Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Oleh:
Nurlaila Rahmah
05021181419100

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2015

Universitas Sriwijaya Page 1


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis hanturkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan ridhonya penulis dapat menyelesaikan Makalah Sistem Informasi Geografis
ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada seluruh dosen pembimbing
yang telah memberikan pengarahan dan bimbingannya selama praktikum. Para
asisten pembimbing khususnya Irma Lestari, Riski Agung Widodo, dan Irsyan.
Serta rekan – rekan yang telah membantu dalam pelaksanaan praktikum dan
penulisan Makalah Sistem Informasi Geografis.
Adapun laporan ini menguraikan tentang pengenalan Sistem Informasi
Geografis dan Metode Pemetaan dalam SIG. Penulis menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk, itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan laporan
berikutnya. Penulis berharap semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca,
terutama bagi mahasiswa Fakultas Pertanian khususnya jurusan Teknologi
Pertanian Universitas Sriwijaya.

Inderalaya, November 2015

Penulis

Universitas Sriwijaya Page 2


DAFTAR ISI
Halaman
Cover.....................................................................................................................1
Kata Pengantar......................................................................................................2
Daftar Isi...............................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................4
1.2 Tujuan........................................................................................................4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi Geografis.......................................................................5
2.2 Sejarah SIG................................................................................................8
2.3 Tugas Utama SIG......................................................................................9
2.4 Metode Pemetaan dalam SIG..................................................................10
2.5 Bidang-bidang Aplikasi SIG...................................................................11
BAB 3 METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat...................................................................................13
3.2 Alat dan Bahan........................................................................................13
3.3 Cara Kerja................................................................................................13
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil..........................................................................................................14
4.2 Pembahasan...............................................................................................14
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan...............................................................................................
5.2 Saran.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................

Universitas Sriwijaya Page 3


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam era globalisasi ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
terasa sangat pesat, sehingga menawarkan banyak sekali kemudahan-kemudahan
aktivitasnya. Kehadiran teknologi ini dimaksudkan untuk mencapai hasil yang
lebih baik dengan efesien efektivitas. Salah satu kemajuan teknologi pada dewasa
ini yaitu berkembangnya komputer secara pesat. Era komputerisasi telah memberi
wawasan dan paradigma baru dalam proses pengambilan keputusan dan
penyebaran informasi. Data yang mempresentasikan dunia nyata dapat
disimpulkan dan diproses sedemikian rupa sehingga dapat disajikan dalam
bentuk-bentuk yang lebih sederhana dan sesuai kebutuhan. SIG merupakan sistem
berbasis komputer yang didesain untuk mengumpulkan, mengelola,
memanipulasi, dan menampilkan informasi spasial (keruangan) berupa informasi
yang mempunyai hubungan geometrik dalam arti bahwa informasi tersebut dapat
diukur, dihitung, dan disajikan dalam sistem koordinat rujukan/bidang hitung
yang baku, dengan data berupa data digital yang terdiri dari data posisi (data
spasial) dan data semantiknya (data atribut).
SIG dapat mempresentasikan real word (dunia nyata) diatas monitior
computer sebagaimana lembaran peta dapat mempresentasikan dunia nyata di atas
kertas. Tetapi SIG memiliki kekuatan lebih dan fleksibilitas dibandingkan
lembaran pada kertas. SIG dapat menentukan lokasi yang sesuai untuk
pengembangan lokasi permukiman penduduk yang memiliki beberapa persyaratan
yang harus dipenuhi. Kemampuan SIG secara eksplisit adalah: memasukkan data
dan mengumpulkan data geografi (spasial dan atribut), mengintegrasikan data
geografi, memeriksa, meng-update data geografi, menyimpan dan membuka
kembali data geografi, mempresentasikan atau menampilkan data geografi.

1.2 Tujuan
Tujuan dari disusunnya laporan ini supaya pembaca mengerti apa itu Sistem
Informasi Geografic dan digitasi pemetaan dengan menggunakan Map.Info.

Universitas Sriwijaya Page 4


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi Geografis


Pada hakekatnya Sistem Informasi Geografis adalah suatu rangkaian
kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan gambaran situasi ruang muka bumi
atau informasi tentang ruang muka bumi yang diperlukan untuk dapat menjawab
atau menyelesaikan suatu masalah yang terdapat dalam ruang muka bumi yang
bersangkutan. Rangkaian kegiatan tersebut meliputi pengumpulan, pemetaan,
pengolahann penganalisisan dan penyajian data-data/fakta-fakta yang ada atau
terdapat dalam ruang muka bumi tertentu. Data/fakta yang ada atau terdapat
dalam ruang muka bumi tersebut, sering juga disebut sebagai data/fakta geografis
atau data /fakta spasial. Hasil analisisnya disebut informasi geografis atau
informasi spasial. Jadi SIG adalah rangkaian kegiatan pengumpulan penataan,
pengolahan dan penganalisisan data/fakta spasial sehingga diperoleh informasi
spasial untuk dapat menjawab atau menyelesaikan suatau masalah dalam ruang
muka bumi tertentu. SIG merupakan akronim dari :
1. Sistem
Pengertian suatu system adalah kumpulan elemen-elemen yang saling
berintegrasi dan berinterdependensi dalam lingkungan yang dinamis untuk
mencapai tujuan tertentu.
2. Informasi
Informasi berasal dari pengolahan sejumlah data. Dalam SIG informasi
memiliki volume terbesar. Setiap objek geografi memiliki setting data tersendiri
karena tidak sepenuhnya data yang ada dapat terwakili dalam peta. Jadi, semua
data harus diasosiasikan dengan objek spasial yang dapat membuat peta menjadi
berkualitas baik. Ketika data tersebut diasosiasikan dengan permukaan geografis
yang representative. Data tersebut mampu memberikan informasi dengan hanya
mengklik mouse pada objek. Perlu diingat bahwa semua adalah data tapi tidak
semua data merupakan informasi.
3. Geografis
Istilah ini digunakan karena SIG dibangun berdasarkan pada ‘Geografi’ atau

Universitas Sriwijaya Page 5


‘spasial’. Setiap objek geografi mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu
space. Objek bisa berupa fisik. Budaya atau ekonomi alamiah. Penampakan
tersebut ditampilkan pada suatu peta untuk memberikan gambaran yang
representatif dari spasial suatu objek sesuai dengan kenyataannya di bumi.
Simbol, dan warna garis digunakan untuk mewakili setiap spasial yang berbeda
pada peta dua dimensi (Prahasta, 2002).
Sistem informasi Geografi (SIG) merupakan computer yang berbasis pada
sistem informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan analisis
terhadap geografi bumi. Definisi GIS selalu berubah karena GIS merupakan
bidang kajian ilmu dan teknologi yang relative masih baru. Beberapa definisi dari
GIS adalah :
1. Definisi GIS (Rhind,1998) : GIS is a computer system fo collecting ,
checking, integrating and analyzing information related to the surface of
the earth.
2. Definisi GIS yang dianggap lebih memadai (Marble & Peuquet,1983) and
(Parker,1988; Ozemoy et al., 1981; Burrough, 1986: GIS deals with space
time data and often but not necessarily, employs computer hardware and
software.
3. Purwadhi, 1994 : SIG merupakan suatu system yang mengorganisir
perangkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software), dan data, serta
dapat mendaya-gunakan system penyimpanan, pengolahan, maupun
analisis data secara simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang
berkaitan dengan aspek keruangan.
4. Sig merupakan manajemen data spasial dan non-spasial yang berbasis
computer dengan tiga karakteristik dasar, yaitu:
1) Mempunyai fenomena actual(variable data non-lokasi) yang
berhubungan dengan topik pemasalahan di lokasi yang bersangkutan.
2) Merupakan suatu kejadian di suatu lokasi dan
3) Mempunyai dimensi waktu.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Geografi
(SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu system informasi
yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau

Universitas Sriwijaya Page 6


berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sitem basis
data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi
keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja. Sedangkan
menurut Anon (2001) Sistem Informasi geografi adalah suatu sistem Informasi
yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut)
objek yang dihubungkan secara geografis di bumi (georeference). DIsamping itu,
SIG juga dapat mehubungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data
yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam
pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi. Sistem
Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog),
dan system otomatis (yang berbasis digital computer). Pernedaan yang paling
mendaasar terletak pada cara pengelolaanya. Sistem Informasi manual biasanya
menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang
susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan
kesemua data tersebut sikompilasi dan dianalisis secara manual dengan
alat tanpa computer. Sedangkan sistem informasi Geografis otomatis telah
menggunakan komputer sebagai system pengolah data melalui proses digitasi.
Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau foto udara digital serta foto
udara yang terdigitasi.Data lain dapat berupa peta dasar terdigitasi (Pakereng,
2004).
SIG merupakan salah satu sistem yang kompleks dan pada umumnya juga
(selain yang stand-alone) terintegrasi dengan lingkungan sistem komputer lainnya
di tingkat fungsional dan jaringan (network). Jika diuraikan, SIG terdiri dari
beberapa komponen (sebagai berikut) dengan berbagai karakteristiknya
1) Perangkat Keras
SIG sudah tersedia bagi berbagai platform perangkat keras; mulai dari kelas
PC desktop, workstations, hingga multi-user host yang bahkan dapat digunakan
oleh banyak orang secara bersamaan (simultan) dalam jaringan komputer yang
luas,tersebar, berkemampuan tinggi, memiliki ruang penyimpanan (harddisk)
yang besar, dan mempunyai kapasitas memori (RAM) yang besar. Adapun
perangkat keras yang sering digunakan untuk aplikasi SIG adalah komputer (PC),

Universitas Sriwijaya Page 7


mouse, monitor (plus VGA-card grafik) yang beresolusi tinggi, digitizer, printer,
plotter, receiver GPS, dan scanner.
2) Perangkat Lunak
SIG merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular di mana
sistem basis datanya memegang peranan kunci pada perangkat SIG tertentu.
3) Data & informasi geografi
SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data atau informasi yang
diperlukan baik secara tidak langsung maupun secara langsung.
4) Manajemen
Suatu proyek SIG akan berhasil jika dikelola dengan baik dan dikerjakan oleh
orang-orang yang memiliki keahlian (kesesuaian dengan job-description yang
bersangkutan) yang tepat pada semua tingkatan.

2.2 Sejarah SIG


Sistem ini pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972 dengan
nama Data Banks for Development. Munculnya istilah Sistem Informasi
Geografis seperti sekarang ini setelah dicetuskan oleh General Assembly dari
International Geographical Union di Ottawa Kanada pada tahun 1967.
Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian
GIS-SIG Kanada). CGIS digunakan untuk menyimpan, menganalisa dan
mengolah data yang dikumpulkan untuk inventarisasi Tanah Kanada (CLI-
Canadian Land Inventory) yang merupakan sebuah inisiatif untuk mengetahui
kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakan berbagai
informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan
tanah pada skala 1:250000. Sejak saat itu Sistem Informasi Geografis berkembang
di beberapa benua terutama Benua Amerika, Benua Eropa, Benua Australia, dan
Benua Asia. Seperti di Negaranegara yang lain, di Indonesia pengembangan SIG
dimulai di lingkungan pemerintahan dan militer. Perkembangan SIG menjadi
pesat semenjak di ditunjang oleh sumberdaya yang bergerak di lingkungan
akademis (kampus). Dalam sejarahnya penggunaan SIG modern (berbasis
computer, digital) dimulai sejak tahun 1960-an. Pada saat itu untuk menjalankan
perangkat SIG diperlukan computer mainframe khusus dan mahal. Dengan

Universitas Sriwijaya Page 8


perkembangan computer PC, kecanggihan CPU, dan semakin murahnya memori,
sekarang SIG tersedia bagi siapapun dengan harga murah (Kadir, 2004).

2.3 Tugas Utama SIG


Berdasarkan desain awalnya tugas utama SIG adalah untuk melakukan
analisis data spasial. Dilihat dari sudut pemrosesan data geografik, SIG bukanlah
penemuan baru. Pemrosesan data geografik sudah lama dilakukan oleh berbagai
macam bidang ilmu, yang membedakannya dengan pemrosesan lama hanyalah
digunakannya data digital. Adapun tugas utama dalam SIG adalah sebagai
berikut:
1. Input Data, sebelum data geografis digunakan dalam SIG, data tersebut
harus dikonversi terlebih dahulu ke dalam bentuk digital. Proses konversi
data dari peta kertas atau foto ke dalam bentuk digital disebut dengan
digitizing. SIG modern bisa melakukan proses ini secara otomatis
menggunakan teknologi scanning.
2. Pembuatan peta, proses pembuatan peta dalam SIG lebih fleksibel
dibandingkan dengan cara manual atau pendekatan kartografi otomatis.
Prosesnya diawali dengan pembuatan database. Peta kertas dapat
didigitalkan dan informasi digital tersebut dapat diterjemahkan ke dalam
SIG. Peta yang dihasilkan dapat dibuat dengan berbagai skala dan dapat
menunjukkan informasi yang dipilih sesuai dengan karakteristik tertentu.
3. Manipulasi data, data dalam SIG akan membutuhkan transformasi atau
manipulasi untuk membuat data-data tersebut kompatibel dengan sistem.
Teknologi SIG menyediakan berbagai macam alat bantu untuk
memanipulasi data yang ada dan menghilangkan data-data yang tidak
dibutuhkan.
4. Manajemen file, ketika volume data yang ada semakin besar dan jumlah
data user semakin banyak, maka hal terbaik yang harus dilakukan adalah
menggunakan database management system (DBMS) untuk membantu
menyimpan, mengatur, dan mengelola data
5. Analisis query, SIG menyediakan kapabilitas untuk menampilkan query
dan alat bantu untuk menganalisis informasi yang ada. Teknologi SIG
digunakan untuk menganalisis data geografis untuk melihat pola dan tren.

Universitas Sriwijaya Page 9


6. Memvisualisasikan hasil, untuk berbagai macam tipe operasi geografis,
hasil akhirnya divisualisasikan dalam bentuk peta atau graf. Peta sangat
efisien untuk menyimpan dan mengkomunikasikan informasi geografis.
Namun saat ini SIG juga sudah mengintegrasikan tampilan peta dengan
menambahkan laporan, tampilan tiga dimensi, dan multimedia (Haryanto,
2004).

2.4 Metode Pemetaan Dalam SIG


Banyak metode-metode pemetaan yang digunakan dalam SIG diantaranya
adalah mapinfo, arcview, surfer,mapsource dll. Masing masing mempunyai
kegunaan dan fungsi masing-masing diantaranya :
1. Map info
Mapinfo adalah salah satu perangkat lunak (software) yang digunakan sebagai
sarana untuk menampilkan atau pengimplementasian sistem informasi geografik.
Kelebihan perangkat lunaj mapinfo tersebut adalah karena fasilitas yang diberikan
cukup mudah untuk dioperasikan dan cukup lengkap untuk keperluan
pengembangan sistem informasi geografik. Seperti halnya perangkat lunak lain
yang dioperasikan dibawah windows yang memiliki kemampuan multi tasking.
Maka MapInfo juga dapat digunakan secara bersama-sama dengan fasilitas lain di
dalam mapinfo sendiri. Konsep ini dinamakan sebagai desktop mapping, sehingga
memungkinkan untuk menyajikan data spasial, data atribut dan grafik secara
bersamaan dan saling berhubungan antara satu dengan yang lain. Kemampuan
lain dari destop mapping ini adalah kemampuan untuk mengorganisir.
Memanipulasi dan menganalisis data. Informasi yang disajikan oleh map info ini
pasa prinsipnya adalah hasil penggabungan data grafik dan non-grafik ( Kadir,
2004).
2. Arcview
ArcView merupakan salah satu perangkat lunak (software) desktop Sistem
Informasi Geografis (SIG) dan pemetaan yang dikembangkan oleh ESRI.
ArcView memiliki kemampuan-kemampuan untuk melakukan visualisasi, meng-
explore, menjawab query (baik basis data spasial maupun non-spasial),
menganalisis data secara geografis, dan sebagainya. Secara umum kemampuan
ArcView dapat dilihat melalui uraian berikut :

Universitas Sriwijaya Page 10


1) Pertukaran data, membaca dan menuliskan data dari dan ke dalam format
perangkat lunak SIG lainnya.
2) Melalukan analisis statistik dan operasi-operasi matematis.
3) Menampilkan informasi (basisdata) spasial maupun atribut.
Menghubungkan informasi spasial dengan atribut-atributnya yang terdapat
(disimpan) dalam basisdata atribut.
4) Melakukan fungsi-fungsi dasar SIG seperti analisis sederhana spasial
5) Membuat peta tematik.
6) Meng-customize aplikasi dengan menggunakan bahasa skrip atau bahasa
pemrograman sederhana.
7) Melakukan fungsi-fungsi SIG khusus lainnya (dengan menggunakan
extension yang ditujukan untuk mendukung penggunaan perangkat lunak
SIG ArcView)
3. Surfer
Surfer merupakan perangkat lunak yang dikembangkan oleh Golden Software
Inc. Yaitu sebuah perusahaan yang berlokasi di Golden, Colorado, Amerika
Serikat. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang mengembangkan
dan memasarkan perangkat lunak di bidang Geographic Information System dan
scientific software. Selain perangkat lunak Surfer, Golden Software Inc. juga
mengembangkan perangkat lunak lainnya seperti Grapher, Voxler, MapViewer,
Didger, dan Strater. Hingga saat ini perusahaan yang didirikan pada tahun 1983
ini terus mengembangkan produk perangkat lunaknya dengan peningkatan
kualitas, kemudahan dalam penggunaan aplikasi, serta dukungan teknis yang lebih
baik. keunggulan utama dari perangkat lunak Surfer 10 ini adalah pada proses
visualisasi dan permodelan peta 3D, pembuatan kontur, model batimetri,
visualisasi dan analisis lansekap, proses gridding, volumetrik, serta fungsi-fungsi
utama lainnya. Berbagai metode pengolahan data yang tersedia juga
memungkinkan proses manipulasi data, menginterpretasikannya dan memilih
metode yang paling sesuai untuk kebutuhan pengguna.(Muhardi, 2012)

2.5 Bidang-bidang Aplikasi SIG


Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah
dalam mendapatkan data-data yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut

Universitas Sriwijaya Page 11


suatu lokasi atau obyek. Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri
dari data spasial dan data atribut dalam bentuk dijital. Sistem ini merelasikan data
spasial (lokasi geografis) dengan data non spasial, sehingga para penggunanya
dapat membuat peta dan menganalisa informasinya dengan berbagai cara. SIG
merupakan alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG
data dipelihara dalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam
bentuk peta cetak, tabel, atau dalam bentuk konvensional lainya yang akhirnya
akan mempercepat pekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan. Berikut ini
adalah beberapa contoh aplikasi GIS di berbagai bidang :
1) Pengelolaan Fasilitas : Peta skala besar, network analysis, biasanya
digunakan untuk pengolaan fasilitas kota. Contoh aplikasinya adalah
penempatan pipa dan kabel bawah tanah, perencanaan fasilitas perawatan,
pelayanan jaringan telekomunikasi.
2) Sumber Daya Alam: studi kelayakan untuk tanaman pertanian,
pengelolaan hutan, perencanaan tataguna lahan, analisis daerah bencana
alam dan analisis dampak lingkungan.
3) Lingkungan : pencemaran sungai, danau, laut, evaluasi pengendapan
lumpur di sekitar sungai, danau atau laut, pemodelan pencemaran udara,
dll.
4) Perencanaan : pemukiman transmigrasi, tata ruang wilayah, tata kota,
relokasi
industri, pasar, pemukiman, dll.
5) Ekonomi dan bisnis : penentuan lokasi bisnis yang prospektif untuk bank,
pasar swalayan, mesin ATM, show room, dll.
6) Kependudukan : penyediaan informasi kependudukan, pemilihan umum.
7) Transportasi: inventarisasi jaringan (seperti jalur angkutan umum), analisis
rawan kemacetan dan kecelakaan, manajemen transit perencanaan rute, dll.
8) Telekomunikasi : inventarisasi jaringan, perizinan lokasi-lokasi BTS
beserta pemodelan spasialnya, sistem informasi pelanggan, perencanaan
pemeliharaan dan analisis perluasan jaringan, dll.
9) Militer : penyediaan data spasial untuk rute perjalanan logistic, peralatan
perang, dll (Kodoatie, 2003).

Universitas Sriwijaya Page 12


BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Terlampir
4.2 Pembahasan
Sebagai permisalan, data yang digunakan adalah tabel dengan nama
DCWASH.TAB dan raster hasil scan USGS Quadrange dari DC
(DC_QUAD.TIF). Langkah-langkah melakukan registrasi peta adalah :
1). Mulai MapInfo Professional.
2). Buka File DC_QUAD.TAB dengan File > Open Tabel

3). Tampilkan juga file DC_QUAD.TIF dari kotak daftar nama dan pilih
ekstension Raster Images dari kotak File Type. Kemudian akan ditampilkan kotak
dialog Image Registration.

4). Tekan register untuk melanjutkan ke proses register. Jika tidak dan hanya
menampilkan saja tanpa registrasi tekan Display.

Universitas Sriwijaya Page 13


5). Tahap ini untuk menetapkan titik control registrasi yang pertama dalam file
citra. Tempatkan titik tersebut pada pusat Dupoint Circle seperti pada gambar
berikut.

6). Tekan pada titik tersebut lalu muncul kotak dialog seperti dibawah ini berilah
nama titik control tersebut dengan nama PT1. Tekan OK.

7). Dengan cara yang sama kita akan mencari tiga titik lagi. Tekan tombol,
pindahkan tampilan citra ke kanan untuk mencari titik perpotongan baru. Tekan

tombol berikut untuk memperbesar dan memperkecil tampilan.


8). Geserkan tampilan citra ke kanan. Kemudian pilih titik control kedua cari
perpotongan jalan yang paling menonjol seperti tampilan berikut (Q Street). Akan
ditampilkan kotak dialog Add Control Point kemudian berinama dengan PT2.
Tekan OK.

Universitas Sriwijaya Page 14


9). Geserkan tampilan citra kesudut kanan bawah citra. Pilih titik control ketiga
pada daera Washington DC yaitu East Capitol. Berinama dengan PT3. Tekan OK.
Selanjutnya kita akan menampilkan keempat titik control yang dipilih pada tabel
DCWASH.
10). Geser kearah kiri posisi tadi. Pilih titik control yang keempat pada
perpotongan 17th Street dan Constitution Street seperti ditunjukkan gambar
berikut. Berinama dengan PT4 kemudian tekan OK.
11). Lakukan prosedur berikut untuk melokalisasikan titik yang telah kita pilih.
Caranya dengan tekan PT1 pada kotak dialog.
12). Tekan tombol Goto. Lalu tekan DCWASH Window. Pilih menu Query >
Find. Akan dimunculkan kotak dialog seperti berikut:

Isi sesuai dengan tampilan diatas lalu tekan OK untuk memunculkan kotak
dialog find kedua seperti berikut:

Universitas Sriwijaya Page 15


PilihPilih jalan yang sesuai dengan nama titik PT1 yaitu Dupont Cirle. Tekan
OK lalu akan dimunculkan kotak dialog seperti berikut :

Pilih Dupont Cir NW (North West) sesuai dengan posisi titik PT1. Tekan
tombol respective untuk kembali ke kotak dialog pertama. Tekan tombol
mark with symbol lalu pilih symbol silang merah seperti berikut:

Tekan OK maka akan dimunculkan kotak verifikasi seperti berikut :

Universitas Sriwijaya Page 16


Isi alamat yang sesuai misalnya adalah 0 – 8. Kemudian tekan OK.
13). Pilih kembali pada DCWASH. Menu table > Raster > Select Control Point
From Map, lalu letakkan kursor pada lokasi titik pertama pada peta DCWASH
sesuai dengan pilihan PT1 pada raster. Muncul kontak dialog edit control
point seperti berikut :

14). Ulangi prosedur diatas untuk ketiga titik control lainnya yaitu pada PT2 di Q
Street NE, PT3 di East Capitol ST, dan PT4 do Constitution NW.
15). Setelah semua titik control di tetapkan untuk citra dan peta, kemudian tekan
OK dalam kotak dialog Image Registration. Citra raster telah teregistrasi
dengan jalan overlay di atas citra raster. Setelah citra di registrasi maka akan
menjadi file DC_Quad.Tab. Buka file telah diregistrasi tersebut dengan
menggunakan Open > File.

Universitas Sriwijaya Page 17


BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan
1. SIG untuk menangkap, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui,
mengelola, mamanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa, dan
menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis.
2. SIG memiliki kekuatan lebih dan fleksibelitas dari pada lembaran peta
kertas.
3. Peta merupakan representasi grafis dari dunia nyata.
4. Obyek-obyek yang direpresentasikan diatas peta disebut unsur peta atau
map features (contohnya sungai, jalan, dan lain-lain).
5. SIG juga menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan atribut
didalam satuan-satuan yang disebut layer, sungai, bangunan, jalan, batas-
batas administrasi, dan hutan. Kumpulan-kumpulan dari layer-layer akan
membentuk basis data SIG.

5.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum ini sebaiknya praktikan dapat kondusif
dalam mengikuti praktikum.

Universitas Sriwijaya Page 18


DAFTAR PUSTAKA

Haryanto, Bambang. 2004. Sistem Manajemen Basisdata (Permodelan,


Perancangan dan Terapannya). Informatika: Bandung

Kadir, Abdul. 2004. Penuntun Praktis Belajar Database Menggunakan Microsoft


Access. Penerbit Andi: Yogyakarta

Kodoatie, R.J., 2003. Manajemen dan Rekayasa Infrastuktur. Pustaka Pelajar:


Yogyakarta

Muhardi, Rusdi.2012. Sekilas Tentang Surfer. Online:(http://www.rusdimuhardi.


com /surfer-10/sekilas-tentang-surfer-10/). Diakses pada tanggal 3
Desember 2015. Pukul 16.00

Pakereng, M.A Ineke dan Teguh Wahyono. 2004. System Basisdata. Graha Ilmu:
Jakarta

Prahasta, Eddy. 2002. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis.


Informatika: Bandung

Waljiyanto. 2000 . Sistem Basis Data : Analisis dan Pemofelan Data. J&J
Learning: Yogyakarta

Universitas Sriwijaya Page 19

Anda mungkin juga menyukai