Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MATA KULIAH ILMU UKUR TANAH

METODE MENGHITUNG LUAS DAN VOLUME

Disusun Oleh :
RAHMAD DWI PRASETYO
111.150.075
KELAS C

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2016
A. LUAS
1. Pengertian Luas
Luas adalah jumlah area yang terproyeksi pada bidang horizontal dan
dikelilingi oleh garis-garis batas. Luas suatu objek (tanah, bangunan, dll) di peta
merupakan luas pada bidang datar (X,Y). Jadi perlu dijelaskan kepada pengguna
peta yang ingin menghitung luas objek yang dimiliki di lapangan nanti hasilnya
akan lebih kecil dibandingkan hasil hitungan dengan peta.
Pada peta proyeksi yang digunakan adalah proyeksi tegak sehingga objek
yang terletak pada bidang miring sebelum digambar di peta objek tersebut harus
diproyeksikan terlebih dahulu pada bidang datar. Dengan demikian panjang objek
di bidang miring tersebut setelah diproyeksikan akan menjadi lebih pendek
dibandingkan kenyataan di lapangan. Konsekuensinya luas objek yang dihasilkan
lebih kecil dari luas sebenarnya di lapangan. Sebagai gambaran dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
Cara pengukuran luas ada dua macam :
a. Diukur pada gambar situasi
Luas yang diukur pada dengan mengilustrasikan situasi di lapangan
disebut pengukuran tak langsung, karena luas diperoleh secara tak langsung
dengan menggunakan instrumen dan gambar situasi.
b. Dihitung dengan menggunakan data jarak dan sudut yang langsung diperoleh
dari pengukuran di lapangan
Luas yang dihitung dengan menggunakan data jarak dan sudut yang
langsung diperoleh dari pengukuran dilapangan disebut pengukuran langsung,
karena luas diperoleh secara langsung tanpa gambar dengan melakukan
pengukuran yang dibutuhkan untuk menghitung luas dilapangan.

2. Metode Perhitungan Luas Bidang Datar Sederhana


a. Metode Geometri
Menurut Wright (2002: 181), Geometri adalah ilmu yang mempelajari
tentang sifat-sifat, pengukuran-pengukuran, dan hubungan-hubungan titik,
garis, bidang dan bangun ruang. Sedangkan menurut Marhijanto (1999: 136),
geometri adalah cabang matematika yang mempelajari tentang ilmu ukur.
Untuk kali ini, kita menggunakan metode geometri bidang.

Gambar 1. Bidang Datar Sederhana Metode Geometri


𝐿𝑢𝑎𝑠 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 + 𝐿𝑢𝑎𝑠 4 𝑆𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎
= (4 × 4) + (4(0,5 × 4 × 6))
= 16 + 4 (12)
= 16 + 48
= 64 𝑐𝑚2

b. Metode Koordinat
Koordinat adalah suatu titik hasil dari perpotongan antara garis lintang dan
garis bujur yang menunjukan suatu objek baik itu orang, lokasi atau gedung
dalam sebuah lokasi di lapangan atau bumi dengan di peta. Pengertian lain
dari koordinat yang dilansir dari wikipedia, Koordinat adalah kedudukan
suatu titik pada peta.
E

D F

C G

B H

Gambar 2. Bidang Datar Sederhana Metode Koordinat

Rumus Umum

(𝑥2. 𝑦1 − 𝑥1. 𝑦2) + (𝑥3. 𝑦2 − 𝑥2. 𝑦3) + ⋯ + (𝑥𝑛 + 1. 𝑦𝑛 − 𝑥𝑛. 𝑦𝑛 + 1)


2
Penyelesaian

(xB. yA xA. yB) + (xc. yB – xB. yC) + (xD. yC – xC. yD) + (xE. yD – xD. yE)

−(xF. yE – xE. yF) + (xG. yF – xF. yG) + (xH. yG – xG. yH) + (xA. yH – xH. yA)
=
2

(6.0 – 8.6)+ (0.6 −6.8)+ (6.8 – 0.10)+ (8.10 – 6.16)+ (16.10 – 8.10)
+(16.10 – 8.10) + (10.8 – 6.16) + (8.6 – 0.10)
=
2
128
=
2
= 64

c. Metode Grafis Segitiga


Dalam metode ini kami membuat bidang datar yang kami ukur luasnya
menjadi beberapa bentuk segitiga. Kemudian luas dari beberapa segiriga
tersebut kami jumlahkan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam
menghitung luas.
𝑙𝑢𝑎𝑠 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 1+2+3+4+5+6
= (4(0,5 × 4 ×6))+(2(0,5×4×4))
= 48 + 16
= 64𝑐𝑚2

Gambar 3. Bidang Datar Sederhana Metode Grafis Segitiga

d. Metode Grafis Bujur Sangkar


Metode perhitungan luas dilakukan dengan cara menghitung jumlah kotak
yang terdapat di dalam bidang yang kita hitung dalam millimeter. Hal ini
kami buktikan dengan menggambar bangun datar seperti di bawah ini pada
kertas milimeter.

Gambar 4. Bidang Datar Sederhana Grafis Bujur Sangkar

Luas bangun di atas adalah = 63,4𝑐𝑚2


e. Metode Matematis dengan bantuan Bujur Sangkar
Dalam metode ini, kami membuat persegi besar yang mengelilingi bidang
datar yang akan kami hitung. Setelah itu, mengurangi luas persegi yang
mengeliligi bidang datar yang kami hitung dengan luas bidang yang
berada di luar bidang datar yang dihitung.

Gambar 5. Bidang Datar Sederhana Metode Matematis

𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 − 𝑙𝑢𝑎𝑠 4 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔 − 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔

Dimana 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 = 16 × 16 = 256 𝑐𝑚2

𝑑1 × 𝑑2
𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔 − 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔 =
2
11,3×8,5
=
2

= 48,025𝑐𝑚2

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑛𝑔𝑢𝑛 = 256 − (4 × 48,025) = 63,9 𝑐𝑚2


3. Metode Perhitungan Luas Bidang Datar Rumit
a. Metode Trapezoid
Aturan Trpezoid adalah suatu metode pendekatan integral numerik dengan
polinom orde satu. Dalam metode ini, kurva yang berbentuk lengkung di
dekatkan dengan garis lurus sedemikian sehingga, bentuk dibawah kurvanya
seperti trapesium.

h1 h2 h3 h4 h5 h6

Gambar 6. Bidang Datar Rumiy Metode Trapezoid

Rumus umum
(𝐿1(ℎ1 + ℎ2)) + 𝐿2(ℎ2 + ℎ3) + 𝐿3(ℎ3 + ℎ4) + 𝐿4(ℎ4 + ℎ5) + 𝐿5(ℎ5 + ℎ6))
2
Penyelesaian

(1(3 + 4)) + 2(4 + 2) + 1(2 + 4) + 2(3 + 1) + 2(1 + 5))


=
2
7+12+6+8+12
=
2
= 22,5 𝑐𝑚2
b. Metode Grafis dengan Bujur Sangkar
Metode perhitungan luas dilakukan dengan cara menghitung jumlah
kotak yang terdapat di dalam bidang yang kita hitung dalam millimeter. Hal
ini kami buktikan dengan menggambar bangun datar seperti di bawah ini
pada kertas milimeter.

Gambar 7. Bidang Datar Rumit Metode Grafis Bujur Sangkar

Luas bangun di atas adalah = 21,6𝑐𝑚2

c. Metode Mekanis
Cara lain yang digunakan untuk menghitung luas daerah yang tidak
beraturan adalah dengan cara mekanis yaitu dengan alat yang dinamakan
dengan planimeter. Alat planimeter diletakkan diatas peta (gambar) yang
akan dihitung luasnya. Kemudian alat tersebut mentrace (mengikuti) batas
wilayah yang akan diukur luasnya. Dengan konversi tertentu, maka luas akan
dapat dihitung. Ketelitian hasil sangat bergantung pada besar atau kecilnya
skala peta. Semakin besar skala petanya, akan semakin teliti hasil luasannya.
Sekarang ini sudah tersedia planimeter mekanik (manual) dan planimeter
digital.
Gambar 8. Planimeter

d. Metode Digitasi

Digitasi adalah proses untuk mengubah informasi grafis yang tersedia


dalam kertas ke format digital. Cara yang paling umum digunakan untuk
memasukkan data dari media kertas ke digital adalah dengan menggunakan
alat digitizer dan scanner. Alat digitizer mengubah ke format digital langsung
ke dalam bentuk vector sedangkan scanner dalam bentuk raster. Untuk data
raster hasil scanning harus diubah ke format vektor dengan on screen digitasi.
Software yang sering digunakan untuk digitasi peta adalah AutoCad Map.
Setelah gambar berbentuk digital dnegan format *.dwg maka dengan mudah
dicari luasnya dengan perintah area.
4. VOLUME
1. Pengertian Volume
Volume mempunyai dimensi kubik, misalnya meter kubik (m3). Secara
sederhana diambil contoh suatu balok yang mempunyai ukuran panjang 10 m,
lebar 0,5 m dan tinggi 6 m akan mempunyai volume = panjang x lebar x tinggi
= 10 m x 0,5 m x 6 m = 30 m3. Pada pembahasan kali ini yang dimaksud volume
adalah volume tanah. Sering terjadi bahwa bentuk tanah yang akan dihitung
volumenya tidak ideal, artinya tidak selalu berbentu balok atau silinder.
Permukaan tanah yang tidak beraturan akan dihitung volumenya dengan beberapa
metode. Yang dimaksud dengan bidang tanah disini referensinya adalah pada
bidang datar atau bidang proyeksi.
2. Metode Perhitungan Volume Bangun Ruang Sederhana
a. Metode Geometri
Menurut Wright (2002: 181), Geometri adalah ilmu yang mempelajari
tentang sifat-sifat, pengukuran-pengukuran, dan hubungan-hubungan titik,
garis, bidang dan bangun ruang. Sedangkan menurut Marhijanto (1999: 136),
geometri adalah cabang matematika yang mempelajari tentang ilmu ukur.
Untuk kali ini, kita menggunakan metode geometri ruang.

Gambar 9. Bangun Ruang Sederhana


𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝑙𝑎𝑠 × 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
𝑉=
3
4×4×5
𝑉=
3
80
𝑉=
3

𝑉 = 26,67 𝑐𝑚2

3. Metode Perhitungan Volume Bangun Ruang Sederhana


Dalam hal ini, kami memilih untuk menghitung 10 kontur tertinggi
dari gunung yang berada di Indonesia. Oleh karena itu, kami memilih 10
kontur tertinggi Gunung Rinjani. Akan tetapi, kami akan memberi
penjelasan sedikit tentang apa itu kontur. Kontur adalah garis khayal yang
menghubungkan titik-titik berketinggian sama yang diukur dari atas
permukaan air laut. Sifat-sifat garis kontur adalah sebagai berikut:
o Garis kontur selalu merupakan garis lengkung yang tertutup/tidak
terputus.
o Garis kontur tidak pernah berpotongan atau menjadi satu.
o Garis kontur tidak mungkin pecah atau bercabang. Garis kontur
dengan ketinggian yang lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur
yang lebih tinggi,kecuali bila disebutkan khusus untuk hal-hal tertentu
seperti kawah.
o Beda ketinggian antara dua garis kontur adalah tetap walaupun
kerapatan garis berubah-ubah.
o Untuk daerah yang landai terlihat bahwa jarak antara garis kontur
jarang- jarang.
o Untuk daerah yang curam jarak antara garis-garis kontur terlihat rapat.
o Punggungan gunung/ bukit terlihat dipeta sebagai rangkaian kontur
berbentuk ‘U’ yang ujungnya mlengkung menjauhi puncak.
o Lembah terlihat dipeta sebagai rangkaian kontur berbentuk ‘V’ yang
ujungnya tajam dan menjorok kearah puncak.
Gambar 10. Metode Kontur
Prinsipnya hampir sama dengan penampang rata-rata. Volume dapat
dihitung dengan rumus:

Catatan :
A1, A2, dan An = luas penampang 1, 2 dan n diukur dengan planimeter
d = interval kontur (umumnya sama)

Gambar 11. Peta Kontur Gunung Rinjani


Hitungan volume 10 kontur tertinggi Gunung Rinjani :

Anda mungkin juga menyukai