civitas yang
dimaksud adalah user yang tidak lain adalah Dosen, Mahasiswa, dan Admin. User
tersebut memiliki previlage berbeda tergantung jabatan user tersebut. Halaman
login user sama tidak dibedakan, username user/pengguna yang akan mentukan
apakah user adalah dosen, mahasiswa, atau admin karena setelah login privilege
dari ketiga user tersebut akan berbeda.

Proses Penghitungan

Proses penghitungan absensi dilakukan berdasarkan matakuliah, kelas matakuliah,


dan jadwal kuliah yang dapat dilihat pada gambar. Setiap user yang melakukan
absensi fingerprint pada kelas – kelas akan terekam, namun dengan pengecualian
– pengecualian yang dilakukan maka hanya user dengan matakuliah, kelas
matakuliah, ruangan, jadwal, dan dosen yang tepat yang akan disimpan sebagai
hadir. Diluar itu tidak akan ditampilkan karena salah kelas, matakuliah, jadwal,
atau dosen. User yang ketidakhadirannya lebih dari yang telah sistem tentukan
akan keluar pada halaman kehadiran kurang.

Usecase

Usecase diagram pada aplikasi ini memiliki fungsi untuk menjelaskan interaksi
antar aktor dan sistem untuk mencapai tujuan, aktor yang dimaksud dapat berupa
user atau sistem.

Package Usecase Admin

6
Admin adalah user yang mengelolah aplikasi ini, dalam hal ini orang tersebut
adalah bagian TU FEB Unsoed pengelolah absensi. User ini memiliki prioritas
tertinggi sehingga user ini juga memiliki hak akses untuk semua fitur pada
aplikasi ini. Hak akses tersebut antara lain:

1 Melihat rekap absensi semua matakuliah


2 Mengubah profil user Dosen dan Mahasiswa
3 Mengubah jadwal dosen dan mahasiswa
4 Mengubah kelas dosen dan mahasiswa
5 Mengubah matakuliah yang diampu/diambil dosen dan mahasiswa
Package Usecase Dosen

Dosen adalah middle user dalam aplikasi ini yang memiliki akses untuk privilege
dosen, antara lain:

1 Melihat rekap absesnsi untuk mata kuliah yang sedang diampu


2 Mengubah profil dosen
3 Mengubah matakuliah yang sedang diampu dosen tersebut
4 Mengubah jadwal untuk matakuliah yang sedang diampu dosen
tersebut
5 Mengubah kelas untuk matakuliah yang sedang diampu dosen
terebut dan masih banyak lagi
Selain itu dosen juga memiliki hak untuk meminta admin melakukan hal – hal di
atas bila dosen yang bersangkutan tidak bisa melakukan hal tersebut.

Package Usecase Mahasiswa

Mahasiswa adalah middle user dalam aplikasi ini, sama seperti dosen, mahasiswa
juga memiliki limited privilege, antara lain:

1 Mengambil/drop matakuliah yang sedang diambil


2 Melihat rekap absensi untuk matakuliah yang sedang diambil, dan
lain sebagainya

7
2.6. Kelemahan dan Kekurangan (Pro dan kontra) penggunaan sistem informasi
fingerprint sebagai alat presensi di FEB Unsoed.

Kekurangan(kontra) penggunaan sistem informasi fingerprint sebagai alat


presensi di FEB Unsoed :
1 Dengan adanya finger print memerlukan pendanaan yang memadai.
Seperti pengadaan barang dan pemakaian listrik. Tentu akan semakin
menambah beban pembiayaan dari pihak fakultas.
2 Jika sistem rusak, maka secara otomatis data yang ada tentu juga
akan mengalami kerusakan atau bisa dikatakan hilang. Data yang
ada menjadi kurang akurat.
3 Virus juga merupakan ancaman yang bisa sewaktu-waktu
menyerang data pada sistem tersebut. sama pada poin diatas, tentu
data akan menjadi tidak akurat. Solusinya tentu perlu di install ulang
untuk mengoptimalkan kembali kinerjanya.
4 Jika sidik jarinya bermasalah, seperti jari terluka, diperban, lecet dan
sebagainya tentu secara otomatis alat tersebut kesulitan dalam
merekam data. Oleh sebab itu diperlukan kehati-hatian untuk selalu
menjaga kesehatan jari agar jari yang digunakan untuk presensi bisa
berfungsi secara maksimal.
5 Serangan Hecker bisa saja terjadi dan dilakukan untuk hal-hal yang
bersifat negatif

Kelebihan penggunaan sistem informasi fingerprint sebagai alat presensi


di FEB Unsoed :
1 Kehadiran teknologi fingerprint akan membangun kesadaran
pengguna dalam hal ketepatan waktu. Karena pencatatan data finger
print diformat dalam batas waktu yang telah ditentukan. Sehingga
bagi siapa yang terlambat men-scan, maka dianggap terlambat. Atau
bagi yang men-scan diluar waktu yang ditentukan juga dianggap

8
terlambat atau tidak hadir. Sehingga menjadikan pengguna lebih
tertib. Finger print akan menghindari korupsi waktu. Tidak ada lagi
yang namanya kebiasaan korupsi waktu.
2 Penggunaan presensi manual yang biasanya menggunakan kertas
bisa sedikit ditinggalkan. Dengan menggunakan finger print tentu
penggunaan kertas akan semakin sedikit berkurang.
3 Penggunaan finger print tentu akan terasa lebih praktis, cepat dan
mudah. Artinya data yang masuk tidak perlu direkap ulang. Karena
bisa di copy-paste dan tidak perlu banyak-banyak memfotokopi yang
biasa dilakukan.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Fingerprint merupakan salah satu sistem informasi dengan bentuk


biometrika yang merupakan sebuah teknologi baru yang memiliki fungsi utama
untuk mengenali manusia melalui sidik jari, mata, wajah, atau bagian tubuh yang
lain. Penggunan fingerprint di FEB Unsoed secara keseluruhan dimulai pada
tahun 2015 namun hingga saat ini masih banyak kelebihan dan kekurangn dari

9
pengimplementasian sistem fingerprint ini.

2. Saran
Penggunaan fingerprint bagi Mahasiswa, Dosen dan staff TU FEB
Unsoed untuk kedisiplinan dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar
sangat efektif dalam rangka meningkatan kedisiplinan mahasiswa, dosen dan
staff TU dengan tepat waktu. Efisiensi menjadi dasar penggunaan sistem
identifikasi sidik jari di FEB Unsoed, alat ini mendorong Intansi pendidikan ini
untuk menghemat waktu, tenaga, sekaligus menjamin keamanan. Dengan
demikian, bukti kehadiran (presensi) bisa didapat melalui alat ini. Tentu saja hal
ini sangat membantu untuk mengevaluasi kinerja serta presensi pihak yang
terkait

10
DAFTAR PUSTAKA

http://www.kompasiana.com/akbarisation/efekifitas-penggunaan-finger-
……….print_55280fe1f17e61520c8b4582 (diakses pada sabtu 08 Oktober 2016
……… pukul 12:56 am )

Jogiyanto.H.,Sistem Teknologi Informasi,Yogyakarta, Andi Offset,edisi 3, 2009.

Wibowo, H. B. (2010). Rancang Bangun Sistem Monitoring Perkuliahan Dengan


……….Metode Pembelajaran Student Centered Learning(SCL). Skripsi Sistem
………..Informasi, 40.

Yasin, M. (2011). Rancang Bangun Sistem Informasi Akademik . Skripsi JSI


ITS.

Anda mungkin juga menyukai