Disusun oleh:
Riyanto
NIM.C1B014019
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
tepat waktu.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
dari kata sempurna.Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
Perumusan masalah............................................................................ 2
Tujuan ................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan ........................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan sistem teknologi informasi yang sangat pesat semakin
memudahkan manusia dalam beraktifitas, Salah satunya dalam bidang informasi
pada dunia akademisi. Penggunaan mesin absensi sidik jari (fingerprint) pada
dasarnya hanya menggantikan sistem absensi manual dengan memanfaatkan
teknologi untuk memudahkan suatu kegiatan yang bertujuan meningkatkan
efektifitas kerja suatu organisasi.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNSOED menetapkan kebijakan
absensi sidik jari (fingerprint) untuk keseluruhan mahasiswa FEB pada awal
tahun 2015. Setiap hari kondisi kampus FEB UNSOED terlihat lebih disiplin
dengan begitu banyak Mahasiswanya yang hadir lebih awal dikarenakan
presensi dengan menggunakan fingerprint hanya dapat terekam 15 menit
sebelum dan 15 menit sesudah jam masuk kuliah. Oleh karena itu penggunaan
absensi ini sebenarnya dapat meminimalisir masalah yang terkait dengan
kurangnya disiplin mahasiswa, dosen dan seluruh pegawai di lingkungan FEB
Unsoed . Sejak diterapkannya presensi fingerprint maka, presensi secara
manual tidak diberlakukan lagi.
Berdasarkan hasil observasi penulis terhadap objek penelitian didapatkan
beberapa indikasi permasalahan seperti : Masih adanya Mahasiswa yang hadir
diatas jam mulai masuk kuliah , masih adanya mahasiswa yang berbuat curang
dengan melakukan fingerprint namun tidak mengikuti kelas atau perkuliahan,
serta pro dan kontra yang timbul dari penggunaan sistem presensi dengan
menggunakan alat fingerprint yang terkoneksi pada jaringan computer sehingga
bisa saja server itu di retas untuk memanipulasi data kehadiran oleh pihak-pihak
yang tidak bertanggung jawab.
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka, penulis
bermaksud untuk memberikan solusi yang berguna bagi penyempurnaan sistem
presensi dengan menggunakan alat fingerprint di lingkungan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
1
B. Perumusan Masalah
Kendala yang masih dirasakan dari implementasi sistem fingerprint di
lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto tersebut adalah masih banyaknya pro dan kontra dari implementasi
sistem fingerprint tersebut, serta penyelewengan-penyelewengan yang masih
saja terjadi yang di lakukan oleh mahasiswa berkenaan dengan absensi mereka.
Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan permasalahan :
Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui:
dan penerapannya
2. Penerapan Sistem informasi presensi dengan menggunakan alat perekam
Bisnis Unsoed
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Sistem
2
Jogiyanto mendefinisiasikan sistem dalam dua kelompok
pendekatan. Yang pertama pendekatan sistem yang lebih menekankan pada
prosedur. Menurut Jerry Fitz Gerald, “sistem adalah suatu jaringan kerja
dari prosedur- prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-
sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran yang tertentu”. Yang kedua pendekatan sistem lebih menekankan
pada elemen atau komponennya mendefinisikan “sistem merupakan
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu”.
3
processing cycle), seperti digambarkan dibawah ini :
4
merupakan suatu metode yang efektif untuk memonitoring tingkat kehadiran
kuliah. Dengan menggunakan absensi berbasis fingerprints seorang mahasiswa
tidak bisa menitip absensi lagi kepada teman sekelasnya, sangat efektif untuk
mengurangi kecurangan absensi yang sering terjadi di tempat kuliah.
5
Proses verifikasi merupakan proses membandingkan sidik jari dicocokkan
satu-satu dimana setiap sidik jari masukan dibandingkan dengan satu template
sidik jari tertentu yang tersimpan dalam basisdata. Keluaran dari program ini
adalah keputusan apakah proses verifikasi berhasil atau gagal.
Gambar 3.2 menunjukkan diagram alir proses verifikasi, proses verifikasi terjadi
saat inilah yang nantinya diolah sebagai data autentik pada sistem presensi
MONIKUL mengelola semua data absensi di FEB Unsoed, dimana semua civitas
yang tergabung di dalamnya dapat melihat dan merekap absensinya. Civitas yang
dimaksud adalah user yang tidak lain adalah Dosen, Mahasiswa, dan Admin. User
tersebut memiliki previlage berbeda tergantung jabatan user tersebut. Halaman
login user sama tidak dibedakan, username user/pengguna yang akan mentukan
apakah user adalah dosen, mahasiswa, atau admin karena setelah login privilege
dari ketiga user tersebut akan berbeda.
Proses Penghitungan
Usecase
Usecase diagram pada aplikasi ini memiliki fungsi untuk menjelaskan interaksi
antar aktor dan sistem untuk mencapai tujuan, aktor yang dimaksud dapat berupa
user atau sistem.
6
Admin adalah user yang mengelolah aplikasi ini, dalam hal ini orang tersebut
adalah bagian TU FEB Unsoed pengelolah absensi. User ini memiliki prioritas
tertinggi sehingga user ini juga memiliki hak akses untuk semua fitur pada
aplikasi ini. Hak akses tersebut antara lain:
Dosen adalah middle user dalam aplikasi ini yang memiliki akses untuk privilege
dosen, antara lain:
Mahasiswa adalah middle user dalam aplikasi ini, sama seperti dosen, mahasiswa
juga memiliki limited privilege, antara lain:
7
2.6. Kelemahan dan Kekurangan (Pro dan kontra) penggunaan sistem informasi
fingerprint sebagai alat presensi di FEB Unsoed.
8
terlambat atau tidak hadir. Sehingga menjadikan pengguna lebih
tertib. Finger print akan menghindari korupsi waktu. Tidak ada lagi
yang namanya kebiasaan korupsi waktu.
2 Penggunaan presensi manual yang biasanya menggunakan kertas
bisa sedikit ditinggalkan. Dengan menggunakan finger print tentu
penggunaan kertas akan semakin sedikit berkurang.
3 Penggunaan finger print tentu akan terasa lebih praktis, cepat dan
mudah. Artinya data yang masuk tidak perlu direkap ulang. Karena
bisa di copy-paste dan tidak perlu banyak-banyak memfotokopi yang
biasa dilakukan.
BAB III
1. Kesimpulan
9
pengimplementasian sistem fingerprint ini.
2. Saran
Penggunaan fingerprint bagi Mahasiswa, Dosen dan staff TU FEB
Unsoed untuk kedisiplinan dalam pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar
sangat efektif dalam rangka meningkatan kedisiplinan mahasiswa, dosen dan
staff TU dengan tepat waktu. Efisiensi menjadi dasar penggunaan sistem
identifikasi sidik jari di FEB Unsoed, alat ini mendorong Intansi pendidikan ini
untuk menghemat waktu, tenaga, sekaligus menjamin keamanan. Dengan
demikian, bukti kehadiran (presensi) bisa didapat melalui alat ini. Tentu saja hal
ini sangat membantu untuk mengevaluasi kinerja serta presensi pihak yang
terkait
10
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kompasiana.com/akbarisation/efekifitas-penggunaan-finger-
……….print_55280fe1f17e61520c8b4582 (diakses pada sabtu 08 Oktober 2016
……… pukul 12:56 am )