Anda di halaman 1dari 13

Kata dan Pesan Para Pahlawan Nasional Indonesia.

Untuk keamanan dan kesatuan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan
Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan
terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena
Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai
harganya.
(Nyi Ageng Serang).

Tempat saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak buah, Saya akan
meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus.
(Jenderal Soedirman).

Right or Wrong My Country, lebih-lebih kita tahu, Negara kita dalam keadaan
bobrok, maka justru saat itu pula kita wajib memperbaikinya.
(Prof. R Soeharso).

Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar di


dukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akan sejarah bangsa kita
sendiri.
(Prof Moh. Yamin).

Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan


ataupun gaji yang tinggi.
(Supriyadi).

Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama.


(Teuku Nyak Arif).

Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemudi kita tidak bisa, jika
memang mau berjuang.
(Abdul Muis).

Rumongso Melu Handarbeni (Wajib ikut memiliki), Wajib Melu Harungkebi (Wajib
Ikut mempertahankan), Mulat sario hangroso wani (mawas diri dan berani
bertanggungjawab).
(Pangeran Sambernyowo/KGPAA Mangkunegoro).

Nasionalisme kita adalah nasionalisme yang membuat kita menjadi “Perkakasnya


Tuhan”, dan membuat kita menjadi “hidup di dalam roh”.
(Soekarno).

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya.
(Soekarno).

Dan hendaklah kalian selalu dalam khittahku: tidak menduakan Muhammadiyah


dengan organisasi lain, tidak dendam, tidak marah, dan tidak sakit hati jika dicela
dan dikritik, tidak sombong dan tidak berbesar hati jika menerima pujian, tidak
jubria (ujub, kikir, riya), mengobarkan harta benda, pikiran dan tenaga dengan
hati ikhlasdan murni, bersungguh hati terhadap pendirian.
(KH. Ahmad Dahlan).

Habis gelap terbitlah terang.


(RA. Kartini).

Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani (yang di
depan memberikan teladan, yang di tengah memberikan dukungan, yang di
belakang memberikan kekuatan).
(Ki Hajar Dewantara).

Filosofi meluaskan pandangan serta mempertajam pikiran, sekaligus berguna


untuk penerangkan pikiran dan penetapan hati.
(Mohammad Hatta).

Pahlawan-pahlawan di dalam tentara kami, satu dengan yang lainnya berselisih,


dan kemudian yang gagah berani menyerah.
(Pangeran Diponegoro).

Berunding dengan pengisap darah rakyat, adalah berarti menyerah.


(Pattimura).
Berjuanglah terus supaya pala dan cengkeh tumbuh kembali dan agar rakyat
hidup bebas. Berjuanglah terus, rakyat pasti akan merdeka.
(Pattimura).

Daripada Indonesia dijajah kembali, lebih baik bakar saja pulau ini.
(Haji Agus Salim).

Kita bangsa yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan.


(Soekarno).

Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup dalam Muhammadiyah.


(KH. Ahmad Dahlan).

Berikan aku sepuluh pemuda, akan ku goncangkan dunia.


(Soekarno).

Kalau pemuda sudah berumur 21-22 tahun sama sekali tidak berjuang, tak
bercita-cita, tak bergiat untuk tanah air dan bangsa, pemuda begini baiknya
digunduli saja kepalanya.
(Soekarno).

Janganlah takut tentaranya banyak, mereka akan kalah pada satu waktu. Kalau
kita tidak bertindak, akan ada orang yang menyerbu kita.
(Teuku Cik Di Tiro).
Menghentikan perjuangan berarti penghianatan terhadap cita-cita semula dan
terhadap korban-korban yang telah jatuh mati atau cacat di medan perjuangan.
(Syafruddin Prawiranegara).

Selama dengan buku, kalian boleh memenjarakanku dimana saja, karena dengan
buku, aku merasa bebas.
(Mohammad Hatta).

Kemerdekaan nasional adalah bukan pencapaian akhir, tapi rakyat bebas berkarya
adalah pencapaian puncaknya.
(Sutan Syahrir).

Dengan menolong diri sendiri, akan dapat menolong orang lain dengan lebih
sempurna. (RA. Kartini).

Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia.
(Soekarno).
Jangn sekali-kali melupakan sejarah.
(Soekarno).

Rawe-rawe rantas, malang-malang putung (Barang siapa yang menghalangi dalam


menegakkan kebaikan, maka akan menemui masalah).
(Bung Tomo).

Kemurnian di dalam hati menghasilkan kekuatan dalam kehidupan.


(Sri Sultan Hamengku Buwono VIII).
Keislaman bukan hanya Allah ada di dalam jiwamu tetapi kehidupan Islam
menjadi nyata melalui perilakumu.
(KH. Ahmad Dahlan).

Apa yg kita lakukan di dunia ini, kelak semuanya akan dipertanggungjawabkan


melalui pengadilan Allah.
(Mohammad Hatta).

Untuk memiliki hidup yang sempurna, bersandarlah kepada ajaran agama Allah.
(KH. Ahmad Dahlan).

Kematian adalah yang terakhir dalam waktu tetapi sekaligus yang awal dari
kekalahan.
(Mohammad Hatta).

Perhatikanlah hidup kita dan Tuhan akan memperhatikan kematian kita.


(Sri Sultan Hamengku Buwono VIII).

Tak seorangpun tahu bahwa anda baik kecuali bila anda membuktikan dalam
kehidupan anda.
(Sri Sultan Hamengku Bowono VIII).

Tolong-menolong adalah sikap orang Islam dalam aksi.


(KH. Ahmad Dahlan).

Membalas akan membuatmu sejajar dengan musuhmu, tetapi mengampuninya


akan menempatkanmu di atas musuhmu.
(Sri Sultan Hamengku Buwono VIII).

Kita dapat mengukur keberadaan kita terhadap Allah dengan kepekaan kita
terhadap penderitaan dan kesusahan orang lain.
(Mohammad Hatta).

Tuhan menilai apa yang kita beri dengan melihat apa yang kita simpan.
(Buya Hamka).

Ketamakan akan membuat orang kaya menjadi miskin.


(Sri Sultan Hamengku Buwono VIII).

Kita tidak pernah dapat berkorban begitu besar bagi mereka yang bersedia
mengorbankan segalanya bagi kita.
(Mohammad Hatta).

Apa saja yang bisa membuat orang Islam yang baik, juga bisa membuatnya
menjadi warga Negara yang baik.
(KH. Ahmad Dahlan).

Membaca buku-buku yang baik berarti memberi makanan rohani yang baik.
(Buya Hamka).

Untuk menerima pengampunan Allah kita harus percaya akan ajaran al-Qur’an,
lalu melaksanakanya.
(KH. Ahmad Dahlan).

Tali yang paling kuat untuk tempat bergantung adalah tali pertolongan Allah.
(Buya Hamka).

Suatu bangsa hanyalah menjadi kuat kalau patriotismenya meliputi patriotisme


ekonomi. Ini memang jalan yang benar ke arah kekuatan bangsa, jalan yang jujur,
jalan yang tepat.
(Soekarno).

Yang menyenangkan Allah adalah yang paling mempercayaiNya.


(KH. Ahmad Dahlan).

Jangan takut melawan hawa nafsu dan kebatilan karena itu adalah jalan hidup
orang Islam.
(KH. Ahmad Dahlan).

Jika kita dapat menyelamatkan diri kita sendiri, para Nabi tidak perlu ada untuk
keselamatan kita.
(Buya Hamka).

Masa depan orang Islam secerah janji-jani Allah.


(Mohammad Hatta).

Cara-cara iblis tidak mungkin mampu menandingi cara-cara Allah dalam


menyelamatkan kita.
(Cut Nyak Dien).

Kemerdekaan adalah jembatan emas, jembatan inilah yang leluasa menyusun


masyarakat Indonesia merdeka yang gagah, kuat, sehat, kekal, dan abadi.
(Soekarno).

Ibarat besi berani, kesengsaraaan dapat menarik kita untuk makin mendekat pada
Allah.
(Buya Hamka).

Keberanian bukan berarti tidak takut, keberanian berarti menaklukan ketakutan.


(Mohammad Hatta).

Berusahalah menjadi orang Islam yang berani menunjukan identitas yang


sebenarnya, bukan malah ingin menyembunyikannya.
(KH. Ahmad Dahlan).

Pengaruh suatu teladan yang baik jauh lebih bermanfaat daripada suatu teguran
tajam.
(Sri Sultan Hamengku Buwono VIII).

Tidak ada kemarahan yang begitu berpengaruh seperti pengaruh dari teladan yang
baik.
(Cut Nyak Dien).

Seorang ulama bisa menjadi teladan apabila ia sendiri menjadikan Allah teladan
baginya.
(KH. Ahmad Dahlan).

Dan siapakah yang saya namakan kaum Marhaen itu? Yang saya namakna
Marhaen itu adalah setiap rakyat Indonesia yang melarat atau lebih tepat: yang
telah dimelaratkan oleh setiap kapitalisme, imperialisme, dan kolonialisme.
(Soekarno).

Teladan yang baik adalah khotbah yang jitu.


(KH. Ahmad Dahlan).
Penjagaan terbaik bagi generasi muda adalah contoh yang baik bagi generasi tua.
(Cut Nyak Dien).

Orang yang ingin memberi perintah lebih dahulu harus mau diperintah.
(Jendral Sudirman).

Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat
suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya
ia dengan kemajuan selangkah pun.
(Soekarno).

Jangan suka menempatkan seseorang pada posisinya, tapi tempatkanlah diri


saudara terlebih dahulu pada posisi yg benar.
(KH. Ahmad Dahlan).

Engkau telah sering mendengar mengenai diriku, bahwa aku ini sejak umur 16
tahun telah mencemplungkan diri dalam gerakan untuk tanah air, bangsa, dan
cita-cita.
(Soekarno).

Kebenaran suatu hal tidaklah ditentukan oleh berapa banyaknya orang yang
mempercayainya.
(KH. Ahmad Dahlan)

Pembenaran berarti pengenyahan kejahatan manusia dan pelimpahan kebaikan


Allah.
(Cut Nyak Dien)

Tidak akan ada kebenaran yang muncul di kepala, bila hati kita miskin akan
pemahaman terhadap ajaran agama Allah.
(KH. Ahmad Dahlan).

Kebebasan bukan hak untuk melakukan segala yang kita inginkan, melainkan hak
untuk melakukan segala hal yang seharusnya kita kerjakan.
(Sri Sultan Hamengku Buwono).

Kemerdekaan untuk merdeka, kemerdekaan berarti mengakhiri untuk selama-


lamanya penghisapan-penghisapan bangsa oleh bangsa, penghisapan-penghisapan
yang tak langsung maupun penghisapan yang langsung.
(Soekarno).

Kebebasan berarti bebas melakukan semua kebaikan, bukan bebas lepas


melakukan semua kejahatan tanpa boleh diadili.
(Jendral Sudirman).

Saat terbaik untuk membuktikan bahwa kita adalah pemenang yaitu saat ketika
kita tampak kalah.
(Cut Nyak Dien).

Apa yang tidak bisa diharapkan semuanya janganlah ditinggal sama sekali.
(KH. Wahab Hasbullah).

Kita tidak akan menang bila kita masih terus mengingat semua kekalahan.
(Cut Nyak Dien).

Kejahatan akan menang bila orang yang benar tidak melakukan apa-apa.
(Jendral Sudirman).

Tidak ada dua bangsa yang cara berjuangnya sama, tiap-tiap bangsa mempunyai
cara berjuang sendiri, mempunyai karakteristik sendiri. Oleh karena pada
hakekatnya bangsa sebagai individu mempunyai kepribadian sendiri.
(Soekarno).

Allah menginginkan kita sebagai pemenang, bukan korban.


(Jendral Sudirman).

Jika tidak ada musuh, tidak akan ada pertempuran, jika tidak ada pertempuran,
tidak ada kemenangan, jika tidak ada kemenangan, tidak ada mahkota.
(Sri Sultan Hamengku Buwono VIII).

Tak ada yang lebih kuat dari kelembutan, tak ada yang lebih lembut dari kekuatan
yang tenang.
(Jendral Sudirman).

Jangnlah kita lupakan demi tujuan kita, bahwa para pemimpin berasal dari
rakyat, dan bukan berada atas rakyat.
(Soekarno).

Orang Islam sejati adalah yang tetap berdiri pada tempat yang benar meskipun
dunia dalam keadaan kacau.
(KH. Ahmad Dahlan).

Baik sekali mengikuti pemimpin kita jika dia menuruti perintah Tuhan kita.
(Cut Nyak Dien).

Seorang pemimpin belum dikatakan memimpin sampai dia meletakkan pelayanan


dalam kepemimpinannya.

(Sri Sultan Hamengku Buwono VIII).


Orang Islam semestinya dapat menggunakan alat-alat yang terkecil untuk
melaksanakan tugas-tugas yang terbesar.
(KH. Ahmad Dahlan).
Banyak orang menyebut penderitaan mereka sebagai nasib, namun sesungguhnya
penderitaan adalah akibat kebodohan mereka sendiri.
(Jendral Sudirman).

Orang sering menolak Al-Qur’an karena merasa bahwa Al-Qur’an sudah tidak
sesuai padahal dia sendiri sama sekali belum mempelajari kesesuaian di
dalamnya.
(KH.Ahmad Dahlan).

Kemerdekaan hanyalah diperdapat dan miliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-
kobar dengan tekad merdeka, “merdeka atau mati”.
( Soekarno).

Cuma sedikit orang yang rela menjadi kecil, sehingga bisa dipakai oleh Allah untuk
melewati lubang-lubang ujian yang sempit.
(Cut Nyak Dien).

Masjid adalah sebuah bank, apa yang anda tabung akan membuat bunga anda
bertambah.
(KH. Ahmad Dahlan).

Apa yang dilakukan oleh orang setelah mendengar suatu khotbah jauh lebih
penting dari apa yang dikatakannya tentang khotbah itu.
(Mohammad Hatta).

Kadang-kadang orang mengira mereka menderita karena sedang menanggung aib


bangsa, padahal hanya menanggung kesalahan sendiri.
(Sri Sultan Hamengku Buwono VIII).

Tak ada harta pusaka yang sama berharganya dengan kejujuran.


(Mohammad Hatta).

Orang yang menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan, tak akan sengaja
menyerah kepada musuh.
(Sri Sultan Hamengku Buwono VIII).

Masyarakat menilai keislaman berdasarkan apa yang mereka lihat pada diri orang
Islam.
(KH. Ahamad Dahlan).

Kadang kita terlalu sibuk memikirkan kesulitan-kesulitan sehingga kita tidak


punya waktu untuk mensyukuri rahmat Tuhan.
(Jendral Sudirman).

Hamba-hamba Allah penghuni surgawi, harus menggunakan bahasa yang halus


dan sopan.
(Mohammad Hatta).
Al-Quran mendominasi dunia dan menentang abad-abad.
(KH. Ahmad Dahlan).

Pada waktu kita khawatir, kita terkadang lebih percaya pada masalah kita darpada
janji Allah.
(Cut Nyak Dien).

Indonesia merdeka hanyalah suatu jembatan walaupun jembatan emas di


seberang jembatan itu jalan pecah dua: satu ke dunia sama rata sama rasa, satu
ke dunia sama ratap sama tangis.
(Soekarno).

Mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an itu bagaikan usaha seseorang pengemis


yang berkata pada pengemis lain dimana dia bisa mendapatkan makanan.
(KH. Ahmad Dahlan).

Waktu bagi orang Islam adalah sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan.


(Buya Hamka).

Bertobat tidak hanya berarti menyesali dosa tetapi juga membenci dosa.
(Buya Hamka).

Orang Islam memerangi kejahatan pada dua front: dosa dari dalam dan kejahatan
setan dari luar.
(Cut Nyak Dien).

Kita tidak mewarisi dosa siapapun dan tidak akan ada seorangpun yang akan
mewarisi dosa-dosa kita.
(KH. Ahmad Dahlan).

Satu-satunya alasan kita untuk hadir di dunia ini adalah untuk menjadi saksi
atas keesaan Allah.
(Buya Hamka).

Membaca tanpa merenungkan adalah bagaikan makan tanpa dicerna.


(Mohammad Hatta).

Warisan terbesar seorang ayah adalah dapat membuat keluarganya sebagai


teladan.
(KH. Ahmad Dahlan).

Jalan yang paling baik untuk menghilangkan musuhmu adalah dengan


menganggapnya sebagai kawan.
(Sri Sultan Hamengku Buwono VIII).

Biarlah pengalaman masa lalu kita menjadi tonggak petunjuk, dan bukan tonggak
yang membelenggu kita.
(Mohammad Hatta).

Kata “shalat” muncul beberapa kali dalam kitab suci Al-Quran, dan itupun
dihubungkan dengan “zakat”
(KH. Ahamad Dahlan).

Kewajiban berusaha adalah miliki kita; hasil adalah milik Allah.


(Cut Nyak Dien).

Keberhasilan bukan dinilai dari apa yang kita mulai, melainkan dari apa yang kita
selesaikan.
(Raden Inten).

Berdoa bagi pemimpin-pemimpin Negara berarti membuat tanggung jawab bangsa


menjadi tanggungjawab umat Islam juga.
(Tuanku Imam Bonjol).

Kita dapat mengukur kemiripan kita dengan Nabi dengan melihat kepekaan kita
terhadap penderitaan sesama.
(KH. Ahmad Dahlan).

Ketika kita menyadari bahwa Nabi Muhammad telah mati, kita harus tetap
berusaha menghidupkan teladannya.
(KH.Ahmad Dahlan).

Dalam menghadapi musuh, tak ada yang lebih mengena daripada senjata kasih
sayang.
(Cut Nyak Dien).

Kasih sayang dan toleransi adalah kartu identitas orang Islam.


(KH. Ahmad Dahlan).

Al-Quran yang dibaca baik-baik adalah tanda jiwa yang kenyang akan makanan
bergizi.
(Buya Hamka).

Berikan aku sepuluh pemuda, akan ku goncangkan dunia.


(Soekarno).

Diposting oleh HASPAR di 02.48

Reaksi:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan
ke Pinterest

4 komentar:

Anonim30 April 2015 15.55

Izinkanlah saya menulis / menebar sejumlah doa, semoga Allaah SWT


mengabulkan. Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘alamiin.

Lebih dan kurang saya mohon maaf.

Asyhaduu anlaa ilaaha illallaah wa asyhaduu anna muhammadarrasuulullaah

A’uudzubillaahiminasysyaithaanirrajiim

Bismillahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin,


Arrahmaanirrahiim
Maaliki yaumiddiin,
Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin,
Ihdinashirratal mustaqiim,
Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladhaaliin

Aamiin

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin, hamdan yuwaafi ni’amahu, wa yukafi mazidahu,


ya rabbana lakal hamdu. Kama yanbaghi lii jalaali wajhika, wa ‘azhiimi
sulthaanika.

Allaahumma shalli wa sallim wa baarik, ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa


Maulaanaa wa Maulaanaa Muhammadin wa ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal
mursaliin, wa azwaajihim wa aalihim wa dzurriyyaatihim wa ash-haabihim wa
ummatihim ajma’iin.

ALLAAHUMMAFTAHLII HIKMATAKA WANSYUR ‘ALAYYA MIN KHAZAA INI


RAHMATIKA YAA ARHAMAR-RAAHIMIIN.

RABBI INNII LIMAA ANZALTA ILAYYA MIN KHAIRIN FAQIIR.

RABBI LAA TADZARNI FARDAN WA ANTA KHAIRUL WAARITSIN.

Rabbana hablana min azwaajina, wa dzurriyyatina qurrata a’yuniw, waj’alna lil


muttaqiina imaamaa.

“Allaahummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa”.

“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah
Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat
berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan
(memberi kebaikan) kepada keturunanku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada
Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. Al-
Ahqaaf: 15).

Ya Allaah, terimalah amal saleh kami, ampunilah amal salah kami, mudahkanlah
urusan kami, lindungilah kepentingan kami, ridhailah kegiatan kami, angkatlah
derajat kami dan hilangkanlah masalah kami.

Ya Allaah, percepatlah kebangkitan INDONESIA. Pulihkanlah kejayaan


INDONESIA, Lindungilah INDONESIA dari bencana.

Ya Allaah, jadikanlah INDONESIA baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur.

Allaahumma innaa nas’aluka salaamatan fiddiini waddun-yaa wal akhirati wa


’aafiyatan fil jasadi wa ziyaadatan fil ‘ilmi wabarakatan firrizqi wa taubatan qablal
mauti, wa rahmatan ‘indal mauti, wa maghfiratan ba’dal maut. Allahuma hawwin
‘alainaa fii sakaraatil mauti, wannajaata minannaari wal ‘afwa ‘indal hisaab.

Allaahumma inna nas aluka husnul khaatimah wa na’uudzubika min suu ul


khaatimah.

Allaahuma inna nas’aluka ridhaka waljannata wana’uudzubika min shakhkhatika


wannaar.

Allaahummadfa’ ‘annal balaa-a walwabaa-a walfahsyaa-a wasy-syadaa-ida


walmihana maa zhahara minhaa wamaa bathana min baladinaa haadzaa khaash-
shataw wamin buldaanil muslimuuna ‘aammah.

Allaahumma ahlikil kafarata walmubtadi-‘ata walmusyrikuun, a’daa-aka a’daa-ad


diin.

Allaahumma syatttit syamlahum wa faariq jam-‘ahum, wazalzil aqdaamahum.

Allaahumma adkhilnii mudkhala shidqiw wa-akhrijnii mukhraja shidqiw waj-‘al lii


milladunka sulthaanan nashiiraa.

——(doa khusus untuk SELURUH RAKYAT INDONESIA YANG MENJADI KORBAN


OLEH IMPERIALIS / KOLONIALIS 1511 – 1962 , semoga Allaah selalu
mencurahkan kasih sayang kepada mereka).
ALLAAHUMMAGHFIRLAHUM WARHAMHUM WA’AAFIHIM WA’FU ‘ANHUM
ALLAAHUMMA LAA TAHRIMNAA AJRAHUM WA LAA TAFTINNAA BA’DAHUM
WAGHFIRLANAA WALAHUM
———————

Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa


‘adzaabannaar wa adkhilnal jannata ma’al abraar.

Rabbanaa taqabbal minna innaka antassamii’ul aliimu wa tub’alainaa innaka


antattawwaaburrahiim. Washshalallaahu ‘alaa sayyidinaa wa nabiyyinaa wa
maulaanaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka
wassallam.

HASBUNALLAAH WANI’MAL WAKIIL NI’MAL MAULA WANI’MAN NASHIIR.

Subhana rabbika rabbil ‘izzati, ‘amma yasifuuna wa salamun ‘alal anbiyaa-i wal
mursaliin, walhamdulillahirabbil ‘aalamiin.

Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.

Ganie, Indra – Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten

Anda mungkin juga menyukai