Untuk keamanan dan kesatuan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan
Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan
terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena
Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai
harganya.
(Nyi Ageng Serang).
Tempat saya yang terbaik adalah di tengah-tengah anak buah, Saya akan
meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus.
(Jenderal Soedirman).
Right or Wrong My Country, lebih-lebih kita tahu, Negara kita dalam keadaan
bobrok, maka justru saat itu pula kita wajib memperbaikinya.
(Prof. R Soeharso).
Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemudi kita tidak bisa, jika
memang mau berjuang.
(Abdul Muis).
Rumongso Melu Handarbeni (Wajib ikut memiliki), Wajib Melu Harungkebi (Wajib
Ikut mempertahankan), Mulat sario hangroso wani (mawas diri dan berani
bertanggungjawab).
(Pangeran Sambernyowo/KGPAA Mangkunegoro).
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya.
(Soekarno).
Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani (yang di
depan memberikan teladan, yang di tengah memberikan dukungan, yang di
belakang memberikan kekuatan).
(Ki Hajar Dewantara).
Daripada Indonesia dijajah kembali, lebih baik bakar saja pulau ini.
(Haji Agus Salim).
Kalau pemuda sudah berumur 21-22 tahun sama sekali tidak berjuang, tak
bercita-cita, tak bergiat untuk tanah air dan bangsa, pemuda begini baiknya
digunduli saja kepalanya.
(Soekarno).
Janganlah takut tentaranya banyak, mereka akan kalah pada satu waktu. Kalau
kita tidak bertindak, akan ada orang yang menyerbu kita.
(Teuku Cik Di Tiro).
Menghentikan perjuangan berarti penghianatan terhadap cita-cita semula dan
terhadap korban-korban yang telah jatuh mati atau cacat di medan perjuangan.
(Syafruddin Prawiranegara).
Selama dengan buku, kalian boleh memenjarakanku dimana saja, karena dengan
buku, aku merasa bebas.
(Mohammad Hatta).
Kemerdekaan nasional adalah bukan pencapaian akhir, tapi rakyat bebas berkarya
adalah pencapaian puncaknya.
(Sutan Syahrir).
Dengan menolong diri sendiri, akan dapat menolong orang lain dengan lebih
sempurna. (RA. Kartini).
Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia.
(Soekarno).
Jangn sekali-kali melupakan sejarah.
(Soekarno).
Untuk memiliki hidup yang sempurna, bersandarlah kepada ajaran agama Allah.
(KH. Ahmad Dahlan).
Kematian adalah yang terakhir dalam waktu tetapi sekaligus yang awal dari
kekalahan.
(Mohammad Hatta).
Tak seorangpun tahu bahwa anda baik kecuali bila anda membuktikan dalam
kehidupan anda.
(Sri Sultan Hamengku Bowono VIII).
Kita dapat mengukur keberadaan kita terhadap Allah dengan kepekaan kita
terhadap penderitaan dan kesusahan orang lain.
(Mohammad Hatta).
Tuhan menilai apa yang kita beri dengan melihat apa yang kita simpan.
(Buya Hamka).
Kita tidak pernah dapat berkorban begitu besar bagi mereka yang bersedia
mengorbankan segalanya bagi kita.
(Mohammad Hatta).
Apa saja yang bisa membuat orang Islam yang baik, juga bisa membuatnya
menjadi warga Negara yang baik.
(KH. Ahmad Dahlan).
Membaca buku-buku yang baik berarti memberi makanan rohani yang baik.
(Buya Hamka).
Untuk menerima pengampunan Allah kita harus percaya akan ajaran al-Qur’an,
lalu melaksanakanya.
(KH. Ahmad Dahlan).
Tali yang paling kuat untuk tempat bergantung adalah tali pertolongan Allah.
(Buya Hamka).
Jangan takut melawan hawa nafsu dan kebatilan karena itu adalah jalan hidup
orang Islam.
(KH. Ahmad Dahlan).
Jika kita dapat menyelamatkan diri kita sendiri, para Nabi tidak perlu ada untuk
keselamatan kita.
(Buya Hamka).
Ibarat besi berani, kesengsaraaan dapat menarik kita untuk makin mendekat pada
Allah.
(Buya Hamka).
Pengaruh suatu teladan yang baik jauh lebih bermanfaat daripada suatu teguran
tajam.
(Sri Sultan Hamengku Buwono VIII).
Tidak ada kemarahan yang begitu berpengaruh seperti pengaruh dari teladan yang
baik.
(Cut Nyak Dien).
Seorang ulama bisa menjadi teladan apabila ia sendiri menjadikan Allah teladan
baginya.
(KH. Ahmad Dahlan).
Dan siapakah yang saya namakan kaum Marhaen itu? Yang saya namakna
Marhaen itu adalah setiap rakyat Indonesia yang melarat atau lebih tepat: yang
telah dimelaratkan oleh setiap kapitalisme, imperialisme, dan kolonialisme.
(Soekarno).
Orang yang ingin memberi perintah lebih dahulu harus mau diperintah.
(Jendral Sudirman).
Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat
suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya
ia dengan kemajuan selangkah pun.
(Soekarno).
Engkau telah sering mendengar mengenai diriku, bahwa aku ini sejak umur 16
tahun telah mencemplungkan diri dalam gerakan untuk tanah air, bangsa, dan
cita-cita.
(Soekarno).
Kebenaran suatu hal tidaklah ditentukan oleh berapa banyaknya orang yang
mempercayainya.
(KH. Ahmad Dahlan)
Tidak akan ada kebenaran yang muncul di kepala, bila hati kita miskin akan
pemahaman terhadap ajaran agama Allah.
(KH. Ahmad Dahlan).
Kebebasan bukan hak untuk melakukan segala yang kita inginkan, melainkan hak
untuk melakukan segala hal yang seharusnya kita kerjakan.
(Sri Sultan Hamengku Buwono).
Saat terbaik untuk membuktikan bahwa kita adalah pemenang yaitu saat ketika
kita tampak kalah.
(Cut Nyak Dien).
Apa yang tidak bisa diharapkan semuanya janganlah ditinggal sama sekali.
(KH. Wahab Hasbullah).
Kita tidak akan menang bila kita masih terus mengingat semua kekalahan.
(Cut Nyak Dien).
Kejahatan akan menang bila orang yang benar tidak melakukan apa-apa.
(Jendral Sudirman).
Tidak ada dua bangsa yang cara berjuangnya sama, tiap-tiap bangsa mempunyai
cara berjuang sendiri, mempunyai karakteristik sendiri. Oleh karena pada
hakekatnya bangsa sebagai individu mempunyai kepribadian sendiri.
(Soekarno).
Jika tidak ada musuh, tidak akan ada pertempuran, jika tidak ada pertempuran,
tidak ada kemenangan, jika tidak ada kemenangan, tidak ada mahkota.
(Sri Sultan Hamengku Buwono VIII).
Tak ada yang lebih kuat dari kelembutan, tak ada yang lebih lembut dari kekuatan
yang tenang.
(Jendral Sudirman).
Jangnlah kita lupakan demi tujuan kita, bahwa para pemimpin berasal dari
rakyat, dan bukan berada atas rakyat.
(Soekarno).
Orang Islam sejati adalah yang tetap berdiri pada tempat yang benar meskipun
dunia dalam keadaan kacau.
(KH. Ahmad Dahlan).
Baik sekali mengikuti pemimpin kita jika dia menuruti perintah Tuhan kita.
(Cut Nyak Dien).
Orang sering menolak Al-Qur’an karena merasa bahwa Al-Qur’an sudah tidak
sesuai padahal dia sendiri sama sekali belum mempelajari kesesuaian di
dalamnya.
(KH.Ahmad Dahlan).
Kemerdekaan hanyalah diperdapat dan miliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-
kobar dengan tekad merdeka, “merdeka atau mati”.
( Soekarno).
Cuma sedikit orang yang rela menjadi kecil, sehingga bisa dipakai oleh Allah untuk
melewati lubang-lubang ujian yang sempit.
(Cut Nyak Dien).
Masjid adalah sebuah bank, apa yang anda tabung akan membuat bunga anda
bertambah.
(KH. Ahmad Dahlan).
Apa yang dilakukan oleh orang setelah mendengar suatu khotbah jauh lebih
penting dari apa yang dikatakannya tentang khotbah itu.
(Mohammad Hatta).
Orang yang menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan, tak akan sengaja
menyerah kepada musuh.
(Sri Sultan Hamengku Buwono VIII).
Masyarakat menilai keislaman berdasarkan apa yang mereka lihat pada diri orang
Islam.
(KH. Ahamad Dahlan).
Pada waktu kita khawatir, kita terkadang lebih percaya pada masalah kita darpada
janji Allah.
(Cut Nyak Dien).
Bertobat tidak hanya berarti menyesali dosa tetapi juga membenci dosa.
(Buya Hamka).
Orang Islam memerangi kejahatan pada dua front: dosa dari dalam dan kejahatan
setan dari luar.
(Cut Nyak Dien).
Kita tidak mewarisi dosa siapapun dan tidak akan ada seorangpun yang akan
mewarisi dosa-dosa kita.
(KH. Ahmad Dahlan).
Satu-satunya alasan kita untuk hadir di dunia ini adalah untuk menjadi saksi
atas keesaan Allah.
(Buya Hamka).
Biarlah pengalaman masa lalu kita menjadi tonggak petunjuk, dan bukan tonggak
yang membelenggu kita.
(Mohammad Hatta).
Kata “shalat” muncul beberapa kali dalam kitab suci Al-Quran, dan itupun
dihubungkan dengan “zakat”
(KH. Ahamad Dahlan).
Keberhasilan bukan dinilai dari apa yang kita mulai, melainkan dari apa yang kita
selesaikan.
(Raden Inten).
Kita dapat mengukur kemiripan kita dengan Nabi dengan melihat kepekaan kita
terhadap penderitaan sesama.
(KH. Ahmad Dahlan).
Ketika kita menyadari bahwa Nabi Muhammad telah mati, kita harus tetap
berusaha menghidupkan teladannya.
(KH.Ahmad Dahlan).
Dalam menghadapi musuh, tak ada yang lebih mengena daripada senjata kasih
sayang.
(Cut Nyak Dien).
Al-Quran yang dibaca baik-baik adalah tanda jiwa yang kenyang akan makanan
bergizi.
(Buya Hamka).
Reaksi:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan
ke Pinterest
4 komentar:
A’uudzubillaahiminasysyaithaanirrajiim
Bismillahirrahmaanirrahiim
Aamiin
Bismillaahirrahmaanirrahiim
“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah
Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat
berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan
(memberi kebaikan) kepada keturunanku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada
Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. Al-
Ahqaaf: 15).
Ya Allaah, terimalah amal saleh kami, ampunilah amal salah kami, mudahkanlah
urusan kami, lindungilah kepentingan kami, ridhailah kegiatan kami, angkatlah
derajat kami dan hilangkanlah masalah kami.
Subhana rabbika rabbil ‘izzati, ‘amma yasifuuna wa salamun ‘alal anbiyaa-i wal
mursaliin, walhamdulillahirabbil ‘aalamiin.