Anda di halaman 1dari 3

Tugas Kuliah 1 Pencegahan, Pendeteksian Fraud

Nama : Ronald

NIM :

1. Jelaskan dan berikan contoh kenapa orang melakukan fraud/korupsi

Fraud pada umumnya dapat terjadi karena sejumlah alasan yakni internal kontrol yang
lemah, pemahaman yang kurang terhadap peraturan sehingga kepatuhan terhadap aturan
atau ketentuan yang lemah ataupun dapat menyebabkan penetapan kebijakan yang tidak
up to date, serta monitoring yang lemah. Dari sisi pendekatan pribadi, ada pendekatan yang
disebut sebagai the fraud triangle. Ketiga alasan itu adalah adanya tekanan, adanya
peluang, dan adanya rasionalisasi.

a. Tekanan

Tekanan adalah situasi dimana seorang menyakini bahwa mereka merasa perlu untuk
melakukan fraud. Tekanan ini misalnya karena kondisi kesulitan ekonomi seorang karyawan
yang mendorong karyawan melakukan fraud. Faktor kesejahteraan karyawan harus menjadi
perhatian penting dari manajemen untuk mengikis dorongan atau motivasi karyawan untuk
melakukan fraud.

Memang betul tidak ada jaminan bahwa karyawan yang sejahtera sekalipun tidak akan
melakukan fraud. Dan karyawan yang merasa tidak sejahtera juga akan melakukan fraud.
Semua kembali kepada pribadi masing-masing. Tapi setidaknya dengan memperhatikan
kesejahteraan karyawan, selain diharapkan dapat meminimalisir potensi terjadinya fraud,
diharapkan dapat meningkatkan motivasi karyawan untuk memberikan hasil pekerjaan yang
terbaik.

Beberapa contoh fraud yang disebabkan karena adanya tekanan, adalah:

 Salah seorang karyawan bagian keuangan memanipulasi laporan keuangan dengan me-
mark up laba menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya karena tekanan pihak
manajemen. Mark up laba tersebut dipergunakan untuk menaikkan citra perusahaan di
mata investor dan pemegang saham. Dengan begitu secara tidak langsung, kinerja
karyawan tersebut juga dianggap baik.
 Seorang pegawai di suatu perusahaan melakukan tindak korupsi karena tekanan dari
sang istri yang memiliki gaya hidup mewah.
 Pegawai bagian pemasaran melakukan manipulasi penjualan karena tekanan dari
perusahaan untuk mendapatkan omzet yang tinggi
 Kebiasaan buruk seorang karyawan (judi, mabuk-mabukan, dan narkoba) telah
menyeretnya untuk melakukan fraud yaitu dengan menyelewengkan uang perusahaan
yang dipercayakan kepadanya.

b. Peluang

Peluang adalah situasi dimana seseorang menyakini bahwa adanya kesempatan atau
kondisi yang menjanjikan keuntungan jika melakukan fraud dan tidak terdeteksi. Peluang
dapat mendorong kemungkinan seorang karyawan untuk melakukan fraud, bahkan disaat
karyawan tersebut tidak memiliki tekanan untuk melakukan fraud.

Sistem kerja, mekanisme kerja yang longgar, bahkan hubungan kekeluargaan yang kelewat
akrab dalam satu perusahaan dapat mendorong karyawan untuk terpikir bahwa ada
peluang untuk melakukan fraud. Acapkali yang dicurigai melakukan fraud adalah karyawan
yang sudah terlalu lama berada di satu unit kerja tertentu. Hal ini dapat dimaklumi karena
karyawan tersebut bisa jadi sudah mengetahui celah-celah dari sistem dan mekanisme
kerja, ataupun peluang-peluang untuk melakukan fraud tanpa ketahuan. Tapi acapkali juga
fraud dilakukan oleh karyawan baru. Jadi masalahnya bukan pada lama atau sebentarnya
bekerja, tetapi kembali kepada pribadi masing-masing.

Beberapa contoh tindakan fraud yang disebabkan oleh adanya kesempatan, yaitu:

 Dengan menggunakan senjata pamungkasnya, yaitu “aji mumpung”, seorang manajer


melakukan tindak korupsi selama ia menjabat menjadi manajer keuangan di sebuah
perusahaan.
 Seseorang melakukan fraud karena dia memegang dua jabatan. Kewenangan yang lebih
dari satu tersebut membuat ia bisa berbuat semaunya.
 Kepercayaan yang diberikan oleh manajer kepada salah seorang karyawan telah
membuatnya gelap mata dan menyalahgunakan kepercayaan tersebut dengan
melakukan fraud. Karyawan tersebut mungkin beranggapan “kapan lagi bisa begini”.
 Kesempatan, memang bisa membuat seseorang melakukan fraud. Hal pertama yang ada
dalam benak orang-orang yang melakukan fraud karena adanya kesempatan tersebut
adalah “kapan lagi bisa begini, mumpung ada di posisi enak, mumpung ada kesempatan,
dll”. Kesempatan yang diberikan kepada mereka telah membuat mereka tergoda untuk
memanfaatkan kesempatan tersebut dengan tujuan untuk kepentingan pribadi.
 Kurangnya kontrol dari perusahaan juga membuat seseorang menjadi leluasa untuk
berbuat kesalahan yang disengaja, terlebih bila jabatan yang sedang dipegang termasuk
jabatan tinggi, penting.
c. Rasionalisasi

Rasionalisasi adalah suatu bentuk pemikiran yang menjadikan seseorang yang melakukan
fraud merasa bahwa sikap curang tersebut dapat diterima. Hal ini dapat terjadi jika tidak
adanya penegakan hukum yang tegas, atau terjadi pembiaran dalam melakukan fraud. Atau
barangkali jika karyawan mengetahui bahwa rekan-rekannya melakukan fraud maka dia
akan merasa sah-sah saja untuk melakukan fraud.

Beberapa contoh tindakan fraud yang disebabkan alasan rasionalisasi, yaitu:

 Seorang karyawan merasa pantas untuk berbuat tidak jujur dengan melakukan fraud
karena dia telah bekerja sangat lama di perusahaan tersebut dan kinerjanyapun
menurut dia adalah bagus. Namun, dia tidak juga mendapatkan promosi kenaikan
pangkat atau jabatan, itu sebabnya dia merasa bahwa tindakan ketidakjujuran yang ia
lakukan adalah wajar.
 Seorang karyawan merasa sangat kecewa dengan perlakuan tidak adil yang dilakukan
oleh atasannya. Dia merasa sudah melakukan segalanya untuk perusahaan, namun yang
didapat adalah sebaliknya.Alih-alih dengan alasan balas dendam, karyawan tersebut
pada akhirnya melakukan fraud.

2. Jelaskan dan berikan contoh bahwa fraud/korupsi merupakan suatu perbuatan yang memiliki
sifat terselubung

Anda mungkin juga menyukai