Tentang:
PANDUAN KREDENSIAL TENAGA KEPERAWATAN/KEBIDANAN
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARMASIN
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Banjarmasin
Tanggal : Rajab 1437 H.
Tepat tanggal : April 2016.
Direktur,
RS Islam Banjarmasin.
Tembusan.
I. BPH RS Islam Banjarmasin
2. Komite Keperawatan
3. Kabid Keperawatan
PANDUAN KREDENSIAL
TENAGA KEPERAWATAN/KEBIDANAN
DISUSUN OLEH:
KOMITE KEPERAWATAN RSIB
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan, khususnya tenaga
keperawatan (perawat dan bidan) di Rumah Sakit Islam Banjarmasin, diperlukan tenaga
keperawatan yang profesinal, berkualitas, berdedikasi tinggi dan memiliki rasa pengabdian
yang tulus kepada persyarikatan Islam. Berdasarkan Peraturan menteri kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1796/MENKES/PERJVIII/201 itentang registrasi tenaga kesehatan, bahwa
tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan din dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan/atau ketrampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang
untuk untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Tenaga keperawatan di dituntut untuk bertanggung jawab dalam setiap
tindakannya khususnya selama melaksanakan tugas Rumah Sakit Islam Banjarmasin atau di
masyarakat sesuai dengan wewenang dan kompetensinya. Tenaga keperawatan memiliki
peran dan fungsi yang sudah disepakati, sesuai sumpah dan janjinya bahwa Ia akan
senantiasa melaksanakan tugas-tugasnya.
Kredensial keperawatan merupakan proses untuk menentukan dan
mempertahankan kompetensi praktik keperawatan. Proses kredensial terdiri dan beberapa
kegiatan diantaranya Lisensi registrasi, sertifikasi, dan akreditasi. Proses kredensial tenaga
keperawatan di Rumah Sakit Islam Banjarmasin saat mi mengacu pada Panduan
Penerimaan Karyawan Baru Di Rumah Sakit Islam Banjarmasin dan masih tergantung pada
Tim tersebut. Sehingga bila membutuhkan tenaga keperawatan baru harus menunggu
proses penerimaan karyawan baru.
Semakin banyaknya lulusan tenaga keperawatan diperlukan seleksi yang ketat
diharapkan nantinya didapatkan tenaga keperawatan yang berkualitas, professional,
berdedikasi tinggi dan loyal terhadap amal usaha Islam. Untuk itu diperlukan panduan
kredensial keperawatan yang nantinya dipakai sebagai panduan dalam krendesial maupu
rekredensial tenaga kepenawatan di Rumah Sakit Islam Banjarmasin.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Untuk memahami bagaimana proses kredensial dalam keperawatan professional agar
nantinya memenuhi standar keperawatannya yang telah ditentukan.
b. Tujuan Khusus
1) Menyebutkan tentang pengertian kredensial dalam keperawatan professional
2) Menyebutkan tujuan dan jenis-jenis kredensial dalam keperawatan professional
3) Menjelaskan proses-proses kredensial dalam memenuhi standar praktik
keperawatan
4) Mengaplikasikannya serta memenuhi standar keperawatan untuk menjadi seorang
tenaga keperawatan yang professional setelah mempelajari proses kredensial ini.
C. RUANG LINGKUP
Panduan kredensial ini berlaku untuk semua tenaga keperawatan di Rumah Sakit
Islam Banjarmasin.
BAB II
PANDUAN KREDENSIAL TENAGA KEPERAWATAN
A. KEBIJAKAN
1. Pelaksana
a. Kredensial keperawatan dilakukan oleh komite keperawatan dengan melibatkan sub
komite kredensial dan bagian keperawatan.
b. Setiap tenaga keperawatan yang akan bekerjaItelah bekerja di RS Islam Banjarmasin
harus dilakukan kredensial.
2. Pelaksanaan
Kredensial Keperawatan & Pemberian Kewenangan Klinis (Credentialing & Privileging)
Kebutuhan tenaga keperawatan ditetapkan oleh bidang keperawatan RS Islam
Banjarmasin sesuai hasil analisa kebutuhan tenaga dan analisa beban kerja.
Pemanggilan awal dilakukan oleh bagian SDM dan Diklat RS Islam Banjarmasin,
sesuai prosedur penerimaan karyawan yang berlaku di RSIB, di samping itu calon
tenaga keperawatan diminta mengisi form kewenangan klinis (privileging) untuk
menyatakanjenis kewenangan klinis yang diminta.
Kredensial dilakukan dengan eara telaah dokumen sesuai tercantum di atas yang
terdiri dan uji tulis, wawancara, uji kompetensi serta verifikasi (dokumen dan
kompetensi klinis).
Usulan pemberian kewenangan klinis.
Penugasanan kewenangan klinis.
3. Waktu
a. Kredensial dan pemberian kewenangan klinis dilakukan saat proses rekrutmen
tenaga keperawatan di RS. Islam Banjarmasin.
b. Proses kredensial dan pemberian kewenangan klinis diulang sedikitnya setiap 2
tahun sekali, dengan mempertimbangkan juga track record selama bekerja di RS.
Islam Banjarmasin dan pemenuhan kewajiban profesi (SKP maupun sejenis). Re-
eredentialing perlu karena tenaga keperawatan juga mengalami perkembangan skill
barkaitan dengan pelatihan dan pengalaman, sehingga privileging secara berkala
juga diperlukan. Bilamana diperlukan, dapat dilakukan re-credentialing sebelum 3
tahun, bilamana ada kasus khusus, dan atas permintaan dan komite keperawatan &
manajemen rumah sakit.
B. DEFINISI KREDENSIAL
Credentialing berasal dan bahasa inggris yang artinya mandat. Sedangkan dalam
bahasa Indonesia credentialing biasa juga disebut dengan kredensial. Kredensial
merupakan proses untuk menentukan dan mempertahankan kompetensi keperawatan.
Proses kredensial merupakan salah satu cara profesi keperawatan mempertahankan
standar praktik dan akuntabilitas persiapan pendidikan anggotanya (Priharjo, 1995).
Kredensial merupakan salah satu eara profesi keperawatan mempertahankan
standar praktik dan akuntabilitas persiapan pendidikan anggotanya (Kozier, Erb, 2004).
Sebagai gambaran, di Iingkungan Oxford dan United Health Care, kredensial diberikan
dengan beberapa kriteria, antara lain : (http://www.ehow.com, 10 november 2010):
a. Secara umum mempunyai izin sah dan pemerintah
b. Secara umum mempunyai DEA atau sejenisnya
c. Lulus Pendidikan Keperawatan dan mempunyi sertifikat keperawatan
d. Mempunyai izin dan instansi rumah sakit
e. Mempunyai asuransi malpraktik
f. Mempunyai persetujuan kolaboratifdengan tenaga spesialis lainnya
g. Mempunyi protokoler praktik
h. Mempunyi pengalaman
C. TUJUAN KREDENSIAL
Menurut Himpunan Peraturan perundang-undangan Bidang Tenaga Kesehatan
(2005) tujuan dan kredensial adalah sebagai berikut:
1. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
2. Melindungi masyarakat atas tindakan keperawatan kebidanan yang dilakukan.
3. Menetapkan standar pelayanan keperawatan dan kebidanan.
4. Menilai boleh tidaknya melakukan praktik keperawatan! kebidanan.
5. Menilai kesalahan dan kelalaian.
6. Melindungi masyarakat dan perawat.
7. Menentukan dan mempertahankan kompetensi keperawatan! kebidanan.
8. Membatasi pemberian kewenangan dalam melaksanakan praktik keperawatan hanya
bagi yang kompeten.
9. Meyakinkan masyarakat bahwa yang melakukan praktek mempunyai kompetensi yang
diperlukan.
D. PELAKSANAAN KREDENSIAL DAN REKREDENSIAL KEPERAWATAN
Proses kredensial dan rekredensial tenaga keperawatan/kebidanan di Rumah Sakit
Islam Banjarmasin dilakukan oleh Komite Keperawatan, Bidang Keperawatan, SDM dan
Diklat serta Unit Bina Kerohanian . Sedangkan proses kredensial dan rekrensial meliputi:
1. Proses administratif
Pesyaratan administrative terdiri dari :
a. Semua calon tenaga keperawatan yang mendaftarkan untuk mengikuti proses
rekruitmen di Rumah Sakit Islam Banjarmasin harus mempunyai SIP (Surat Ijin
Perawat) atau STR (Surat Tanda Registrasi).
b. Salinan Ijazah minimal DIII dan transkrip calon tenaga keperawatan/kebidanan
yang dilegalisir dan institusi pendidikan.
c. Mempunyai sertifikat keahlian keperawatan (minimal BLS) atau keahlian khusus.
d. Mempunyai surat pemyataan telah mengucapkan sumpah janji perawat.
e. Surat keterangan rekomendasi dan Islam (ranting, cabang, daerah).
Proses kredensial adalah proses pengakuan profesi yang diberikan kepada induvidu atau
organisasi dengan mempunyai otoritas atau dianggap kompeten dalam melakukan suatu
tindakan asuhan keperawatan atau kebijakan. Dengan adanya proses kredensial dan
rekredensial tenaga keperawatan/kebidanan di Rumah Sakit Islam Banjarmasin diharapkan
mampu menjalankan standar praktik pelayanan keperawatan/ kebidanan dalam memberikan
asuhan keperawatan! kebidanan, serta dapat mempertahankan standar praktik keperawatan
dengan melaksanakan prosese kredensial dan rekredensial yang ada di RSIB. Adanya system
kredensial dan rekredensial di RSIB diharapkan masyarakat dapat merasakan pelayanan
kesehatan dengan balk dan sesuai dengan standar keperawatan.
Ditetapkan di : Banjarmasin
Tanggal : Rajab 1437 H.
Tepat tanggal : April 2016
Direktur,
RS Islam Banjarmasin
Nama :
Unit :
Posisi :
PEMOHON Tanggal
CATATAN :
1. ***) dalam supervisi nurse.
2. Kewenangan untuk melakukan tindakan tersebut oleh perawat vokasi dan nurse harus
mengacu pada kriteria unjuk kerja (KUK) dan penjejangan kompetensinya
3. “Melakukan” dalam kompetensi dimaksud adalah tindakan keperawatan Iangsung dan
tidak Iangsung yang diberikan kepada pasien.
Kompetensi Nurse dalam Implementasi Asuhan Keperawatan:
1. Mengelola pemeriksaan tanda-tanda vital
2. Melakukan tindakan kegawatdaruratan dalam rangka penyelamatan jiwa
3. Mengelola asuhan keperawatan dalam upaya mempertahankan kelancaran jalan napas
4. Mengelola asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen
5. Mengelola asuhan keperawatan dengan masalah tuberkolosis
6. Mengelola asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan sirkulasi darah
7. Mengelola asuhan keperawatan dalam upaya mempertahankan suhu tubuh
8. Mengelola asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit
9. Melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat secara aman dan tepat.
10. Mengelola asuhan keperawatan dalam pemberian transfusi darah secara aman
11. Mengelola asuhan keperawatan terapi Intravena melalui kolaborasi tim medis dalam
menentukan jenis terapinya
12. Mengelola asuhan keperawatan dalam upaya pemeliharaan akses insersi kateter periferal
dan sentral
13. Mengelola asuhan keperawatan dengan masalah kardiovaskular
14. Mengelola asuhan keperawatan masalah syok
15. Melakukan pemantauan parameter hemodinamik kepada pasien yang terpasang
monitoring invasif hemodinamik
16. Mengelola asuhan keperawatan dengan masalah edema serebral
17. Mengelola asuhan keperawatan dengan masalah tekanan intra cranial
18. Mengelola asuhan keperawatan dengan masalah kesehatan metabolic
19. Mengelola asuhan keperawatan dengan masalah hipergilkemi dan hipoglikemi
20. Mengelola asuhan keperawatan dengan masalah kanker
21. Mengelola asuhan keperawatan dengan masalah persepsi, sensori, visual dan auditori
22. Mengelola asuhan keperawatan perioperatif
23. Mengelola kesiapan tempat tidur sesuai dengan kebutuhan perawatan
24. Mengelola asuhan keperawatan pre, intra dan post anastesi
25. Mengelola asuhan keperawatan dengan masalah reaksi anafilaksis
26. Mengelola asuhan keperawatan dalam upaya mengatasi masalah nyeri
27. Mengelola asuhan keperawatan dalam upaya mempertahankan keutuhan (Integritas) kulit
28. Mengelola asuhan keperawatan luka
29. Mengelola asuhan keperawatan dengan masalah konstipasi
30. Mengelola asuhan keperawatan dengan masalah diare
31. Mengelola asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi per oral
32. Mengelola asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi enteral
33. Mengelola asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi urin
34. Mengelola asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi fekal
35. Mengelola asuhan keperawatan dalam pemenuhan mobilisasi
36. Mengelola asuhan keperawatan dalam upaya pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
37. Mengelola asuhan keperawatan dengan masalah stress
38. Mengelola asuhan keperawatan pencegahan terhadap kekerasan
39. Mengelola asuhan keperawatan pencegahan bunuh din
40. Mengelola asuhan keperawatan upaya peningkatan konsep din
41. Melakukan asuhan keperawatan untuk menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan
bayi dan anak
42. Mengelola asuhan keperawatan dengan masalah kesehatan bayi dan balita
43. Mengefola asuhan keperawatan maternitas dan kesehatan perempuan
44. Mengelola asuhan keperawatan dengan masalah kesehatan imun
45. Mengelola asuhan keperawatan dengan masalah HIV/AIDS
46. Mengelola asuhan keperawatan dengan pririsip keselamatan pasien
47. Mengelola upaya pencegahan yang mengancam kondisi keselamatan dan keamanan
melalui Iangkah-langkah precautions!kewaspadaan yang tepat.
48. Mengelola program pengendalian infeksi nosokomial
49. Mengelola asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan lirigkungan klien
dan peralatan
50. Mengelola asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan kebersihan din
51. Mengelola asuhan keperawatan untuk mempersiapkan kilen dalam prosedur diagnostik
dan penatalaksanaannya
52. Mengelola asuhan keperawatan dengan menggunakan teknologi informasi secara efektif
dan tepat
53. Mengelola asuhan keperawatan dengan masalah dimensia
54. Mengelola tindakan keperawatan komplementer
55. Mengelola asuhan keperawatan dengan memberdayakan potensi klien dan lingkungan
(terapi modalitas keperawatan)
56. Mengelola asuhan keperawatan pada masalah sosial, kultural dan spiritual
57. Mengelola penenimaan kilen baru untuk memfasilitasi kesinambungan pelayanan/asuhan
58. Mengelola asuhan keperawatan dengan masalah kebutuhan khusus
59. Mengelola asuhan keperawatan pada kelompok khusus (kesehatan sekolah, kesehatan
kerja, lansia, lembaga pemasyarakatan, dli)
60. Mengelola masalah kesehatan di fasilitas pelayanan/asuhan keperawatan (home care,
nursing home/resident a! health care), fasilitas pelayanan/asuhan kesehatan bergerak
61. Mengelola asuhan keperawatan dalam menghadapi proses berduka
62. Mengeiola asuhan keperawatan menjelang dan sesudah kematian
63. Mengelola pendidikan kesehatan sesuai kebutuhan
64. Mengelola asuhan keperawatan melalul upaya promosi dan prevensi (primer, sekunder
dan tersier).
65. Mengelola suiveillance untuk kepentingan asuhan keperawatan
66. Melakukan imunisasi sesuai program pemerintah
67. Melakukan penggunaan alat kontrasepsi sesuai program pemerintah
CATATAN:
1. Kewenangan untuk melakukan tindakan tersebut oleh perawat vokasi dan nurse harus
mengacu pada kriteria unjuk kerja (KLJK) dan penjejangan kompetensinya
2. “Melakukan” dalam kompetensi dimaksud adalah tindakan keperawatan langsung dan
tidak Iangsung yang diberikan kepada pasien.
3. “Mengelola” melakukan asuhan keperawatan mandini dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan, melakukan koordinasi interdisiplin serta menginisiasi proses
perubahan/inovasi sehingga tercapai tujuan asuhan keperawatan yang bermutu.