PENDAHULUAN
ungkapan 'pakai logika ' yang dituturkan, baik oleh penutur maupun mitra
tutur. Ungkapan ter sebut menunj ukkan bahw a para pemakai bahasa
aspek logika ini sering diabaikan. Sekadar menye but salah satu contoh,
mengej ar kereta api '. Secara logika, ungkapan ke tinggalan kereta api
yang percaya. Logika mer upakan prinsip berpikir yang dapat digunakan
kita dituntut untuk ber bahasa deng an logika. Hal ini penting untuk
1
Logika dalam bahasa diperlukan untuk mem buat argumen yang
bahasa, premis muncul dalam kalimat atau j uga frase. Logika berg una
untuk menjem batani antara satu premis deng an premis yang lain, serta
mem bentuk kesimpulan. Dalam konteks itulah aspek logika menj adi
penting.
B. PEMBAHASAN
dalam usaha memahami dunia luar, baik secara objektif maupun secara
j uga memiliki fungsi kognitif dan emotif (Kaelan, 1998: 17). Dalam
melibatkan banyak faktor dan terj alin sangat rumit (Fenigan dan Besniar,
2
penyusunan simpulan. Tindak penyusunan simpulan merupakan tindak
itu, dapat dikatakan bahw a bahasa lisan atau tulis merupakan wahana
berarti kata, ucapan, pikiran secara utuh, atau bisa j uga berarti ilmu
pengetahuan. Dalam arti luas, logika adalah suatu cabang ilmu yang
dan yang tidak sahih ( tidak valid, incorrect) . Proses berpikir yang
pernya taan yang diketahui benar atau dianggap benar itu biasanya
dalam kehid upan nyata sehari -hari terutama dalam proses kom unikasi
Persoalan yang mend asar adalah bag aimana kegiatan benalar atau
berpikir manusia itu dapat dikomunikasikan kepada orang lain dan dapat
3
pengertian ini, maka peranan bahasa di dalam logika menj adi
Korelasi yang kuat antara logika dalam terma pro ses berpikir atau
sebagian besar mer upakan masalah kultural yang disebut bahasa dan
benarlah, ungkapan yang menyatakan ''bahasa menunj ukkan bangsa '' atau
4
ber bahasa Suriasumantri, 1990:171 . Tanpa kemampuan ber bahasa,
maka kegiatan berpikir secara sistematis dan teratur tidak mungkin dapat
hal itu. Pemakaian bahasa Indonesia yang cenderung t idak terpola dan
kalangan pej abat mer upakan akibat malas berpikir. Sementara itu,
dalam pengama tan Kleden ( 2003) , perkem bang an semantik kosa kata
memad ai. Juga pentingnya peng uasaan bahasa asing, karena seorang
biling ual akan mampu mengg unakan bahasa Indonesia dengan baik
''logika atau nalar tidak ada dalam bahasa, logika terletak pad a
5
Kalau kita mencerma ti pemakaian bahasa ' Tolong ya, belikan
saya obat pe lega pol usi tenggor akan dulu! '. Apa yang salah
'tenggor akan ', bukan 'pol usi tenggor akan '. Tenggorakan akan
menj adi lega karena dihilangkan 'pol usinya '. Maka, kebahasaan yang
nalarnya benar adalah ‘obat pe lega tenggor akan ', bukan ‘obat pe lega
adalah 'pol usi tenggor okannya ', bukan 'tenggor akannya '. Artinya pula,
'tenggor okan ' akan tetap dibiarkan sakit karena 'pol usi tenggor akannya '
adalah tujuan kami '. Sekalipun kesannya indah, bentuk kebahasa an ini
menj adi, 'Kualitas pelayanan kami menj amin kepuasan Anda ', atau
dapat j uga diubah menj adi ''Kepuasan Anda d ijamin oleh kual itas
6
‘Kepada Bapak X, waktu dan tempat kami persilakan'. Ada j uga yang
meng ubah menj adi, ‘waktu dan tempat kami pe rsilakan kepada
Bapak X '. Sekalipun sudah dibalik susunannya, tetap saja kalimat itu
bahasa , kita sebenarnya diaj ak untuk berlatih menj adi orang yang selalu
mengg unakan logika berpikir, dan deng an begitu kita telah berlatih pula
Fungsi bahasa yang terutama adalah sebagai alat kom unikasi atau
dapat terj adi salah pengertian di antara pem bicara dan pendengar atau di
antara penulis dan pem bicara. Banyak informasi yang hilang akibat
7
mengalami hambatan. Dengan kata lain, proses berpikir dapat menj adi
dua cara, yaitu untuk berkom unikasi dengan orang lain dan berbicara
peristiwa yang tidak hadir pada waktu, tempat, atau keduanya. bahasa
adalah suatu j enis atau tipe perilak u yang besar dalam hal kata
baik hadir maupun absent di tempat kita bera da. Gray menyebutkan
sederhana mengenai peristiwa masa lalu, tempat atau bend a yang terletak
kond isi absennya mengenai hal -hal yang dibicarakan mem ungkinkan
Dalam hubungan ini, pi kiran kreatif adalah pred iksi dan atau penarikan
8
kesimpulan mengenai hal-hal yang baru, asli ori sinil , dan tidak biasa.
melatih usahanya yang paling besar dan mengg unakan teknik teknik
bahasanya yang paling baik dalam hal pengama tan, prediksi, dan
masalah itu sendiri mengg unakan logika dengan bahasa sebagai alat
9
akibat dari lemahnya kemampuan mereka dalam berpikir berd asarkan pad a
metode ilmiah.
dominan. Demikian pula, berpikir ilmiah mer upakan pengg una an bahasa
secara efektif. Artinya, berpikir atau bernal ar, baik secara deduktif
penalaran yang sahih atau tepat. Dalam kenyataan, baik dalam kehid upan
akademis maupun perg aulan sehari-hari, sering sekali terj adi penalaran
yang tidak sahih. Penalaran yang tidak sahih atau tidak tepat itulah yang
pem bentukan term dan proposisi Kaelan, 1998 . Kata-kata dalam bahasa
dapat memiliki arti yang ber beda-bed a, dan setiap kata dalam
sebuah kalimat mempunyai arti yang sesuai dengan arti kalimat yang
ber beda dapat menim bulkan makna yang ber bed a. Hal yang sama dapat
sintaksis tertentu dapat mempunyai arti yang gand a, dan arti kalimat j uga
10
tergantung pada kontek snya, sehingg a arti kalimat yang sama dapat
pokok dalam kaitan dengan pemaha man atas apa yang dituturkan
untuk segelas mil kshake '', makn a atas tuturan ini hanya j elas j ika kita
membuat asumsi tertentu tentang kontek s dari per nyataan ter sebut.
meng acu pada nama seorang rekan kerj a, mi salnya. Dar i contoh
terj adi dalam kegiatan ber bahasa atau berkomu nikasi. Jenis
kesesatan karena bahasa (semantik) antara lain (a) kesesatan term ekuivok,
(b) kesesatan amfiboli, (c) kesesatan komposisi, dan (d) kesesatan dalam
11
Contoh:
Contoh:
(dari iklan di media massa) ''Dijual segera: kursi tingg i untuk bayi
dengan kaki p a t a h ”
Contoh:
''Se buah sekolah, terd ir i atas bang unan tempat bel ajar,
tiap bagian dari sekolah yang disebutkan itu. Jad i, bisa saja
12
maksud nya luas sekolah itu seluruhnya 800 m2, atau setiap
anggapan bahwa apa y ang benar bag i ke seluruhan, berl aku bagi
Contoh:
Contoh:
13
Di sini , ada du a kemungkinan pe nafsi ran . Apapun yang
uj ian, menyem bunyi kann ya dari kej aran pol i si), atau yang
bahasa itu biasanya hilang atau ber ubah kalau penalaran dari satu
berpikir.
berpikir.
14
4. Im plikasi Terh ad ap Pola Pikir dan Pola Perilaku
dipengar uhi oleh pernya taan Edward Sapir dan diteruskan oleh
murid nya yang menj adi lebih terkenal yaitu Benj amin Wha rf yang
menga takan bahwa bahasa adalah penentu apa yang kita lihat di
sekitar kita. Kebudayaan benar benar mer upakan bagian yang integral
dari interaksi antara bahasa dan pikiran, pola-pola budaya, perad aban,
15
kebud ayaan, atau struktur suatu bahasa memengar uhi cara manusia
ber bagai pihak menyebabkan terpecahnya penganut teori ini menj adi apa
yang disebut versi kuat dan versi lemah ababan, 1984 . Penganut versi
seseorang.
Selain itu, ada juga ung kapan yang menga takan ketinggalan ke re ta api .
Ungkapan-ungkapan ini menggam barkan bud aya pasif, ber bed a dengan
budaya aktif, the man o f action yang tergam bar dalam bahasanya. Kata-
kata kerj a dal am bahasa Inggris banyak yang bersuku kata tunggal.
Tidak heran, ungkapan mereka ialah miss the train 'gag al mengej ar
sedangkan dal am ungkapan miss the train, tergam b ar suatu usaha (aktif).
16
Berdasarkan hal-hal ter sebut di atas, dikhawatirkan kebiasaan
mengg unakan bahasa Indonesia yang tidak nalar akan membaw a kita
(de cod ing) oleh mitra bicara. Proses pemakaian bahasa Indonesia yang
dalam berpikir.
yang cend erung kacau karena tidak berpol a itu mengaki batkan struktur
pola tertentu. Semua bahasa mempunyai sistem bunyi, kata, dan kalimat
bahasa dari yang disebut orang-orang ''primitif ' sering kali struktur
berlebihan yang cenderung menj adi model ber bahasa Indonesia saat ini
dapat menim bulkan pengar uh pad a generasi muda dan terkesan, bangsa
17
yang baik dan benar sebagaimana selalu dianjurkan oleh pemerintah,
sedangkan bahasa Inggri s yang diharapkan dipelaj ari oleh para generasi
prestise mer upakan salah satu dampak budaya global yang negatif.
Tanpa disad ari, hal ini merupakan tindakan mengor bankan bahasa
rambu resmi yang sudah dibekukan oleh peraturan dan hukum. Badan
badan resmi pun cend erung tidak segan melanggar peraturan yang
norma atau aturan tertent u, uj icoba seperti pada penetapan bebas sampah
tempat pem buangan sampah secara liar. Jika hal ini terus terj adi,
maka ungkapan kaw asan bebas sampah yang tertulis pada kawasan-
18
logika kaw asan bebas sampah tanpa sosialisasi makna pada publik
mem buang sampah pada kawasan yang telah dilabeli ungkapan kaw asan
C. PENUTUP
Si m p u l a n
berpotensi mer usak tatanan kebahasa an. Dal am konteks pengg unaan
bahasa Indonesia, misal nya, pengg unaan leksikal dan struktur sintaksis
yang kacau dan tidak logis banyak ditemukan baik pada bentuk
lisan maupun tulis. Akan tetapi, pengg una an leksikal dan struktur
sintaksis yang kacau dan tidak logis itu seolah berterima sebagai
bentuk bahasa yang baik dan benar. Pad ahal hal tersebut berpel uang
mer usak pola pikir dan pola perilaku masyaraka t pengg unanya.
kelogisannya. Dengan cara demikian kita telah turut serta mengem bangkan
peradaban bangsa.
19
D A F TA R P U STAKA
Kaelan. 1998. Fil saf atBahasa, M asalah dan P erke mbangannya. Yogyakarta:
Penerbit PARADIGMA.
20