Anda di halaman 1dari 3

Tugas Mandiri Keperawatan Jiwa II

Resume: Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi

Pada hari selasa, 21 November 2017 pukul 10.30 WIB telah dilaksanakan
simulasi terapi aktivitas kelompok sosialisasi di ruang K, Stikes Hang Tuah
Surabaya oleh kelompok 1 yang terdiri dari 8 anggota dimana setiap anggota
mempunyai peran sebagai berikut: 1 orang sebagai leader, 1 orang sebagai co
leader, 1 orang sebagai operator, 1 orang sebagai observer dan 4 orang lainnya
sebagai fasilitator dengan 4 pasien dari kelompok lain. Kelompok 1 melakukan
terapi aktivitas kelompok sosialiasi sesi yang pertama yaitu memperkenal diri
(nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi) yang bertujuan agar pasien
mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan, asal, dan hobi. Ada beberapa evaluasi pada saat kegiatan berlangsung
baik evaluasi pada setiap anggota kelompok sesuai dengan tugas dan peran
masing-masing maupun evaluasi pada pasien.
A. Evaluasi Kelompok
Secara umum, kelompok 1 telah melaksanakan rangkaian kegiatan terapi
aktivitas kelompok dengan baik dan lancar. Terapi aktivitasi kelompok
yang telah dilakukan cenderung lebih hidup. Namun masih terdapat
beberapa evaluasi yang ditemukan pada saat kegiatan berlangsung.
Evaluasi tersebut dapat menjadi cerminan untuk terapi aktivitas kelompok
berikutnya serta dijadikan bahan perbaikan oleh setiap anggota kelompok
agar lebih baik.
1. Leader :
 Kelebihan :
Leader sudah mampu memimpin jalannya terapi aktivitas
kelompok dengan baik dan mampu membawa suasana menjadi
lebih hidup namun akan lebih baik lagi apabila diiringi dengan
musik.
 Kekurangan :
- Pada saat perkenalan diri beserta anggota kelompok kepada
pasien pada saat terapi aktivitas kelompok, leader lupa
menyebutkan asal dari mana, misal: “kami dari Stikes
Hangtuah Surabaya, disini kami akan...”.
- Leader tidak melakukan validasi untuk menanyakan
perasaan/kondisi pasien sebelum melakukan TAK, misal:
“bagaimana perasaan Bapak/Ibu hari ini?”
- Leader lupa memberikan arahan kepada co leader,
fasilitator, observer dan operator untuk menggunakan identitas
pada saat perkenalan diri.

2. Co.Leader :
 Kelebihan :
Co.leader sudah mampu menjalankan peran dengan baik seperti:
membantu leader dalam memimpin jalannya terapi aktivitas
kelompok dengan mengingatkan leader pada saat leader lupa
memberikan reward (tepukan) pada pasien dan lupa konsep
jalannya terapi aktivitas kelompok.
 Kekurangan :
Co leader cenderung masih menggunakan bahasa baku pada saat
membantu leader dalam menyampaikan peraturan-peraturan yang
harus dimengerti oleh setiap pasien

3. Operator :
 Peran operator dalam terapi aktivitas kelompok kurang
efektif karena cenderung pasif. Selain itu, fungsi operator tidak
sesuai dengan peran, cenderung menjadi fasilitator karena operator
dibutuhkan hanya pada sesi 2. Meskipun tidak sesuai dengan peran,
pada sesi 1 operator dapat membantu fasilitator dengan baik.

4. Obsever :
 Kelebihan:
Observer mampu menjalankan peran dengan baik
 Kekurangan:
Observer tidak menyampaikan berapa estimasi waktu yang telah
ditempuh oleh kelompok pada saat kegiatan berlangsung.

5. Fasilitator :
 Kelebihan :
Secara keseluruhan, ke-empat fasilitator mampu memberikan
contoh bagaiman cara memperkenalkan diri yang baik, dan mampu
mendampingi pasien hingga akhir kegiatan.
 Kekurangan :
- Beberapa fasilitator masih kurang konsentrasi
- Fasilitator kurang memotivasi pasien terutama pada pasien
dengan isolasi sosial dimana pasien membutuhkan motivasi
lebih untuk dapat mencapai maksud dan tujuan dari terapi
aktivitas kelompok
- Fasilitator kurang memberikan kontak mata pada pasien
isolasi sosial yang lebih cenderung menundukkan kepala pada
saat diajak berkomunikasi

B. Evaluasi Pasien
Pada saat kegiatan berlangsung, secara garis besar besar pasien sudah
mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan, asal, dan hobi dengan baik akan tetapi kontak mata pasien
kurang, nada suara rendah (berbisik), dan cenderung tampak menutup diri
dimana didapatkan hasil sebagai berikut:
1. Pasien E sudah berani memperkenalkan diri memperkenalkan diri
nama lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi dengan baik
2. Pasien D sudah berani memperkenalkan diri nama lengkap, nama
panggilan, asal, dan hobi dengan baik namun kontak mata pasien
masih kurang, dan nada suara rendah (seperti berbisik)
3. Pasien R mampu memperkenalkan diri memperkenalkan diri nama
lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi dengan baik namun masih
tampak ragu-ragu, nada suara rendah (seperti berbisik)
4. Pasien C mampu memperkenalkan diri memperkenalkan diri nama
lengkap, nama panggilan, asal, dan hobi dengan baik namun tampak
malu, kontak mata kurang, nada suara rendah (seperti berbisik),
cenderung tampak menutup diri

Anda mungkin juga menyukai