Anda di halaman 1dari 7

RINGKASAN MATA KULIAH

Pengantar Penelitian dan Pendekatan Saintifik &


Pendekatan Alternatif dalam Penelitian

Ringkasan ini dibuat untuk memenuhi tugas mingguan Mata Kuliah Metode Penelitian
Dosen Pembina : Prof. Dr. Bambang Subroto, SE., Ak., MM.

Oleh :
Olivia Mega Dyah Pramesti (155020301111013)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FEBRUARI 2018
 DEFINISI PENELITIAN (RISET)

Penelitian adalah suatu upaya mencari solusi untuk menyelesaikan masalah setelah

mengetahui dan menganalisis faktor-faktor situasionalnya.

Penelitian Bisnis : Merupakan serangkaian kegiatan yang sistematis dan

terorganisir untuk menyelidiki dan menemukan solusi masalah spesifik yang dihadapi

dalam lingkungan kerja.

Penelitian diawali dengan menemukan mana yang menjadi sumber masalah,

kemudian mengidentifikasi secara jelas dan spesifik mungkin masalah yang perlu

dipelajari dan dipecahkan. Setelah masalah didefinisikan dengan jelas, langkah-langkah

selanjutnya dapat diambil untuk menentukan faktor-faktor yang terkait dengan masalah,

seperti mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan kemudian menyelesaikannya

dengan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan.

Informasi yang diberikan atas penelitian, bisa jadi hasil analisis data yang cermat

yang dikumpulkan secara langsung atau data yang sudah tersedia (di perusahaan, industri,

arsip, dll.). Data ini bisa bersifat kuantitatif. (data kuantitatif adalah data berupa angka

yang umumnya dikumpulkan melalui pertanyaan terstruktur) atau kualitatif (data

kualitatif adalah data berupa kata-kata yang dihasilkan dari jawaban luas atas pertanyaan

dalam wawancara, atau tanggapan terhadap pertanyaan terbuka dalam kuesioner, atau

melalui observasi, atau dari informasi yang ada yang dikumpulkan dari berbagai sumber

seperti internet).
 PENELITIAN TERAPAN DAN PENELITIAN DASAR

Penelitian Terapan : Merupakan penelitian yang dilakukan dengan maksud

menerapkan hasil temuan untuk memecahkan masalah tertentu yang saat ini sedang

dialami dalam suatu organisasi.

Contoh : iPod Apple memicu kesuksesan perusahaan dalam beberapa tahun

terakhir, membantu meningkatkan penjualan dari $ 5 miliar di tahun 2001 menjadi $ 32

miliar di tahun fiskal 2008 (yang berakhir pada tanggal 30 September). Pertumbuhan

untuk pemutar musik rata-rata lebih dari 200% di tahun 2006 dan 2007, yang kemudian

turun menjadi 6% di tahun 2008. Salah satu alasan penurunan penjualan ini adalah karena

pemilik iPod melihat sedikit atau bahkan tidak ada alasan untuk melakukan upgrade

produk, terutama karena keadaan ekonomi yang memburuk. Akibatnya, beberapa analis

percaya bahwa kuartal keempat tahun 2008 akan menjadi kuartal pertama sejak iPod

diperkenalkan pada tahun 2001 yang menyebabkan penjualan akan turun dari kuartal

sebelumnya. Terlebih lagi, mereka percaya bahwa jumlah iPod yang terjual akan turun

12% di tahun 2009, menjadi sekitar 48 juta unit. "Kenyataannya adalah ada sekelompok

orang yang menginginkan iPod atau media player lain yang bisa diandalkan," kata

seorang analis. "Jadi pertanyaannya jadi, apa yang akan dilakukan Apple tentang hal itu?"

Permasalahan yang akan diselesaikan tersebut dilakukan dengan cara penelitian.

Penelitian yang dilakukan merupakana jenis penelitian terapan, dimana masalah yang ada

dapat diselesaikan melalui penyelidikan dan pengambilan keputusan manajerial yang

baik.

Penelitian Dasar : Merupakan penelitian yang dilakukan terutama untuk

memberikan kontribusi terhadap pengetahuan yang ada. Temuan penelitian dasar


berkontribusi pada pembangunan pengetahuan di berbagai area fungsional bisnis.

Temuan tersebut mengajarkan sesuatu yang kita tidak tahu sebelumnya. Hasil dari

pengetahuan seperti itu, yang pernah dihasilkan, biasanya kemudian diterapkan dalam

pengaturan organisasi untuk pe mecahan masalah.

Contoh : Seseorang yang mengamati keadaan disekitar lingkungan kerjanya,

kemudian menyadari bahwa kinerja karyawan yang sebenarnya bisa lebih baik tidak

terlalu terlihat, dan tidak mencapai kepuasan saat bekerja. Kemudian ia melakukan

penelitian mengenai Job Intervensi, atau investasi ego orang-orang dalam pekerjaan

mereka. Kesimpulan dari penyelidikannya adalah bahwa satu-satunya faktor kontribusi

terpenting untuk keterlibatan kerja adalah kecocokan antara sifat pekerjaan dan

kepribadian orang-orang yang melaksanakan. Misalnya, karyawan yang berorientasi pada

orang atau sosial lebih cocok ditempatkan pada pekerjaan dengan kegiatan layanan. Ia

kemudian mengerti mengapa karyawan bank yang sangat cerdas tidak dapat bekerja

dengan pekerjaan atau mendapatkan kepuasan kerja dalam pekerjaan rutin yang jarang

membutuhkan penggunaan kemampuan mereka.

Selanjutnya, ketika ia bergabung dengan Tim Riset Internal sebuah perusahaan, dia

menerapkan pengetahuan ini untuk memecahkan masalah motivasi, kepuasan kerja,

keterlibatan kerja, dan sejenisnya, dalam organisasi.

Contoh di atas merupakan contoh penelitian dasar, di mana pengetahuan

dihasilkan untuk memahami suatu fenomena yang menarik bagi peneliti. Sebagian besar

departemen penelitian dan pengembangan di berbagai industri, serta banyak profesor di

perguruan tinggi dan universitas, melakukan penelitian dasar sehingga lebih banyak

pengetahuan dihasilkan di bidang minat tertentu terhadap industri, organisasi, dan


peneliti, yang kemudian pengetahuan tersebut bisa digunakan oleh banyak pihak, atau

bahkan dijadikan acuan dalam melakukan penelitian-penelitian selanjutnya.

 PENTINGNYA RISET

Seseorang/ Manajer dengan pengetahuan tentang penelitian memiliki kelebihan

dibandingkan yang tidak. Meskipun manajer sendiri mungkin tidak melakukan penelitian

besar, namun ia harus memahami, memprediksi, dan mengendalikan kejadian yang

disfungsional dalam organisasi itu sendiri. Manajer memang akan melakukan penelitian

atas masalah kecil yang terjadi, namun untuk masalah-masalah utama yang cukup besar,

besar kemungkinannya untuk menggunakan jasa peneliti atau konsultan.

Penggunaan jasa peneliti atau konsultan juga didasari oleh alasan atas

kemungkinan besar terjadi kegagalan apabila manajer melakukan penelitian seorang diri.

Terlebih dengan kompleksitas organisasi yang semakin meningkat, dan ketidakpastian

lingkungan yang mereka hadapi, pengelolaan sistem organisasi sekarang melibatkan

pemecahan masalah secara konstan di tempat kerja. Pengetahuan atas penelitian akan

membantu jika para manajer bisa merasakan, melihat, dan mengatasi masalah sebelum ia

melepaskan kendali pada tim peneliti. Selain itu, Manajer yang memiliki pengetahuan

tentang penelitian dapat berinteraksi secara efektif dengan mereka. Pengetahuan tentang

proses penelitian, perancangan, dan interpretasi data juga membantu manajer untuk

menilai temuan penelitian yang dipresentasikan, dan untuk menentukan apakah solusi

yang direkomendasikan sesuai untuk implementasi atau tidak.

Singkatnya, mengetahui tentang metode penelitian dan penelitian membantu

manajer profesional untuk:


1. Mengidentifikasi dan mengatasi secara efektif masalah kecil dalam lingkungan

kerja.

2. Mengetahui perbedaan penelitian yang baik dan penelitian yang buruk.

3. Menghargai dan menyadari adanya banyak pengaruh dan banyak faktor yang

berhubungan dengan masalah.

4. Mengambil risiko yang diperhitungkan dalam pengambilan keputusan,

mengetahui sepenuhnya probabilitas yang terkait dengan kemungkinan hasil yang

berbeda.

5. Mencegah kemungkinan kepentingan pribadi untuk tidak menggunakan

pengaruhnya dalam situasi tertentu.

6. Berhubungan dengan peneliti atau konsultan yang disewa dengan lebih efektif.

7. Menghubungkan pengalaman dengan pengetahuan ilmiah saat mengambil

keputusan.

Saat mempekerjakan periset atau konsultan, manajer juga harus memastikan bahwa:

1. Memperjelas peran dan kebutuhan antar kedua belah pihak.

2. Filosofi dan sistem nilai yang relevan dari organisasi dinyatakan dengan jelas dan

mengkomunikasikan jika ada kendala.

3. Membentuk hubungan yang baik dengan para periset, antara peneliti, dan

karyawan dalam organisasi, yang menjadikan kerjasama sepenuhnya.

 PENTINGNYA ETIKA DALAM PENELITIAN

Etika dalam riset bisnis mengacu pada kode etik atau norma perilaku masyarakat yang

diharapkan saat melakukan penelitian. Kode etik berlaku untuk organisasi dan anggota
yang menjadi latar belakang penelitian, peneliti yang melakukan penelitian, dan

responden yang memberikan data yang diperlukan. Ketaatan terhadap etika dimulai

dengan orang yang melakukan penelitian, penelitian harus dilakukan denngan itikad baik,

memperhatikan tujuan penelitian, dan, menyerahkan ego, artinya lebih mengutamakan

tujuan organisasi daripada kepentingan pribadi. Kode etik juga harus tercermin dalam

perilaku peneliti yang melakukan penelitian, para responden yang memberikan data, para

analis yang memberikan hasil, dan seluruh tim peneliti yang menyajikan interpretasi hasil

serta menyarankan solusi alternatif.

Dengan demikian, perilaku etis mencakup setiap tahap proses penelitian - pengumpulan

data, analisis, pelaporan, dan penyebaran informasi secara umum. Bagaimana subjek

diperlakukan dan bagaimana informasi rahasia dijaga semuanya dipandu oleh etika

bisnis.

Anda mungkin juga menyukai