ABSTRAK
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor sosial ekonomi petani(tingkat
pendidikan,pengalaman bertani,tingkat pendidikan, pengalaman bertani, tingkat pengetahuan,
jumlah tanggungan keluarga dan luas lahan produktif) terhadap produksi usahatani sayuran
dan pengaruh faktor besar kerja yang tercipta dari usaha tani sayur-mayur Metode Analisis
Data menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, yaitu menggunakan data sosial
ekonomi yang didapat dari penelitian di daerah penelitian. Analisis data pada penelitian ini
didasarkan pada dua macam data, yaitu data primer yang diperoleh dari wawancara dan data
sekunder yang diperoleh dari lembaga dan instansi-instansi terkait. Data tersebut setelah
dianalisis dengan secara deskriptif diadakan interpretasi. Analisis deskriptif pada penelitian
ini digunakan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat petani di daerah
penelitian. Hasil penelitian, berdasarkan Uji Serempak variabel umur petani, tingkat
pendidikan, lama berusahatani, biaya tenaga kerja, jumlah tanggungan keluarga, luas
usahatani dan modal berpengaruh nyata terhadap produksi petani sayuran.
Kata Kunci: Petani sayuran, Sosial ekonomi,Produksi Petani
PENDAHULUAN
Mayoritas penduduk negara sedang berkembang adalah petani oleh karena itu,
pembangunanharuslah merupakan tujuan utama dari setiap pemerintahan negara sedang
berkembang (soetrisno, 1998). Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan
sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan
demikian, sebagian besar penduduknya mengantungkan hidupnya pada sektor pertanian.
Kenyataan yang terjadi yakni sebagian besar penggunaan lahan diwilayah Indonesia
1
Journal of Social Geography
diperuntukkan sebagai lahan pertanian dan hampir lima puluh persen dari total angkatan kerja
masih menggantungkan nasibnya bekerja disektor pertanian (Husodo dkk, 2004)
3
Journal of Social Geography
Tingkat pendidikan
Pengalaman bertani
Tingkat pengetahuan (penguasaan teknologi dan pemasaran)
Jumlah tangungan keluarga
Luas lahan produktif
3. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluaraga (KK) yang bekerja
sebagai petani sayuran di daerah penelitian . Berupa jumlah keseluruhan kepala keluarga
yang tersebar di beberapa dusun. Jika jumlah populasi ini lebih dari 100 orang maka dalam
penelitian ini menggunakan sampel.
2. Sampel
Mengingat populasinya sangat besar dan lokasinya luas, serta agar diperoleh sampel
yang representative yaitu sampel yang benar-benar menggambarkan keadaan populasi yang
sebenarnya, maka sampel diambil memakai dengan teknik, yaituPurposive Sampling.
Purposive Sampling yaitu sampling yang bertujuan untuk mengambil subjek yang di
dasarkan atas tujuan tertentu (Arikunto, 2006). Penelitian ini bertujuan untuk analisis kondisi
sosial ekonomi pada masyarakat petani di daerah penelitian, maka sesuai dengan Purposive
Sampling hanya keluarga petani di daerah penelitianyang dijadikan sampel penelitian ini.
Berdasarkan pengumpulan data berdasarkan purposive sampling maka penelitian dilakukan
pada sampel dengan jumlah sampel sebanyak 10 sampel dan dengan tujuan untuk
memperoleh data sosial ekonomi pada masyarakat petani sayur-sayuran didaerah penelitian.
4. Teknik Pengumpulan Data
1. Pengumpulan data primer
Pengumpulan data primer, yaitu pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh
data yang tidak terdapat di instansi melalui pengumpulan secara langsung dari lapangan.
Pengumpulan data primer ini dilakukan dengan cara :
Wawancara/Kuesioner
Merupakan kegiatan untuk menarik informasi dan data dari sampel yang terpilih.
Jenis kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu kuisioner dengan
4
Journal of Social Geography
pertanyaan tertutup dimana jawabannya sudah ditentukan, namun terdapat pertanyaan
lanjutan apabila jawaban responden tidak terdapat dalam jawaban pilihan.
Observasi/ pengamatan langsung
Hasil observasi/pengamatan pada penelitian ini dicatat secara deskriptif, yang secara
akurat mengamati dan merekam fenomena yang muncul dan mengetahui hubungan antara
aspek dalam fenomena tersebut. Data dan informasi tersebut dapat berupa tabel data
kuantitatif maupun kualitatif, gambar maupun peta di wilayah penelitian, serta visualisasi
foto, sebagai bahan analisis dan penjelasan.
2. Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari buku-buku kepustakaan dan beberapa instansi yang
terkait dan validitas datanya dapat dipertanggung jawabkan. Adapun penjelasannya sebagai
berikut :
Survei instansi
Survei instansi dilakukan kepada instansi-instansi terkait yang ada di daerah
penelitian, sperti Kantor Kepala Desa, Kantor Kecamatan, dan Kapling/Kepala Dusun di
daerah.
Studi Literatur
Merupakan survei data maupun literatur yang berkaitan dengan kondisi sosial dan
ekonomi masyarakat. Literatur ini diperoleh dari buku teks, internet, dan referensi lainnya.
5 .Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses penyederhanaan kedalam bentuk yang lebih mudah
dibaca dan diinterpretasikan (Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, 1989). Analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, yaitu menggunakan
data sosial ekonomi yang didapat dari penelitian di daerah penelitian. Analisis data pada
penelitian ini didasarkan pada dua macam data, yaitu data primer yang diperoleh dari
wawancara dan data sekunder yang diperoleh dari lembaga dan instansi-instansi terkait. Data
tersebut setelah dianalisis dengan secara deskriptif diadakan interpretasi. Analisis deskriptif
pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi masyarakat petani di
daerah penelitian.
5
Journal of Social Geography
HASIL DAN PEMBAHASAN
Petani sampel di daerah penelitian menjadi gambaran umum petani sampel di Desa
Rumah Berastagi Karakteristik petani sampel meliputi tingkat pendidikan, pengalaman bertani,
tingkat pengetahuan, jumlah tangungan keluarga dan luas lahan produktif .Tingkat pendidikan
petani sampel dalam penelitian ini adalah petani sayuran Berikut lebih jelasnya dalam Tabel 1.
Tabel 1 Tingkat Pendidikan PetaniDi Desa Rumah Berastagi
Sampel Rata-Rata Tingkat Hasil Panen Luas Lahan Produktifitas
Pendidikan (ton) (Ha) Lahan
I SD 6 ton 1 Ha Produktif
II SD 6 ton 1,2 Ha Kurang Produktif
III SMP 10 ton 1,5 Ha Produktif
IV SMA 7 ton 1,7 Ha Tidak Produktif
V SD 3 ton 0,5 Ha Produktif
VI SD 6 ton 1 Ha Produktif
VII SMA 6 ton 1 Ha Produktif
VIII SMP 11 ton 1,7 Ha Produktif
IX SD 3 ton 0,5 Ha Produktif
X SMP 1 ton 0,5 Ha Kurang Produktif
Total 59 ton 10,8 Ha
6
Journal of Social Geography
2 Tingkat Pengalaman Bertani Sayur Di Desa Rumah Berastagi
Tabel 2 Lama Pekerkerjaan Sebagai Petani (tahun) Di Desa Rumah Berastagi
Berdasarkan tabel lama bertani maka dapat dilihat bahwa lama pekerjaan sebagai
petani menunjukkan pengalaman dalam mengelola lahan pertanian di Desa Rumah Berastagi
berpengaruh pada produktifitas pertaniannya. Hal itu dapat dilihat pada sampel II, IV, dan X,
yang petaninya belum lama bekerja sebagai petani, dan menunjukkan pengalamannya yang
masih minim dalam pertanian. Dan kemudian hal itu mempengaruhi produktivitas lahannya,
dengan jumlah lahan yang luas tetapi hasil panen yang lebih sedikit.
Jika dibandingkan dengan sampel I, III, V, VI, VII ,VIII, IX, dimana petaninya sudah
lama menekuni pekerjaan sebagai petani dan tentunya lebih berpengalaman dalam hal
pertanian. Sehingga lahan mereka tergolong lahan yang produktif, dengan perbandingan luas
dan hasil yang optimal.
7
Journal of Social Geography
3 Jumlah Tanggungan Keluarga Di Desa Rumah Berastagi
Tabel 3 Jumlah Tangungan Keluarga Di Desa Rumah Berastagi
Tangungan Hasil Panen Luas Lahan Produktifitas
Sampel Keluaraga (ton) (Ha) Lahan
(jiwa)
I 3 6 ton 1 Ha Produktif
II 7 6 ton 1,4 Ha Kurang Produktif
III 2 10 ton 1,5 Ha Produktif
IV 6 7 ton 1,7 Ha Kurang Produktif
V 3 3 ton 0,5 Ha Produktif
VI 4 6 ton 1 Ha Produktif
VII 2 6 ton 1 Ha Produktif
VIII 2 11 ton 1,7 Ha Produktif
IX 4 3 ton 0,5 Ha Produktif
X 7 1 ton 0,5 Ha Kurang Produktif
Total 40 59 ton 10,8 Ha
8
Journal of Social Geography
4 Jumlah Teknologi Pertanian Di Desa Rumah Berastagi
Tabel 4Jumlah Teknologi Pertanian Di Desa Rumah Berastagi
Tekhnologi Hasil Panen Luas Lahan Produktifitas
Sampel (Jetor) (ton) (Ha) Lahan
I 2 6 ton 1 Ha Produktif
II 1 6 ton 1,4 Ha Kurang Produktif
III 3 10 ton 1,5 Ha Produktif
IV 3 7 ton 1,7 Ha Kurang Produktif
V 1 3 ton 0,5 Ha Produktif
VI 2 6 ton 1 Ha Produktif
VII 2 6 ton 1 Ha Produktif
VIII 3 11 ton 1,7 Ha Produktif
IX 1 3 ton 0,5 Ha Produktif
X 0 1 ton 0,5 Ha Kurang Produktif
Total 18 59 ton 10,8 Ha
I 1 Ha
II 1,4 Ha
III 1,5 Ha
IV 1,7 Ha
V 0,5 Ha
VI 1 Ha
9
Journal of Social Geography
VII 1 Ha
VIII 1,7 Ha
IX 0,5 Ha
X 0,5 Ha
Total 10,8 Ha
Tenaga kerja adalah satuan unit individu dalam usia produktif/usia kerja (15-64
tahun). Berdasarkan tabel diatas terlihat kuantitas tenaga kerja baik dari keluarga maupun
10
Journal of Social Geography
buruh tani dalam jumlah yang cukup untuk mengolah lahan pertanian sesuai pada luasan
lahan yang di olah.
7. Tingkat Pendapatan Keluarga Di Desa Rumah Berastagi
Tabel 7 Tingkat Pendapatan Keluarga Di Desa Rumah Berastagi
Pendapatan keluarga
Sampel (Perbulan)
I Rp. 2.000.000
II Rp. 2.000.000
III Rp. 4.000.000
IV Rp. 3.500.000
V Rp. 1.700.000
VI Rp. 2.000.000
VII Rp. 2000.000
VIII Rp. 4000.000
IX Rp. 2.000.000
X Rp. 1.500.000
Total Rp. 24.700.000
13
Journal of Social Geography
DAFTAR PUSTAKA
14
Journal of Social Geography