Anda di halaman 1dari 4

III.

METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 13 Maret 2018 pada

pukul 15.00 WITA sampai selesai. Praktikum ini bertempat di Laboratorium

Perikanan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum mengenai parasit dan penyakit pada

ikan yang diamati tertera pada tabel dibawah ini :

Tabel 1. Alat yang digunakan


No. Alat Kegunaan

1. Baskom Sebagai wadah pemeliharaan ikan

2. Seser Untuk mengambil ikan dari wadah


Untuk menimbang bobot badan
3. Timbangan Digital ikan

4. Gunting Untuk membedah ikan


Untuk menjepit organ ikan yang
5. Pinset dibedah

6. Pisau Untuk membedah ikan

7. Mikroskop Untuk mengamati parasit ikan


Untuk meletakkan organ tubuh
8. Kaca Preparat ikan yang akan diamati

9. Pipet tetes Untuk memberikan larutan air


pada permukaan organ yang akan
diamati
10. Mistar Untuk mengukur panjang ikan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu 6 ekor udang kaki putih

(Litopanaeus vannamei) dan Aquades.

3.3 Prosedur Kerja

3.3.1 Pengambilan dan Penanganan Sampel

1. Mengambil Udang dari BBI Mamboro dan dibawa ke Kota Palu.

2. Memindahkan Udang dari plastik ke dalam wadah/ember dengan

memberikan aerator.

3. Mengambil udang dari wadah/ember dan dipindahkan ke wadah

pengamatan.

3.3.2 Pengamatan Ektoparasit dan Endoparasit

1. Menempatkan udang dibaki engan kepala berada disebelah kiri dan ventral

menghadap ke penguji.

2. Memeriksa kutikula (Chepalothorax dan Abdomen) dari udang. Mengamati

jika terdapat luka ataupun perubahan warna pada permukaan tubuh udang

3. Jika sulit mengamati dengan menggunakan mata telanjang ataupun

mikroskop, maka mengambil lendir lalu diamati dibawah mikroskop.

4. Memotong karapas dibagian kiri insang. Amati dibawah mikroskop dengan

bagian dalam karapas menghadap ke atas.

5. Menggunting lembaran insang bagian kiri, letakan ke petri dish, tutup

dengan aquades dan amati dibawah mikroskop.


6. Membalik posisi udang ke kiri, sehingga bagian dorsalnya menghadap ke

pemeriksa. Mengulang langkah 2 -5. Meletakan udang ke posisi semula ,

lalu memotong tangkai mata dan mengamati dibawah mikroskop.

7. Periksa jika ada parasit, perubahan warna dan abnormalitas lainnya pada

organ tambahan (Appendages) seperti Antennules (Antennular flagellum),

Antennal scale (Exopodite antenna), Antenna (Endopodite Antenna),

maxillipeds, pereiopods, pleopods, Uropods dan Telson.

8. Kemudian membedah bagian kepala udang, mengamati jika terdapat parasit,

perubahan warna, luka, pembengkakan atau gejala pathologi lainnya pada

jantung, perut, hepatopankreas, gonad dan lymphoid organ.

3.4 Parameter yang diamati

Tingkat penularan ektoparasit pada udang kaki putih diketahui dengan

menghitung nilai prevalensi dan intensitas sebagai berikut:

Prevalensi(P)

N
P= 100%
n

Dimana: P = prevalensi

N = Jumlah ikan terinfeksi parasit (ekor)

n = Jumlah sampel yang diamati (ekor)


Intensitas (I)

P
I=
N

Dimana: I = Intensitas serangan penyakit (individu/ekor)

P = Jumlah parasit yang menyerang (individu)

N = Jumlah ikan terinfeksi parasit (ekor)

3.5 Analisis Data

Analisa data yang digunakan yaitu analisa deskriptif untuk menggambarkan

tingkat serangan ektoparasit pada udang kaki putih seperti jenis ektoparasit,

daerah serangan, dan jumlah udang yang terinfeksi, serta jumlah ektoparasit yang

menginfestasi/menginfeksi udang pengamatan.

Anda mungkin juga menyukai